Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ragam hias tradisional yang terdapat pada anjungan Aceh Selatan dan mengetahui arti dari masing-masing ragam hias tradisional yang terdapat di anjungan Aceh Selatan di Taman Ratu Safiatuddin. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan enam subjek penelitian yang terdiri dari dua tokoh adat di Kecamatan Tapak Tuan dan Kecamatan Menggammat, pengurus Dekranas Aceh Selatan dan tiga penjaga rumah adat Aceh Selatan di Taman Ratu Safiatuddin. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dukumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam hias yang terdapat pada rumah adat Aceh Selatan di Taman Ratu Safituddin merupakan perwakilan dari tiga suku yaitu suku Aceh (ragam hias bungong jeumpa, bungong silimeng, bungong meulu, awan mecanek), suku Aneuk Jamee(ragam hias buah pala, lok talo, daun teratai, bungong lawang, aka memanjek, dan naga baralih, dan Suku Klut terdiri dari ragam hias bulung nilam, bulung cabai, bulung terkei, kalok paku, payung panji, dan ragam hias tombak raja. Makna simbolis memiliki nilai penting yang dapat diterapkan dalam keseharian baik dari suku dan kebudayaannya bagi kehidupan. Pada setiap ragam hias memiliki nasehat- nasehat yang baik untuk dipahami. Diharapkan agar generasi muda mengetahui mengenai adat dan budaya mereka sendiri sehingga tetap terjaga dan tidak terlupakan oleh perkembangan zaman.