Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS GENRE WACANA SURAT HAMID KEPADA ZAINAB DALAM NOVEL DI BAWAH LINDUNGAN KA’BAH Miftah Wangsadanureja; Ika Juhriati; Muhammad Arif Muchlisin
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 22 No 1 (2023): BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 22 Nomor 1 Januari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/bahtera.221.04

Abstract

This study will examine the genre analysis of the contents of Hamid's letter to Zainab contained in the novel "Di bawah Lindungan Ka’bah" by Buya Hamka. The subject of this research is Hamid's letters. The object of research is genre. The data obtained is the documentation of their letters contained in the novel. The method used to analyze the data is a qualitative descriptive method. Data analysis uses genre theory because it can conclude the analysis from the types of discourse, as well as describe its substance. The results showed that Hamid's letter to Zainab contained 6 purpose sentences, 1 rhetorical structure. Meanwhile, for the realization of the use of linguistic forms using the LFS (Systemic Functional Linguistics) method, there are data; Mental processes = 9 processes, Material processes = 11 processes, behavioral processes = 2 processes, relational processes = 5 processes. Then after conducting further analysis of this research, we can conclude that Hamid's letter to Zainab belongs to the type of descriptive discourse
Sosialisasi Pembuatan Sabun Cuci dari Limbah Minyak Goreng Bekas bagi Ibu-Ibu PKK Erina Rulianti; Nisa Nurhidayanti; Isyulianto Isyulianto; Ika Juhriati; Dhonny Suwazan
Jurnal Nusantara Mengabdi Vol. 2 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.971 KB) | DOI: 10.35912/jnm.v2i2.1528

Abstract

Purpose: This service activity aims to provide new insights and knowledge for Jayamukti villagers, especially housewives in processing used cooking oil waste into laundry soap so that it is not disposed of directly and pollutes the environment. Methodology: This service activity includes four stages, namely planning, coordination, socialization of making laundry soap, evaluation of the results of the service. The results of the questionnaire were analyzed using Microsoft Excel to calculate the percentage of participant satisfaction Results: The results of the community service activities show that 85.71% of residents are very interested in washing soap from used cooking oil, as much as 91.43% of residents will collect used cooking oil and make laundry soap from used cooking oil, as much as 74.29% of residents are interested in innovating so they can selling washing soap from used cooking oil and as many as 85.71% of residents stated that they were satisfied with the socialization and mentoring activities for making laundry soap from used cooking oil that had been carried out. This shows that the service activities that have been carried out are very beneficial for residents, especially PKK women because they can create productive activities that can increase income. Conclusion: The socialization activities that have been carried out are very beneficial for residents, especially PKK women because they can create productive activities that can increase income. This is shown by the high interest of residents in being able to collect used cooking oil and process it into laundry soap and are very interested in innovating so they can sell washing soap from used cooking oil.
Peran Executive Function (Fungsi Eksekutif) terhadap Kesiapan Sekolah: Pemahaman Guru PAUD Muchammad Arif Muchlisin; Ika Juhriati; Dwiyani Anggraeni; Rini Meiwaty; Rini Arbaniyah
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.306 KB) | DOI: 10.35473/ijec.v5i1.2185

Abstract

Previous research discussed teachers' understanding of the role of the executive function in learning mathematics, reading, arithmetic, and those with neurological disorders. The focus of this research is to explore teachers' understanding of the role of the executive function on school readiness. A quantitative approach is applied in this study with a survey model. A total of 95 teachers of Early Childhood Education (PAUD) in Bekasi and Klaten Regencies participated in filling out the questionnaire. Data was collected using a questionnaire instrument by considering several literatures. Research data analysis was assisted by the SPSS version 25 program to present data descriptively, then analyzed by One-Way ANOVA, Two-Way ANOVA and independent sample t tests. The first finding indicates that PAUD teachers consider the role of the executive function for school readiness to be quite important. Then, this understanding is not related to the teacher's years of teaching experience. In addition, teachers who know about executive functions differ significantly from teachers who do not know about executive functions. The implications of these findings are discussed. ABSTRAK Penelitian sebelumnya membahas tentang pemahaman guru terhadap peran fungsi eksekutif terhadap pembelajaran matematika, membaca, aritmatika, dan dengan gangguan neurologis. Fokus penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pemahaman guru tentang peran fungsi eksekutif terhadap kesiapan sekolah. Pendekatan kuantitatif diterapkan dalam studi ini dengan model survei. Sebanyak 95 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bekasi dan Klaten berpartisipasi untuk mengisi kuesioner. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner dengan mempertimbangkan beberapa literatur. Analisis data penelitian dibantu dengan program SPSS versi 25 untuk menyajikan data secara deskriptif, kemudian dianalisis dengan uji One-Way ANOVA, Two-Way ANOVA dan independent sample t test. Temuan pertama mengindikasikan bahwa Guru PAUD menganggap peran fungsi eksekutif untuk kesiapan sekolah tergolong cukup penting. Kemudian, pemahaman ini tidak berhubungan dengan tahun pengalaman mengajar guru. Selain itu, guru yang mengetahui tentang fungsi eksekutif jauh berbeda secara signifikan dibandingkan dengan guru yang tidak tahu tentang fungsi eksekuitf. Implikasi dari temuan ini dibahas.
Peningkatan Budaya Belajar Mandiri melalui Platfrom Merdeka Belajar bagi Guru PAUD Yossi Srianita; Azi Matur Rahmi; Ika Juhriati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan, peneliti melihat permasalahan bahwa pendidik masih kesulitan dalam penerapan kurikulum merdeka. Pendidik cenderung lebih menggunakan kurikulum KTSP dalam pembelajaran terutama dalam budaya belajar mandiri sebab kondisi pendidikan sangat mempengaruhi proses pembelajaran pada pendidik dan peserta didik oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tengtang pengingkatan budaya belajar mandiri melalui platform merdeka belajar dilihat dari referensi pembelajaran, inspirasi dan pemahaman tentang kurikulum merdeka. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Pada penelitian kualitatif dengan penedkatan deskriptif merupakan penelitian studi lapangan dan kejadian yang ada di lapangan. Penelitian ini menggunakan alat observasi, wawancara dan dokumentasi. Dilihat dari bagaimana peminingkatan budaya belajar mandiri melalui platform merdeka belajar bagi guru paud di Kabupaten Cikarang Selatan.
Gaya Pengasuhan yang Sesuai untuk Anak Usia Dini Pada Generasi Alpha Dwiyani Anggraeni; Ika Juhriati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak usia dini sejak dilahirkan ke dunia memerlukan pendampingan dari orang dewasa di sekitar anak khususnya orang tua. Orang tua memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menjaga, merawat, mendidik dan melindungi anak-anak mereka dengan baik sampai anak tersebut dewasa dan memiliki kemandirian untuk hidup sendiri dari orang tua. Secara garis besar orang tua yang akan mendampingi anak hampir di seluruh kehidupan anak dari usia dini hingga dewasa. tingkat Pendidikan akan mempengaruhi pola piker dan kebiasaan orang tua dalam mengasuh anak. Pendidikan juga akan mempengaruhi penerimaan informasi baru mengenai pengasuhan anak. factor yang mempengaruhi pengasuhan orang tua adalah : etnis budaya ( kebiasaan suatu suku atau etnis seringkali memberikan pandangan mengenal pengalaman dan tradisi yang harus dilakukan dalam mengasuh anak ), budaya ( adat dan tradisi pengasuhan yang dipegang oleh masing-masing budaya yang berbeda akan mempengaruhi dalam gaya pengasuhan anak ) dan tingkat sosial ekonomi orang tua ( tingkat Pendidikan orang tua, tingkat stress yang dihadapi oran tua , hubungan antar suami istri dan tingkat ekonomi keluarga ).Generasi Alpha adalah anak-anak yang terlahir dengan pemahaman yang tinggi terhadap penggunaan teknologi digital. factor yang mempengaruhi pengasuhan orang tua adalah : etnis budaya ( kebiasaan suatu suku atau etnis seringkali memberikan pandangan mengenal pengalaman dan tradisi yang harus dilakukan dalam mengasuh anak ), budaya ( adat dan tradisi pengasuhan yang dipegang oleh masing-masing budaya yang berbeda akan mempengaruhi dalam gaya pengasuhan anak ) dan tingkat sosial ekonomi orang tua ( tingkat Pendidikan orang tua, tingkat stress yang dihadapi oran tua , hubungan antar suami istri dan tingkat ekonomi keluarga ).Generasi Alpha adalah anak-anak yang terlahir dengan pemahaman yang tinggi terhadap penggunaan teknologi digital. Penelitian ini menggunakan Metodologi dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kuantitatif..Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa orang tua anak usia dini perlu menerapkan pola pengasuhan disiplin demokrasi, di mana orang tua harus menjalin komunikasi dan interaksi yang baik dengan anak mereka sehingga anak usia dini generasi alpha dapat menggunakan teknologi dengan baik dan bermanfaat bagi hidup mereka.
Manajemen Kelas Berbasis Proyek dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD Yossi Srianita; Asral Asral; Ika Juhriati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilaksanakan dalam rangka membantu meningkatkan kualitas pendidikan pada lembaga pendidikan anak usia dini. Berdasarkan observasi awal terlihat manajemen kelas pada PAUD belum sesuai dengan prosedur seperti satu ruangan terdiri dari beberapa kelas yang hanya lemari sebagai pembatas tentu hal itu dapat menimbulkan ketidak nyamanan dalam proses belajar mengajar dan masih banyaknya kedala lembaga pendidikan dalam merancang kelas dan juga penataan ruangan belajar bagi anak yang aman dan menyenangkan seperti tata letak dan tata ruang yang penataan cenderung monoto sehingga dapat menimbulkan kebosanan bagi anak untuk belajar. Tentu hal itu dapat menghambat pencapaian tujuan pendidikan anak usia dini yang bedasarkan kurikulum merdeka. Kegiatan Pengabdian ini bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam manajemen kelas berbasi proyek dalam implementasi kurikulum merdeka di paud . Kegiatan pengabdian ini diarahkan kepada para mahasiswa PAUD dan para guru PAUD di Kacamatan Cikarang Kota Bekasi dengan tujuan tercapainya prinsisp-prinsip manajemenan dalam pendidikan.
Pengabdian Masyarakat Pelatihan Design Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Kurikulum Merdeka Belajar PAUD Dwiyani Anggraeni; Azimatur Rahmi; Ika Juhriati; Asral Asral
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada Lembaga anak usia dini. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan beberapa fakta diperoleh bahwa kondisi dan keadaan kelas pada Lembaga pendidikan anak usia dini di cikarang masih bersifat sederhana dan belum mengembangkan kreativitas dari pendidik sehingga suasana kelas terlihat monoton dan tidak marik perhatian anak sehingga hasil pembelajaran tidak mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan. Dalam rangka mengembangkan kualitas dan hasil pembelajaran anak usia dini, maka kami melaksanakan kegiatan pengabdian dengan judul kegiatan “Pelatihan Design Pembelajaran Anak Usia Dini berbasis Kurikulum Merdeka Belajar PAUD “.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diarahkan kepada memberikan pelatihan kepada para guru anak usia dini agar dapat menciptakan berbagai design pembelajaran dan mengembangkan serta membuat dekorasi kelas anak usia dini yang edukatif dan menarik minat anak usia dini sehingga tujuan pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal.
Kedudukan Legalitas Kependudukan Warga Negara: Studi Kasus Penduduk Ilegal di Kampung Baru, Malaysia Septiayu Restu Wulandari; Miftah Wangsadanuredja; Titin Sunaryati; Ika Juhriati; Jonathan Marojahan
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3: Juni-September 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i3.2267

Abstract

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur dalam undang undang termasuk perihal memilih dan memiliki kewarganegaraan yang syaratnya diatur dalam undang undang. Kepemilikan kewargengaraan bertujuan untuk melindungi hak dan kewajiban warga negara dimanapun warga negara itu berada, baik di dalam maupun diluar negeri. Adanya warga negara yang tidak memiliki legalitas kewarganegaraan merupakan permasalahan yang ternyata menjadi sorotan dan memiliki akibat yang serius. Banyak yang mengaku sebagai warga negara namun tidak memiliki legalitas kewarganegaraan bahkan bisa berdomisili di luar negara tersebut sehingga menimbulkan akibat hukum yang negatif. Ini juga berdampak pada hubungan antar negara, termasuk pada terjadinya perkawinan campuran antar negara. Banyak yang mengaku masyarakat Indonesia kemudian tinggal di luar Indonesia yakni Kampung Baru Malaysia namun tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini berdampak masyarakat tersebut tidak bisa kembali atau keluar dari negara lain dan tidak bisa mendapatkan perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, kewarganegaraan juga dapat berdampak pada adanya perkawinan campuran antar warga negara yang berdampak pada kedudukan hukum anak.
Kedudukan Legalitas Kependudukan Warga Negara: Studi Kasus Penduduk Ilegal di Kampung Baru, Malaysia Septiayu Restu Wulandari; Miftah Wangsadanuredja; Titin Sunaryati; Ika Juhriati; Jonathan Marojahan
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3: Juni-September 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i3.2267

Abstract

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur dalam undang undang termasuk perihal memilih dan memiliki kewarganegaraan yang syaratnya diatur dalam undang undang. Kepemilikan kewargengaraan bertujuan untuk melindungi hak dan kewajiban warga negara dimanapun warga negara itu berada, baik di dalam maupun diluar negeri. Adanya warga negara yang tidak memiliki legalitas kewarganegaraan merupakan permasalahan yang ternyata menjadi sorotan dan memiliki akibat yang serius. Banyak yang mengaku sebagai warga negara namun tidak memiliki legalitas kewarganegaraan bahkan bisa berdomisili di luar negara tersebut sehingga menimbulkan akibat hukum yang negatif. Ini juga berdampak pada hubungan antar negara, termasuk pada terjadinya perkawinan campuran antar negara. Banyak yang mengaku masyarakat Indonesia kemudian tinggal di luar Indonesia yakni Kampung Baru Malaysia namun tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini berdampak masyarakat tersebut tidak bisa kembali atau keluar dari negara lain dan tidak bisa mendapatkan perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, kewarganegaraan juga dapat berdampak pada adanya perkawinan campuran antar warga negara yang berdampak pada kedudukan hukum anak.
Sosialisasi Bahaya Bullying : Upaya Pencegahan, Dampak Beserta Sanksinya di SMAN 3 Cikarang Utara Trias Saputra; Rahmiati Rahmiati; Ika Juhriati
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2: Februari 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v3i2.2987

Abstract

Bullying behavior is an issue that is often discussed nowadays. This behavior is often found in environments where it should not be, such as in schools and families. Bullying behavior is an aggressive or rude act that can cause conflict for the perpetrator and the victim. This community service activity is an outreach action that aims to provide education and prevent bullying to students at State High School (SMAN) 3 North Cikarang, so that they do not carry out bullying in the school environment or outside the school environment. The method used in this activity is providing material in the form of lectures and questions and answers. The results of the socialization activity show that students are very motivated in the activity process and can understand the material and information presented by the presenters. The implication of this activity is that students are aware of the negative impact of bullying behavior and are responsible for preventing this behavior in their daily environment