Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ELEMENTARY : Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar

KAJIAN MODEL PEMBELAJARAN YANG DIRENCANAKAN OLEH GURU PADA MODUL AJAR IPAS KELAS V DI SDN 14 SUNGAI RAYA Handayani, Fitri; Setyowati, Dessy; Afryaningsih, Yunika
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i4.7339

Abstract

This research is motivated by the importance of effective learning models in elementary schools, particularly in the context of the Independent Curriculum (Kurikulum Merdeka), which emphasizes a student-centered approach. However, initial observations at SDN 14 Sungai Raya indicated that the fifth-grade science learning module still tended to be teacher-centered. Therefore, this study focused on examining the learning models planned by teachers in the fifth-grade science learning module, identifying the type of model used (teacher-centered vs. student-centered), and evaluating its suitability with the principles of the Independent Curriculum. This study used a descriptive qualitative approach. The research stages included data collection through documentation analysis of two learning modules (Food Chain and Ecosystem Balance) and structured interviews with fifth-grade teachers. Data analysis focused on model identification (Inquiry and TGT were found) and classification of the learning steps. The results showed that although the selected learning models (Inquiry and TGT) had the potential to be student-centered, the main finding was that the planning in the learning modules still showed a dominant role of the teacher at several stages and had not optimally implemented the full model syntax to encourage student engagement. It was concluded that the learning planning in the teaching module was not fully aligned with the spirit of the Independent Curriculum, requiring further reflection and development to make it more interactive and student-centered. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya model pembelajaran yang efektif di sekolah dasar, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan pendekatan berpusat pada siswa. Namun, observasi awal di SDN 14 Sungai Raya menunjukkan bahwa modul ajar IPAS kelas V masih cenderung berpusat pada guru. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mengkaji model pembelajaran yang direncanakan oleh guru dalam modul ajar IPAS kelas V, mengidentifikasi jenis model yang digunakan (berpusat pada guru vs. siswa), dan mengevaluasi kesesuaiannya dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan data melalui analisis dokumentasi terhadap dua modul ajar (materi Rantai Makanan dan Keseimbangan Ekosistem) serta wawancara terstruktur dengan guru kelas V. Analisis data difokuskan pada identifikasi model (Inkuiri dan TGT ditemukan) dan klasifikasi langkah pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun model pembelajaran yang dipilih (Inkuiri dan TGT) berpotensi berpusat pada siswa, temuan utama adalah perencanaan dalam modul ajar masih menunjukkan dominasi peran guru di beberapa tahapan dan belum optimal mengimplementasikan sintaks model secara penuh untuk mendorong keaktifan siswa. Disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran dalam modul ajar belum sepenuhnya selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka, sehingga diperlukan refleksi dan pengembangan lebih lanjut agar lebih interaktif dan berpusat pada siswa.
BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL KALIMANTAN BARAT SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR FATMAWATI, RISDIANA ANDIKA; AFRYANINGSIH, YUNIKA
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i1.4453

Abstract

Individual character will develop well, if it gets the right reinforcement, namely in the form of education. As many as 60% of schools in implementing the Character Education Program (PPK) seem to “just have time and remember” and are not conceptualized. So that character education, which should be fully implemented and have an impact on the development of student character, cannot be fully felt. Therefore, researchers tried to develop picture storybooks with a local wisdom approach to West Kalimantan as a feasible character education media. This study used a modified research development design from the ADDIE development model. The ADDIE development model consists of 5 stages, namely analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results of this picture storybook development research have been declared worthy of contributing to the development of character education learning media for elementary school students. The feasibility of West Kalimantan local wisdom-based picture storybooks resulting from the validation test resulted in an average score of 3.4 with details of the media feasibility score of 3.1, material feasibility of 3.65 and language feasibility of 3.5. ABSTRAKKarakter individu akan berkembang dengan baik, apabila memperoleh penguatan yang tepat, yaitu berupa pendidikan. Sebanyak 60% sekolah dalam pengimplementasian Program Pendidikan Karakter (PPK) terkesan “asal sempat dan ingat” dan tidak terkonsep. Sehingga Pendidikan karakter yang seharusnya bisa terlaksana secara utuh dan berdampak pada perkembangan karakter siswa, menjadi tidak bisa dirasakan sepenuhnya. Oleh sebab itu peneliti mencoba untuk mengembangkan buku cerita bergambar dengan pendekatan kearifan lokal Kalimantan Barat sebagai media pendidikan karakter yang layak. Penelitian ini menggunakan modifikasi desain pengembangan penelitian dari model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE terdiri dari 5 tahapan, yaitu analisis (Analysis), desain (Design), pengembangan (Development), penerapan (Implementation), dan evaluasi (Evaluation). Hasil penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini  telah dinyatakan layak memberikan kontribusi terhadap pengembangan media pembelajaran pendidikan karakter bagi siswa sekolah dasar. Kelayakan buku cerita bergambar berbasis kearifan lokal Kalimantan Barat yang dihasilkan dari uji validasi menghasilkan skor rata-rata 3,4 dengan rincian skor kelayakan media 3,1, kelayakan materi 3,65 dan kelayakan bahasa 3,5.