Di Indonesia, situasi hipertensi menunjukkan pola yang mengkhawatirkan. Khusus di wilayah kerja Puskesmas Ciranjang, data tahun 2024 menunjukkan prevalensi hipertensi mencapai 23.158 atau 80% dari total populasi dewasa dengan tingkat kepatuhan pengobatan sebesar 25.842 (Profil Kesehatan Puskesmas Ciranjang, 2024). Penerapan Intervensi RIZAL (Reminder Informasi ZealousSupport Assistance Lifestyle Monitoring) adalah salah satu metode untung meningkatkan kemandirian pasien dengan melibatkan peran keluarga. Tujuan : Menganalisis dan mengukur pengaruh intervensi RIZAL berbasis keluarga terhadap kemandirian pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Ciranjang. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental, dengan rancangan penelitian menggunakan one group pretest-posttest dengan total sampel sebanyak 35 orang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi RIZAL diberikan, mayoritas responden berada pada tingkat kemandirian I (54,3%) dan tingkat kemandirian II (34,3%), yang menunjukkan bahwa bahwa pasien hipertensi sering memiliki kemandirian rendah dalam pengelolaan penyakitnya, terutama terkait pengetahuan tentang kondisi dan kepatuhan pengobatan, sedangkan setelah dilakukan intervensi RIZAL terjadi perubahan signifikan pada tingkat kemandirian pasien hipertensi. Mayoritas responden berada pada tingkat kemandirian III (51,428%), diikuti tingkat kemandirian II (25,714%), dan tingkat kemandirian IV (20,0%). Ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam mengelola penyakit hipertensinya secara mandiri. Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemandirian pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Ciranjang. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test yang menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05), dengan 88,6% responden mengalami peningkatan tingkat kemandirian setelah intervensi diberikan.