Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT ( Solanum Lycopersicum) TERHADAP BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK Raynaldi Kayupa; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 4 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat berdasarkan pengaruh beberapa jenis pupuk organik. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2019 sampai dengan Mei 2019. Penelitian ini dilaksanakan, di Desa Sidera Trans, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri atas 6 pelakuan dan menggunakan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut : C1 = Tanpa Pemupukan( Kontrol ),C2 = Perlakuan pupuk kotoran sapi( 10 Ton/Ha atau 4,4kg/ petak), C3 = Perlakuan pupuk kotoran kambing( 10 Ton/Ha atau 4,4 kg/petak), C4 = Perlakuan pupuk kotoran ayam( 10 Ton/Ha atau 4,4 kg/petak), C5 = perlakuan menggunakan bokashi jerami( 10 Ton/Ha atau 4,4 kg/petak ), C6 = Perlakuan menggunakan Super Biota Plus( 10 cc/ 7 liter air ). Setiap bedengan/petakan percobaan diberikan 4,4 kg pupuk untuk bahan penelitian. Masing-masing perlakuan tersebut di ulang sebanyak 3 kali sehingga Dengan demikian terdapat 18 unit percobaan, tiap unit ulangan ada 16 tanaman/petak maka jumlah populasi tanaman seluruhnya 288 tanaman. Hasil penelitian menunjukan pupuk organik sangat berperan dalam pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Pupuk kandang ayam merupakan pupuk kandang yang paling baik dalam pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada penelitian ini.
PENGARUH JARAK TANAM JAJAR LEGOWO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) Nyoman Alex Asmarajaya; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 11 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jarak tanam jajar legowo pada pertumbuhan jagung manis bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam jajar legowo terhadap pertumbuhan jagung manis agar bisa meningkatkan jumlah populasi pertanaman dan untuk mengetahui perbedaan anatara sistem tanam jajar legowo dan jarak tanam konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kayulompa, Kecamatan Basidondo, Kabupaten ToliToli. Penelitian dimulai dari Bulan Desember sampai Maret 2020, dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok yang diulang sebanyak 3 kali. Penelitian ini dilakukan dengan tiga perlakuan, yaitu : jajar legowo 2:1, jajar legowo 3:1, dan jajar legowo 4:1 dengan jarak tanam konvensional. Jarak tanam untuk jajar legowo 25 cm x 50 cm dan konvensional 25 cm x 70 cm. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, lingkaran tongkol berkolobot, panjang tongkol berkelobot, dan bobot tongkol berkelobot yang diambil datanya tiap minggu. Hasil dari penelitian ini yaitu penggunaan sistem tanam jajar legowo jajar legowo 4:1 dengan jarak tanam 25 cm x 50 cm dan sistem tanam konvensional dengan jarak tanam 25 cm x 70 cm pada tanaman jagung manis disemua pengamatan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Dimana tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, lingkaran tongkol berkolobot, panjang tongkol berkelobot, dan bobot tongkol berkelobot memberikan nilai yang cenderung meningkat setiap minggunya. Perlakuan ini berbanding terbaik terdapat penggunaan jarak tanam J3 4:1 dan J4 25 cm x 70 cm.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO Muhammad Hidayat; Abdul Hadid; Bahrudin Bahrudin
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 11 No 4 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v11i4.1806

Abstract

anaman Cabai (Capsicum annuum L) adalah tumbuh-tumbuhan perdu yang berkayu, dan menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak di butuhkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada berbagai tingkat naungan tanaman kakao. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Oktober 2018 bertempat di Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan antara lain P0 (kontrol), P1 (pemangkasan 50 cm), P2 (pemangkasan 100 cm), P3 (pemangkasan 150 cm), P4 (pemangkasan 200 cm) dan P5 (pemangkasan 250 cm) dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan naungan memberikan pengaruh nyata terhadap parameter penelitian, kecuali tinggi tanaman dan jumlah daun pada 2, 4, dan 6 MST. Perlakuan yang berbeda dengan perlakuan yang lain diperoleh pada pemamgkasan 250 cm. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor selain faktor internal diantaranya adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbumbuhan tanaman cabai. Penggunaan naungan dengan berbagai pemangkasan kakao menghasilkan nilai yang terbaik dibandingkan perlakuan lainnya.
APLIKASI PUPUK KANDANG KAMBING DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber officinable Rosc.) PANEN MUDA Sri Ramadani; Muhardi Muhardi; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i1.2055

Abstract

Jahe merupakan komoditas tanaman obat dan aromatik yang diperdagangkan secara luas di dunia karena kegunaannya yang beragam baik sebagai rempah, obat,maupun bahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa dosis pupuk organik kotoran kambing dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah panen muda. Manfaat dari penelitian ini yakni memberikan informasi kepada masyarakat atau pembaca bahwa pupuk organik kotoran kambing, arang sekam padi dan sabut kelapa dapat digunakan sebagai media tanam tanaman jahe merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah N1= dosis pupuk kandang 10 ton/ha (182 g/polibag), N2= pupuk kandang 20 ton/ha (364 g/polibag), N3= dosis pupuk kandang 30 tonha (546 g/polibag), dan N4= dosis pupuk kandang 40 ton/ha (728 g/polibag). Faktor kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri dari 3 yaitu : B1 (tanah+arang sekam padi (2:1), B2 (tanah+sabut kelapa (2:1), B3 (tanah+arang sekam padi+sabut kelapa ( 2:1:1). Terdapat 12 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sebagai kelompok sehingga menghasilkan 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga menghasilkan 108 populasi tanaman jahe merah. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam tanah +sabut kelapa dengan dosis pupuk kandang 20 ton/ha (B2N2) memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik pada tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun dibanding perlakuan lainnya. Sedangkan media tanam tanah+arang sekam padi+sabut kelapa dengan dosis 30 ton/ha (B3N3) memberikan hasil yang lebih baik pada bobot basah rimpah jahe merah dibanding perlakuan lainnya, dan untuk media tanam tanah+arang sekam padi+sabut kelapa dengan dosis pupuk kandang 10 ton/ha (B3N1) memberikan hasil yang lebih baik pada bobot kering rimpang jahe merah dibanding perlakuan lainnya.
Peningkatan Produksi Pakcoy Melalui Modifikasi Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman Per Lubang Tanam dengan Sistem Hidroponik Fathurrahman Fathurrahman; Abdul Hadid; Syamsiar Syamsiar; Mustakim Mustakim
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1859

Abstract

Prospek pengembangan sayuran pakcoy hidroponik sangat menjanjikan dimana permintaan pasar akan sayuran bebas pestisida yang cukup tinggi, hal ini menjadi tantangan bagi para petani pakcoy agar dapat meningkatkan produksi sehingga nantinya dapat memenuhi permintaan yang ada. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan jarak tanam dan jumlah tanaman dalam satu lubang terbaik yang dapat meningkatkan produksi pakcoy secara hidroponik. Penelitian ini telah dilaksanakan di PT Nina Agro Jaya cabang Kalukubula, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli – Agustus 2022. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor dimana faktor pertama terdiri atas dua jarak tanam yaitu: 10x20 cm, dan 20x20 cm, sedangkan faktor kedua yaitu jumlah tanaman perlubang tanam yaitu, 1 tanaman, 2 tanaman, 3 tanaman, dan 4 tanaman, setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga di perolah 48 tanaman percobaan. Perlakuan jarak tanam 20x20 cm dan perlakuan 4 tanaman per lubang tanam menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak, berat segar tanaman perlubang tanam.
Adopsi dan Strategi Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Pertanian Cerdas Iklim Abdul Hadid; S Jumiyati; B Toknok; P Dua; Haeruddin Haeruddin
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1941

Abstract

Konsep Pertanian Cerdas Iklim muncul dari kebutuhan untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian di tengah perubahan iklim dalam upaya mempertahankan produksi dan keamanan pangan global. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat adopsi petani untuk menentukan strategi pengembangan Pertanian Cerdas Iklim di Provinsi Sulawesi Tengah. Metode analisis untuk menentukan tingkat adopsi menggunakan metode teknik tertimbang berdasarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan petani tentang penerapan Pertanian Cerdas Iklim. Selanjutnya untuk menentukan strategi pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis Pertanian Cerdas Iklim dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat adopsi petani terhadap Pertanian Cerdas Iklim melalui kegiatan pengelolaan air menunjukkan tingkat adopsi pada tahap penilaian (37,31%), pengelolaan tanah dan pengelolaan tanaman menunjukkan tingkat adopsi pada tahap pengujian dengan nilai masing-masing sebesar 52,74% dan 59,70% dengan klasifikasi adopsi sedang; 2) nilai perubahan tingkat pengetahuan petani lebih tinggi karena petani yang tergabung dalam kelompok tani memperoleh pengetahuan umum tentang pertanian cerdas iklim melalui kegiatan sosialisasi dan informasi dari media sosial yang dapat diakses. Sementara itu, perubahan tingkat keterampilan petani mengenai Pertanian Cerdas Iklim belum maksimal sehingga diperlukan kegiatan pelatihan berkala terkait Pertanian Cerdas Iklim; dan 3) posisi strategi pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis Pertanian Cerdas Iklim berada pada kuadran I yaitu posisi dimana kekuatan yang ada dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Akibat Pemberian Limbah Cair Industri Tahu Abdul Hadid; Fathurrahman Fathurrahman; Mustakim Mustakim; Firda Firda; Rufaidah Rufaidah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i1.2024

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan permintaan pasar yang cukup tinggi. Seiring dengan permintaan yang pasar yang cukup tinggi maka diperlukan suatu teknologi untuk dapat meningkatkan produksi bawang daun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik limbah cair industri tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Akademik Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 6 taraf : Tanpa pemberian limbah cair industri tahu (kontrol), Pemberian limbah cair industri tahu 100 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 200 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 300 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 400 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 500 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair industri tahu berpengaruh nyata terhadap pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman dan Perlakuan terbaik yaitu pemberian limbah cair industri tahu 500 ml/ tanaman.
Kepadatan Populasi dan Gejala Serangan Wereng Perut Putih (Stenocranus pacificus Kirkaldy) (Hemiptera : Delphacidae) pada Tanaman Jagung Varietas Pertiwi 5 dan Arumba Nur Syfa Husni Andika; Alam Anshary; Shahabuddin Saleh; Flora Pasaru; Moh. Hibban Toana; Abd. Hadid
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i2.2175

Abstract

Wereng perut putih (Stenocranus pacificus Kirkaldy) (Hemiptera: Delphacidae) merupakan salah satu jenis hama yang ditemukan menyerang tanaman jagung di Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ciri morfologi S. pacificus, mengetahui kepadatan populasi, gejala serangan S. pacificus serta hubungan antara kerapatan trikoma dan populasi S. pacificus pada tanaman jagung Pertiwi 5 dan Arumba. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman jagung Desa Labuan Toposo, kab. Donggala dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, dimulai pada bulan Juli-November 2023. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental dengan menanam dua varietas jagung yaitu A1=Pertiwi 5 dan A2=Arumba diulang sebanyak 6 kali dan diperoleh 12 unit percobaan. Ciri morfologi eksternal S. pacificus yaitu abdomennya berwarna putih pada betina dan orange pada jantan. Kepadatan populasi S. pacificus tertinggi ditemukan pada varietas pertiwi 5 dengan rata-rata 34,83 ekor/plot dan varietas arumba 20,21 ekor/plot. Gejala serangan tertinggi pada varietas pertiwi 5 dengan rata-rata 1,87% dan varietas arumba 0,92%. Kepadatan populasi dan gejala serangan pada kedua varietas lebih tinggi ditemukan pada fase vegetatif. Hasil uji korelasi antara kerapatan trikoma dan kepadatan populasi S. pacificus menunjukkan semakin tinggi kerapatan trikoma maka semakin rendah kepadatan populasi S. pacificus.
EFFECT OF SHADE LEVEL ON GROWTH AND YIELD OF ONION PLANTS FROM SEED Abdul Hadid; Febriana Febriana
AGROLAND The Agricultural Sciences Journal (e-Journal) Vol 9 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agroland.v9i1.1219

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of shade level on the growth and yield of shallot plants from seed. This research was conducted in Lolu Village, Sigi Biromaru District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province. The time of this research is from January to March 2021. This research was conducted using a Randomized Block Design (RAK) which consists of 5 levels of shade, namely N0 = No Shade, N1 = 9% Shade, N2 = 18% Shade, N3 = 38% Shade and N4=Shade 50%. Each treatment was repeated 3 times so that there were 15 experimental units. Parameters observed were plant height, number of leaves, number of tillers per clump, number of tubers per cluster, tuber circumference, fresh weight of tubers per cluster, weight of tuber per tile, tuber weight per ha and weather variables. The data obtained from the study were then analyzed using analysis of diversity (ANOVA). If the results of the diversity analysis show a real or very real influence, then it is continued with the Honest Significant Difference (BNJ) test at 5% level. The results of this study showed that the level of shade had a significant effect on the observed variables of tuber fresh weight, tuber weight and tuber weight per hectare, but on the variables of plant height, number of leaves, number of tillers, number of tuber clumps and tuber circumference had no significant effect. The 18% shade gives the best shallot crop yields.
Information Potential of Changses on Agroclimate Zonation in Palu Valley Central Sulawesi Solih Alfiandy; Abdul Hadid; Abdul Syakur
Mitra Sains Vol 9 No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ms26866579.2021.v9.i2.pp103-113

Abstract

The information of agroclimate zonation according by Oldeman and Schmidt – Ferguson, and the potential of changes has never been done before. So, the purpose of this study is to determine the potential of agroclimate zonation changes according by Oldeman and Schmidt – Ferguson in the Palu Valley Central Sulawesi. The method used in this study is by counting the number of wet and dry months based on observation and prediction data results using ANN. The results of zonation according by Oldeman and Schmidt – Ferguson show that 2 points have the potential to changes and 2 points are fixed. The zonation by Oldeman at the Stageof Palu which was originally type E5 changes to E2 and Tawaili from E5 changes to E3, then based on Schmidt – Ferguson at Stageof Palu which was originally type F changes to E and Tawaili from F changes to D. This research found that the potential for agroclimate zonation of changes according to Oldeman and Schmidt Ferguson in the upcoming period has the potential will changes towards wetness due to the increasing number of humid and wet months, and the decreasing number of dry months.