Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Pada Berbagai Media Tumbuh Dengan Interval Penyiraman Air Kelapa Yang Berbeda Oskar Totong; Abdul Hadid; Hidayati Mas’ud
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 4 No 6 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Green House Taman Sains Pertanian Sidondo, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, sejak April-Juli 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis media tumbuh dan interval pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, dimana faktor pertama adalah media tumbuh yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu M1 (media tanah dan pupuk kandang ayam), M2 (media tanah dan arang sekam), M3 (media tanah dan serbuk gergaji), M4 (media tanah dan pupuk kandang sapi) dan faktor kedua adalah interval penyiraman air kelapa yaitu P1 (4 hari sekali), P2 (8 hari sekali), P3 (12 hari sekali). Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Data hasil pengamatan di analisis menggunakan Analisis Sidik Ragam, dan apabila menunjukkan pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M2P2 memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap fase pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman dengan rata-rata 121,67 cm pada umur 45 HST, jumlah daun rata-rata 268,67 helai, dan berat kering total tanaman rata-rata 204,67 g, sedangkan perlakuan M1P1 memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap jumlah buah rata-rata 7,67 dengan berat total buah matang rata-rata 243,67g serta volume akar rata-rata 19,67ml.
Pengaruh Mikroorganisme Lokal Buah-Buahan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Noorvita Raras; Abd. Hadid; Burhanuddin Latarang
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 1 (2018): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MOL buah-buahan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada.Metode yang digunakan dalam Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan pemberian MOL campuran buah-buahan pada tanaman selada yang terdiri dari tujuh taraf dan diulangi sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 21 satuan percobaan. Tujuh taraf dosis perlakuan tersebut yaitu : K0= Tanpa perlakuan, K1= 1L / 5L Air 200 ml (20%), K2= 1L / 10L Air 100 ml (10%), K3= 1L / 15L Air 66,6 ml (6,6%), K4= 1L / 20L Air 50 ml (5%), K5= 1L / 25L Air 40 ml (4%)dan K3= 1L / 30L Air 33,3 ml (3,3%). Parameter yang diamatiyaituTinggiTanaman, Jumlah Daun, Berat Segar dan Berat Kering Tanaman. Dari hasil penelitian mengenai pengaruh mikroorganisme lokal buah-buahan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seladaKonsentrasi pupuk cair MOL memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Perlakuan pupuk cair MOL dengan konsentrasi 10% menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak, berat basah dan berat kering tertinggi.
PENGARUH PERBEDAAN PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMANBUAH NAGA (Hylocereus undatus) Esna Esna; Ramal Yusuf; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 7 No 4 (2019): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah naga atau dragon fruit merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memang belum lama dikenal, dibudidayakan, dan diusahakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan panjang stekter hadap pertumbuhan bibit tanaman buah naga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidera pada ketinggian 250 m dpl. Berlangsung pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK ) dengan tujuh perlakuan dantiga ulangan Parameter yang diamati yaitu waktu muncul tunas, panjang tunas, dan jumlah tunas. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ketiga parameter yang diamati yang menghasilkan pengaruh nyata pada perameter panjang tunas dan jumlah tunas. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perbedaan panjang stek berpengaruh nyata terhadap panjang tunas dan jumlah tunas. Panjang stek yang baik adalah panjang stek 40 cm dan panjang stek yang baik pada jumlah tunas adalah panjang stek antara15 cm sampai 35 cm.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomea reptans Poir) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Bokashi Kotoran Sapi Zalna Zalna; Abd. Hadid; Muhardi Muhardi
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 6 No 6 (2018): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) adalah tanaman semusim atau tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi kotoran sapi dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 - Januari 2018.Lokasi penanaman, pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kangkung dilakukan di Desa Sidera Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi dan pengukuran kadar klorofil, luas daun, berat segar tajuk, berat segar akar, serta berat segar total tanaman kangkung dilakukan di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkanRancangan Acak Kelompok (RAK); sebagai perlakuan dosis pupuk bokashi yang terdiri dari 5 taraf yaitu:(A) tanpa pupuk (kontrol),(B)pupuk bokashi 7,5 ton/ha, (C) pupuk bokashi 15 ton/ha, (D)pupuk bokashi 22,5 ton/ha, dan (E) pupuk bokashi 30 ton/ha, masing-masing perlakuan diulang 4 (empat)kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik bokashi kotoran sapi berpengaruh nyata hingga sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung pada semua parameter yang diamati, kecuali pada pengamatan tinggi tanaman umur 20 hst dan pengamatan jumlah daun pada umur 20 hst. Perlakuan pupuk bokashi dengan dosis 30 ton/ha memberikan pertumbuhan yang tertinggi pada semua parameter pengamantan, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk bokashi 22,5 ton/ha.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) PADA PEMBERIAN LIMBAH KULIT BIJI KOPI Nurhaeni Nurhaeni; Sri Anjar Lasmini; Abd. Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah kulit biji kopi dapat diolah menjadi kompos atau pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia yang dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman. Hasil analisis NPK limbah kulit biji kopi yang telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, diketahui bahwa dalam 100 g limbah kulit biji kopi mengandung Nitrogen sebanyak 0,47%, Fosfor 0,06%, dan Kalium 0,55%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada pemberian limbah kulit biji kopi. Kegunaan penelitian ini adalah dapat menjadi bahan informasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang dimulai pada bulan Juni-Agustus 2018. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok, dalam penelitian ini terdapat 8 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 3 tanaman, dengan demikian diperoleh 72 sampel tanaman dan masing- masing perlakuan terdiri dari P0 (Kontrol), P1 (50g), P2 (100g), P3 (150g), P4 (200g), P5 (250g), P6 (300g) dan P7 (350g). Penelitian ini terdapat 9 variabel pengamatan, yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), diameter batang (mm), panjang akar (cm), bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman (g), bobot segar akar (g) dan bobot kering akar (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah kulit biji kopi memberikan pengaruh terhadap parameter penelitian, kecuali pada panjang akar dan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan 350g/polybag.
PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) PADA LAHAN KAKAO DENGAN TINGKAT PEMANGKASAN YANG BERBEDA Diana Ramadhani Putri; Abdul Hadid; Syamsuddin Laude
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 4 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada berbagai tingkat pemangkasan kakao. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan, yaitu P0 (tanpa pemangkasan kakao), P1 (pemangkasan kakao 50 cm), P2 (pemangkasan kakao 100 cm), P3 (pemangkasan kakao 150 cm), P4 (pemangkasan kakao 200 cm), P5 (pemangkasan kakao 250 cm). Dengan demikian, terdapat 6 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai tingkat pemangkasan kakao berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan jumlah daun, saat munculnya bunga, cabang produktif, jumlah buah dan berat buah tanaman tomat kecuali tinggi tanaman. Pada perlakuan dengan tingkat pemangkasan kakao 150 cm (P3) menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang baik dibandingkan perlakuan lainnya.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN YANG DI TANAM PADA BERBAGAI TINGKAT PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO Novila Novila; Abdul Hadid; Dastar Taro
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 2 (2021): April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil dari bawang daun yang diberi naungan dengan tingkat pemangkasan yang berbeda. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 di Desa Kamarora B Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 1 faktor yaitu pemangkasan, dengan perlakuan tingkat pemangkasan yang terdiri dengan 6 taraf : P0 = Tanpa pemangkasan, P1 = 50 cm pemangkasan, P2 = 100 cm pemangkasan, P3 = 150 cm pemangkasan, P4 = 200 cm pemangkasan, P5 = 250 cm pemangkasan. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pemangkasan 250 cm untuk semua pengamatan mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini juga menunjukan bahwa intensitas cahaya pada tingkat pemangkasan 250 cm sesuai dengan intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan hasil pada tanaman bawang daun.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DAN PUPUK FOSFOR Supriansyah Supriansyah; Sri anjar lasmini; Abdul hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 4 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah cair industri tahu dan pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni 2018 sampai September 2018 di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian disusun dengan pola faktorial dua faktor menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Faktor pertama dosis limbah cair industri tahu (T) yang terdiri dari empat level yaitu T0 = 0 ml/tanaman, T1 = 500 ml/tanaman, T2 = 1.000 ml/tanaman dan T3 = 1.500 ml/tanAman. Faktor kedua yaitu dosis pupuk fosfor (P) yang terdiri dari empat level yaitu P0 = 0 kg ha-1, P1 = 250 kg ha-1, P2 = 300 kg ha-1, dan P3 = 350 kg ha-1. Hasil penelitian yang di peroleh bahwa pertumbuhan dan hasil lebih baik terjadi pada pemberian limbah cair industri tahu dengan dosis 1.000 ml/tanaman dan pemberian pupuk fosfor dengan dosis 300 kg ha-1.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) TERHADAP PEMANGKASAN TUNAS AIR DAN DOSIS PEMBERIAN PUPUK HIJAU Tithonia diversifolia Nurjannah Nurjannah; Muhardi Muhardi; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 5 (2021): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas tomat di Indonesia masih tergolong rendah, produksi buah tomat di Sulawesi Tengah pada tahun 2014 mencapai 16.535,7 ton. Pada tahun 2015 produksi buah tomat mengalami penurunan sekitar 3.000 ton dan hanya mencapai 13.006 ton. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan teknik budidaya organik yang tepat, salah satunya dengan penggunaan pupuk hijau Tithonia yang dipadukan pengurangan persaingan unsur hara dengan pemangkasan tunas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terhadap perlakuan pemangkasan tunas air dan pemberian dosis pupuk hijau Tithonia diversifolia. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petobo Kec. Sigi Biromaru, selama 3 bulan yaitu mulai dari April sampai dengan bulan Juni 2018. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial, terdiri dari dua faktor, faktor pertama pupuk hijau Tithonia diversifolia yang terdiri dari 5 taraf yaitu T0 : Tanpa pupuk hijau, T1 : Dosis pupuk hijau 5 ton/Ha, T2 : Dosis pupuk hijau 10 ton/Ha, T3 : Dosis pupuk hijau 15 ton/Ha dan T4 : Dosis pupuk hijau 20 ton/Ha. Faktor kedua pemangkasan yang terdiri dari 2 taraf yaitu P0 : Tanpa pemangkasan tunas air dan P1 : Pemangkasan tunas air. Jumlah kombinasi dalam penelitian ini terdiri dari 10 kombinasi perlakuan yang di ulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan yaitu terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan dosis pupuk hijau dan pemangkasan terhadap jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat buah per petak ubinan dan hasil buah per hektar. Perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yaitu interaksi perlakuan dosis pupuk hijau 20 ton/ha dan perlakuan pemangkasan tunas air (T4P1) pada semua variabel yang diamati, dosis pupuk hijau 20 ton/ha (T4) memberikan pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang lebih baik dan pemangkasan tunas air (P1) memberikan pengaruh hasil tanaman tomat yang lebih baik terhadap semua variabel yang diamati.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) PADA PEMBERIAN BERBAGAI KOSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR BIOTA PLUS YANG DITANAM DIBAWAH TANAMAN KAKAO Tama Oktaviana; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman tomat (Lycopersicon esculentum, Mill.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran penting di Indonesia, disamping itu tomat memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penggunakan pupuk organik lebih efisien dibanding menggunakan pupuk anorganik untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam membudidayanya tanaman tomat dengan melakukan pemupukan yang baik dan benar dengan menggunakan pupuk organik cair yang memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang cukup lengakap untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, pupuk organik cair mudah larut dalam air, aman lingkungan serta aman untuk pemakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil pada tanaman tomat dengan berbagai kosentrasi pemberian pupuk organik cair biota plus. Penelitian dilaksanakan di Desa Kamarora B Kecematan Nokilalaki Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, mulai bulan Juli sampai Oktober 2019. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 6 perlakuan dan diulang 3 kali. Adapun perlakuannya adalah (P0) control, (P1) 3 ml/l POC biota plus, (P2) 6 ml/l POC biota plus, (P3) 9 ml/l POC biota plus, (P4) 12 ml/l POC biota plus dan (P5) 15 ml/l POC biota plus. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata di uji lanjud menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair biota plus dengan kosentrasi 3 ml/l (P1) memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang produktif, bobot berat buah per tanaman, hasil perubinan dan per ha.