Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Strategy Of Curriculum Development Based On Project Based Learning (Case Study : SMAN 1 Tanta Tanjung Tabalong South Of Kalimantan) Agustin, Rima Sri; Puro, Sarjono
Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Vol 1, No 1 (2016): Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education
Publisher : Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.073 KB)

Abstract

Curriculum Development must be continuously assessed and developed appropriate to the circumstances by taking into account the challenges that exist so that the directions of development are aligned answer the challenges future. This research aimed: (1) to identification of school potential, mapping and grouping of school experiences, (2) making time line of activity and setting of development method, and (3) curriculum documentation. The subject of research conducted in SMAN 1 Tanta in Tanjung Tabalong South of Kalimantan. Techniques of collecting data used were observation, interview, and document analysis. The data analysis method employed was an interactive model of qualitative analysis. Results of collecting data through observation found unproductive land in the school yard, and there are several local potential that can be used as a basic for curriculum development, interviews with teachers and students that the school requires an integrated between the curriculums with teaching learning activities. Dokumem curriculum in the schools has not shown the existence of curriculum development. Facilitation is done in curriculum development through the implementation of project based learning. The data analysis method employed was an interactive model of qualitative analysis. Curriculum development results showed that: (1) the potential of the school and school experiences: the school garden and organic farming project activities, (2) the school has a distinctive curriculum documentation. 
PENGARUH KONSENTRASI ASAM SULFAT DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KUAT LENTUR KAYU KELAPA IMPLEMENTASI PADA MATA KULIAH ILMU BAHAN BANGUNAN Listyorini, Retno; Murtiono, Eko Supri; Agustin, Rima Sri
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 4, No 1 (2018): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.925 KB) | DOI: 10.20961/ijcee.v4i1.22562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penggunaan asam sulfat dengan kadar konsentrasi zat 0,3%, 0,6%, 0,9%, dan 1,2% terhadap uji kuat lentur kayu kelapa; (2) pengaruh lama perendaman 7, 21, dan 35 hari terhadap uji kuat lentur kayu kelapa; (3) pengaruh konsentrasi asam sulfat dan lama perendaman terhadap kuat lentur kayu kelapa dan; (4) menghasilkan suplemen bahan ajar tentang kuat lentur kayu kelapa dengan pemanfaatan asam sulfat sebagai bahan pengawet kayu. Populasi dalam penelitian ini adalah kayu kelapa. Sampel yang terpilih adalah kayu kelapa pada tepi pangkal sampai ujung batang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen murni. Pengumpulan data dilakukan dari hasil pengujian dan pengamatan di laboratorium serta literature yang relevan. Analisis data menggunakan uji regresi, taraf signifikansi 0,05 dengan syarat uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Pengolahan statistik data hasil penelitian menunjukkan Pertama, terdapat pengaruh penggunaan asam sulfat terhadap kuat lentur kayu kelapa, yaitu apabila konsentrasi asam sulfat ditingkatkan dari konsentrasi 0,3% sampai dengan 1,2%, maka nilai kuat lentur kayu kelapa juga akan meningkat. Kedua, terdapat pengaruh lama perendaman terhadap kuat lentur kayu kelapa, yaitu apabila umur perendaman ditingkatkan dari 7 hari sampai dengan 35 hari, maka kuat lentur kayu kelapa juga akan meningkat. Ketiga, terdapat pengaruh konsentrasi asam sulfat dan lama perendaman terhadap kuat lentur kayu kelapa, yaitu apabila konsentrasi asam sulfat dan lama perendaman ditingkatkan bersama-sama maka kuat lentur kayu kelapa juga akan meningkat. Keempat, bahan ajar yang dihasilkan setelah penelitian ini berupa suplemen bahan ajar tentang pemanfaatan kayu kelapa sebagai bahan konstruksi bangunan setelah dilakukan pengawetan dengan menggunakan bahan pengawet berupa asam sulfatditinjau dari kuat lentur kayu untuk mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan UNS.
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING MENGGUNAKAN DESAIN PEMBELAJARAN ASSURE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X DPIB A SMKN 4 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2017/2018 Safitri, Marlina Dwi; Roemintoyo, Roemintoyo; agustin, rima sri
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 5, No 1 (2019): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1093.731 KB) | DOI: 10.20961/ijcee.v5i1.34688

Abstract

Proses pembelajaran di sekolah saat ini lebih terfokus pada guru yangmenyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini berdampak pada kurangnyapemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga prestasi belajar menjadirendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatifModel Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan Problem Posing menggunakan desainpembelajaran ASSURE terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitiantindakan kelas yang dilaksanakan di kelas X DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo yangberjumlah 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri daritahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen penelitian yangdigunakan terdiri dari penilaian kognitif, psikomotor dan afektif. Uji validitas data padapenelitian ini menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) dengan pendekatanProblem Posing menggunakan desain pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan prestasibelajar siswa kelas X DPIB A SMKN 4 Sukoharjo. Pencapaian ketuntasan hasil belajarsiswa menunjukkan persentase ketuntasan ranah kognitif awalnya 16,67% menjadi 46,67%pada siklus I dan 70% pada siklus II; ranah psikomotor awalnya 26,67% menjadi 46,67%pada siklus I dan 73,33% pada siklus II; ranah afektif awalnya 23,33% menjadi 43,33%pada siklus I dan 70% pada siklus II.
PENERAPAN METODE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN (DPIB) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA Rahmadi, Gilang; Sukatiman, Sukatiman; agustin, rima sri
Indonesian Journal Of Civil Engineering Education Vol 5, No 1 (2019): Indonesian Journal of Civil Engineering Education
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.187 KB) | DOI: 10.20961/ijcee.v5i1.34597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswapada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan metode pembelajaran Number Head Together(NHT) di kelas X DPIB di SMK Negeri 5 Surakarta. Metode Penelitianya adalah PenelitianTindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas X DPIB SMK Negeri 5 Surakarta dalam duasiklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasidan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan lembarobservasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasilpenelitian, hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar 31%. Setelah diterapkan metodepembelajaran Number Head Together (NHT), pada siklus I mengalami peningkatandengan persentase ketuntasan 91,18 %. Siklus II persentase ketuntasan 97 %. Sedangkankeaktifan siswa pada pra siklus prosesntase siswa aktif sebesar 38,24%, setelahditerapkan metode NHT pada siklus I prosentase siswa aktif sebesar 68,75%, dan siklusII meningkat menjadi 82,35%. Dengan demikian, MetodePembelajaranNumber Head Together(NHT) dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknikdi SMK Negeri 5 Surakarta karena memenuhi prosentase ketuntasan yaitu sebesar 80 % dari 34siswa.
PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD UNTUK PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS PADA BATAKO DITINJAU DARI RESAPAN AIR, BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN SEBAGAI PENDUKUNG BAHAN AJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI BETON T U, Sutris Wahyu; Sumarni, Sri; Agustin, Rima Sri
Pendidikan Teknik Bangunan Vol 6, No 6 (2015): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.05 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah, (1) mengetahui pengaruh persentase penggunaan abu vulkanik untuk menggantikan sebagian agregat halus terhadap resapan air, berat jenis dan kuat tekan batako, (2) mengetahui persentase optimal penggunaan abu vulkanik untuk menggantikan sebagian agregat halus terhadap resapan air, berat jenis dan kuat tekan batako, (3) mengetahui persentase abu vulkanik yang optimal untuk campuran batako secara keseluruhan, (4) menghasilkan bahan ajar teknologi beton tentang pemanfaatan abu vulkanik gunung Kelud sebagai pengganti sebagian agregat halus pada batako ditinjau dari resapan air, berat jenis dan kuat tekan.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dan teknik analisa menggunakan analisis regresi. Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian adalah (1) variabel terikat: resapan air, berat jenis dan kuat tekan batako, (2) variabel bebas: penggantian abu vulkanik terhadap pasir, yaitu dengan variasi 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, (1) variasi abu vulkanik sebagai pengganti sebagian agregat halus berpengaruh sangat kuat terhadap resapan air, berat jenis dan kuat tekan batako, (2) nilai optimal resapan air terdapat pada variasi abu vulkanik 25% sebesar 5,84%, nilai optimal berat jenis terdapat pada variasi abu vulkanik12,130% sebesar 1844,773 kg/m3 masuk ke dalam kategori beton ringan, dan nilai optimal kuat tekan terdapat pada variasi abu vulkanik11,383% sebesar 39,385 kg/cm2masuk ke dalam kelas III, (3) Adapun karakteristik optimal batako pada variasi abu vulkanik 15%, (4) bahan ajar yang dihasilkan berupa hasil penelitian batako dengan bahan abu vulkanik.Kata kunci: abu vulkanik, batako, resapan air, berat jenis, kuat tekan.
SELF HEALING CAPABILITY BETON DENGAN PERSENTASE FLY ASH 0%, 20%, 25%, 30%, 35%, 45% DAN 55% SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DITINJAU DARI WORKABILITY, KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS RH, Dwi Beauty; Agustin, Rima Sri; Murtiono, Eko Supri
Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 5 (2014): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.878 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini: (1). Untuk mengetahui pengaruh Self Healing Capability dengan fly ash sebagai pengganti sebagian semen terhadap workability beton. (2). Untuk mengetahui pengaruh Self Healing Capability dengan fly ash sebagai pengganti sebagian sementerhadap kuat tekan beton. (3). Untuk mengetahui pengaruh Self Healing Capability dengan flyash sebagai pengganti sebagian semen terhadap permeabilitas beton. (4). Untuk mengetahuinilai optimal Self Healing Capability dengan fly ash sebagai pengganti sebagian semen terhadap workability, kuat tekan dan permeabilitas. Hasil penelitian ini adalah (1). Untuk melihat workability dari Self Healing Capability beton, dilakukan pengujian slump flow dan slump, hasil pengujian slump flow terlihat bahwa kadar fly ash 55% mempunyai kecepatan sebaran diameter 500 mm (t) paling cepat dibanding dengan penggantian kadar fly ash yang lain dan hasil pengujian slump menunjukkan semakin banyak penggantian persentase fly ash maka semakin 500 tinggi nilai slump-nya. (2). Penggantian sebagian fly ash sebagai pengganti sebagian semen diperoleh nilai tertinggi kuat tekan sebesar 35,819 MPa dari variasi 35% pada pengujian 56 hari, karena setelah 28 hari proses hidrasi masih berlangsung sehingga kuat tekan beton masih mengalami kenaikan. (3). Hasil pengujian permeabilitas yaitu semakin besar persentase pencampuran fly ash, maka semakin kecil nilai permeabilitasnya. Pada persentase fly ash 55%, pada pengujian 56 hari nilai permeabilitas yang dihasilkan adalah 1.10 -10 m/dt. Penurunan permeabilitas yang terjadi menunjukkan Self Healing Capability, namun hasil yang diperoleh belum memenuhi persyaratan ACI 301-729 yaitu hasil yang disyaratkan sebesar 1,5.10 m/dt (1,5.10 -9 cm/dt). (4). Penggantian fly ash optimal adalah sebesar 35% dengan nilai optimal dari workability slump flow 28,277 mm/dt, nilai optimal workability slump 13,043 cm, nilai optimalkuat tekan 35,819 MPa dan nilai optimal permeabilitas 1,85E?09 m/dt. Kata Kunci: Fly ash, workability, kuat tekan, permeabilitas, Self Healing Capability -11
PENERAPAN METODE DEMONSTRATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PRAKTEK PASANGAN BATUBATA KELAS X TKBB SMK NEGERI 2 SURAKARTA Nugroho, Trie Aji; Roemintoyo, Roemintoyo; Agustin, Rima Sri
Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 5 (2014): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3368.692 KB)

Abstract

ABSTRACT AJI TRIE NUGROHO. K1506053. APPLICATION THE METHOD OFDEMONSTRATION TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IN BRICKINSTALLATION PRACTICE IN GRADE X TKBB SMK 2 Surakarta. Paper, Surakarta: School of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University of Surakarta, November 2013. The purpose of this study are: (1) To improve learning outcomes and mastery learning grade X TKBB SMK Negeri 2 Surakarta by applying the method of demonstration in teaching of PDKB subjects particularly in bricks practice. This study is classroom action researches, which are conducted in two cycles, the first cycle begins with the identification of existing problems in the classroom, the planning such as preparation steps learning through the application the method of demonstration, action, observation, evaluation, and reflection to act on the second cycle. The subjects were students of grade X TKBB Building Skills Program SMK Negeri 2 Surakarta academic year 2012/2013. Data obtained through the cognitive observation, affective and psychomotor learners, interviews, observation learners, first cycle and second cycle cognitive tests. The data analysis used qualitative descriptive analysis techniques. Based on the results of the study, showed that the application the method of demonstration can improve learning outcomes of students of grade X TKBB SMK Negeri 2 Surakarta academic year 2012/2013 in the learning of Building Construction Basic Works (PDKB). It can be seen from the results of research. In this classroom action research resultsof cognitive learning percentage is 61.8%, and 91.4% in the second action; For affective and psychomotor outcomes in the readiness of learners in subjects receiving the first cycle (67.64%) and second cycle 80.14%), active learners in subjects following the first cycle (63.32%) and second cycle (80.14%); participation of learners in subjects receiving the first cycle (66.17%) and second cycle (78.67%); mastery learning first cycle (69.85%) and second cycle (79.41 %); ability to conduct demonstration first cycle (70.58%) and second cycle (80.88%); activity in the first cycle of interaction and discussion (67.64%) and second cycle(80.14%); communicating observations and experiments first cycle (67.64%) and second cycle (79.41%); clarity in expressing ideas/concept of the first cycle (69.85%) and second cycle (77.20%); ability learners in comparing learning with real life first cycle (69.11%) and second cycle (81.61%); ability to solve problems first cycle (69.58%) and second cycle (80.14%); comparing the results of discussion first cycle (65.44%) and second cycle (80.88%). The conclusion of this research is the application method of demonstration on learning bricks installation practice can improve learning outcomes of students of grade X TKBB Building Skills Program SMK N 2 Surakarta academic year 2012/2013.
PENGARUH PENGGUNAAN TERAK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT LENTUR DAN BERAT JENIS PADA BETON NORMAL DENGAN PERBANDINGAN 1:2:3 Dewi, Triana; Saputro, Ida Nugroho; Agustin, Rima Sri
Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.209 KB)

Abstract

ABSTRAKBeton merupakan suatu bahan bangunan campuran dari bahan-bahan penyusunnya yaitu agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir), semen, air yang biasanya juga ditambah dengan bahan tambah (admixture atau additive) yang nantinya akan mengalami reaksi kimia dan mengalami pengerasan. Pentingnya penggunaan beton pada bangunan memicu adanya pengganti bahan-bahan penyusun beton salah satunya agregat kasar. Dengan adanya terak hasil limbah pengecoran logam diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti agregat kasar karena ketersediaannya yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terak sebagai pengganti sebagian agregat kasar terhadap kuat lentur dan berat jenis pada beton normal dengan variasi penggantian terak 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang lakukan secara eksperimen dengan metode perbandingan berat 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Benda uji yang digunakan berbentuk balok dengan dimensi 15 x 15 x 60 cm. Uji yang diterapkan pada benda uji adalah uji kuat lentur dengan menggunakan 2 titik beban dengan jarak 1/3 L.Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil ada pengaruh yang kuat dari penggunaan terak sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada beton, pengaruh ini bersifat negatif yang menyebabkan kuat lentur beton semakin menurun. Penggantian terak sebagai pengganti sebagian agregat kasar berpengaruh dengan taraf sedang terhadap berat jenis beton. Pengaruh ini bersifat positif yang menyebabkan berat jenis terjadi peningkatan dan dari semua variasi penggantian terak beton yang telah diuji memenuhi syarat berat jenis beton normal yaitu 2200 kg/m³ ? 2500 kg/m³. ( SNI 03-2847-2002).Simpulan penelitian ini adalah variasi penggantian terak sebagai pengganti sebagian agregat kasar pada beton berpengaruh negatif dengan taraf kuat terhadap kuat lentur beton dan berpengaruh positif dengan taraf sedang terhadap berat jenis beton.Kata Kunci: terak, kuat lentur, berat jenis, beton
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN SURVEI DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA Kurniawan, Nova; Thamrin, A G; Agustin, Rima Sri
Pendidikan Teknik Bangunan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.455 KB)

Abstract

ABSTRACTNova Kurniawan. THE EFFECTIVENESS OF WORKING BASIC SURVEY BY INQUIRY LEARNING MODEL IN THE STUDENTS OF 10TH GRADE TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA  BASIC SURVEY. Thesis, Faculty of Learning and Education Universitas Sebelas Maret Surakarta. July 2013.          Based on data and teaching experience in SMK Negeri 5 Surakarta for 3 months, most of 10th grade TGB students find the difficulty on finished the MPSD subject exercises. It caused by the students less comprehends about the materials. In this research, the researcher tries to use inquiry teaching method as the one of alternative to solve the problem. The purposes of this study are to make the students more active in lesson activity in the class, to make the students more capable and brave to delivers their idea or opinion, and to increase the result of MPSD subject.          This research takes place at 10th grade of TGB class in SMK N 5 Surakarta. The students of 10th grade of TGB are 21. Most of them are passive students in lesson activity. Besides, many students find the difficulty to comprehend the material about Working Basic Survey (MPSD). The research focuses on low bravery student to asking to the teacher and the using of imprecise method and learning model. The first step is the researcher begins to make lesson plan in the inquiry model, make observation paper, and design the evaluation instrument. Then, at the lesson activity, the researcher or collaborator observe and take a note all of the activity based on the instrument that planned before. At the learning class research, there are two actions. The percentage of first action is 66,70%. The percentage of second activity is 85,71%. The next step is observation. In observation, the research collected, analyzed and reflected the data.          The conclusions of this research are by using inquiry model, the result of learning student is increase, the students more active, and the students more capable and brave to delivers their idea or opinion in lesson activity.
SELF HEALING CAPABILITY BETON DENGAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DITINJAU DARI WORKABILITY, KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS Muthoharoh, Isna; Agustin, Rima Sri; Sunarsih, Ernawati Sri
Pendidikan Teknik Bangunan Vol 5, No 5 (2014): Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan
Publisher : Pendidikan Teknik Bangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.989 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1). Self Healing Capability dari fly ash terhadap workability. (2). Self Healing Capability dari fly ash terhadap kuat tekan dan (3). Self Healing Capability dari fly ash tehadap permeabilitas. Hasil penelitian ini adalah (1). Pengujian workability menunjukkan bahwa dengan meningkatkan kadar fly ash dari kadar fly ash sebesar 0% menjadi kadar fly ash 35% dapat meningkatkan nilai slump sebesar 13,91%, diameter sebaran maksimal sebesar 5,79%, waktu alir untuk mencapai diameter 500 mm (t) sebesar 55,39 % dan kecepatan aliran sebesar 57,18 %.(2). Pada umur 7 hari kuat tekan beton dengan fly ash 0% menjadi fly ash 35% mengalami penurunan kuat tekan sebesar 49,89%. Pada umur 28hari kuat tekan beton mengalami kenaikan sebesar 27,52% Mpa dan pada umur 56 hari kuat tekan beton mengalami kenaikan sebesar 33,27% . Sehingga fly ash efektif untuk beton yang berumur lebih dari 28 hari. Dan (3). Penurunan permeabilitas beton pada pada umur 7 harisebesar 39,73 %, umur 28 hari sebesar 57,97% pada umur 56 hari sebesar 80,30%. Penurunan permeabilitas yang terjadi menunjukkan Self Healing Capability. Namun hasil yang diperoleh belum memenuhi persyaratan ACI 301-729 yaitu hasil yang disyaratkan untuk beton kedap air sebesar 1,5.10-11 m/dt (1,5.10 -9 cm/dt). Kata Kunci: fly-ash, workability, kuat tekan, permeabilitas, Self Healing Capability