Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERIAN MOL KEONG MAS DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG NAGARA DI LAHAN GAMBUT Toria Magistra; Raihani Wahdah; Noor Aidawati
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 49, No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v49i1.12929

Abstract

This research aims to examine the effect of the interaction of golden snail MOL with chicken manure on the growth and yield of nagara bean plants and to examine the best combination of golden snail MOL and chicken manure on the growth and yield of nagara bean plants. This research used a factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 factors and 3 replications. The first factor of the MOL dose for golden snails consists of 4 levels, m1 = 5 ml L-1 : m2 = 10 ml L-1 : m3 = 15 ml L-1 : m4 = 20 ml L-1. The second factor of chicken manure dosage (K) consists of 4 levels, k0 = 0 t ha-1 :k1 = 5 t ha-1 :k2 = 10 t ha-1 :k3 = 15 t ha-1. The results of the study showed that there was no interaction between golden snail MOL and chicken manure on all observed parameters. The single factor of giving MOL golden snails had a significant effect on the variable height of plants aged 4, 7, 13, and 14 WAP. Providing higher concentrations of golden snail MOL (20 and 15 ml L-1) had a good effect on the growth of nagara bean plants. The single factor of giving chicken manure had a significant effect on the variables of plant height aged 11, 12, 13, and 14 WAP, weight of 100 seeds, seed yield per plant, and plant yield per hectare. Providing chicken manure at a rate of 15 t ha-1 had a good effect on plant height, number of seeds, weight of 100 seeds, seed yield, yield per plant, and yield per hectare.
Kemampuan Beberapa Rizobakteria dalam Mengendalikan Penyakit Kuning pada Pertumbuhan Tanaman Terong (Solanum melongena L) Mursiana .; Noor Aidawati; Gusti M. Sugian Noor
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 1 (2018): Edisi Februari 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan beberapa rizobakteria dalam mengendalikan penyakit kuning pada tanaman terong. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan. Masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Enam perlakuan yang diberikan adalah K- (Tanaman kontrol terong tanpa diberi perlakuan), K+ (Tanaman kontrol terong yang diinokulasi virus kuning), A (Tanaman terong yang diaplikasi dengan isolat Pseudomonas kelompok flourescens asal Hulu Sungai Selatan dan diinokulasi dengan virus kuning terong), B (Tanaman terong yang diaplikasi dengan isolat Bacillus spp. asal Hulu Sungai Selatan dan diinokulasi dengan virus kuning terong), C (Tanaman terong yang diaplikasi dengan isolat Pseudomonas kelompok flourescens asal Banjarbaru dan diinokulasi dengan virus kuning terong), dan D (Tanaman terong yang diaplikasi dengan isolat Bacillus spp. asal Banjarbaru dan diinokulasi dengan virus kuning terong. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa pemberian isolat rizobakteria A, B, C, dan D mampu mengendalikan infeksi virus kuning terong dan pemberian isolat rizobakteria A, B, C, dan D mampu memicu pertumbuhan tinggi tanaman dan luas daun tanaman terong yang terinfeksi virus kuning.
Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati terhadap Serangan Hama Perusak Daun Tanaman Kedelai (Glycine max L merill) di Lapangan Akhmad Fadillah; Jumar .; Noor Aidawati
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 2 (2018): Edisi Juni 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alternatif pengendalian serangga hama kedelai adalah pemanfaatan insektisida nabati, beberapa jenis pestisidanabati yang digunakan yaitu daun nimba, daun pepaya dan serai wangi. Penggunaan pestisida nabati dengan bahan campurandaun mimba, daun pepaya dan serai wangi menunjukan hasil berpengaruh terhadap kurangnya serangan OPT perusak daunpada tanaman kedelai, sedangkan Hama perusak daun tanaman kedelai pada penelitian ini adalah ulat dan belalang.Perlakuan tersebut adalah P4 (300 ml campuran daun mimba (75gr) + daun pepaya (50gr) + serai wangi (75gr) / l air).
Pengaruh Pemberian Pseudomonas Kelompok Fluorescens SKM 2 dan Variasi Waktu Inokulasi Virus Terhadap Keparahan Penyakit Mosaik (Tobacco Mosaic Virus) pada Tanaman Cabai Besar (Capsicum annum L.) Nurul .; Noor Aidawati; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 1 No 3 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tobacco Mosaic Virus (TMV) adalah salah satu penyakit yang menyebabkan turunnya hasil cabai. Pengendalian TMVyang ramah lingkungan dan banyak diteliti adalah menggunakan agens hayati PGPR. Tujuan dari penelitian ini untukmenguji pengaruh pemberian Pseudomonas kelompok fluorescens SKM2 dan waktu inokulasi virus yang berbedaterhadap keparahan penyakit TMV pada abai besar (Capsicum annum L.) var. Hot Chilli. Penelitian ini menggunakanbakteri Pseudomonas kelompok fluorescens SKM2 yang diberikan kepada tanaman cabai dengan perlakuan inokulasi yangberbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan pemberian PF SKM2 pada tanaman cabai besar dengan waktu inokulasi TMVyang berbeda dapat memperlambat masa inkubasi virus, menurunkan keparahan penyakit tetapi tidak mempengaruhipenghambatan virus terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.
Pengaruh Larutan Daun Gamal (Gliricidia sepium) Terhadap Mortalitas Kutu Daun Aphis gossypii) pada Cabai (Capsicum annum L) Novita Agustina; Muhammad Indar Pramudi; Noor Aidawati
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 1 (2019): Edisi Februari 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu ancaman dari serangan hama cabai yaitu Aphis gossypii yang menjadi vector virus daun. Pengendalian hama ini masih menggunakan insekstisida kimia, sehingga diperlukan insektisida atau alternatif pengendalian yang lebih aman dan ramah lingkungan, seperti menggunakan insektisida nabati yang berasal dari tanaman gamal (Gliricidia sepium). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi langsung dan tidak langsung ke aphis pada perlakuan 15 g larutan daun gamal, mampu mematikan A. gossypii dengan mortalitas rata-rata 48,4% dan 49,8%. Pada dosis ini juga menyebabkan kematian pada 485 ekor aphis setelah 96 jam aplikasi.
Uji Antagonis Pseudomonas berfluorescens dan Bacillus spp Dalam Menghambat Perkembangan Cendawan Fusarium oxysporum Penyebab Layu Pada Tanaman Terong (Solanum melongena L) Ihsanudin .; Noor Aidawati; Elly Liestiany
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 2 (2019): edisi Juni 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Solanum melongena L merupakan tanaman sayuran sangat popular. Salah satu yang mempengaruhihasil produksi tanaman terong adalah adanya organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Penyakit layudikarenakan oleh Fusarium oxysporum. Fusarium melongenae ialah suatu OPT yang sangatmerugikan bagi tanaman terong. Pengendalian yang aman terhadap penyakit layu Fusarium spp adalahmenggunakan agens hayati PGPR. Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan isolat rizobakteriaPseudomonase berfluorescens dan Bacillus spp untuk menghambat perkembangan Fusarium spp yangmengendalikan layu tanaman terong. Penelitian ini menggunakan isolat Pseudomonas berfluorescensdan Bacillus sp yang diuji tantang dengan cendawan Fusarium spp. Hasil penelitian menunjukkanbahwa isolat Pseudomonas berfluorescens yang berasal dari Desa Kurnia, Sukamara, GuntungManggis, Kecamatan landasan ulin dan Gunung Kupang Kecamatan Cempaka Banjarbarudan Bacillusspp yang berasal dari Desa Kurnia, Sukamara, Guntung Manggis, Kecamatan landasan ulin danGunung Kupang Kecamatan Cempaka Banjarbaru mampu menekan perkembangan Fusarium spp.
Pengaruh Pemberian Larutan Tumbuhan Sebagai Pestisida Nabati dalam Mengendalikan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) M Agus Khairani; Samharinto Soedijo; Noor Aidawati
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 2 No 2 (2019): edisi Juni 2019
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam budidaya tanaman padi masih ada permasalahan-permasalahan yang menyebabkan produksi belum optimal, salah satunya adalah adanya gangguan Wereng Batang Coklat atau WBC (Nilaparvata lugens). Keberadaan WBC dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman padi. Upaya pengendalian WBC masih bergantung pada penggunaan pestisida sintetik sehingga digunakan pestisida nabati untuk mengatasinya. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa larutan tumbuhan (larutan buah pinang, buah mengkudu, kulit pohon kepayang dan daun loa) sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan WBC. Penelitian ini menggunakan RAL satu faktor (enam perlakuan, setiap perlakuan empat ulangan), sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Pemberian pestisida nabati buah pinang, buah mengkudu, kulit pohon kepayang dan daun loa berpotensi dalam mengendalikan WBC.
Pengaruh Warna Bunga Refugia Terhadap Keanekaragaman Serangga Pada Pertanaman Tomat (Solanum lycopersicum) Robiatul Adawiyah; Lyswiana Aphrodyanti; Noor Aidawati
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.410

Abstract

Bunga refugia merupakan mikrohabitat yang dapat menyediakan tempat berlindung bagi musuh alami dan adanya musuh alami dapat melemahkan reproduksi OPT. Bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang datang pada bunga refugia warna putih, merah muda, kuning dan jingga. Metode pengumpulan serangga menggunakan jaring ayun, Yellow sticky traps dan secara langsung. Hasil identifikasi serangga yang ditemukan dari 3 alat perangkap yang digunakan menunjukkan pada bunga refugia berwarna merah muda (Z. elegans) ada 6 famili serangga dengan jumlah serangga 124 ekor serangga, ada 6 famili serangga dengan jumlah serangga 73 ekor serangga pada warna bunga kuning (C. caudatus), warna jingga (T. ercta L) 4 famili dengan jumlah serangga 58 ekor serangga, dan serangga yang ada dibunga warna putih (Z. acceraso) 6 famili serangga berjumlah 41 ekor. Serangga-serangga yang ditemukan ada yang bersifat predator, hama dan parasitoid dari 9 famili serangga yaitu, Thyreocoridae, Stratiomycidae, Formicidae, Coccinelidae, Brassicaceae, Sphecidae, Syrhidae, Peridae, dan Thphritida. Bunga merah muda dapat menarik serangga seperti kepik, kumbang koksi dan tawon, bunga warna kuning menarik serangga kepik, lalat tentara dan kupu-kupu, warna jingga menarik serangga kumbang koksi dan kupu-kupu sedangkan warna putih menarik serangga lalat bunga, kumbang koksi, lalat buah dan semut.
Uji Ketahanan Beberapa Varietas Tanaman Cabai Rawit Terhadap Penyakit Antraknosa Hamnah .; Noor Aidawati; Dewi Fitriyanti
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i1.665

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada beberapa varietas tanaman cabai rawit yang duji ketahanan dan masainkubasinya dari cendawan Colletotrichum spp penyebab penyakit antraknosa. Rancangan RAL(6 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap ulangan ada 2 tanaman sehingga berjumlah 48 tanaman).Adapun varietas yang digunakan yaitu varietas Sigantung, Sakti, Mahameru, Maruti, Bara dan Setasuper. Inokulasi cendawan Colletotrichum spp. dilakukan pada saat berbunga dan berbuah denganvariabel pengamatan masa inkubasi, intensitas serangan penyakit dan persentase gugur bunga. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit antraknosa pada setiap varietas yang diujikanberbeda-beda begitu pula pada tingkat ketahanannya. Varietas Bara, Sakti, Seta super, Mahameru danSigantung termasuk varietas yang tahan sedangkan varietas Maruti agak rentan. Inokulasi pada saatberbunga dan berbuah berpengaruh terhadap tingginya persentase bunga gugur dan akhirnyaberpengaruh terhadap jumlah buah yang akan terbentuk. Persentase bunga yang gugur tertinggi terjadipada varietas Sigantung.
Uji Efektifitas Konsentrasi Larutan Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Dalam Menghambat Perkembangan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum sp.) Pada Tanaman Cabai Rawit Muhammad Randy; Noor Aidawati; Muhammad Indar Pramudi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 4 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v4i2.762

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi larutan daun ketepeng cina dan konsentrasinya yang mampu dalam menghambat perkembangan penyakit antraknosa. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret - Mei 2020. Penelitian menggunakan (RAL) 1 faktor dan 6 perlakuan serta diulang sebanyak 4 kali. Dengan menggunakan konsentrasi yaitu 5, 10, 15, 20, 25 ml.l-1 larutan daun ketepeng cina + Colletotrichum sp. berdasarkan hasil pengamatan masa inkubasi diketahui bahwa rata-rata serangan antraknosa muncul pada hari ketiga dan keempat setelah pengaplikasian. Pada kejadian penyakit konsentrasi (5 ml.l-1) menimbulkan kejadian penyakit terendah yaitu 84.00% dan pada konsentrasi (15 ml.l-1) menimbulkan kejadian penyakit tertinggi sebesar 95.00%.