Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

OPTIMIZATION OF PIT SLOPE DESIGN AT BANKO BARAT PIT 2 IN 2016, PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK, TANJUNG ENIM MINING UNIT, SOUTH SUMATRA PROVINCE Hulwani, Zati; Alam, Pocut Nurul; Al-Huda, Nafisah; Rusydy, Ibnu
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 23, No 01 (2025): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v23i01.7368

Abstract

Slope stability is generally a critical concern in maintaining daily mining operations, as instability can disrupt activities and result in material losses or even fatalities. In designing an open-pit mine, it is essential to conduct slope stability analysis to ensure both safety and economic efficiency. This study focuses on optimizing slope stability analysis at PT Bukit Asam (Persero) Tbk, specifically in the Banko Barat Pit 2 area, using the Bishop Simplified method. The analysis was conducted using GeoSlope 2007/Slope W software to design and optimize a safe excavation slope by incorporating secondary data obtained from PT Bukit Asam, including mining design parameters (slope geometry) and the physical and mechanical properties of the rock, such as density, cohesion, and internal friction angle. The optimization results indicated that cross-sections A-A', C-C', and D-D' could accommodate an additional 3 benches. Cross-section B-B' was also optimized by adding 3 benches downward. The safety factor (SF) values for the first and second optimization scenarios showed stable slope conditions. However, for the third optimization (overall slope), the SF values indicated a marginal or risky condition. Cross-section E-E' could be optimized by adding 5 benches downward, and all five cross-sections remained in a stable condition. Keywords: Safety Fctor, Slope Stability, Bishop Simplified Method, Optimization, GeoSlope 2007/Slope W software
Penguatan Pendidikan Sumber Daya Mineral di SMP Negeri 6 Banda Aceh Aflah, Nurul; Mirna Rahmah Lubis; Muchlis; Hendra Hasrisman; Pocut Nurul Alam; Husni Husin
Jurnal Mitra Pengabdian Farmasi Vol. 3 No. 1 (2023): Oktober 2023
Publisher : Akademi Farmasi YPPM Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In this technological era, minerals, in an educational context, refer to components that contribute to overall educational success. Mineral resources serve as the basis for various industries, such as construction, manufacturing, technology, and energy production. This community service activity aims to strengthen the science of high school students at SMP Negeri 6 Banda Aceh so that it can explain the contribution of mineral resources to a country’s Gross Domestic Product. The service team plays a role in providing knowledge of mineral resources to students so that in the future they can develop a basic understanding of earth science. This science strengthening allows students to learn about the formation, properties, and classification of minerals, which are basic concepts in geosciences. The method used is lecture method, question and answer, discussion, and demonstration. The students showed an enthusiastic response to the material presented and participated in the discussion with pleasure.
Upaya Peningkatan Ekonomi Kelompok Tani Pepaya Desa Teuladan Aceh Besar Melalui Diversifikasi Produk Fathanah, Umi; Syamsuddin, Yanna; Alam, Pocut Nurul; Ernawati, Ernawati; Rinaldi, Wahyu; Munawar, Edi; Yunardi, Yunardi
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 6 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i6.2125

Abstract

Desa Teuladan dikenal sebagai salah satu desa penghasil pepaya terkemuka di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Pepaya banyak dibudidayakan di kebun dan di sekitar tempat tinggal penduduk desa, dengan sekitar 90% rumah tangga terlibat dalam budidaya tanaman pepaya ini. Meskipun demikian, petani pepaya menghadapi tantangan yang signifikan terkait dengan volatilitas harga. Harga pepaya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi cuaca, frekuensi panen, dan ketersediaan pembeli. Biasanya, harga pepaya mengalami peningkatan selama bulan-bulan musim panas, sementara harganya cenderung menurun tajam selama musim hujan. Untuk meningkatkan nilai pasar pepaya pascapanen, diversifikasi produksi menjadi saus pepaya merupakan strategi yang tepat. Metodologi yang digunakan dalam inisiatif pengabdian masyarakat ini mencakup survei terhadap tantangan yang dihadapi oleh kelompok sasaran petani pepaya, diikuti dengan pendekatan terhadap permasalahan yang dihadapi kelompok tani pepaya sasaran, dilanjutkan dengan penyuluhan serta pelatihan dan praktek langsung pembuatan saus pepaya. Materi pelatihan tidak hanya difokuskan pada cara pembuatan saus pepaya, akan tetapi juga mencakup materi tentang keuangan dan pemasaran. Keberlanjutan suatu usaha akan sangat tergantung kepada pemasaran yang dijalankan. Kegiatan pengabdian dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pembuatan saus pepaya berhasil dengan baik. Hal ini terlihat dari peran peserta yang sangat aktif dan sungguh-sungguh pada waktu mengikuti pelatihan ini. Kegiatan ini juga menciptakan suatu kegiatan kewirausahaan bagi kelompok tani pepaya desa tanpa membutuhkan modal yang banyak sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.
Penyelidikan Lapisan Akuifer dan Sumber Air Bersih Menggunakan Metode Geolistrik untuk Pembuatan Sumur Bor di Makam Syiah Kuala, Banda Aceh Alam, Pocut Nurul; Aslam, Izzan Nur; Aflah, Nurul; Pramana, Agus Hari; Sedik, Samuel Paulus; Kana, Muhammad Rizki
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 2, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v2i1.37305

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok manusia untuk melangsungkan kehidupan. Air permukaan dan air tanah merupakan sumber air utama yang digunakan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Air tanah terdapat pada lapisan tanah yang mengandung air yang disebut akuifer. Sebelum pembangunan sarana air bersih dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan penyelidikan geologi dan hidrogeologi sebagai bagian kegiatan eksplorasi. Kedalaman air tanah di suatu daerah tidak sama dengan daerah lainnya, tergantung dari ketebalan lapisan penutup serta kedudukan akuifernya. Lokasi penyelidikan pengabdian mencari sumber air bersih ini berada di Makam Syiah Kuala, Banda Aceh, di mana pengaabdian ini juga bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda. Di lokasi ini dilakukan pengukuran geolistrik dengan permodelan data geolistrik 1D menggunakan Software Earthimager. Proses pengabdian kepada masyarakat untuk mencari lapisan akuifer yang mengandung air di dalam tanah ini dilakukan dengan metode pendugaan geolistrik yang bertujuan di antaranya untuk memperkirakan ada tidaknya lapisan pembawa air (akuifer) dan mencari/ mengetahui letak, posisi, ketebalan, kedalaman dan penyebaran lapisan pembawa air (akuifer) bawah permukaan. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa lapisan yang diduga sebagai akuifer tidak terdapat pada hasil pemodelan hingga kedalaman pengukuran.
Optimizing Gold Recovery of Artisanal Mining: A Lesson Learned from Kenya Aslam, Izzan Nur; Orcon, Nestor; Klein, Bern; Alam, Pocut Nurul
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (June, 2022)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v17i1.23223

Abstract

The metallurgical testings to treat the Kenyan artisanal gold mining samples were performed with several processes such as gravity concentration (i.e., Knelson Concentrator and panning), flotation, and cyanidation or leaching. These tests were conducted to find the best processing stages to improve the Kenyan artisanal mining recovery. From the three categories of samples treated, sample A, which was processed through gravity concentration and flotation, produced 95.64% of gold recovery. Meanwhile, sample B could produce 98.74% of gold recovery with the cyanidation test. The results from sample A and sample B confirmed that the combination of the Knelson concentrator and flotation, which the Processing Center should handle, was the perfect combination to reduce the use of cyanide during the leaching process. On the other hand, the study also showed that the tailing sample (sample C) could still be recovered through flotation.With the results obtained, the best scenario was proposed. The government played a critical role in facilitating both the artisanal miners and the Processing Center for both cases, in Kenya or Aceh.
Utilization of Natural Extracts as Corrosion Inhibitors in the Seawater Environment Alam, Pocut Nurul; Rosnelly, Cut Meurah; Karo karo, Justaman Arifin; Ilhamdi, Akhar; Soekarno, Raiyan; Aslam, Izzan Nur
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (December, 2021)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v16i2.18156

Abstract

Infrastructures in coastal area are mostly made of metal which is susceptible to corrosion due to direct contact with the seawater. The Seawater greatly affects the corrosion rate of metals because it contains chloride ions which can penetrate metal surface. The process of corrosioncan beinhibited or slowed by decreasing the corrosion rate in one way, namelythe addition ofcorrosion inhibitors derived from natural materials containing tannin compounds. This study proposed organic corrosion inhibitors which were derived from natural material extracts (coffee leaves andcatappaleaves), the effect of time variations on the efficiency of organic inhibitors was investigated, and the efficiency of each inhibitor organic was compared. The corrosion rate with and without inhibitors was analysed by using the method of weight loss. The results showed that the corrosion rate canbe reducedby adding the natural ingredients extract. The addition of 2% concentration coffee leaves extract resulted in the lowest corrosion rate with the addition of 0.00226 mmpy. The addition ofcatappaleaves extract concentration as much as 2% yield the lowest corrosion rate with the addition of 0.0012 mmpy. The highest efficiency of inhibition system was obtained by using 2%catappaleaves extract at 14 days soaking time at 69.23%, and the lowest by using 1% coffee leaves extract.
Transesterifikasi Minyak Biji Buta-Buta menjadi Biodiesel pada Katalis Heterogen Kalsium Oksida (CaO) Zaki, Muhammad; Husin, M.T., Husni; Alam, Pocut Nurul; Darmadi, Darmadi; Rosnelly, Cut Meurah; Nurhazanah, Nurhazanah
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (June, 2019)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v14i1.13495

Abstract

Penelitian ini menggunakan katalis padat CaO untuk reaksi transesterifikasi minyak biji buta-buta menjadi biodiesel. Minyak biji buta-buta diekstraksi menggunakan alat press. Katalis CaO disiapkan dari cangkang kerang dengan cara dipijar pada suhu 850 oC. Sampel katalis dikarakterisasi dengan metode scanning electron microscopy (SEM) dan x-ray diffractometer (XRD). Katalis cangkang kerang memiliki ukuran partikel antara 200-2000 nm. Hal ini karena pemanasan cangkang pada 850 oC menyebabkan terjadi aglomerasi. Dari rekaman XRD teridentifikasi bahwa katalis didominasi oleh senyawa CaO dan terdapat sedikit CaCO3. Reaksi transesterifikasi dilangsungkan dalam reaktor batch dengan variasi suhu (55 oC, 60 oC, 65oC, dan 70oC), rasio metanol terhadap minyak: 3:1, 6:1, 9:1, 12:1, dan 15:1. Reaksi dilangsungkan selama 3 jam dan katalis didispersi 6 % berat dari minyak. Perolehan metil ester maksimum dicapai 96,7% pada kondisi reaksi, yaitu: molar metanol:minyak 12:1 dan suhu reaksi 65 oC. Karakteristik biodiesel hasil penelitian ini memenuhi sifat-sifat bahan bakar berkualitas tinggi sesuai dengan standar SNI dan ASTM. Proses transesterifikasi minyak biji buta-buta dan metanol menggunakan CaO sebagai katalis basa heterogen layak diaplikasikan secara komersial untuk produksi biodiesel dalam skala industri.
Aplikasi Proses Pengkelatan untuk Peningkatan Mutu Minyak Nilam Aceh Alam, Pocut Nurul
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 6, No 2 (2007): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kecil minyak nilam di Nanggroe Aceh Darussalam tersebar di beberapa kabupaten yaitu Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, dan beberapa daerah lainnya. Namun perolehan dan mutu minyak nilam yang dihasilkan masih tergolong rendah karena warna minyak coklat kehitaman. Untuk meningkatkan kualitas dan nilai jualnya, bisa dilakukan dengan beberapa proses pemurnian baik secara fisika maupun secara kimia. Untuk peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan antara lain dengan menurunkan kandungan Fe yang membuat warna minyak menjadi gelap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian dengan menggunakan senyawa pengkelat Na-EDTA sebagai senyawa pengkelat dalam pemurnian minyak nilam dapat menurunkan kandungan Fe (besi) secara signifikan sebesar 60% untuk minyak nilam yang diperoleh dari hasil penyulingan petani di daerah Aceh Barat dan Aceh Selatan. Selain itu, minyak yang dihasilkan berwarna lebih cerah dan karakteristiknya memenuhi persyaratan mutu standar.Kata kunci: minyak nilam, pemurnian, pengkelat
Sintesa dan Karakteristik Sifat Mekanik Karet Nanokomposit Alam, Pocut Nurul; Rihayat, Teuku
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 6, No 1 (2007): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan sifat mekanik karet alam dengan penambahan tanah liat nanokomposit pada kosentrasi berbeda yaitu 1, 3 dan 5 % berat sudah berhasil diteliti. Pada percobaan ini pengujian dilakukan dengan X-Ray Difraction (X-RD) untuk analisa morphologi dan Instron untuk analisa uji tarik. Penambahan tanah liat nanokomposit kedalam matrik polimer adalah untuk meningkatkan sifat mekanik dari material asli dan juga untuk menghasilkan suatu produk polimer yang lebih murah. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan yang drastis terhadap basal spacing dari matrik polimer dan menunjukkan intercalasi diantara polimer dengan pengisinya. Uji tarik juga menununjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu 14.983 MPa pada karet alam menjadi 40.178 MPa pada karet alam-tanah liat nanokomposit 5% berat.Kata kunci: karet alam, sifat mekanik, tanah liat nanokomposit
The Effect of Filler Content on Mechanical Properties of Polypropylene/Clay Nanocomposites Rihayat, Teuku; Alam, Pocut Nurul
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigated the effect of filler content on mechanical properties of polypropylene. There are synthesis clay and un-synthesis clay used as filler content. Different ratio of clay in polypropylene to study which ratio has a better mechanical property. The tensile test was carried out using INSTRON5565 and the maximum stress, strain, and modulus of elasticity observed. The experimental results showed that polypropylene/clay nanocomposite has a higher maximum stress compare to pure polypropylene and un-synthesis clay. Besides that modulus of elasticity of specimen calculated and finds that it increased with increment filler content and strain did not affect by filler. The synthesis clay filled into polypropylene will have a better mechanical property. Keywords: nanocomposite, polypropylene, synthesis clay