Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Function and shift of Meaning of Ma’meugang Tradition in Aceh Society in Welcoming Islamic Holy Days: Fungsi dan Pergeseran Makna Tradisi Ma'meugang Pada Masyarakat Aceh Dalam Menyambut Hari Besar Islam Avicenna Al Maududdy; Fatianda, Septian
Indonesian Journal of Islamic History and Culture Vol. 5 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Islamic History and Culture
Publisher : The Department of Islamic History and Culture in cooperation with the Center for Islamic History and Culture in Aceh and Malay World Studies (PUSAKA), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ijihc.v5i2.5232

Abstract

Abstract The people of Aceh have carried out the Ma'meugang or meugang tradition since the Sultanate era until now. Approaching the three holidays of Id Fitr, Id Adha, and Ramadhan are the times when parties are held. Meugang Day has cultural and religious values ​​besides eating meat. This article will discuss how the history of ma'meugang day in Acehnese society?. How is the function and meaning of the ma'meugang tradition in Acehnese society?. Why has there been a shift in the function and meaning of the ma'meugang tradition in Acehnese society?. This qualitative research collects sources through literature study and field research. The research results show that Meugang day celebrations in Aceh incorporate Islamic values. When viewed from a cultural perspective, meugang is just a tradition that has no connection with religion, but when viewed in its context and background, it becomes part of the practice of the Islamic religion. Keywords : Ma'meugang, Tradition, Islam, Aceh Abstrak Masyarakat Aceh telah melakukan tradisi Ma'meugang atau meugang sejak zaman Kesultanan hingga saat ini. Menjelang bulan puasa, Id Fitri, dan Id Adha adalah waktu di mana pesta diadakan. Hari Meugang memiliki nilai budaya dan religius selain makan daging. Artikel ini akan membahas bagaimana sejarah hari ma’meugang dalam masyarakat Aceh?. Bagaimana fungsi dan makna tradisi Ma’meugang dalam masyarakat Aceh?. Mengapa terjadi pergeseran fungsi dan makna tradisi ma’meugang dalam masyarakat Aceh?. Penelitian kualitatif ini mengumpulkan sumber melalui penelitian kepustakaan dan lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa perayaan hari meugang di Aceh menggabungkan nilai-nilai Islam. Jika dilihat dari Dari sudut pandang budaya, meugang hanyalah sebuah tradisi tanpa terkait agama, tapi ketika dilihat dalam konteks dan sejarahnya itu menjadi bagian dari pengamalan agama Islam. Kata Kunci : Ma'meugang, Tradisi, Islam, Aceh
Peranan Sekolah Normal Islam Institut (NII) dalam Memajukan Sistem Pendidikan Islam di Aceh Tahun 1939-1945 Septian Fatianda; Ida Hasanah; Fahmi Arfan; Fitriani; Cut Nyak Meutia Maulida
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2024: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wajah pendidikan Islam di Aceh di permulaan abad ke-20 M masih bercorak tradisionalis dan terkesan kaku. Masyarakat Aceh masih menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai hasil produk bangsa Barat dan hukumnya haram. Kondisi ini semakin diperparah dengan sikap represif Pemerintah Kolonial Belanda yang mengawasi secara ketat lembaga pendidikan dayah (tempat masyarakat Aceh melakukan proses pembelajaran). Sebab dikhawatirkan bisa berpotensi melahirkan kader-kader yang akan melakukan pemberontakan. Imbasnya banyak dayah dan kitab-kitab yang dibakar oleh pihak kolonial. Merespon persoalan tersebut sekumpulan ulama reformis yang tergabung dalam organisasi Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) berinisiatif mendirikan sekolah Normal Islam Institut (NII) untuk menjawab dan memberikan solusi atas permasalahan pendidikan Islam di Aceh. Penelitian ini merupakan kajian sejarah sosial yang berfokus pada isu pendidikan daerah. Adapun metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan empat langkah yaitu heuristik/pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan NII memiliki dampak yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Aceh. Lembaga ini telah berani untuk menggabungkan ilmu pengetahuan umum dengan ilmu pengetahuan agama dalam satu kurikulum. Selanjutnya NII sebagai sekolah tinggi juga berhasil mencetak para guru-guru yang visioner dan disebarkan ke seluruh Aceh dengan misi menyebarluaskan prinsip moderisitas dalam pendidikan Islam di Aceh.
Pergeseran Budaya Permainan Tradisional terhadap Perkembangan Generasi Z Fitriani; Irwan; Septian Fatianda; Zahratul Ula
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung 2024: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi yang tumbuh dan berkembang saat ini adalah generasi Z. Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini perlahan-lahan mengubah cara berpikir dan kehidupan sosial masyarakat. Salah satunya permainan tradisional yang mulai menghilang dan digantikan oleh permainan modern. Saat ini, anak-anak lebih menyukai permainan modern dibandingkan dengan permainan tradisional. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bermain tidak lagi menjadi aktivitas fisik dalam tumbuh kembang anak. Permainan tradisional sudah jarang dimainkan, meskipun memiliki nilai pendidikan dan sosial, permainan tradisional jarang dimainkan karena melibatkan banyak aktivitas fisik, pengaturan strategi, kerja sama tim, dan keterampilan bahasa. Di Satu sisi, permainan tradisional mengandung nilai-nilai budaya yang sangat penting bagi perkembangan dan pendidikan anak. Nilai kebersamaan, gotong royong, nilai kepemimpinan sebenarnya merupakan nilai budaya yang sangat penting untuk menghadapi kondisi saat ini. Sehingga, peneliti ingin melakukan penelitian dari pergeseran budaya permainan tradisional terhadap perkembangan permainan elektronik. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari berkembangnya permainan elektronik sehingga terjadi pergeseran budaya permainan tradisional. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat posisi permainan tradisional semakin lemah dan nyaris tidak dikenal. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mensosialisasikan dan melestarikan keberadaan permainan tradisional.
Generasi Muda Dan Tantangan Kebudayaan Di Era Society 5.0 Abdul Manan; Septian Fatianda
Jurnal Serambi Ilmu Vol. 26 No. 1 (2025): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jsi.v26i1.2523

Abstract

Penelitian ini membahas tentang persoalan yang dialami oleh generasi muda Indonesia dan tantangannya dalam melestarikan kebudayaan di Era Society 5.0. Dalam perkembangannya Era Society 5.0 ini diartikan sebagai era dimana semua teknologi menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini internet digunakan tidak hanya untuk berbagi informasi tetapi juga untuk menjalani kehidupan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Sumber data diperoleh dari studi kepustakaan dan hasil pengamatan terhadap fenomena yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa generasi muda merupakan kelompok yang paling siap untuk menghadapi perubahan ke Era Society 5.0. Salah satu perubahan yang terjadi adalah pada aspek kebudayaan. Dengan masifnya perkembangan teknologi memunculkan banyak problematika bagi kebudayaan seperti pengaruh globalisasi dan krisis identitas lokal. Namun hadirnya era ini memiliki sisi positif yang bisa dimanfaatkan khususnya bagi generasi muda. Usaha untuk melakukan digitalisasi warisan budaya, pemanfaatan platform media sosial, kolaborasi antar budaya, hingga menyelenggarakan festival kebudayaan menjadi beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk menjaga kebudayaan mereka tetap eksis di tengah masifnya perubahan di Era Society 5.0
Strategi Pengelolaan Wisata Sungai Brayeun dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lokal Agustina, Lisa; Fitriani, Fitriani; Anwar, Anwar; Abubakar, Abubakar; Afni, Nur; Fatianda, Septian; Irwan, Irwan
Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Vol 9, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/humaniora.v9i1.6594

Abstract

Tourism is one of the strategic sectors that can drive economic growth, especially in rural areas that have unique natural and cultural potential. Brayeun River, located in Leupung District, Aceh Besar Regency, is a natural tourist destination that offers panoramic river views, the natural charm of the mountains, as well as various interesting activities for swimming and environmentally-based educational tours.This research aims to find out the management strategy of the Brayeun River tourist attraction in increasing the economic income of the local community and the impact received by the community from managing the potential of the tourist attraction. The Brayeun river tourism management strategy is an alternative to sustainable development that involves the community as a driving factor by utilizing the natural potential that exists in the surrounding environment. In this study, using qualitative research methods with the aim of observing the phenomenon of the management strategy of the Brayeun river natural tourist attraction in increasing the economic income of local communities. The data collection techniques through the stages of observation, interviews and documentation as well as analysis of the data found during the research process. The results showed that the more tourists who visit the Brayeun River tourist attraction destination, the greater the potential for economic growth of the local community. In addition, this positive impact also provides good benefits such as the construction of village roads, as well as the opening of jobs for the local community. With targeted management, Brayeun River tourism has the potential to become a sustainable driver of the local economy.
Pemberdayaan Juru Pelihara Cagar Budaya Sebagai Upaya Pelestarian Objek Wisata Sejarah Di Aceh Irwan, Irwan; Nur, Muhammad; Fitriani, Fitriani; Fatianda, Septian; Hasanah, Ida; Agustina, Lisa; Rumaida, Rumaida; Maulida, Cut Nyak Meutia
Jurnal Community Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aceh is an area that has a lot of historical heritage in the form of cultural heritage sites. The problem that occurs now is that there are so many cultural heritage sites that are not maintained. One way to care for them is by placing a caretaker in charge of maintaining and preserving the site. The purpose of the research is to examine the concept of empowerment carried out by the government towards cultural heritage and how the role and duties of this caretaker. This research uses qualitative motede with descriptive analysis approach. Data sources were obtained from literature studies, field observations, and direct interviews with the CPC and the caretakers at the Indrapatra fort site, Sultan Iskadar Muda fort, Inong Balee Fort, and Kandang XII Tomb. The results showed that the BPK has placed 83 caretakers in several cultural heritage sites that have been recorded. The empowerment strategy carried out is to provide capacity building training once a year, provide salary wages according to the provisions, and evaluate and monitor the performance of the stewards. The duties and roles of these stewards are to maintain, care for, clean, and guide visitors who come to the cultural heritage site
Ekspresi Pengarang dalam Cerpen “Dia Dulu Bukan GAM”: Pendekatan Ekspresif Abrams terhadap Sastra Konflik Aceh Ifutya Warnisa; Bagaskara Nur Rochmansyah; Septian Fatianda
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 3 (2025): July
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jpbsi.v1i3.1852

Abstract

This study aims to describe the author's expression during the Aceh conflict period as found in the short story “Dia Dulu Bukan GAM” by Fazil Abdullah. The approach used is an expressive approach based on Abrams' theory. The data source in this study is the short story “Dia Dulu Bukan GAM” by Fazil Abdullah. The data in this study includes phrases and sentences found in the narrative of the story as well as the behaviors/feelings of the characters as depicted by the author in the short story. Data collection was carried out using the semiotic reading method. The steps that can be taken in analyzing literary works using Abrams' expressive approach are (1) understanding and carefully reading the literary work and analyzing a number of the author's thoughts, perceptions, feelings, and experiences that are present directly or indirectly in the work, (2) presenting the author's thoughts, perceptions, feelings, and experiences and relating the data obtained to the author's biography, and finally (3) draw conclusions. The results of the analysis found that the author's expressions reflected in the work include feelings, idealism, experiences, and social situations occurring around the author