Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Desa Penglipuran, Bangli Terkait Upaya Pelestarian dan Konservasi Tumbuhan Upacara Ngaben Berdasarkan Tri Mandala Wira bumi, Ida Bagus Made Bramasta; -, Eniek Kriswiyanti; Darmadi, Anak Agung Ketut
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bali is an island that rely on tourism as its main economy sources. Most of Bali’s tourism destination are in the form of Cultural tourism. Traditional ceremony as a part of culture in Bali held a main factor on supporting Bali’s tourism. Traditional ceremonies in Bali is variated started from giving birth, teenage ceremony, weeding and death. One of the most ceremony attract a lot of tourist each year to watch and visiting Bali is Bali’s Ngaben ceremony. Ngaben as one of the most touristic ceremony in Bali requires a lot of items such as plants and animals as it’s offering. To fulfill the need of plants for Ngaben, society need to culture and cultivated the plants in which needed for the ceremony. People of Penglipuran village, Bangli has divided their village into 3 main part called Tri Mandala. This division causing the plants that planted on each mandala or area are variated and diersified.However, there are no record about the knowledge and behaviour of Penglipuran village, Bangli in accordance to conservation and preservation of plant used in Ngaben ceremony. Hence, data about knowledge and behaviour of the conservation and preservation of plant used in Ngaben ceremony in Penglipuran, Bangli is essential to take futures step on the continuity of the ceremony and tourism. Therefore, the aim of this research is to know the knowledge and behaviour of people on Penglipuran village, Bangli in accordance to conservation and preservation of Ngaben ceremonial plant. This research using purposive sampling techinque in which 5 people were choosen to be key informan and 30 components of the society were choose to be given a quitioner. The result of the research found 31 species of plant used in Ngaben were found among 47 species of plants used in Ngaben at Penglipuran, Village Bangli. Peoples knowledge and attitudes regarding conservation and preservation of Ngaben ceremonial plant is considerably excellent with score for ach component on the society for the knowledge parameter as follows; government with score of 41,  village’s leader with score of 45.4, and 45,2 for society. Meanwhile, for behaviour, the score for government is 102, village’s leader is 97 and society is 93.
Analisis Keanekaragaman, Indeks Nilai Penting dan Index of Cultural Significance Tumbuhan Upacara Ngaben Berdasarkan Tri Mandala di Desa Penglipuran, Bali. Ida Bagus Made Bramasta Wirabumi; Eniek Kriswiyanti; Anak Agung Ketut Darmadi
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2022.v09.i01.p22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keankearagaman Tumbuhan Upacara Ngaben pada Tri Mandala Desa Penglipuran, Bangli. 2) Dominansi Tumbuhan Upacara Ngaben di Desa Penglipuran, Bangli berdasarkan Tri Mandala 3) Index of Cultural Significance (ICS) Tumbuhan Upacara Ngaben di Desa Penglipuran, Bangli berdasarkan Tri Mandala. Metode pengumpulan data dilapangan dilakukan dengan menggunakan kuadrat sedangkan peletakan plot dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan jenis Petak tunggal. Data dianalisis dengan menggunakan Indeks Shannon- Wienner, Dominansi Simpson dan ICS Turner. Hasil penelitian ini menunjukkan, 1)Nilai Keanekaragaman Tumbuhan Upacara Ngaben di Desa Penglipuran, Bali berdasarkan Tri Mandala adalah Keanekaragaman Tinggi dengan skor 2,5302; 2) Indeks Dominansi spesies tumbuhan Upacara Ngaben di Desa Penglipuran, Bangli berdasarkan Tri Mandala tergolong tinggi dengan nilai sebesar 0,994214; 3) Nilai ICS tertinggi diperoleh oleh tumbuhan Kelapa (Cocos nucifera) dengan skor 232; Cabai (Capsicum frustecens) dengan skor 80; Biu (Musa paradisiaca) dengan skor 70;
KARAKTERISTIK BUAH, BIJI DAN KANDUNGAN MINYAK DARI TANAMAN NON PANGAN DI PULAU SERANGAN BALI . Ramdhoani; Ni Luh Arpiwi; A.A. Ketut Darmadi
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p08

Abstract

Berbagai upaya diversifikasi energi perlu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan minyak di Indonesia. Salah satu upaya diversifikasi energi adalah melalui penyediaan energi alternatif terbarukan seperti biodisel yang bisa dihasilkan dari minyak nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran buah, biji dan mengukur kandungan minyak dari tanaman non pangan yang tumbuh di Pulau Serangan. Minyak tersebut dipakai sebagai bahan baku biodisel. Metode yang digunakan adalah metode jelajah untuk mengoleksi buah yang sudah masak panen untuk diambil bijinya. Buah dikeringkan kemudian dimensi buah dan biji diukur. Minyak diekstrak dari biji dengan pelarut heksan menggunakan alat soklet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh 10 spesies tanaman non-pangan dengan ukuran buah dan biji sangat beragam di Pulau Serangan. Kandungan minyak dari yang tertinggi sampai terendah berturut turut sebagai berikut: ketapang (Terminalia catappa) 27,06 %, kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.) 25,30 %, asam londo (Pithecellobium dulce) 20,43%, kembang merak (Caesalphinia pulcherima) 15,03 %, jarak kaliki (Riccinus communis) 14,23 %, lamtoro (Leucaena leucocephala) 13,86 %, tanjung (Mimusops elengi) 13,83 %, gorek (Caesalpinia bonducella)11 %, flamboyan (Delonix regia)10,93 %, sawo kecik (Manilkara kauki) 10,10 %.
Morfologi, Kandungan Minyak Serta Potensi Biodiesel Minyak Nyamplung (Callophylum inophylum Andy Agustina Lande; Ni Luh Arpiwi; Anak Agung Ketut Darmadi
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2019.v06.i02.p06

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan megabiodiversitas yang memiliki banyak jenis tanaman sebagai sumber biodiesel salah satunya adalah nyamplung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi, kandungan minyak, hubungan kekerabatan dan kualitas biodiesel dari tanaman nyamplung di Denpasar Selatan. Hasil analisis oneway ANOVA menunjukkan bahwa lingkar batang, panjang daun dan kandungan minyak berbeda nyata (P< 0,05) antar lokasi, sedangkan lebar daun, ukuran buah dan biji tidak berbeda nyata (P > 0,05). Hasil penelitian ini dari yaitu Morfologi lingkar batang terbesar di Denpasar Selatan 3,65 m di Desa Tuban 4. Daun terpanjang ditemukan di Kelurahan Tuban dengan panjang 14,98 cm, sedangkan daun terpendek ditemukan di Kelurahan Serangan dengan panjang 11,02 cm. Panjang buah nyamplung berkisar antara 15,00 – 25,33 mm, lebar 16,67 – 27,67 mm, dan berat 3,03 - 6,20 g dan biji berkisar antara panjang 12,67 - 18,33 mm, lebar 10,67 - 14,00 mm, dan berat 2,07 - 3,57 g. Kandungan minyak biji nyamplung tertinggi di Denpasar Selatan adalah 42,97%. Kualitas biodiesel dari nyamplung yang tumbuh di Denpasar Selatan meliputi angka asam, angka iodin, angka penyabunan, angka setana, kadar air memenuhi syarat SNI 2015 kecuali viskositas yang masih tinggi. Analisis hubungan kekerabatan antara nyamplung yang tumbuh di Denpasar Selatan terbagi menjadi 3 kelompok dengan indeks similaritas 0,99%.
Karakteristik Dan Viabilitas Serbuk Sari 38 Ragam Tanaman Kamboja (Plumeria spp.) Di Bali I Komang Alit Adi Sanjaya; Eniek Kriswiyanti; Anak Agung Ketut Darmadi
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2020.v07.i01.p06

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan viabilitas serbuk sari ragam tanaman kamboja (Plumeria spp.) di Bali. Pengamatan karakteristik serbuk sari dengan menggunakan metode asetolisis, sedangkan pengamatan viabilitas serbuk sari dengan metode warna 1 % anilin blue. Pengukuran dilakukan mengunakan mikrometri. Hasil pengamatan terhadap 38 ragam tanaman kamboja menunjukkan adanya variasi panjang aksis polar antara 36,48 ± 4,91 – 57,87 ± 3,89 µm, diameter bidang ekuatorial antara 30,18 ± 4,64 – 55,24 ± 5,52 µm, indeks P/E antara 0,85 ± 0,10 – 1,42 ± 0,13 serta viabilitas serbuk sari sebesar 6,67 – 42,31%. Presentase viabilitas serbuk sari tertinggi dijumpai pada ragam P. alba L. 'Snow White' sebesar 42,31 sedangkan terendah dijumpai pada ragam P. rubra L. 'Red Ajanta'. Berdasarkan indeks P/E serbuk sari tanaman kamboja dapat digolongkan kedalam kelompok subpheroidal hingga prolat. Berdasarkan panjang aksis polar serbuk sari tanaman kamboja dapat digolongkan kedalam kelompok media hingga magna.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ASETON DAUN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni Blume) TERHADAP JAMUR FUSARIUM SOLANI PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BATANG PADA BUAH NAGA (HYLOCEREUS SP.) SECARA IN VITRO Anak Agung Ketut Darmadi; I Ketut Ginantra; Martin Joni
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i01.p13

Abstract

This research heads for examining the effectiveness of acetone extract of cinnamon leaf  (Cinnamomum burmanni Blume) to the growth of Fusarium soloni fungus. Cinnamon leaf which was used in this research grows in Bedugul village Tabanan regency Bali province. The extract effectiveness experiment of cinnamon leaf to the fungus experiment  was carried out by well difusion method in Biopesticide Laboratory of Agriculture Faculty Udayana University, by using the complete random plan consists of 6 treatments and 4 times refrains. The concentration treatment of acetone  extract of cinnamon leaf obviously (P<0.05) can impede the growth of colony, biomass and establishment of experiment fungus spore i.e. Fusarium soloni in accordance with in-vitro by PDA and PDB media. Extract minimum blocked energy of cinnamon leaf in experiment fungus i.e. 0,5%. The extract of cinnamon leaf obviously can impedethe growth of colony, spore establishment and biomass establishment of experiment fungus. In extract concentration treatment 0.5% obviously can impede the colony growth of experiment fungus, spore establishment and fungus biomass establishment i.e. each of them in amount of  17,3%, 41,45% and 7,94% if they are compared by the control. The higher extract concentration then the blocked energy is the bigger.
PEMANFAATAN TUMBUHAN PEKARANGAN SEBAGAI BAHAN OBAT ALTERNATIF DI DESA JIMBARAN, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG, BALI Irawati Irawati; Eniek Kriswiyanti; A. A. Ketut Darmadi
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i01.p10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan pekarangan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alternatif, bagian tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan dan penggunaan serta untuk mengobati penyakit apa saja yang. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2016 sampai Januari 2017 di 13 banjar di Desa Jimbaran dan identifikasi tumbuhan di Laboratorium Sruktur Perkembangan Tumbuhan Program Studi Biologi FMIPA Universitas Udayana. Prosedur penelitian meliputi observasi lapangan, wawancara dengan metode purposive sampling dan snow ball dalam pemilihan responden, dokumentasi dan identifikasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh 65 jenis (36 suku) dan suku yang paling banyak dimanfaatkan adalah Zingiberaceae. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun (47,1%), kemudian diikuti rimpang (12,9%), buah (11,4%), akar (7,1%), kulit batang (7,1%), bunga (4,3%), getah (2,9%), umbi (2,9%), biji (2,9%)dan akar gantung (1,4%). Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak adalah dengan cara direbus (44,8%), lalu diminum. Penyakit yang dapat diobati yaitu sebanyak 47 penyakit dalam dan 21 penyakit luar.
Panjang Siklus Estrus dan Struktur Histologi Ovarium Tikus Putih Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kaliandra Merah Kadek Mardika; Iriani Setyawati; Anak Agung Ketut Darmadi
Jurnal Veteriner Vol 19 No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.263 KB)

Abstract

Red calliandra (Calliandra calothyrsus Meissn.) leaves contain chemical compounds such as flavonoids, tannins, and steroids. Previous research of C. calothyrsus leaf extracts showed effect on male mice reproduction, but no research has been done about its effect on estrous cycle and histology structure of albino rat ovary. This research aimed to study the potency of C. calothyrsus leaf extracts as phytoestrogen on the female reproductive organ through observing the estrous cycles, and histological structure and weight of the ovaries. Twenty four of 54-day-old female albino rats (Rattus norvegicus) Wistar strain were divided into four groups i.e. placebo control (given 0.5% Na-CMC solvent) and three treatment groups of C. calothyrsus leaf extracts in dosages 17.5; 35; and 70 mg/kg BW (respectively, group P1, P2 and P3). Treatments were administered orally in 1 ml/rat/day for 20 days. The vaginal smears were investigated from day 5th for 15 days (three estrous cycles). It was carried out every 8 hours/day. At the end of the treatments, rats were dissected for collecting the ovaries. They were weighed and prepared histologically then by using paraffin method with Hematoxylin-Eosin staining. The parameters observed were ovary weight and histological structures, including the number of primary follicles, secondary follicles, tertiary follicles, de Graff follicles, corpus luteum, and atretic follicles. The results showed that C. calohtyrsus leaf extracts have a phytoestrogenic potency by shortened the proestrous and estrous phases, increased the corpus luteum number and decreased the ovarian weights significantly at dose 70 mg/kg BW.
Potensi Streptomyces sp. dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum acutatum pada cabai merah besar (Capsicum annum L.) secara in vitro Rochmalia Juniarti Putri; Retno Kawuri; Anak Agung Ketut Darmadi; Inna Narayani
Jurnal Biologi Udayana Vol 25 No 2 (2021): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2021.v25.i02.p12

Abstract

Red chilli plant (Capsicum annum L.) is one of the most popular vegetable crops in Indonesian society. One of them the pathogens attacks is Colletotrichum acutatum, a fungus causing anthracnose on red chilli. This study aims to determine the existence of Streptomyces sp. bacteria in the rhizosphere of the red chilli plant; the ability of Streptomyces sp. in inhibiting C. acutatum; Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Streptomyces isolates extracts in inhibiting C. acutatum; The Streptomyces isolation was carried out by dilution method using selective meida, namely Yeast Malt Agar. The Dual Culture method was used as an inhibition test between Streptomyces sp. and C. acutatum in vitro. A well diffusion method was used to test the effectiveness of the Streptomyces sp. and MIC filtrate concentration in inhibiting C. acutatum. The data obtained in this study were analyzed with Analysis of Varian (ANOVA) then continued with Duncan Multiple Range Test with 5% significance. Five Streptomyces isolates were found, namely Streptomyces sp.1, Streptomyces sp.2, Streptomyces sp.3, Streptomyces sp.4, and Streptomyces sp.5 in the rhizosphere of healthy C. annum L. plants in Daup Village, Kintamani District, Bangli Regency. Streptomyces sp. isolates. can significantly inhibit the growth of the fungus C. acuatum with inhibitory power ranging from 50.30% to 83.76%, Streptomyces sp.5 isolate was able to provide the highest percentage of inhibition in C. acutatum of 83.76 ± 2.91% with MIC 7% (v/v) with a diameter of 6.40 mm.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FILTRAT Streptomyces sp. KCM2 TERHADAP MULTIDRUG RESISTANT Acinetobacter baumannii SECARA IN VITRO NI KADEK LOSIANI; RETNO KAWURI; A. A. KETUT DARMADI
Jurnal Biologi Udayana Vol 21 No 1 (2017): JURNAL BIOLOGI UDAYANA
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.281 KB) | DOI: 10.24843/JBIOUNUD.2017.vol21.i01.p05

Abstract

Acinetobacter baumannii is one of the pathogen which leads to multidrug resistant (MDR-A baumannii). This pathogen is often causing outbreaks of infections to the patients which are receiving treatment in the intensive care unit in hospital. This study aims to find out the antibacterial activity and the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Streptomyces sp. KCM2 filtrate in inhibiting the growth of MDR-A baumannii. Streptomyces sp.KCM2 isolates was isolated in rhizosphere of white turmeric (Curcuma mango Val.) (Losiani et al., 2016). MDRA. baumannii isolates were obtained from stock culture in Clinical Microbiology Laboratory Sanglah Hospital in Denpasar. The antibacterial and the MIC test of Streptomyces sp. KCM2 filtrate was using the wells diffusion method. The research design was used Completely Randomized Design (CRD) and the inhibitory zone diameterdata of MIC test were analyzed by Analysis of Varian (ANOVA), and then continued by Duncan Multiple Range Test in significance level 5%. The results of this study showed that the Streptomyces sp. KCM2 filtrate was able inhi biting with diameter zone of 23,44 mm and MIC of filtrate was 4% (v/v) with inhibition zone diameter of 8.77 mm.