Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pertanggungjawaban Mutlak Korporasi Sebagai Pelaku Pembakaran Hutan Dan Lahan Yang Mengakibatkan Pencemaran Dan/Atau Kerusakanlingkungan Hidup Ritonga, Joni Sandri; Suhaidi; Jelly Leviza; Dedi Harianto
Locus: Jurnal Konsep Ilmu Hukum Vol 2 No 4 (2022): Desember
Publisher : LOCUS MEDIA PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56128/jkih.v2i4.32

Abstract

Fenomena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia beberapa tahun lalu, merupakan fakta hukum bahwa pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan, dan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya, tidak sesuai dengan harapan dan aturan yang telah ditentukan. Untuk itulah penelitian ini akan membahas pertanggungjawaban mutlak terhadap korporasi sebagai pelaku karhutla yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Secara khusus membahas mengenai kriteria pertanggungjawaban mutlak berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2009 dan UU Nomor 11 Tahun 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa Kreteria pertanggungjwaban mutlak berdasarkan Pasal 88 UU Nomor 32 tahun 2009 dan Pasal 22 angka (33) UU Nomor 11 Tahun 2020. Pentingnya penerapan pertanggungjawaban mutlak bagi korporasi pelaku karhutla yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, dan terdapat 7 (tujuh) ide yang ditawarkan sebagai solusi penerapan pertanggungjawaban mutlak bagi korporasi pelaku karhutla yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman serius. Kata kunci: Korporasi, Lingkungan Hidup, Pertanggungjawaban Mutlak. Abstract The phenomenon of forest and land fires that occurred in various parts of Indonesia several years ago is a legal fact that the enactment of Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management, Law Number 39 of 2014 concerning Plantations, and various laws and regulations others, not in accordance with the expectations and rules that have been determined. For this reason, this study will discuss absolute responsibility for corporations as perpetrators of forest and land fires that result in pollution and/or environmental damage. Specifically discussing the criteria for absolute accountability based on Law Number 32 of 2009 and Law Number 11 of 2020. The results of the analysis show that . The criteria for absolute accountability are based on Article 88 of Law Number 32 of 2009 and Article 22 number (33) of Law Number 11 of 2020. The importance of implementing absolute accountability for corporations that carry out forest and land fires that result in environmental pollution and/or damage, and there are 7 (seven) ideas that offered as a solution to the application of absolute responsibility for corporations that are involved in forest and land fires causing pollution and/or environmental damage that pose a serious threat. Keywords: Absolute Accountability, Corporate, Environment.
ANALISIS YURIDIS TERHADAP KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PEMECATAN ASN Ritonga, Joni Sandri; Aulia, Cindy; Inayah, Dea Zulfa; Rahmadani, Mirna Syafitri; Aldi Khoiri, Muhammad; Arifah, Rizka; Ritonga, Sumantri
Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance Vol. 5 No. 1 (2025): Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bureau.v5i1.533

Abstract

This study analyzes the absolute competence of the Administrative Court (PTUN) in resolving disputes concerning the dismissal of Civil Servants (ASN) from a juridical perspective. The absolute competence of PTUN represents exclusive authority that cannot be delegated to other judicial institutions. In the context of ASN dismissal, PTUN functions as a forum for resolving disputes arising from final and concrete decisions made by administrative officials. This research aims to identify the boundaries of PTUN's absolute competence in ASN dismissal cases and to examine the relevance and effectiveness of this authority in providing legal protection for ASN. The study adopts a normative juridical approach by analyzing legislation, court decisions, and related legal doctrines. The findings reveal that PTUN plays a significant role in assessing the legality of ASN dismissal decisions. However, the limits of PTUN's absolute competence often spark debates, particularly in disputes involving employment aspects such as disciplinary violations or the implementation of Government Regulation Number 94 of 2021 on Civil Servant Discipline. The study also finds that procedural and substantive irregularities in the dismissal process frequently serve as grounds for annulment by PTUN. Nevertheless, coordination between PTUN and the Civil Service Advisory Board (Badan Pertimbangan ASN) requires strengthening to ensure comprehensive legal protection. In conclusion, PTUN's absolute competence in ASN dismissal disputes remains relevant but necessitates regulatory harmonization to avoid overlapping authority and to ensure substantive justice for ASN.
MEWUJUDKAN KEADILAN ADMINISTRATIF: ANALISIS HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA DI INDONESIA Ritonga, Joni Sandri; Puspita, Amalia Dwi; Ardiani, Cyntia Febri; Dewi, Elma Puspita; Wardina, Kayla Nazwa; Hasanah, Melia Dwi; Husaini, Nur Jihan
Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance Vol. 5 No. 1 (2025): Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bureau.v5i1.544

Abstract

The State Administrative Court (PTUN) has a very important role in the Indonesian legal system, especially in providing administrative justice for people who feel aggrieved by government decisions or actions. This journal aims to analyze the procedural law of the state administrative court in Indonesia, starting from the procedure to its role in maintaining administrative justice. The discussion began with an explanation of the legal basis of the PTUN, the scope of cases that can be handled, and the procedures that apply in resolving state administrative disputes. Furthermore, this journal analyzes the legal effectiveness of the PTUN procedure, its advantages and disadvantages, as well as its contribution to the protection of human rights and legal certainty. Through case studies and comparisons with administrative justice systems in other countries, it was found that although the PTUN has some weaknesses, its function in providing legal protection to individuals and legal entities is very important. For this reason, improvements are needed in procedures so that the PTUN is more effective in resolving administrative disputes, as well as providing a more optimal sense of justice for the community
Perbandingan Hukum Administrasi Antara Indonesia Dan Amerika Serikat Ritonga, Joni Sandri; Sihotang, Audi Lestari; Nazara, Arya Pratama; Pane, Faiz Abdul Aziz Sitorus; Hakim, Lukmanul; Harahap, Lokot Hasanah; Prasetia, Muhammad Riyan
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18332

Abstract

Hukum administrasi memiliki peran penting dalam memastikan pemerintahan berjalan secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum. Artikel ini membahas perbandingan hukum administrasi antara Indonesia dan Amerika Serikat dengan fokus pada perbedaan struktur, regulasi, dan prosedur. Indonesia menganut sistem hukum Eropa kontinental yang dipengaruhi hukum Belanda, dengan pengawasan yang terpusat melalui regulasi dan Peradilan Tata Usaha Negara. Sebaliknya, Amerika Serikat menggunakan sistem common law yang menekankan desentralisasi berdasarkan Administrative Procedure Act (APA) tahun 1946, yang mengatur partisipasi publik dan tinjauan yudisial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia mengutamakan penerapan asas-asas umum pemerintahan yang baik, sedangkan Amerika Serikat menekankan keterlibatan publik dan tindakan hukum langsung sebagai mekanisme pengawasan. Kedua sistem menonjolkan perlindungan hak warga negara, meskipun dengan pendekatan yang berbeda sesuai tradisi hukum masing-masing. Studi ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika hukum administrasi di dua sistem hukum yang berbeda dan memberikan wawasan untuk memperkuat praktik administrasi secara global.
PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PENEGAKAN HUKUM DAN REGULASI PERSAINGAN USAHA Ritonga, Joni Sandri; Pulungan, Ja'far Hamzah; Avellyola, Ouren; Fajrillah, Raja Nasrullah; Munthe, Muhammad Fikri Almajid; Harahap, Ahmad Taufiq; Agustin, Amanda; Nasution, Eliza Mahzura; Anggraini, Rina; Fazri, Sahrul
Indonesia of Journal Business Law Vol. 4 No. 1 (2025): Artikel Riset Januari 2025
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/ijbl.v4i1.5447

Abstract

Latar belakang: Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk penegakan hukum dan regulasi persaingan usaha. AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas lembaga penegak hukum dengan kemampuannya dalam menganalisis data dalam jumlah besar, mendeteksi pola-pola kompleks, serta mempercepat proses pengambilan keputusan. Namun, di Indonesia, penerapan AI dalam penegakan hukum dan regulasi persaingan usaha masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi, regulasi yang belum sepenuhnya adaptif, serta kesiapan sumber daya manusia dalam mengoperasikan sistem berbasis AI. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam mengenai peran AI dalam meningkatkan efisiensi penegakan hukum serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan analisis dokumen. Sumber data diperoleh dari berbagai jurnal akademik, laporan industri, serta kebijakan terkait penggunaan AI dalam regulasi bisnis dan persaingan usaha. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tren penerapan AI, tantangan implementasi, serta dampaknya terhadap efektivitas penegakan hukum dan regulasi. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI berkontribusi dalam mendeteksi praktik monopoli dan kartel melalui analisis data besar (big data) serta machine learning. Selain itu, AI juga meningkatkan efisiensi investigasi dengan mengotomatisasi pengolahan data hukum dan pelaporan kasus. Namun, terdapat tantangan utama yang meliputi aspek hukum, etika, dan kesiapan infrastruktur teknologi di Indonesia. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam mengembangkan kebijakan adaptif untuk optimalisasi AI dalam sektor ini. Kesimpulan: Penerapan AI dalam penegakan hukum dan regulasi persaingan usaha berpotensi meningkatkan efisiensi serta akurasi dalam mendeteksi pelanggaran. Namun, implementasi AI masih memerlukan dukungan regulasi yang jelas dan kesiapan infrastruktur yang memadai. Dengan strategi yang tepat, AI dapat menjadi solusi inovatif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih adil dan kompetitif di Indonesia Kata kunci: Artificial Intelligence, Penegakan Hukum, Regulasi Persaingan Usaha, Big Data, Machine Learning
Analisis Kasus Perbankan Putusan Nomor 78/Pdt.G.S/2024/PN Pkl Tentang Wanprestasi (Cidera Janji) Dalam Perjanjian Kredit Antara Bank dan Debitur Ritonga, Joni Sandri; Meliala, Dien Tambar Malem; Rizqiyah, Anisah; Hidayah, Nurul; Monika, Sherli; Maysarah, Maysarah; Vanessa, Vanessa; Nasution, Nurwadiyah; Lubis, Annisa Athaya Putri; Sabil, Muhammad
Journal of Health Education Law Information and Humanities Vol 2, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/helium.v2i1.5292

Abstract

Penelitian ini menganalisis gugatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terhadap pasangan suami-istri yang wanprestasi dalam pembayaran kredit berdasarkan Surat Pengakuan Hutang (SPH). Tujuan penelitian adalah untuk memahami konflik antara kreditur dan debitur serta implementasi hukum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan dokumen hukum, bukti persidangan, dan keterangan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengadilan Negeri Pekalongan memutuskan Para Tergugat harus melunasi sisa hutang sebesar Rp66.943.644 dan biaya perkara, menegaskan pentingnya komitmen dalam perjanjian kredit. Keputusan ini memperkuat bahwa SPH menjadi dasar kuat bagi kreditur dalam menuntut kewajiban debitur, serta menolak keberatan terkait pengurangan bunga karena kurangnya bukti dan persetujuan formal.
Perkembangan Hukum Bisnis Di Kota Medan: Tantangan Dan Prospek Bagi Pengusaha Lokal Dalam Era Globalisasi Najib, Fauzan; Ritonga, Joni Sandri; Rifai, Alwi; Lubis, ⁠Muhammad Iqbal; Ritonga, Rizka Sabila; Khairiah, Dian; Nasution, ⁠Amalia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.11975

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perkembangan hukum bisnis di Kota Medan dan dampaknya terhadap pengusaha lokal di era globalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk dokumen hukum dan wawancara dengan pengusaha lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama bagi pengusaha lokal adalah ketidakpastian hukum, persaingan global, dan perubahan regulasi yang cepat. Namun, terdapat juga prospek yang signifikan, seperti akses pasar global dan peluang kerjasama internasional. Oleh karena itu, pengusaha lokal perlu mengadopsi strategi yang adaptif dan proaktif untuk menghadapi dinamika hukum bisnis global. Studi ini memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang hubungan antara hukum bisnis, globalisasi, dan pengusaha lokal di konteks lokal.
Analisis Peran Hukum Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Online Siti Rahmah Tumanggor; sanda, Juana Tria; ‘Aisyi, Luthfiyyah Rahadatul; Purba, Marissa Avina Br; Tanjung, Miftahul Jannah; Hasibuan, Titin Efrida; Ritonga, Joni Sandri
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.12449

Abstract

Transaksi online merupakan proses pembelian dan penjualan barang yang dilakukan secara online yaitu melalaui internet. Transaksi online melibatkan penjual dan pembeli tanpa bertemu secara fisik, hanya melalui media yang berupa aplikasi di dalam sebuah ponsel. Dewasa ini, transaksi online telah menjadi fenomena yang semakin umum, di era kemjuan internet yang berkembang pesat membuat manusia mendapatkan kemudahan-kemudahan yang bisa ditemui hanya melalui sebuah ponsel. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan dalam tranaksi online kosumen sering kali dirugikan akibat dari ulan produsen yang tidak jujur. Di Indonesia ada undang-undang yang mengatur perlindungan konsumen termasuk dalam konteks transaksi online, yaitu Tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012. Penelitian ini mencoba mengkaji fungsi hukum beberapa peraturan pemerintah yang mengatur lebih spesifik mengenai transaksi online, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran hukum dalam melindungi komsumen dalam transaksi online. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi pustaka penelitian ini memaparkan kerangka hukum yang mengatur mengenai traansaksi online.