Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN KURIKULUM KELOMPOK BELAJAR ABA 48 ALAM BUKIT RAYA KEBOMAS GRESIK Slamet Asari; Yudhi Arifani
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 5 No 3 (2023): DedikasiMU September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v5i3.5904

Abstract

Pengembangan Kurikulum merupakan aktifitas akademik yang sangat elementer dalam menentukan arah dan gambaran Pendidikan dalam tingkat satuan Pendidikan. Kelompok Belajar ABA 48 ABR merupakan institusi berbasis Pendidikan anak usia dini yang masih memerlukan pengembangan kurikulum yang menyesuaikan dengan kondisi serta tantangan yang diperlukan sekarang. Pada tingkat Kelompok Bermain (KB) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sekarang disebut dengan Capaian Pembelajaran (CP) menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler pada pengembangan kurikulumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kurikulum KB agar dihasilkan dokumen kurikulum yang sesuai untuk perencanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran ini digunakan oleh KB dalam rangka mencapai Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Analisa kebutuhan serta input kebijakan pemerintah merupakan indikator dan referensi yang dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum di KB ABA 48 ABR ini yang didukung dengan data yang diperoleh atau dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil Analisa kebutuhan dikembangkanlah produk dokumen kurikulum KB ABA 48 sesuai dengan kondisi yang diperlukan dalam konteks sekarang yaitu dokumen yang berisi struktur dan muatan kurikulum, beban belajar dan kalender Pengajaran, Silabus Mata Pelajaran, dan RPP.
The The Utilization of Using Youtube Videos to Improve Students Speaking Skills During Online Learning at Ban Kaengsriphoom School, Thailand: English Yunita Aliffia; Yudhi Arifani
Journal of English Development Vol. 4 No. 01 (2024): Journal of English Development
Publisher : Prodi Tadris Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the utilization of using YouTube video media to improve the English speaking ability of Grade 6 students at Ban Kaengsriphoom school, Thailand. The method used in this study is mixed method research with explanatory design type. The researcher collected quantitative data by distributing questionnaires to 20 students first and then implemented qualitative data by conducting interviews with 3 students to add more in-depth results. Researchers analyzed the data obtained from the questionnaire analyzed using Likert scale calculations with the frequency of answers given by students expressed in percentage form and then conducted interviews. From the results of quantitative and qualitative analysis, it is known that most students feel happy using YouTube media in learning English. YouTube videos can improve students' speaking skills. Furthermore, students gave positive responses during data collection. Choosing interesting learning media can facilitate students in learning and increase student motivation because YouTube presents a combination of images, animations, text, and sound making students enthusiastic in learning English, especially in speaking skills.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mendesain Tugas Berbasis Masalah Sri Suryanti; Yudhi Arifani; Lia Budi Tristanti; Nur Khomariyah
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i2.12601

Abstract

Background: Terdapat ketimpangan antara pembiasaan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dengan tuntutan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa pada abad 21. Guru cenderung memberikan tugas/soal matematika yang bersifat procedural dibandingkan dengan tugas yang menuntut penalaran siswa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru MTs N 4 Jombang, mereka selalu menggunakan buku dan LKS yang disediakan oleh pemerintah atau penerbit, yang sebagian besar penugasan yang ada tidak mendukung terhadap pemikiran siswa. Selain itu, berdasarkan hasil isian kuesioner yang dilakukan oleh guru, mereka penunjukkan pemahaman yang salah terhadap karakteristik tugas yang mampu mendorong pemikiran siswa. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mendesain tugas berbasis masalah yang mampu mendorong pemikiran siswa.  Metode: Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah guru-guru kelas 7 MTsN 4 Jombang, sebanyak 39 guru. Program tersebut dilaksanakan melalui tahapan: 1) Penguatan konsep tugas berbasis masalah melalui aktivitas recognising dan analyzing; 2) Workshop mengembangkan tugas berbasis masalah melalui aktivitas prototyping; 3) Implementasi dan evaluasi secara mandiri melalui aktivitas implementing dan evaluating. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan 100% guru setuju bahwa tugas yang diberikan kepada siswa sebaiknya tidak sama dengan yang telah dicontohkan oleh guru. Selanjutnya terkait dengan kemampuan guru dalam mendesain tugas, 85% guru mampu mendesain tugas berbasis masalah dalam kategori baik, sedangkan sisanya dalam kategori cukup baik. Program pengembangan kompetensi guru dalam mendesain tugas yang tepat untuk siswa perlu untuk terus dilakukan secara kontinu, agar terjadi peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan
Analysis of the use collocation aviation polytechnic’ thesis abstract Risca Hidayanti Qurani; Noviatul Rochmah; Yudhi Arifani; Candra Hadi Asmara
Jetlal Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jetlal.v7i1.4254

Abstract

Collocation is also a good way to memorize new words. Words that are naturally associated in context are more effectively understood than those not associated; vocabulary is better taught in context; context alone is inadequate without deliberate connection. Context and deliberate association, particularly collocations, offer connections that allow learners to understand thoroughly the meaning of a word and to add it to their existing vocabulary. The aim of correct collocation during a conversation between a pilot and air traffic controller is to minimize the risk o misunderstandings a well-defined set of words are used in mostly the same sequence when clearances are given by the Air Traffic Controller and read back by Pilots.
The Effect of Project Based Learning on Students’ Speaking Performance and Students’ Motivation in Speaking Endah Pangastuti; Yudhi Arifani; Khoirul Anwar
Jurnal Ilmiah Jendela Pendidikan Vol 12 No 1 (2022): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini menguji potensi transformatif PBL sebagai pendekatan pedagogis inovatif. Rancangan penelitian mencakup dua tujuan utama: untuk menilai efektivitas PBL dalam meningkatkan kinerja berbicara siswa dan untuk mengukur dampaknya pada motivasi siswa. Dua kelas siswa kelas sembilan, kelas eksperimen yang terpapar PBL dan kelas kontrol yang mengikuti metode pengajaran konvensional, menjadi fokus penelitian ini. Hasil penelitian dengan jelas menggambarkan potensi PBL dalam meningkatkan kinerja berbicara siswa. Siswa di kelas eksperimen berhasil melampaui rekan-rekan mereka di kelompok kontrol, menekankan perbedaan yang signifikan dalam kualitas keterampilan berbicara. Temuan ini memperkuat argumen untuk mengadopsi PBL dalam pendidikan bahasa, menyoroti kapasitasnya untuk mendorong penggunaan bahasa aktif dan kecakapan. Selain itu, penelitian ini menyelidiki aspek-aspek motivasi dalam pembelajaran bahasa. Penilaian berbasis kuesioner mengungkapkan bahwa siswa yang terpapar PBL menunjukkan peningkatan motivasi yang signifikan. Tingkat motivasi mereka termasuk dalam kategori "Sangat Baik", menekankan dampak positif secara emosional dan kognitif yang dihasilkan oleh PBL dalam proses pembelajaran. Hasil ini tidak hanya memperkuat signifikansi akademik PBL, tetapi juga menekankan potensinya dalam menciptakan hasrat untuk pembelajaran bahasa. Penelitian ini mendorong pergeseran paradigma dalam pendidikan bahasa, menganjurkan integrasi PBL sebagai pendekatan transformatif untuk meningkatkan kecakapan berbicara dan motivasi. Temuannya menjadi panggilan penting bagi pendidik dan perancang kurikulum untuk mengeksplorasi potensi pedagogis PBL dan mempertimbangkan integrasinya dalam kurikulum bahasa. Saat komunitas akademik terus merangkul pendekatan pedagogis inovatif, penelitian ini mendorong pendidikan bahasa menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih berpengalaman, di mana siswa secara aktif membangun keterampilan bahasa dan menunjukkan motivasi mendalam untuk belajar.
Artificial Intelligence Application dalam Pembelajaran Speaking: Persepsi dan Solusi Suciati Suciati; Abdurrahman Faridi; Januarius Mujiyanto; Yudhi Arifani
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artificial Intelligence (AI) application saat ini dimanfaatkan di berbagai bidang, termasuk pendidikan bahasa. Speaking menjadi skill yang dianggap kompleks bagi mahasiswa. Dengan memanfaatkan aplikasi AI dalam pengajaran speaking, mahasiswa diharapkan dapat lebih terbantu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi, problem dan alternatif yang diharapkan mahasiswa terkait penggunaan AI dalam pembelajaran speaking. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan angket, wawancara, observasi dan dokumentasi dalam pengumpulan datanya. Data penelitian menunjukkan bahwa (1) ada 30,8% mahasiswa sangat setuju, 38,5% setuju dan 30,8% berpendapat netral terkait pentingnya AI dalam membantu pembelajaran Speaking; (2) problem atau tantangan yang dirasakan mahasiswa adalah kurangnya interaksi sosial, ketergantungan pada teknologi, kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi, kurangnya umpan balik yang tepat, kurangnya emosi dalam pembelajaran, serta ketersediaan materi; (3) alternatif yang diharapkan mahasiswa dalam pembelajaran speaking dengan memanfaatkan AI adalah adanya materi yang ada di AI dengan materi yang ada di Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau adanya buku speaking yang memuat materi dengan pemanfaatan AI. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada dosen, mahasiswa, dan peneliti selanjutnya untuk merancang metode/strategi/teknik pengajaran serta buku yang mengintegrasikan materi speaking dan aplikasi AI.
Artificial Intelligence-Based Application Cake as the Alternative for Learning Speaking: Opportunities and Challenges Suciati Suciati; Abdurrahman Faridi; Januarius Mujiyanto; Yudhi Arifani
International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 8 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Technology in education develops so fast. Learning language also needs media that can support the students to develop their speaking skill. This article aims to analyze the opportunities and challenges of students in using artificial intelligence-based application Cake as the alternative for learning speaking. In this qualitative research, the writer used observation, interview and documentation. It was conducted on the second semester students of Tadris Bahasa Inggris study program, Tarbiyah Faculty of Institut Agama Islam Negeri Kudus. The results showed that Cake application is so helpful and contributive to the students’ learning process because this application is easy to access, serves various topics in every level and category, the examples of conversation, chance for practicing to speak, evaluations of pronunciation, score of pronunciation/speaking and repetition. The challenges for the students in using this application are the materials unavailability, internet connection, gadget capacity and finding appropriate place for accessing and learning it. This application records and test the students’ speaking so it needs a quiet place.
EUSTRESS, LEARNING ENGAGEMENT, AND WORKABLE STRATEGIES OF DCBLT IN ENGLISH FOR ENGINEERING Jihan Nawal Aini; Khoirul Anwar; Yudhi Arifani
English Review: Journal of English Education Vol 11 No 3 (2023)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v11i3.8838

Abstract

Attention to eustress related to learning engagement among ESP learners utilizing Digital Content-Based Language Teaching (DCBLT) remains notably insufficient. This research aims to identify the levels and relationships between eustress and learning engagement, as well as the identification of workable teaching strategies when implementing DCBLT. Employing a mixed-method approach, this study utilizes quantitative data (questionnaire responses) from 43 students and qualitative data (in-depth interviews) from three English for Engineering language instructors. The analysis procedure for quantitative data employed the Spearman rank correlation test, while qualitative data was analyzed using thematic analysis. The results indicate that the levels of eustress and learning engagement among students are highly satisfactory. Moreover, eustress correlates positively and strongly with increased learning engagement. The data also reveals the existence of several workable DCBLT teaching strategies, encompassing the pre-teaching phase (stimulating idea generation, fostering brainstorming, establishing connections, and motivating learners), the whilst-teaching phase (employing a student-centered learning approach, including individual tasks, group work, and quizzes via the DCB platform), and the post-teaching phase (assessing, verifying, and reviewing learners' comprehension). Research recommendations are also presented in the concluding section to fortify and extend the findings of this study.
Pendampingan Desain Tugas Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Rais bagi Guru-Guru Bahasa Inggris yang Menempuh Studi Magister Yudhi Arifani; Sri Suryanti; Like Ayu Saputri
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i1.11108

Abstract

Selama ini desain tugas pembelajaran bahasa Inggris yang disedain oleh para guru-bahasa Inggris sifatnya rutinitas sehinga tidak dapat membantu optimalisasi kemampuan bahasa Inggris para seserta didik. Program pengabdian masyarakat ini diimplementasikan untuk membantu peningkatan profesionalisme para guru bahasa Inggris yang sedang menempuh program magister pendidikan bahasa Inggris dari berbagai sekolah di Jawa Timur ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mendesain tugas pembelajaran bahasa inggris berbasis relevance, authentic, ill-structure, dan solveable (RAIS). Metode: Melalui metode FGD, pendampingan, dan workshop penyusunan tugas Bahasa Inggris ini di laksanakan selama satu semester yang diikuti oleh 48 guru Bahasa Inggris dari berbagai sekolah. Hasil: Adapun hasil yang diperoleh yaitu terpahaminya konsep RAIS, dan dihasilkanya berbagai model tugas pembelajaran Bahasa Inggris berbasis RAIS yang sudah diimplementasikan diberbagai sekolah di Jawa Timur. Peningkatan kompetensi guru terhadap desain tugas, perlu untuk terus dilakukan secara kontinu, mengingat pentingnya peran tugas dalam pembelajaran.
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mendesain Tugas Berbasis Masalah Sri Suryanti; Yudhi Arifani; Lia Budi Tristanti; Nur Khomariyah
Jurnal SOLMA Vol. 12 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v12i2.12601

Abstract

Background: Terdapat ketimpangan antara pembiasaan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dengan tuntutan kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa pada abad 21. Guru cenderung memberikan tugas/soal matematika yang bersifat procedural dibandingkan dengan tugas yang menuntut penalaran siswa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru MTs N 4 Jombang, mereka selalu menggunakan buku dan LKS yang disediakan oleh pemerintah atau penerbit, yang sebagian besar penugasan yang ada tidak mendukung terhadap pemikiran siswa. Selain itu, berdasarkan hasil isian kuesioner yang dilakukan oleh guru, mereka penunjukkan pemahaman yang salah terhadap karakteristik tugas yang mampu mendorong pemikiran siswa. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mendesain tugas berbasis masalah yang mampu mendorong pemikiran siswa.  Metode: Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah guru-guru kelas 7 MTsN 4 Jombang, sebanyak 39 guru. Program tersebut dilaksanakan melalui tahapan: 1) Penguatan konsep tugas berbasis masalah melalui aktivitas recognising dan analyzing; 2) Workshop mengembangkan tugas berbasis masalah melalui aktivitas prototyping; 3) Implementasi dan evaluasi secara mandiri melalui aktivitas implementing dan evaluating. Hasil: Hasil kegiatan menunjukkan 100% guru setuju bahwa tugas yang diberikan kepada siswa sebaiknya tidak sama dengan yang telah dicontohkan oleh guru. Selanjutnya terkait dengan kemampuan guru dalam mendesain tugas, 85% guru mampu mendesain tugas berbasis masalah dalam kategori baik, sedangkan sisanya dalam kategori cukup baik. Program pengembangan kompetensi guru dalam mendesain tugas yang tepat untuk siswa perlu untuk terus dilakukan secara kontinu, agar terjadi peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan