Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Keanekaragaman Gastropoda Air Tawar dan Analisis Trematoda di Ekosistem Situ Kota Tasikmalaya Azizah, Risma; Hernawati, Diana; Chaidir, Diki Muhamad
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 1 (2023): February 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i1.4347

Abstract

Gastropoda air tawar merupakan makrozoobenthos yang memiliki peran penting bagi makhluk hidup, salah satunya dijadikan sebagai konsumsi makanan bagi manusia ataupun sebagai pakan ternak bagi hewan. Selain memiliki manfaat, beberapa jenis gastropoda air tawar menjadi hospes perantara untuk menyempurnakan siklus hidup bagi cacing Trematoda yang dapat menyebabkan penyakit bagi manusia ataupun hewan yang memakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman gastropoda air tawar dan menganalisis adanya cacing Trematoda yang ditemukan di Situ Gede dan Situ Cibeureum Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan yaitu survei dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data menggunakan beberapa indeks ekologi diantaranya kelimpahan kumulatif, kelimpahan relatif, indeks dominansi, indeks keanekaragaman Shannon-Weiner, indeks keseragaman, dan prevalensi cacing Trematoda. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di Situ Gede terdapat enam jenis gastropoda air tawar dan dua jenis cacing Trematoda, sedangkan di Situ Cibeureum hanya terdapat tiga jenis gastropoda air tawar dan satu jenis cacing Trematoda, telur serkaria dan redia. Terjadinya perbedaan jumlah gastropoda air tawar disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi keanekaragaman gastropoda air tawar yaitu suhu, pH, kedalaman air dan substrat. Sedangkan adanya cacing Trematoda yang ditemukan pada gastropoda menyebabkan perbedaan prevalensi cacing Trematoda yang dipengaruhi oleh perbedaan jumlah cacing trematoda dan gastropoda air yang ditemukan serta kondisi lingkungan di masing-masing lokasi penelitian.
Identifikasi dan Analisis Keanekaragaman Insekta di Gunung Galunggung Tasikmalaya Chaidir, Diki Muhamad; Fitriani, Rita; Hardian, Ari
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 1 (2023): February 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i1.5552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan mengukur tingkat keanekaragaman insekta yang terdapat di kawasan Gunung Galunggung Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan insekta dilakukan dengan menggunakan metode pitfall trap yang ditempatkan pada tiga lokasi dengan ketinggian yang berbeda.  Insekta yang terjebak kemudian diidentifikasi nama spesiesnya dan dihitung jumlahnya. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk analisis indeks keanekaragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insekta yang terperangkap dalam pitfall trap terdapat 5 bangsa yang terdiri dari 8 Suku dengan jumlah spesies sebanyak 12 dan total jumlah individu 142. Spesies dan jumlah individu terbanyak yang ditemukan yaitu suku Formicidae. Tiap lokasi penelitian mendapatkan indeks keanekaragaman yang berbeda, yaitu 2,26 (pada lokasi I), 1,63 (pada lokasi II), dan 1,82 (pada lokasi III). Indeks dominansi masing-masing lokasi, yaitu 0,12 (lokasi I), 0,30 (lokasi II), dan 0,21 (lokasi III). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indeks keanekaragaman setiap lokasi penyimpanan perangkap termasuk kategori sedang dengan indeks dominansi termasuk kategori rendah. Hal tersebut menandakan kondisi ekositem gunung Galunggung masih tergolong baik dan belum mencapai ekosistem klimaks. 
Diversity of Bats (Chiroptera) in the Cimaung Cave Area, Tasikmalaya Regency Muhtar, Epi Nurul Bariyah; Hernawati, Diana; Chaidir, Diki Muhamad
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v12i1.37267

Abstract

Bats are the only mammals that can fly and belong to the order Chiroptera. Chiroptera consists of two suborders, namely Yangochiroptera and Yinpterochiroptera. This study aims to describe environmental factors and the diversity of bat species in the Cimaung Cave area. This research method is a quantitative descriptive research method with an exploratory approach, photo documentation, and data collection techniques using direct sweeping and a mist-net. The stations were used based on several existing zones, namely station 1 (Light Zone), station 2 (Dim Zone), and station 3 (Dark Zone). The results of research on bats found in Cimaung Cave belong to three families (Rhinolophidae, Hipposideridae, and Vespertlionidae) and four species (R. borneensis, R. affinis, H. larvatus, and M. australis). The results of the calculation of the ecological index of bats in the Cimaung cave area include the ShannonWeiner diversity index of 1.19 (moderate), the Krebs density index of 1.98 (very rare), the Simpson dominance index of 0.35 (moderate), the Krebs uniformity index of 0.86 (high) and the Magurran species richness index of 0.42 (low). Information on bat diversity in Cimaung Cave can be used as a basis for research development and utilization in the future. In addition, the presence of bat species in Cimaung Cave can also be used as a reference for education, conservation, and identification activities. As well as the utilization of the indirect economic value of bats, namely as plant pest controllers and guano providers as organic fertilizers.
Penerapan Model Project Based Learning terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Kolaborasi pada Pembelajaran Biologi Kelas XII Chaidir, Diki Muhamad; Nuriyah, Ai
Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the project-based learning model on critical thinking skills and collaboration skills in biotechnology material in class XII MIPA SMA Negeri 1 Taraju. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental method. The research population was all class XII MIPA, namely 127 students. With the sampling technique that is purposive sampling so that a sample of 64 people is obtained. The instrument consists of test instruments and non-test instruments. The test is in the form of 16 essay questions to measure critical thinking skills. The non-test is in the form of 24 statement items in the form of a questionnaire to measure collaboration skills. The data analysis technique uses the ANOVA test. The results of this study indicate that there is an influence of the project-based learning model on critical thinking skills and collaboration skills indicated by a significance value of less than 0.05, which is equal to 0.00. So, it can be concluded that there is an influence of the project-based learning model on students' critical thinking skills and collaboration skills in biotechnology material in class XII MIPA SMA Negeri 1 Taraju even semester of the 2022/2023 academic year.
Pengaruh Model Pembelajaran Giving Question and Getting Answer Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Konsep Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Nurjanah, Fitri; Suharsono, Suharsono; Chaidir, Diki Muhamad
Jurnal Metaedukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 5, No 1 (2023): Metaedukasi
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/metaedukasi.v5i1.8165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Giving Question and Getting Answer terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi sistem pernapasan manusia di Kelas XI MIPA SMAN 1 Jatiwaras Tahun Ajaran 2022/2023. Metode penelitian yang digunakan yaitu true experiment dengan desain posttest only control design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas XI MIPA SMAN 1 Jatiwaras sebanyak 4 kelas yang berjumlah 142 siswa. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian sebanyak 2 kelas yaitu XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa dan kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes kemampuan berpikir kritis berupa soal uraian berjumlah 16 soal. Instrument yang yang digunakan tes kemampuan berpikir kritis pada materi sistem pernapasan manusia. Teknik analisis data dilakukan dengan uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh nilai signifikasi untuk kelas eksperimen 0,073 0,05 dan kelas kontrol 0,057 0,05 serta uji homogenitas menggunakan uji levene yang diperoleh nilai signifikasi 0,110 0,05. Uji hipotesis menggunakan uji t independent hasil analisis menunjukkan bahwa Ho ditolak dengan nilai signifikan diperoleh 0,000 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Giving Question and Getting Answer terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik di kelas XI MIPA SMAN 1 Jatiwaras Tahun Ajaran 2022/2023 pada materi sistem pernapasan manusia.
Optimalisasi Pemanfaatan Website Keanekaragaman Hayati dalam Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Penguatan Kompetensi Abad 21 bagi Guru Biologi di Kabupaten Tasikmalaya Meylani, Vita; Hernawati, Diana; Putra, Rinaldi Rizal; Chaidir, Diki Muhamad
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 01 (2025): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2025.6.01.106-116

Abstract

Pemanfaatan website keanekaragaman hayati sangat penting untuk diterapkan di lingkungan sekolah oleh guru dan siswa. Dengan mengetahui potensi terhadap keanekaragaman hayati sekitar dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran dalam kurikulum merdeka. Pemanfataan penggunaan website ini juga sangat sesuai dalam upaya meningkatkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) bagi para mitra yaitu guru sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru dan mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka sesuai dengan ketentuan. Mitra kegiatan pengabdian ini merupakan mitra non-produktif ekonomi sehingga target dan luaran kegiatan ini lebih mengutamakan terhadap peningkatan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan mitra antara lain; Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan baru bagi guru terutama tentang website keanekaragaman hayati dalam mendukung pembelajaran kurikulum merdeka; Sikap yang semakin peduli terhadap keanekaragaman hayati lokal sehingga semakin terjaganya kasawan/lingkungan yang semakin baik.
Population behavior of Macaca fascicularis: An analysis of environmental and social interactions shaping in the Terawang Cave habitat, Central Java Riyani, Siti Rosidah; Hernawati, Diana; Chaidir, Diki Muhamad
Inornatus: Biology Education Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Inornatus: Biology Education Journal
Publisher : Univeritas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/inornatus.v5i2.863

Abstract

This study aims to identify and analyze the behavior of the population of Long-Tailed Macaque (LTM) in Terawang Cave and to evaluate the influence of environmental factors in the form of temperature, humidity, and light intensity on these behavioral variations At the research location, there were three groups of LTMs, but the sample was the group closest to the cave of 10 individuals. %. LTM behavior is measured using quantitative surveys and scan sampling methods. Observations were made on 6 LTM behaviors and three climatic data (temperature, humidity, and light intensity) in the Terawang Cave environment. There are six types of behavior: mating behavior at 1.87%, agonistic behavior at 10.13%, affiliative behavior at 14.76%, playing behavior at 17.89%, resting behavior at 21.05%, and ingestion behavior at 34.30%.  The higher the temperature in the Terawang Cave environment, the lower the LTM activity. The higher the humidity, the higher the MEP activity. Meanwhile, MEP behavior activity increased at medium light intensity. The Canonical Correspondence Analysis (CCA) shows that temperature, humidity, and light intensity influence macaque behavior, with higher temperatures increasing resting, mating activity is more common in humid conditions, playing more in lower light, and ingestion depending on light intensity. In contrast, affiliating behavior is mainly driven by social interactions, highlighting the impact of environmental factors and human activities on macaques, which is essential for conservation efforts.
Preliminary Study on Game-Based Learning to Promote Javan Leopard Conservation: Perspectives from Prospective Biology Teachers Diki Muhamad Chaidir; Suprapto, Purwati Kuswarini; Liah Badriah; Dani Ramdani
SEAQIS Journal of Science Education Vol. 5 No. 01 (2025): SEAQIS Journal of Science Education
Publisher : SEAMEO QITEP in Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58249/sjse.v5i01.172

Abstract

Research on game-based learning has been widely conducted to support biology education in the classroom. This type of learning should also have an additional impact on students, one of which is introducing endangered species, such as the Javan leopard (Panthera pardus melas). This study explores the initial stage of developing Game-Based Learning (GBL) media and its impact on prospective biology teachers' interest, attitude, and knowledge regarding Javan leopard conservation. The research method used a quantitative and qualitative approach, with a survey comprising both open and closed-ended questions to assess the responses of prospective biology teachers to the biology game application focused on ecological communities. Interest was measured on a Likert scale; attitudes were measured through multiple-choice and agreement-scale questions; and knowledge was assessed through multiple-choice and true/false questions, while open-ended questions were applied for suggestions and recommendations from GBL. The respondents were 108 students who had previously tested the developed application. In the data analysis, descriptive statistical methods were used to interpret quantitative data, while qualitative analysis was conducted using word clouds to depict the answers of prospective biology teacher students in open-ended questions. The demographic data revealed that 73% of students typically play games for less than 1 hour per week, 72% play online games, and adventure is the most frequently played genre. Additionally, 92% of students had never played a game related to leopards before, and only about 27.1% of students had prior knowledge about leopards, mostly from their teachers at school. After using the application, 68% of students expressed increased interest in leopard conservation, improved knowledge, and demonstrated a positive attitude. Furthermore, 88% of students felt that the game helped raise their awareness of leopard conservation. This study concludes that game-based learning, which integrates information about endangered species like the Javan leopard, has enormous potential to support biology education and raise awareness of biodiversity conservation.
Diversity and Distribution of Spiders (Araneae) in the Galunggung Mountain Area Fauzi, Fahmi Muhamad; Hernawati, Diana; Chaidir, Diki Muhamad
Biosfer: Jurnal Tadris Biologi Vol 13 No 2 (2022): Biosfer: Jurnal Tadris Biologi
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/biosfer.v13i2.13289

Abstract

Spiders are classified as Anthrophoda, Arachnida, and Araneae. Spiders are classified into two types based on their life patterns: web-making and hunting, commonly known as trapdoor spiders. This study aimed to assess the diversity of spider distribution (Ordo Araneae) near Mount Galunggung. This study is quantitative. The VES (Visual Encounter Survey) method was utilized to collect data. 1) Gadobangkong waterfall, 2) Panoongan waterfall, and 3) Cimedang waterfall are the sampling places. This reseach gate 17 spesies spiders; Argiope aemula, Argiope anasuja, Leucauge celebesiana, Nephila pilipes, Oxyopes salticus, Nephilengys malabarensis, Tetragnatha Montana, Argiope appensa, Argiope catenulate, Cyrtophora moluccensis, Zotahpeventralis hasel, and Dolomedes vittalus were discovered. Leucauge celebesiana was the most frequent species discovered. Argiope catenulate, Tylorida ventralis, and Dolomedes vittalus were the least common. Each of which has only one individual.ABSTRAK: Laba–laba termasuk ke dalam filum Antrophoda, kelas Arachnida, dan Ordo Araneae. Berdasarkan pola hidupnya laba–laba terbagi menjadi laba–laba pembuat jaring dan laba- laba pemburu atau dikenal juga dengan laba-laba pintu jebakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui diversitas dan distribusi laba-laba (Ordo Araneae) di sekitar Gunung Galunggung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah metode VES (Visual Encounter Survey) yang dikombinasikan dengan petak kuadran. Adapun lokasi pengambilan sampel yaitu 1) Curug Gadobangkong, 2) Curug Panoongan, 3) Curug Cimedang. Hasil penelitian di peroleh 17 jenis laba – laba; Argiope aemula, Argiope anasuja, Leucauge celebesiana, Nephila pilipes, Oxyopes salticus, Nephilengys malabarensis, Tetragnatha Montana, Argiope appensa, Argiope catenulate, Cyrtophora moluccensissis, Macrachantha hasselti, Herennia multipuncata, Gasterachantaha kuhli, Tylorida ventralis, Argiope reinwardti, Zoropsis spinimana, Dolomedes vittalus. Jenis yang paling banyak di temukan adalah Leucauge celebesiana, dan yang paling sedikit di temukan Argiope catenulate, Tylorida ventralis, Dolomedes vittalus. Yang masing masih hanya ditemukan 1 individu.
Pembelajaran Kurikulum Merdeka Melalui Proyek Inaturalist dan Insect Pinning pada Materi Keanekaragaman Hayati untuk Memfasilitasi Rasa Ingin Tahu dan Keterampilan Kolaborasi Siswa Chaidir, Diki Muhamad; Rezeqi, Salwa; Ibrohim, Ibrohim; Susilo, Herawati; Mulya Nugraha, Agung
Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi Vol 6 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jipb.v6n2.p12-24

Abstract

Informasi keanekaragaman hayati bermanfaat bagi siswa dengan meningkatkan rasa ingin tahu tentang lingkungan mereka dan mendorong pembelajaran yang mandiri dan komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis proyek melalui iNaturalist dan Insect Pinning terhadap hubungan rasa ingin tahu siswa dan keterampilan kolaborasi pada siswa SMA materi pelajaran keanekaragaman hayati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Penelitian ini dilakukan di kelas X siswa SMA Negeri 1 Cigalontang Kab. Tasikmalaya sejumlah 32 Siswa pada tahun ajaran 2023/2024. Materi yang digunakan adalah keanekaragaman hayati yang dikaitkan dengan proyek penguatan profil pelajar pancasila di sekolah tersebut. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif, serta kategorisasi menggunakan statistik empirik dan uji korelasi spearman antara rasa ingin tahu siswa terhadap keterampilan kolaborasi. Hasil penelitian menunjukan indikator embracing (2,83) paling tinggi pada rasa ingin tahu siswa dan indikator menunjukan sikap saling menghargai (83,38) pada keterampilan kolaboratif siswa. Berdasarkan analisis uji korelasi dan regresi yang digunakan, menunjukan terdapat korelasi antara rasa ingin tahu siswa dengan keterampilan kolaborasi dengan persamaan korelasi antar dua variabel Y=246,43 + 4,95X, memiliki nilai reliabilitas 83% dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara rasa ingin tahu dan keterampilan kolaborasi siswa pada materi keanekaragaman hayati dengan menggunakan proyek inaturalist dan insect pinning. Pembelajaran biologi yang mengajarkan potensi lokal yang ada di sekitar dengan integrasi penggunaan teknologi dan hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, akan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna.