Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Diagram Vee terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Biologi Chaidir, Diki Muhamad
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.1324

Abstract

The aim of this research is to know the influence of problem-based learning model with the help of vee diagram to critical thinking skill of prospective biology teacher. The research method used is quasi experiment with research design used the matching only pretest-posttest control group design. Population in this research is student of prospective in biology education program, faculty of teacher training and education, Universitas Siliwangi academic year 2016/2017 which contracted courses plant ecology. Sampling technique is done by using purposive sampling as much 2 class, the basic sampling seen from characteristic class that have the same activity. The conclusion of this research is the influence of the use of problem-based learning model with the help of vee diagram to critical thinking skill of prospective biology teacher, it is seen in experimental class have different result of critical thinking skill of prospective biology teacher with control class whose learning process using learning model directly. Problem-based learning models with the help of Vee diagrams have better N-Gain averages compared to direct learning models for critical thinking skills of prospective biology teacher
Keanekaragaman Karang (Cnidaria: Anthozoa) pada Zona Litoral Pantai Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat Puji Sukma; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman filum Cnidaria kelas Antozoa di zona litoral pantai Sancang Garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2021. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dengan teknik survei serta pengamatan sampel menggunakan belt transek. Sampel diamati di setiap plot sepanjang garis transek serta beberapa parameter diukur seperti jenis substrat pH, salinitas, kecepatan arus dan intensitas cahaya. Hasil penelitian ditemukan 96 individu yang terdiri dari 20 spesies meliputi: Montipora informis, Montipora aequberculata, Acropora aspera, Goniastrea ramosa, Goniastrea aspera, H. Cochlea, Psamocora sp Psamocora contigua,Psamocora digitata, Pocilloporida sp dan Porites mayeri, Phymanthus sp, Stichodactyla gigantea, Anthopleura, Dipsastrea sp, Dipsastrea lizardensis Acanthastrea, Astreopora, Chyphastrea sp., Edwardsiidae. Kepadatan Anthozoa di Pantai Sancang pada setiap stasiun berada pada nilai 0,19 ind/m², 0,37 ind/m² dan 0,4 ind/m².  Kerapatan berkisar 2,5% - 81%. Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,7-2,05 yang berada pada kriteria rendah-sedang. Indeks keseragaman 0,19-0,67 yang berada pada kriteria  keseragaman rendah-tinggi. dan indeks dominan berada pada nilai rendah-sedang dengan nilai 0,18-0,7 yang berada pada nilai dominansi rendah-sedang.
Korelasi antara Literasi Sains dan Keterampilan Proses Sains dengan Hasil Belajar pada Materi Metabolisme Adelia Wijiastuti; Purwati Kuswarini Suprapto; Diki Muhamad Chaidir
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan pada abad 21 berorientasi terhadap kemajuan teknologi, literasi sains serta keterampilan proses sains merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara literasi sains dan keterampilan proses sains dengan hasil belajar peserta didik pada materi metabolisme pada kelas XII MIPA di SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020–September 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan populasi seluruh kelas XII MIPA 1 sampai XII MIPA 7. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu kelas XII MIPA 1 dan XII MIPA 7. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tes Literasi sains yang diadopsi dari (Gormally, 2012) dan tes keterampilan proses sains yang diadopsi dari (KEMENDIKBUD, 2013). Data hasil belajar diperoleh dari data sekunder guru mata pelajaran biologi berupa skor ulangan harian pada materi metabolisme. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi bivariat dan uji korelasi multivariat untuk uji hipotesis menggunakan softwere SPSS versi 26 for windows. Berdasarkan hasil analisis penelitian menyimpulkan terdapat korelasi antara literasi sains dengan hasil belajar kategori sedang, dan berkontribusi sebesar 31%. Kemudian terdapat korelasi antara keterampilan proses sains dengan hasil belajar kategori sedang, dan berkontribusi sebesar 32%. Terdapat korelasi antara literasi sains, dan keterampilan proses sains dengan hasil belajar kategori kuat dan berkontribusi sebesar 50,5% yang sisanya merupakan variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara literasi sains dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar peserta didik.
STUDI PELESTARIAN HABITAT PENYU HIJAU DI KAWASAN KONSERVASI PANTAI SINDANGKERTA KABUPATEN TASIKMALAYA Alyaa Nabiila; Silviyani Nurul Karimah; Nurfauzi Ahmad; Diki Muhamad Chaidir
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 2 (2020): BIOTIKA DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i2.24822

Abstract

Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan salah satu hewan yang terancam di dunia dikarenakan setiap tahunnya terus mengalami penurunan jumlah populasi yang diakibatkan oleh banyak faktor diantaranya kerusakan habitat dan perburuan telur penyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik konservasi penyu dan persentase keberhasilan penetasan telur penyu di Suaka Margasatwa Sindangkerta tepatnya Pos Jaga Tegalserah sebagai salah satu tempat kegiatan pelestarian penyu. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis kegiatan konservasi menggunakan metode survey deskriptif,dan pengamatan langsung (observasi) dengan melakukan penelurusan langsung pada tiap lokasi pendaratan penyu dilanjutkan dengan proses relokasi telur penyu ke bak pasir semi alami sebagai tempat penetasan penyu, dan diakhiri dengan pemindahan tukik (bayi penyu) yang telah menetas ke bak/kolam penangkaran penyu untuk selanjutnya dilepas ke laut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2019, persentase keberhasilan penetasan telur penyu sekitar 60,2% di  kawasan konservasi Tegalserah walaupun tempat konservasi tersebut dinilai kurang strategis dikarenakan beberapa faktor yang merugikan yaitu kebisingan, intensitas cahaya yang berlebih, dan rusaknya pantai akibat abrasi yang mengakibatkan jumlah penyu yang mendarat ke tempat peneluran di kawasan konservasi tidak menentu.
Aktivitas Bertelur dan Frekuensi Pendaratan Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan Sukabumi Riska Rismawati; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2022.v09.i01.p21

Abstract

Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan salah satu hewan yang dilindungi yang memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan di laut. Pantai Pangumbahan adalah salah satu habitat bertelur penyu hijau di Indonesia yang terdiri dari enam stasiun pendaratan dengan panjang 2,3 Km. Keberhasilan peneluran penyu hijau sangat dipengaruhi oleh kondisi habitat dan aktifitas yang terdapat didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi pendaratan penyu hijau (Chelonia mydas) di setiap stasiun dan mendeskripsikan aktivitas bertelur penyu hijau di Pantai Pangumbahan. Metode yang digunakan adalah observasi, dengan penentuan titik penelitaian menggunakan purposive sampling. Aktifitas bertelur penyu hijau terdiri dari sepuluh tahapan dimulai dari muncul di bibir pantai, kemudian merangkak naik ke pesisir pantai, mencari tepat bertelur yang sesuai, membuat lubang (body fitt), memadatkan lubang badan, membuat lubang kecil untuk meletakan telur, sampai bertelur, kemudian setelah bertelur penyu hijau menutup lubang yang dibuatnya dan membuat lubang kamuflase sebelum kembali ke laut. Jumlah penyu hijau yang mendarat selama bulan Maret adalah sebanyak 47 ekor. Hasil analisis frekuensi pendaratan penyu hijau tertinggi terdapat di stasiun 2 dan staisun 3 yaitu 35,48% termasuk kedalam kategori jarang. Kemudian frekuensi stasiun 1 19,35%, frekuensi stasiun 4 yaitu 16,13%, frekuensi staisun 5 yaitu 22, 58% dan frekuensi staisun 6 yaitu 0% termasuk kedalam kategori sangat jarang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dalam upaya pegelolaan konservasi penyu hijau (Chelonia mydas).
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN BANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP EKOSISTEM Diki Muhamad Chaidir; Endang Surahman; Siti Kamisah
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.649 KB) | DOI: 10.34289/277893

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media powerpoint pada konsep ekosistem. Dengan jumlah siswa sebanyak 44 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Desain penelitian ini menggunakan model spiral sebanyak 3 siklus. Setiap siklus dilakukan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran dan untuk siklus selanjutnya berpedoman dari hasil refleksi siklus sebelumnya. Data penelitian dikumpulkan dengan instrumen berupa lembar observasi, tes hasil belajar dan pedoman wawancara. Berdasarkan analisa dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Tes awal siklus I mempunyai skor rata-rata 5,73, tes awal siklus II mempunyai skor rata-rata 7,30 dan tes awal siklus III 7,68. Setelah siswa mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media powerpoint. tes akhir siklus I memiliki skor rata-rata 8,82, tes akhir siklus II memiliki skor rata-rata 9,30 dan tes akhir siklus III memiliki skor rata-rata 9,41. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions dengan bantuan media powerpoint pada konsep ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmalaya.
Studi Keanekaragaman Kupu-kupu (Papilionoidea) Berdasarkan Ketinggian di Kawasan Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya Ilham Pahman; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 10, No 2 (2022): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v10i2.5742

Abstract

Papilionoidea or better known as butterflies is a type of insect that is often found around us. This study aims to analyze the diversity of butterflies in the Mount Galunggung Region, Tasikmalaya Regency based on different heights. The method used in this research is descriptive quantitative with the VES (Visual Encounter Surveys) technique for 6 days within 4 weeks, 09.00-11.00 WIB and 13.00-15.00 WIB at 3 observation stations, including: Cimedang waterfall area (700 masl ), Gado Bangkong waterfall area (800 masl), and Cikahuripan waterfall area (950 masl). The calculated observational data includes: Shannon-Wiener diversity index (H'), species evenness index (E), species richness index (R), dominance index (D), and similarity index (IS), as well as environmental parameter measurements including: height , temperature, light intensity, humidity, and wind speed. The results of the observations showed that there were 1,071 individual butterflies from 41 species that were successfully found. The Nymphalidae family is the most common butterfly with 22 species, and the most common butterfly species are Jamies celeno, Ypthima pandocus, and Lampides boeticus. Overall, the diversity value of the Galunggung Mountain Area as a whole is 3.10 which is classified as a high category, an evenness index of 0.84 is classified as a stable category, a species richness index of 5.73 is classified as a high category, and a dominance index of 0.06 is classified as a low category.
Keanekaragaman Amfibi Ordo Anura Pada Berbagai Habitat di Wilayah Gunung Sawal Ciamis Muhammad Nizar Maulana; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 1 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i1.23067

Abstract

AbstrakAnura merupakan salah satu ordo pada kelas amfibi yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan dan hidup di berbagai spesies habitat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman anura pada mikrohabitat berbeda di wilayah Gunung Sawal. Metode penelitian dilakukan dengan metode eksploratif menggunakan Visual Encounter Survey (VES), yaitu berdasarkan perjumpaan amfibi kemudian mengidentifikasi spesies dan mikrohabitat anura yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan enam famili di antaranya Bufonidae, Ranidae, Microhylidae, Dicroglossidae, Megophrydae, dan Rhacophoridae, serta ditemukan 17 spesies dari enam famili tersebut. Dengan jumlah individu keseluruhan yang paling banyak ditemukan adalah Chalcorana chalconota dan individu paling sedikit ditemukan yaitu Indosylvirana nicobariensis. Penemuan spesies anura tertinggi ditemukan pada mikrohabitat terestrial, sedangkan habitat yang paling sedikit ditemukan pada berbagai spesies anura adalah habitat fussorial. Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman Shannon, semua lokasi penelitian memiliki kategori sedang, sedangkan indeks kemerataan eveness berada dalam kategori stabil.AbstractAnura is one of the orders in the class of amphibians that is very sensitive to environmental conditions and lives in various habitat species. The purpose of this research is to find out the diversity of anura in different microhabitats in the region of Mount Sawal. The research method was conducted by exploratory method using the Visual Encounter Survey (VES), which is based on amphibious encounters and then identifies the species and microhabitats of anura found. Based on the results of the study found six families including Bufonidae, Ranidae, Microhylidae, Dicroglossidae, Megophrydae, and Rhacophoridae, and found 17 species of the six   families. With the most overall number of individuals found is Chalcorana chalconota and the least found individual is Indosylvirana nicobariensis. The highest anura species found in terrestrial microhabitats, while the least habitat found in various anura species is fussorial habitat. Based on Shannon's diversity index values, all research locations had moderate categories, while the Eveness index was in the stable category.
Keanekaragaman Amfibi Ordo Anura Pada Berbagai Habitat di Wilayah Gunung Sawal Ciamis Muhammad Nizar Maulana; Diana Hernawati; Diki Muhamad Chaidir
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 1 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i1.23067

Abstract

AbstrakAnura merupakan salah satu ordo pada kelas amfibi yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan dan hidup di berbagai spesies habitat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman anura pada mikrohabitat berbeda di wilayah Gunung Sawal. Metode penelitian dilakukan dengan metode eksploratif menggunakan Visual Encounter Survey (VES), yaitu berdasarkan perjumpaan amfibi kemudian mengidentifikasi spesies dan mikrohabitat anura yang ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan enam famili di antaranya Bufonidae, Ranidae, Microhylidae, Dicroglossidae, Megophrydae, dan Rhacophoridae, serta ditemukan 17 spesies dari enam famili tersebut. Dengan jumlah individu keseluruhan yang paling banyak ditemukan adalah Chalcorana chalconota dan individu paling sedikit ditemukan yaitu Indosylvirana nicobariensis. Penemuan spesies anura tertinggi ditemukan pada mikrohabitat terestrial, sedangkan habitat yang paling sedikit ditemukan pada berbagai spesies anura adalah habitat fussorial. Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman Shannon, semua lokasi penelitian memiliki kategori sedang, sedangkan indeks kemerataan eveness berada dalam kategori stabil.AbstractAnura is one of the orders in the class of amphibians that is very sensitive to environmental conditions and lives in various habitat species. The purpose of this research is to find out the diversity of anura in different microhabitats in the region of Mount Sawal. The research method was conducted by exploratory method using the Visual Encounter Survey (VES), which is based on amphibious encounters and then identifies the species and microhabitats of anura found. Based on the results of the study found six families including Bufonidae, Ranidae, Microhylidae, Dicroglossidae, Megophrydae, and Rhacophoridae, and found 17 species of the six   families. With the most overall number of individuals found is Chalcorana chalconota and the least found individual is Indosylvirana nicobariensis. The highest anura species found in terrestrial microhabitats, while the least habitat found in various anura species is fussorial habitat. Based on Shannon's diversity index values, all research locations had moderate categories, while the Eveness index was in the stable category.
Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Melalui Diversifikasi Produk Gula Aren di Desa Sukahurip Kabupaten Ciamis Purwati Kuswarini Suprapto; Diki Muhamad Chaidir; Dea Diella; Ryan Ardiansyah
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/engagement.v4i2.475

Abstract

The palm sugar farmers of Sukahurip Village Ciamis District had difficulty in diversifying their palm sugar into high value and quality products. They felt the need to increase the knowledge and skills of increasing production value and product diversification. Based on the problem, this community service carried out training with the Participatory Rural Appraisal (PRA) approach in which the partners participate in activities carried out in partner locations. The team had succeeded in making a liquid palm sugar formulation that was suitable for use, which previously was the main obstacle experienced by the partners. The results of the focus group discussion (FGD) show that the partners will continue to evaluate the diversification of palm sugar products to maintain the best quality in the hope that they will export the products and become superior to partner villages. The partners will also market the products to a wider community and follow-up from the Ciamis district government and the province.