Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 Maks) DAN KECEPATAN PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 ABIANSEMAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ., I Gusti Made Dwipa Darma Putra; ., dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked.; ., I Nyoman Sudarmada, S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.2653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan lari sprint terhadap peningkatan VO2 maks dan kecepatan pada siswa putra kelas VIII SMPN 1 Abiansemal. Jenis penelitian adalah eksperimental sungguhan dengan rancangan modified randomized the pretest posttest control group design. Sampel penelitian sebanyak 28 orang yang ditentukan dengan teknik proporsional random sampling. VO2 maks diukur dengan tes Multistage Fitnest Test (MFT) dan kecepatan diukur dengan tes lari sprint 50 Meter, selanjutnya data dianalisis dengan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16.0 pada taraf signifikansi (α) 0,05. Hasil deskripsi data menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pada variabel VO2 maks, pada kelompok perlakuan pelatihan lari sprint terjadi peningkatan sebesar 2,18 dan variabel kecepatan pada pelatihan lari sprint terjadi peningkatan sebesar 0,17. Hasil Uji-t independent untuk pelatihan lari sprint terhadap VO2 maks didapat thitung sebesar 10,593 dengan signifikansi 0,000, dan untuk pelatihan lari sprint terhadap kecepatan didapat thitung sebesar 8,169 dengan signifikansi 0,000. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) pelatihan lari sprint berpengaruh terhadap peningkatan VO2 maks pada siswa putra SMPN 1 Abiansemal tahun pelajaran 2013/2014. (2) pelatihan lari sprint berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan pada siswa putra SMPN 1 Abiansemal tahun pelajaran 2013/2014. Disarankan bagi pelaku olahraga (pembina, pelatih, guru olahraga dan atlet) untuk menggunakan pelatihan lari sprint sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan VO2 maks dan kecepatan. Kata Kunci : pelatihan lari sprint, VO2 Maks dan kecepatan. This study was aimed to determine the effect of sprint training toward the increase of VO2 max and the speed of male students in class VIII of SMPN 1 Abiansemal. This study was an experimental study which was designed in the modified randomized pretest-posttest control group design. About 28 samples were determined by proportional random sampling technique. VO2 max was measured by the Multistage Fitnest Test (MFT) and the speed was measured by 50 meter sprint test, then the data were analyzed by independent t-test with SPSS 16.0 at a significance level (α) of 0.05. The result of data description showed an increase in the average value of the variable of VO2 max, the treatment group of sprint training showed an increase about 2.18 ml/kg/min and variable of speed on sprint training showed an increase of 0.17 s/min. The results of independent t-test for sprint training toward VO2 max obtained tcount of 10.593 ml/kg/min with a significance of 0.000, and for sprint training toward speed obtained tcount 8.169 s/min with a significance of 0.000. From the data analysis and discussion, it can be concluded that: (1) sprint training affect the increasing of VO2 max of male students in class VIII of SMPN 1 Abiansemal on academic year of 2013/2014, (2) sprint training affect the increasing of speed of male students in class VIII of SMPN 1 Abiansemal on academic year of 2013/2014. It is recommended for sports people (coaches, trainers, athletes and sports teacher) to use sprint training as an alternative in increasing VO2 max and speed. keyword : sprint training, VO2 Max and speed.
PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DAN QUICK LEAP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS Dhanamjaya, I Nyoman Kresna; Sudiana, I Ketut; Arsani, Ni Luh Kadek Alit
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v4i3.14907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan side jump sprint dan quick leap terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan the non-randomized control group pretest posttest design. Subjek penelitian adalah siswa peserta ektrakurikuler bulutangkis SMP Nasional Denpasar tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 45 orang, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan menggunakan teknik ordinal pairing. Terdapat 15 orang diberikan pelatihan side jump sprint, 15 orang diberikan pelatihan quick leap, dan 15 orang kelompok kontrol. Daya ledak otot tungkai diukur dengan test vertical jump. Data yang di dapat dianalisis dengan uji F (one way anova) pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16.0. Hasil one way anova variable daya ledak otot tungkai antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol didapat Fhitung 14,147 dan signifikansi 0,0 yang berarti terdapat perbedaan pengaruh pelatihan side jump sprint dan quick leap terhadap daya ledak otot tungkai. . Berdasarkan hasil uji least significant difference (LSD), kelompok pelatihan side jump sprint lebih baik pengaruhnya sebesar 2,4 dibandingkan pelatihan quick leap terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Disimpulkan bahwa; (1) pelatihan side jump sprint dan quick leap berpengaruh pada peningkatan daya ledak otot tungkai. (2) terdapat perbedaan pengaruh pelatihan side jump sprint dan quick leap terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. (3) pelatihan side jump sprint lebih baik dari pada pelatihan quick leap terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai Kata Kunci : Kata-kata kunci: side jump sprint , quick leap, daya ledak otot tungkai. This study was aimed to determine the effect of side jump sprint and quick leap training in increasing the muscle limb power. This research was a quasi experiment with designed the non-randomized control group pretest posttest. The subjects of the study were the students of Badminton extracurricular participants of National Junior High School Denpasar at the academic year 2017/2018, consisting of 45 students, then divided into 3 groups using ordinal pairing technique. Fifteen (15) students were given side jump sprint training, fifteen (15) students were given quick leap training and fifteen (15) students as a control group. Limb muscle explosive power was measured by a vertical jump test. The data were analyzed by F (one way anova) test at the level of significance (α) = 0.05 with SPSS 16.0. The result of one way anova variable of explosive muscle limb power between treatment group and control group was obtained by Fhitung 14,147 and significance 0.0 which mean there was a difference of influence of training of side jump sprint and quick leap toward explosive power of leg muscle. Based on the least significant difference (LSD) test result, the side jump sprint training group had a better effect of 2.4 than the quick leap training in increasing the muscle limb power. It was concluded that; (1) side jump sprint and quick leap training have an effect in increasing the muscle limb power. (2) there was a difference in the effect of side jump sprint and quick leap training in increasing muscle limb power. (3) side jump sprint training was better than quick leap training in increasing muscle limb power keyword : Keyword: side jump sprint, quick leap, explosive muscle limb power
PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Dewi, Ni Kadek Risna; Sudiana, I Ketut; Arsani, Ni Luh Kadek Alit
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v6i3.3693

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg speed hop dan double leg speed hop terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pretest posttest control groups design. Sampel penelitian ini adalah siswa putri SMP N 3 Mengwi sebanyak 45 orang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Daya ledak otot tungkai diukur dengan vertical jump test dan data dianalisis dengan uji t independent, uji anava satu jalur dan dilanjutkan dengan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16,0. Berdasarkan uji t independent pada pelatihan single leg speed hop diperoleh nilai sebesar 4,987 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 sedangkan pada pelatihan double leg speed hop diperoleh nilai sebesar 2,509 dengan nilai signifikansi sebesar 0,018. Berdasarkan uji anava satu jalur diperoleh nilai sebesar 11,695 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan uji least significant difference (LSD) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan dan pelatihan single leg speed hop mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan double leg speed hop dengan mean difference sebesar 4,667. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan single leg speed hop dan double leg speed hop berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putri SMP N 3 Mengwi tahun pelajaran 2013/2014 dan terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan serta pelatihan single leg speed hop mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan double leg speed hop. Kata Kunci : pelatihan single leg speed hop, pelatihan double leg speed hop, daya ledak otot tungkai. This research aimed to determine the effect of speed single leg speed hop and double leg speed hop training in improving power of leg muscle. This research was a true experiment by the randomized pretest posttest control groups design. The sample was students of SMP N 3 Mengwi daughter as many as 45 people were determined by simple random sampling. Power of leg muscle was measured by vertical jump test and data were analyzed by independent t-test, one way anova and least significant difference (LSD) with significance level (α) 0,05 using computer program SPSS 16.0. Based on independent t-test on single leg speed hop training obtained 4.987 with a significance value of 0.000, while the double-leg speed hop training obtained 2.509 with a significance value of 0.018. Based on one way anova of the obtained value of F 11.695 with a significance value of 0.000 and the least significant difference test (LSD) showed there was a different effect between the two types of training and single leg speed hop training has better effect than double leg speed hop training with mean difference of 4.667. From the results, it could be concluded that single leg speed hop and double leg speed hop training were effective to improve power of leg muscle on the students of SMP N 3 Mengwi daughter of the school year 2013/2014 and there was a different effect between the two types of training and single leg speed hop training have a better effect than double leg speed hops training.keyword : single leg speed hop training, double leg speed hop training, power of leg muscle.
PENGARUH PELATIHAN LONCAT KELINCI TERHADAP KELINCAHAN DAN KECEPATAN ., I Kadek Suantara; ., I Gst Lanang Agung Parwata,S.Pd, M.Kes; ., dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.3670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan loncat kelinci terhadap kelincahan dan kecepatan. Jenis penelitian adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the modified randomized pre-test post-test control group design. Sampel penelitian sebanyak 36 orang yang ditentukan dengan teknik proportional random sampling. Kelincahan diukur dengan menggunakan tes lari bolak balik (shuttle run) dan kecepatan dengan tes lari 50 m, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t independent dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil uji-t independent data kelincahan diperoleh nilai signifikansi 0,000 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05), sehingga hipotesis pengaruh pelatihan loncat kelinci terhadap kelincahan diterima. Sedangkan hasil uji-t independent data kecepatan diperoleh nilai signifikansi 0,000 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05), sehingga hipotesis pengaruh pelatihan loncat kelinci terhadap kecepatan diterima. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa; (1) Pelatihan loncat kelinci berpengaruh terhadap kelincahan pada siswa putra kelas VIII SMP N 3 Bebandem. (2). Pelatihan loncat kelinci berpengaruh terhadap kecepatan pada siswa putra kelas VIII SMP N 3 Bebandem. Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan yaitu : (1) Bagi pembina olahraga, pelatih olahraga, guru penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga lainya disarankan dapat menggunakan pelatihan loncat kelinci sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kelincahan dan kecepatan. (2) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan untuk penggunakan variabel dan sampel penelitian yang berbeda.Kata Kunci : pelatihan loncat kelinci, kelincahan, kecepatan This research was aims to determine the effect of the rabbit jump training agility and speed. This type of research was a true experiment which used the modified randomized pre-test post-test control group design. 36 samples are determined by proportional random sampling technique. Agility was measured by shuttle run and the speed Was measured by sprint test 50 meters, then the data were analyzed using independent t-test with SPSS 16.0. Based on the results of the independent t-test agility of data obtained significance value of 0.000 at a significance level of 5% (α = 0.05), so the hypothesis of the influence of a rabbit jumping agility training received. While the results of the independent t-test speed data obtained significance value of 0.000 at a significance level of 5% (α = 0.05), so the hypothesis of the influence of rabbits on speed jump training received. Based on independent t-test results obtained tcount = 16.35 with a significance value of 0.000 at significance level α = 0.05, so the hypothesis of the influence of the rabbit jump training diterima. From the results of the data analysis and explanation above, it could be concluded that; (1) The rabbit jump training has an effect on men's agility in class VIII students of SMP N 3 Bebandem. (2). The rabbit jump training has an effect on men’s speed in class VIII students of SMP N 3 Bebandem. Based on these results, the things that can be suggested, namely: (1) For sports coaches, sports coaches, teachers and athletes and other sports people are advised to use a rabbit jump training as an alternative to improve agility and speed. (2) For other researchers who want to conduct similar research is recommended for the use of variables and different sample.keyword : The rabbit jump training, agility, speed
PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI ., I Wayan Just Andika; ., dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked.; ., Gede Doddy Tisna, M.S., S.Or.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.4096

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan knee tuck jump dan double leg bound terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan therandomized pretest posttest control groups design. Sampel penelitian sebanyak 45 orang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Daya ledak otot tungkai diukur dengan vertical jumptest dan data dianalisis dengan uji-t independent, uji anava satu jalurdan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan SPSS 16,0.Hasil analisis data menggunakan uji-t independent menunjukkan bahwa pelatihan knee tuck jump dan double leg bound berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan 0,043(Sig < 0,05).Berdasarkan uji anava satu jalur dan uji least significant difference (LSD) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan dan pelatihan knee tuck jump mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan double leg bound dengan mean difference sebesar 5,267.Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan knee tuck jump dan double leg bound berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dan terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan serta pelatihan knee tuck jump mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan double leg bound. Kata Kunci : pelatihan knee tuck jump, pelatihan double leg bound dan daya ledak otot tungkai. This research aimed to determine the effect of double leg speed hops and knee tuck jump training in improving power of leg muscle. This research was a true experiment by the randomized pretest posttest control groups design. Samples taken by simple random sampling with a total samples were 45 students. Power of leg muscle was measured by vertical jump test and data were analyzed by independent t-test, one way anova and least significant difference (LSD) with significance level (α) 0,05 using SPSS 16.0. The results of using independent t-test showed that double leg speed hop and knee tuck jump training effective to improve the power of leg muscle with a significance value of 0,000 and 0,043 (Sig < 0,05). Based on one way anova and least significant difference (LSD) showed that there was a different effect between the two types of training in which knee tuck jump training have a better effect than double leg bound training with mean difference of 5,267. From the results, it could be concluded that knee tuck jump and double leg bound training were effective to improve power of leg muscle and there was a different effect between the two types of training and knee tuck jump training have a better effect than double leg bound training.keyword : knee tuck jump training, double leg bound training and power of leg muscle.
INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN KEHAMILAN Mestri Agustini, Ni Nyoman; Alit Arsani, Ni Luh Kadek
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Infeksi menular seksual (IMS) adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terdapat sekitar 20 juta kasus baru IMS dilaporkan per-tahun. Pada wanita hamil terjadi perubahan anatomi, penurunan reaksi imunologis dan perubahan flora serviko-vaginal. Perubahan fisiologis pada wanita hamil akan berdampak pada perjalanan dan manifestasi klinis IMS. Beberapa infeksi menular seksual tersering adalah sifilis, gonore, chlamydia trachomatis, vaginosis bakterial, trikomoniasis, kondiloma, dan kandidiasis. IMS dan kehamilan dihubungkan dengan kehamilan ektopik, abortus spontan, kematian janin dalam kandungan, infeksi perinatal, intrauterine growth restriction, kelainan kongenital, ketuban pecah dini, prematuritas, chorioamnionitis, infeksi puerperalis, bayi berat badan lahir rendah, dan infeksi neonatal. Kehamilan dapat mengubah penampampakan klinik IMS dan akan mempersulit diagnosis dan terapi. Pada wanita hamil terjadi perubahan anatomi, penurunan reaksi imunologis, perubahan flora serviko-vaginal, yang semuanya akan berpengaruh pada perjalanan dan manifestasi klinis IMS itu sendiri. Pada kehamilan, dapat terjadi penularan infeksi dari ibu ke janin dengan cara kontak langsung saat persalinan, infeksi yang menjalar secara ascenden, dan agen penyebab yang masuk ke sirkulasi janin menembus barier plasenta. Mengingat berbahayanya IMS pada kehamilan, maka diperlukan adanya usaha pencegahan. Penanganan penyakit menular seksual pada kehamilan adalah dengan penanganan umum, konservatif, termasuk konseling dan pengobatan pada mitra seksual.
PELATIHAN PEMERIKSAAN NEUROKOGNITIF PADA PETUGAS KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI DEMENSIA DAN DAN PELAYANAN PADA KELOMPOK USIA LANJUT DI LINGKUNGAN PUSKESMAS BULELENG 1 Agustini, Ni Nyoman Mestri; Arsani, Ni Luh Kadek Alit; Sudiana, I Ketut
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.914 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v9i1.21768

Abstract

Seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut, gangguan sepert demensia juga semakin meningkat. Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan menambah dan meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan neurokognitif serta memberikan pelayanan pemeriksaan kepada kelompok usia lanjut. Kegiatan ini penting untuk deteksi dini demensia. Pelatihan dilakukan dengan memberikan teori mengenai demansia dahulu, dilanjutkan pelatihan teknik pemeriksaan neurokognitif. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah MMSE. Selanjutnya dilakukan pendampingan kepada petugas kesehatan agar dapat melaksanakan pemeriksaan ini secara berkelanjutan. Berdasarkan diskusi dan pelaksaanaan pemeriksaan MMSE, kemampuan petugas kesehatan sudah menjadi lebih baik setelah diberikan pelatihan. Mereka mampu melakukan deteksi dini demensia kepada kelompok usia lanjut. Diharapkan pemeriksaan MMSE kepada lansia dapat dilakukan secara rutin guna deteksi dini demensia. 
PERANAN PROGRAM PKPR (PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA) TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KECAMATAN BULELENG Kadek Alit Arsani, Ni Luh
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v2i1.1289

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Peranan Puskesmas dalam Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR); 2) Keterlaksanaan program PKPR terhadap kesehatan reproduksi remaja; 3) Peranan program PKPR terhadap kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan focus group discussion. Informan dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif model dari Miles dan Huberman terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan Puskesmas dalam program PKPR adalah sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan di masyarakat termasuk remaja; 2) Program PKPR yang dicanangkan Puskesmas Buleleng 1 sebagian besar sudah terlaksana dengan baik, namun masih terdapat 1 sasaran yang belum tercapai yaitu pembentukan konselor sebaya serta belum maksimalnya sosialisasi kepada remaja secara luas; 3) PKPR dirasakan memiliki peranan yang sangat penting bagi remaja.
PENGARUH PELATIHAN SIRKUIT (CIRCUIT TRAINING) TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELINCAHAN PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 TEMBUKU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I Wayan Agus Wira Astika .; I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes .; dr. Ni Luh Kadek Alit Arsani, S.Ked. .
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v4i1.2830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan sirkuit (circuit training) terhadap kekuatan otot lengan dan kelincahan pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 1 Tembuku tahun pelajaran 2013/2014. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian the randomized pre-test post tes control group design. Kekuatan otot lengan diukur dengan tes push-up dan kelincahan diukur dengat tes lari bolak-balik. Data dianalisa dengan menggunakan uji-t independent pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil uji-t independent , nilai signifikansi kekuatan otot lengan = 0,005, signifikansi lebih kecil dari pada α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian “circuit training berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan diterima. Berdasarkan uji-t independent kelincahan, nilai signifikansi kelincahan = 0,026, signifikansi lebih kecil dari pada α (Sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian ” circuit training berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan diterima. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: circuit training berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot lengan dan kelincahan pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 1 Tembuku tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga, pelaku olahraga disarankan untuk menggunakan pelatihan ini sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dan kelincahan. Kata Kunci : Kata kunci:circuit training, kekuatan otot lengan, kelincahan This research aimed at knowing the effect of circuit training toward arm muscle strength and agility of seventh grade male students of SMP Negeri 1Tembuku in the academic year 2013/2014.The research method used in this study was experimental research which used the randomized pre-test post test control group design as the design of the study. The arm muscle strengthwas measured by push up test and the agility was measured by using zig-zag run. The data was analyzed by using t-independent test at 5% alpha level of significance by the used of SPSS 16.0 program. Based on the results of t-independent test, the siginificance value of arm muscle strength = 0.005,the significance value was lower than α (Sig < 0,05), it meant that the research hypothesis “circuit training gave effect in increasing the arm muscle strength” was accepted.Based on the results of t-independent test, the siginificance value of agility = 0.026, the significance value was lower than α (Sig < 0,05), it meant that the research hypothesis “circuit training gave effect in increasing the agility” was accepted. Based on the results of data analysis and the explanation above, it can be concluded thatcircuit training gave effect in increasing the arm muscle strength and the agility of seventh grade male students of SMP Negeri 1Tembuku in the academic year 2013/2014. It is suggested to use this training as an alternative in increasing arm muscle strength and agility. keyword : Key words: Circuit training, arm muscle strength, agility
PERANAN PROGRAM PKPR (PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA) TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KECAMATAN BULELENG Ni Luh Kadek Alit Arsani
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v2i1.1289

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Peranan Puskesmas dalam Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR); 2) Keterlaksanaan program PKPR terhadap kesehatan reproduksi remaja; 3) Peranan program PKPR terhadap kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan focus group discussion. Informan dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif model dari Miles dan Huberman terdiri dari empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peranan Puskesmas dalam program PKPR adalah sebagai ujung tombak pemberi pelayanan kesehatan di masyarakat termasuk remaja; 2) Program PKPR yang dicanangkan Puskesmas Buleleng 1 sebagian besar sudah terlaksana dengan baik, namun masih terdapat 1 sasaran yang belum tercapai yaitu pembentukan konselor sebaya serta belum maksimalnya sosialisasi kepada remaja secara luas; 3) PKPR dirasakan memiliki peranan yang sangat penting bagi remaja.