Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Media Pembelajaran Pecahan dengan Pendekatan Saintifik Untuk Mendukung Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Pecahan Siswa Kelas VII Cahyady, Fendy Anggara; Astawa, I Wayan Puja; Suarsana, I Made
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v11i2.27663

Abstract

Penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk membantu siswa memahami konsep matematika. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran materi pecahan yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII di SMPN 3 Seririt. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model ADDIE (Analisys, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Pengumpulan data menggunakan angket yang berupa angket evaluasi ahli, angket respon guru, dan angket respon siswa, serta tes yang berupa tes awal dan tes akhir. Media pembelajaran disusun dengan pendekatan pembelajaran saintifik, sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan media pembelajaran telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Penggunaan media pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII. Sehingga media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kualifikasi yang baik dan layak digunakan dalam pembelajaran di kelas VII.
Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Berbantuan LKS Interaktif Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa Agung Novi Kusuma Dewi; I Wayan Puja Astawa; Gede Suweken
Jurnal Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/jm.v5i1.1275

Abstract

Peranan LKS dalam pembelajaran matematika sangat penting dan telah dikaji oleh banyak peneliti tetapi LKS berbentuk interaktif masih perlu kajian mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing berbantuan LKS interaktif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika ditinjau dari kecerdasan logis matematika siswa. Metode yang digunakan adalah metode campuran tipe “concurrent embedded”. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 248 orang siswa yang terbagi ke dalam delapan kelas yang memiliki kemampuan setara. Sampel penelitian sebanyak 4 kelas diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis varian dua jalur dan secara kualitatif dengan teknik Miles dan Huberman. Hasil analisis secara kuantitatif menunjukkan bahwa siswa dengan kecerdasan logis matematis rendah yang mengikuti pembelajaran penemuan terbimbing berbantuan LKS interaktif memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika yang lebih tinggi daripada siswa dengan kemampuan logis matematis tinggi. Selain itu, pada siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi maupun rendah, kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran penemuan terbimbing berbantuan LKS interaktif lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Sementara itu, hasil analisis secara kualitatif menunjukkan bahwa model pembelajaran penemuan terbimbing berbantuan LKS interaktif terbukti berkontribusi positif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa karena siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, lebih mudah dalam mengingat konsep yang dipelajari, lebih terlatih untuk mengembangkan pemikiran yang kritis dan logis, serta lebih memiliki rasa kemandirian dan persaingan yang sehat.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbantuan Google form pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar I Wayan Ari Sadewa; I Gusti Putu Suharta; I Wayan Puja Astawa
Jurnal Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/jm.v5i1.1290

Abstract

Hasil belajar siswa merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Salah satu kemampuan yang perlu untuk dimiliki siswa adalah matematika. Untuk dapat memahami materi matematika dengan baik guru perlu untuk memfasilitasi siswa dengan bahan ajar yang dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Sementara, dalam kondisi pandemi pada saat ini, siswa hanya diperbolehkan untuk mengikuti pembelajaran di rumah. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif. Karena itu, pengembangan bahan ajar yang dapat diakses oleh siswa secara daring perlu untuk dilakukan. Pada penelitian ini dikembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbantuan google form pada materi bangun ruang SMP yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang meliputi lima fase, yaitu : 1) fase investigasi awal; 2) fase design/perancangan; 3) fase realisasi/konstruksi; dan 4) fase tes, evaluasi revisi. Data yang digunakan dalam mengevaluasi media yang dikembangkan dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi, lembar observasi, dan angket. Lembar validasi digunakan sebagai validitas media yang dilakukan oleh beberapa validator dan guru. Lembar observasi digunakan untuk melihat kepraktisan media. Angket yang digunakan berupa angket respon guru dan siswa yang mengukur bagaimana respon guru dan siswa terhadap media yang dikembangkan. Kelayakan media yang dikembangkan dilihat berdasarkan analisis terhadap hasil dari lembar validasi, lembar observasi, dan angket. Hasil analisis menunjukkan bahwa media dapat diterima dan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi bangun ruang SMP.  
Pemahaman Dan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Guru Matematika Sekolah Menengah Atas di Kota Singaraja I Wayan Puja Astawa
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 42 No 1 (2009)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.025 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v42i1 Apr.1725

Abstract

Penelitian terhadap guru Matematika Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Singaraja berkaitan dengan perubahan kurikulum dilakukan dengan tujuan mengetahui (1) pemahaman mereka terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), (2) profil upaya mereka dalam memahami perubahan kurikulum, (3) peranan layanan profesional kurikulum dalam meningkatkan pemahaman terhadap KBK; (4) profil pelaksanaan KBK, dan (5) kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan KBK. Sampel penelitian sebanyak 24 orang dipilih dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis data menunjukkan hasil-hasil sebagai berikut. (1) Pemahaman guru terhadap landasan filosofis, pedagogis, dan evaluasi KBK tergolong sedang. (2) Upaya mereka dalam memahami perubahan kurikulum cukup baik yang dilakukan melalui belajar sendiri, belajar dari teman, dan mengikuti layanan profesional kurikulum seperti pelatihan, seminar, atau lokakarya. (3) Peranan layanan profesional kurikulum sangat baik dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap KBK. (4) Pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan tuntutan KBK. Mereka telah melaksanakan proses pembelajaran yang berfaham konstruktivis maupun penilaian dengan menggunakan beragam sumber. (5) Kesulitan guru dalam melaksanakan KBK lebih banyak bersumber dari luar dirinya seperti ukuran kelas yang relatif besar dan sarana prasarana yang kurang.Kata kunci : kurikulum berbasis kompetensi
Improving Students’ Conceptual Understanding Through Geogebra-Assisted “5E” Learning Cycle: Is It Effective? Ni Nyoman Wulan Darma Putri; I Wayan Puja Astawa; I Made Ardana
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 54 No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.715 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v54i1.25219

Abstract

This study aims to investigate the effectiveness of GeoGebra-assisted 5E Learning Cycle model toward student’s understanding of mathematical concept with control of student’s prior knowledge. This study was a quasi-experiment with post-test only control group design. The population of the study was 324 ninth grader students where 81 of them were selected as sample through cluster random sampling technique. The data collected in this study were student’s mathematical prior knowledge obtained by giving objective tests before starting the learning process and data of student’s mathematical conceptual understanding obtained by giving an essay test at the end of learning process. The hypotheses were tested using t-test and one-way analysis of covariance test. The results showed that: the usage of GeoGebra-assisted 5E Learning Cycle Model has a positive impact toward student’s understanding of mathematical concept, where t = 2,977 and p = 0,002; the usage of GeoGebra-assisted 5E Learning Cycle Model has a positive impact toward student’s understanding of mathematical concept after the prior knowledge variable was controlled, where F = 31,880 and p = 0,000. The findings of this research implied that GeoGebra-assisted 5E Learning Cycle Model can be used as an alternative learning model in an effort to improve students' understanding of mathematical concepts.
The Differences in Students’ Cognitive Processes in Constructing Mathematical Conjecture I Wayan Puja Astawa
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.089 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v9i1.20846

Abstract

Constructing mathematical conjectures involves individuals’ unique and complex cognitive processes in which have not yet fully understood. The cognitive processes refer to any of the mental functions assumed to be involved in the acquisition, storage, interpretation, manipulation, transformation, and the use of knowledge. Understanding of these cognitive processes may assist individuals in constructing mathematical conjectures. This study aimed to describe the differences in students’ cognitive processes in constructing mathematical conjecture which is based on their mathematical ability and gender through a qualitative exploratory research study. The research subjects consisted of six mathematics students of Universitas Pendidikan Ganesha, the representative of high, medium, and low mathematical ability and either genders, male and female, respectively. The data of cognitive processes were collected by task-based interviews and were analyzed qualitatively. The differences in students’ cognitive processes in constructing mathematical conjectures were grouped into five distinct stages, namely understanding the problem, exploring the problem, formulating the conjecture, justifying the conjecture, and proving the conjecture. The results show that there were several differences in the students’ cognitive processes in constructing mathematical conjectures in the previously mentioned stages.
THE PROCESS OF STUDENT COGNITION IN CONSTRUCTING MATHEMATICAL CONJECTURE I Wayan Puja Astawa; I Ketut Budayasa; Dwi Juniati
Journal on Mathematics Education Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Department of Doctoral Program on Mathematics Education, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.049 KB) | DOI: 10.22342/jme.9.1.4278.15-26

Abstract

This research aims to describe the process of student cognition in constructing mathematical conjecture. Many researchers have studied this process but without giving a detailed explanation of how students understand the information to construct a mathematical conjecture. The researchers focus their analysis on how to construct and prove the conjecture. This article discusses the process of student cognition in constructing mathematical conjecture from the very beginning of the process. The process is studied through qualitative research involving six students from the Mathematics Education Department in the Ganesha University of Education. The process of student cognition in constructing mathematical conjecture is grouped into five different stages. The stages consist of understanding the problem, exploring the problem, formulating conjecture, justifying conjecture, and proving conjecture. In addition, details of the process of the students’ cognition in each stage are also discussed.DOI: http://dx.doi.org/10.22342/jme.9.1.4278.15-26
Pengembangan bahan ajar interaktif multi representasi pada materi geometri kelas VII SMPLB tunarungu I Kadek Yasa Sumalasia; I Made Suarsana; I Wayan Puja Astawa
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 15, No 1: June 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pg.v15i1.25851

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang ditujukan untuk menghasilkan bahan ajar interaktif multi representasi pada materi geometri untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Tunarungu yang layak dalam hal kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Untuk menghasilkan bahan ajar tersebut, model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) digunakan dalam penelitian ini. Subjek uji coba penelitian adalah 10 siswa kelas VII SMPLB di salah satu SLB Negeri di Kabupaten Buleleng, Bali. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: (1) lembar validasi materi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan untuk menilai kevalidan; (2) angket respons guru dan siswa untuk menilai kepraktisan; dan (3) tes hasil belajar untuk menilai keefektifan bahan ajar yang dikembangkan. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar interaktif multi representasi yang valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan berada pada kriteria valid. Hasil analisis angket respons guru dan siswa berturut-turut menunjukkan bahwa kepraktisan bahan ajar yang dikembangkan berada pada kriteria sangat tinggi dan tinggi. Bahan ajar yang dikembangkan juga memenuhi kriteria keefektifan, di mana sebanyak 90% subjek uji coba memperoleh skor tidak kurang dari 76 pada tes hasil belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan untuk mendukung dan memfasilitasi siswa tunarungu dalam belajar geometri. Development of interactive multi-representational teaching material on geometry topic for 7th-grade hearing-impaired students of special junior high schoolAbstractThis study was development research which was aimed to produce an interactive learning material with multi representation approach in the topic of geometry for the 7th-grade hearing-impaired students of Special Junior High School (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa or SMPLB), which was feasible in terms of its validity, practicality, and effectiveness. To produce interactive learning material, the development model of ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) was used. The trial subjects were ten 7th graders of SMPLB in one of the special public schools in Buleleng Regency, Bali, Indonesia. The instruments which were used comprised of: (1) validation sheet of content, language, layout, and graphical to assess the validity; (2) teacher and students response questionnaires to assess the practicality; and (3) test of learning achievement to assess the effectiveness of the developed learning material. This study yielded an interactive learning material that was valid, practical, and effective. The results of validation showed that the developed learning material at valid criteria. The results of the teacher and student response questionnaire consecutively showed that the practicality of developed lear­ning material at the very high and high practical criteria. The developed learning material also meets the effectiveness criteria, in which as many as 90% of the trial subjects got score not less than 76 on the test of learning achievement. Consequently, it can be concluded that the deve­loped learning material was feasible to use to support and facilitate the hearing-impaired stu­dents in learning geometry.
Missouri Mathematics Project (MMP), Pemahaman Konsep Matematika, dan Kepercayaan Diri Siswa Ni Pande Kadek Ayu Pratiwi; I Wayan Puja Astawa; Gusti Ayu Mahayukti
Jurnal Elemen Vol 5, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v5i2.1317

Abstract

This study aims to examine the effect of MMP learning models on understanding mathematical concepts and student confidence. The population of this study was students of class XI MIPA SMA Negeri 1 Semarapura academic year 2018/2019. The research instrument used was a test of understanding mathematical concepts and self-confidence questionnaires. This study is a quasi-experimental design with post-test only control group design. Data were analyzed using one-way multivariate variance analysis. The results showed that there were significant differences in the understanding of mathematical concepts and simultaneous self-confidence of students who followed the conventional MMP learning model. Furthermore, there were significant differences in understanding mathematical concepts and self-confidence of students who followed the conventional MMP learning model. From indicators of understanding concepts, classes with MMP and conventional learning models excel at indicators expressing concepts in their own words and weak on indicators identifying examples and not examples of concepts. Based on the aspect of self-confidence, the class with the MMP learning model is superior in the aspect of being responsible and weak in the optimistic aspects. Whereas, classes with conventional learning models excel in rational and realistic aspects, and are weak in aspects of self-ability confidence.
Kesulitan Siswa dalam Membuktikan Masalah Kesamaan dan Ketidaksamaan Matematika Menggunakan Induksi Matematika I Wayan Puja Astawa; I Gusti Putu Sudiarta; I Nengah Suparta
Jurnal Elemen Vol 6, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jel.v6i1.1746

Abstract

Mathematical similarities and inequalities are common mathematical statements related to numbers whose truth can be proven by mathematical induction. Proving by mathematical induction involves two main steps, namely the basic step and the induction step. The study of mathematical induction related to similarity and inequality is very important and is still relatively limited in quantity. This study aims to determine whether there are significant differences in students' ability to prove mathematical statements using mathematical induction on mathematical similarities and inequalities problems and identify misconceptions. The study was conducted with a mixed method. A sample of 117 students from two high schools in the city of Singaraja was selected by a random cluster technique to obtain quantitative data. Meanwhile, the research subjects were two students selected based on the misconceptions shown to obtain qualitative data. Quantitative data on the ability to prove the similarity and inequality problems using mathematical induction was collected by written tests and qualitative data on misconceptions were collected by interview. Quantitative data were analyzed by a paired group t-test and by z test for proportions. Meanwhile, qualitative data were analyzed by content analysis of students' works to identify their misconceptions. The results showed that proving the mathematical induction of the inequality problem was more difficult than proving the similarity problem. This difficulty occurs both in the basic step and the induction step. Misconceptions arise due to the fallacy of analogies and interpretations of mathematical notation.
Co-Authors ., Desak Putu Novia Dewi ., Kurniawan Cahyanto ., Ni Made Irma Dwi Purnamayanti ., Ni Putu Novia Krisna Dewi ., Ni Wayan Arisujati Agung Novi Kusuma Dewi Anis Azizah Cahyady, Fendy Anggara Desak PT Novia Dewi Desak Putu Novia Dewi . Dewa Gede Agung Putra Nugraha Dr. I Made Sugiarta, M.Si. . Drs.Djoko Waluyo,M.Sc . Dwi Juniati Dwi Juniati Fendy Anggara Cahyady Feny Agustina Dewi Gede Pande Suarcita Gede Suweken Githa, P. S Gusti Ayu Mahayukti Gusti Ayu Mahayukti I Gst Nyoman Yudi Hartawan I Gst Nyoman Yudi Hartawan I Gst Putu Sudiarta I Gusti Ayu Purnamayanti I Gusti Nyoman Yudi Hartawan I Gusti Putu Suharta I Kadek Yasa Sumalasia I Ketut Budayasa I Made Adi Wira Nata Putra I Made Ardana I Made Suarsana I Made Suarsana I Nyoman Sukajaya I Wayan Ari Sadewa Ida Ayu Gede Sri Wahyuni Juliantara, Kadek Dwiki kertiani, wayan Kurniawan Cahyanto . Kusuma dewi, Luh Gede Ananda Kusuma Sari, I G A Sri Luh Gede Ananda Kusuma dewi Muhammad Turmuzi N. K Sri Widya Lestari N.Yaditya Permana Yasa Ni Luh Heni Purnamayanti Ni Made Erlinta Devi Ni Made Irma Dwi Purnamayanti . Ni Made Sukma Pebriyanti Ni Nyoman Wulan Darma Putri Ni Pande Kadek Ayu Pratiwi Ni Putu Novia Krisna Dewi . Ni Wayan Arisujati . Ni Wayan Oktavianti Oktavianti, Ni Wayan P. S Githa Pratiwi, Ni Pande Kadek Ayu Prof. Dr.I Nengah Suparta,M.Si . Putu Mirah Purnama Dewi Qurrotul Aini Qurrotul Aini RAHADI, I WAYAN SELAMET Rangu, Martinus Darto Sariyasa . Sri Widya Lestari, N. K Suarcita, Gede Pande wayan kertiani Wayan Puja Astawa Yasa, N.Yaditya Permana