Articles
A Study Of Discourse Markers In EFL Students’ On Argumentative Text
Muthmainnah Mursidin;
Sitti Nurjannah;
Rizka Indahyanti;
Nurul Hasanah
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31100/dikdas.v3i1.576
This research was to find out: (1) the types of discourse markers used by the EFL students in argumentative text and (2) the functions of discourse markers used by the EFL students in argumentative text. This research employed a descriptive qualitative method. The respondents of this research were the second grade of EFL students; the total students were 30 students. The research data were collected by using an instrument namely writing activity. The writing consisted by argumentative text. The data were analyzed qualitatively. The first important finding from this research was about the types of DMs used by the students’ in three kinds of different text, there are 30 types of DMs used by the students in the comparison and compare text and the second important finding was there are four category of functions used by the students in writing activity, they were contrastive markers, inferential markers, elaborative markers, and additional subclasses markers. Despite the fact that DMs can create a smooth talk or make the conversation more natural, the students should be able to use DMs wisely in term of fluency and coherence measured in the students’ writing.Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan: (1) jenis pemarkah wacana yang digunakan oleh siswa dalam penulisan teks argumentatif dan (2) fungsi dari pemarkah wacana yang ada dalam penulisan teks argumentatif. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas dua dengan jumlah siswa ada 30 siswa. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan sebuah instrumen yang bernama kegiatan menulis. Dalam kegiatan menulis ini menggunakan teks argumentatif, Data yang terkumpul dari kegiatan menulis ini kemudian akan di analisa secara kualitatif. Hal penting pertama yang telah ditemukan dalam penelitian ini adalah jenis pemarkah wacana yang digunakan oleh siswa dalam tiga jenis teks yang berbeda, bahwa ada 30 jenis pemarkah wacana dalam teks argumentatif, Hal penting kedua yang telah ditemukan dalam penelitian ini adalah ada empat fungsi pemarkah wacana yang digunakan oleh siswa dalam kegiatan menulis, yaitu pemarkah perbedaan, pemarkah kesimpulan, pemarkah uraian, dan yang terakhir adalah pemarkah tambahan. Meskipun kenyataannya bahwa pemarkah wacana dapat membuat percakapan itu menjadi halus atau membuat percakapannya menjadi lebih lazim seperti kebiasaan, siswa seharusnya juga dapat menggunakan pemarkah wacana dengan bijak dalam kelancaran dan memperhatikan hubungan satu kata dengan kata lain dalam tulisan mereka.
The Variety Of DMS On EFL Students’ English Writing
Muthmainnah Mursidin;
Ida Ilmiah Mursidin
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 4, No 1 (2021): Maret
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31100/dikdas.v4i1.1006
This research was to find out the variety of discourse markers (DMs) used by the EFL students in English writing. This research employed a descriptive qualitative method. The respondents of this research were the second grade of EFL students; the total students were 30 students. The research data were collected by using an instrument namely writing activity. The writing consisted by argumentative text. The data were analyzed qualitatively. The first important finding from this research was about the variety of DMs used by the students, there are 30 variety of DMs used by the students English writing. Despite the fact that DMs can create a smooth talk or make the conversation more natural, the students should be able to use DMs wisely in term of fluency and coherence measured in the students’ writing. Discourse markers tell us not only about the linguistic properties of a set of frequently used expressions, and the organization of social interactions and situations in which they are used, but also about the cognitive, expressive, social, and textual competence of those who use them.
Word-Wall Technique in Improving Students’ Vocabulary Mastery at the first Grade of SMPN 4 Kajuara Kabupaten Bone
Misrawati Misrawati;
Sitti Nurjannah;
Muthmainnah Mursidin
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31100/dikdas.v3i1.577
This research aims to know (1) whether the use of word wall technique is able to improve students’ vocabulary mastery, (2) the students’ interest to learn vocabulary by using word wall technique. This research was conducted at SMPN 4 Kajuara Kabupaten Bone academic year 2017-2018. The subject of this research consisted of 52 students of first grade. The design of the research was quasi-experimental design where the research used two group, they were experimental group and control group. There were 2 classes as a sample namely VII-A as experimental group (taught by word wall) with the total number of 26 students and VII-B as control group (without word wall) with the total number of 26 students. The researcher administered pre-test and post-test to both groups. The result of data shows that there an improvement and interest of using word wall technique toward the students’ vocabulary mastery. Thre percentage of students’ pre-test of experimental group was 19.34 and the score of post-test was 41.74. Therefore, the alternative hypothesis (Ha) of this research is accepted. It means that the use of ward wall technique improves students’ vocabulary mastery at the first grade of SMPN 4 Kajuara Kabupaten Bone.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah penggunaan teknik dinding kata mampu meningktkan penguasaan kosakata siswa, (2) ketertarikan siswa untuk belajar kosakata dengan dinding kata. Penelitian ini telah diadakan di SMPN 4 Kajuara Kabupaten Bone tahun pelajaran 2017/2018. Pokok persoalan pada penelitian ini terdiri dari 52 siswa kelas satu. Bentuk penelitian adalah berbentuk quasi-experimental dimana penelitian menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok experimen dan kelompok control. Ada dua kelas sebagai sampel yakni, VII A sebagai kelompok ekperimen (mengajar dengan dinding kata) dengan jumlah 26 siswa dan VII B sebagai kelompok kontrol (tanpa dinding kata) dengan jumlah 26 siswa. Peneliti memberikan pre-test and post-test untuk kedua kelompok. Hasil dari data menujukkan ada peningkatan dan ketertarikan dengan menggunakan teknik didnding kata terhadap peningkatan kosakata siswa. Persentasi skor siswa sebeum diajarkan dengan menggunakan teknik dnding kata adalah 19.34% dan setelah mengajar dengan teknik dinding kata adalah 41.76%. Oleh karena itu, hipotesis altenatif (Ha) untuk penelitian ini diterima. Itu berarti bahwa penggunaan teknik dinding kata meningkatkan penguasaan kosakata siswa di kelas satu SMPN 4 Kajauara Kabupaten Bone.
THE ANALYSIS OF ENGLISH TEACHERS PROBLEMS FACED IN IMPLEMENTING OF TEAM TEACHING
Muthmainnah Mursidin;
Jusmaniar N
ALGAZALI INTERNATIONAL JOURNAL EDUCATIONAL RESEARCH Vol 2, No 2 (2020): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Penidikan UIM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24567/aijer.v2i2.485
ABSTRACT: The Analysis of English Teachers Problems Faced in Implementing of Team Teaching. This study aimed to find out the problems faced by the English teachers implement team teaching at SMP Negeri 2 RSBI Maros. This study employed a descriptive – qualitative method, because it was designed to describe the implementation of English team teaching SMP Negeri 2 RSBI Maros in the form of words rather than numbers. The subject of this research was the English teachers. There were two English teachers as subjects implemented team teaching. The data were collected through observation checklist and interview. There were some important points in observation checklist and in the interview that researcher used to find out the research questions in this research. The result of the observation checklist showed that all the team teachers shared all the activities in team teaching from planning, implementation until evaluation in different roles and responsibilities in implementing team teaching and they did all the activities of team teaching in the classroom was very responsible and the result of interview showed the team teachers discussed and worked together in every phase in teaching and learning process. The team teachers built up a good communication in team teaching in the classroom. The clear communication is important thing in implementing team teaching to solve some problems faced implementing team teaching in teaching English.Key Words: English teacher, problem faced, team teaching,
PELATIHAN QUIZIZZ SEBAGAI SARANA PENGUATAN LITERASI DIGITAL BAGI MAHASISWA
Muhammad Chairil Imran;
Jusmaniar N;
Sulviana Sulviana;
Rizka Indahyanti;
Muthmainnah Mursidin;
Sitti Nurjannah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v2i3.2651
Di tengah kebijakan Social Distancing atau jaga jarak akibat Covid 19, tanpa disadari baik guru dan siswa di sekolah di tuntut untuk semakin cakap dalam literasi digital. Guru di tuntut untuk semakin kreatif dalam membuat materi pembelajaran dan siswa wajib belajar mandiri di rumah. Melihat fenomena tersebut, guru sebagai fasilitator harus dapat menempatkan E-Learning sebagai pilihan alternatif pembelajaran. Berbagai pihak, terutama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan wajib membekali mahasiswa sebagai calon pendidik dengan berbagai aplikasi digital terkini. Literasi digital berupa kecakapan dalam pemanfaatan aplikasi dan sumber materi ajar akan mampu mendorong mahasiswa sebagai calon pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat materi ajar, terlebih lagi adanya aplikasi-aplikasi pengajaran memudahkan mereka dalam manajemen pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, di adakan Pelatihan Quizizz yang bertujuan untuk memperkuat literasi digital mahasiswa, pelatihan ini diikuti oleh 29 mahasiswa semester VII Program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UIM. Hasil pelatihan ini menunjukkan mahasiswa pada umumnya sudah mengetahui ragam E-Learning dan mahasiswa juga menyatakan puas setelah mengikuti pelatihan ini. Selain melihat manfaat aplikasi Quizizz sebagai aplikasi pembelajaran, mereka juga mengungkapkan respon positif apabila aplikasi Quizizz diimplementasikan disekolah ketika mereka menjadi guru. Mahasiswa juga mengungkapkan peran aplikasi Quizizz di dalam penguatan pembelajaran melalui metode blendedlearning yaitu kolaborasi aplikasi Quizizz dengan metode tatap muka di kelas.
PENGUATAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA MELALUI PELATIHAN SPSS DAN ZOTERO
Muhammad Chairil Imran;
Jusmaniar N;
Sulviana Sulviana;
Rizka Indahyanti;
Muthmainnah Mursidin;
Sitti Nurjannah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v3i2.4435
Melihat karya tulis ilmiah sebagai bagian penting dari syarat kelulusan mahasiswa, dosen wajib membekali mahasiswa dengan pengetahuan terkait referensi dan analisis data agar output penelitian mahasiswa bisa dipertanggungjawbkan secara akademik. Pengetahuan mahasiswa yang minim tidak lepas dari terbatasnya informasi yang mereka dapatkan dan jarangnya pelatihan terkait referensi dan analisis data untuk mereka. Melihat hal tersebut, tim peneliti berinisiatif untuk mengadakan pelatihan aplikasi SPSS dan Zotero untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa terkait referensi dan analisa data. Metode yang digunakan yakni pemaparan materi dan praktik SPSS dan Zotero serta Focus Group Discussion. Hasil pelatihan ini menunjukkan selama pelatihan aplikasi SPSS dan Zotero, mahasiswa sangat antusias dan merasa terbantu serta siap untuk menulis proposal penelitian. Selain melihat manfaat aplikasi SPSS dan Zotero sebagai referensi dan analisa data, mereka juga mengungkapkan respon positif karena telah dibekali kecakapan aplikasi yang selama ini belum pernah mereka dapatkan.
Pengembangan Model Pembelajaran Abad 21 di SD Negeri 126 Borong Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba
Nur Afni;
Abdul Wahid;
Sri Hastati;
Abrina Maulidnawati Jumrah;
Muthmainnah Mursidin
Madaniya Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53696/27214834.66
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Sementara kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, tujuan utama dalam kegiatan ini adalah pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Evaluasi. Instrumen yang digunakan dalam PKM ini yaitu: 1) tes, 2) angket/kuesioner, dan 3) dokumentasi. Lokasi dalam PKM ini adalah SD Negeri 126 Borong Kecamatan Helang Kabupaten Bulukumba. Subjeknya adalah guru dan siswa di SD Negeri 126 Borong Kecamatan Helang Kabupaten Bulukumba. Hasil temuan dari kegiatan Penerapan model pembelajaran abad 21 yang selama ini diimplementasikan di SD dapat membuat siswa mengetahui bahwa pendidikan yang mereka tempuh sangat penting serta bermanfaat dalam menyelesaikan masalah dan situasi di dunia nyata sekarang ini. Melalui pengembangan model pembelajaran abad 21, siswa dapat mengatasi situasi dunia nyata. Integrasi subjek model pembelajaran abad 21 akan lebih efektif jika menggunakan pendekatan yang strategis dalam implementasinya sehingga dapat membuat siswa belajar lebih relevan, merangsang munculnya pengalaman bermakna, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah serta meningkatkan retensi. Model pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menjawab tantangan, baik tantangan internal dan tantangan eksternal. Pembelajaran abad 21 tidak bermakna hanya penguatan praktis pendidikan dalam bidang-bidang secara terpisah, melainkan mengembangkan pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan keempat bidang tersebut, dengan memfokuskan proses pendidikan pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan profesi.
A STUDY OF DISCOURSE MARKERS IN EFL STUDENTS’ COMPARISON AND CONTRAST TEXT
Muthmainnah Mursidin
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2019): September
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31100/dikdas.v2i2.473
This research was to find out: (1) the types of discourse markers used by the EFL students in comparison and contrast text and (2) the functions of discourse markers used by the EFL students in comparison and contrast text. This research employed a descriptive qualitative method. The respondents of this research was the second grade of EFL students; the total students was 30 students. The research data were collected by using an instrument namely writing activity. The writing consisted by comparison and contrast text. The data were analyzed qualitatively. The first important finding from this research was about the types of DMs used by the students’ in three kinds of different text, there are 30 types of DMs used by the students in the comparison and compare text and the second important finding was there are four category of functions used by the students in writing activity, they were contrastive markers, inferential markers, elaborative markers, and additional subclasses markers. Despite the fact that DMs can create a smooth talk or make the conversation more natural, the students should be able to use DMs wisely in term of fluency and coherence measured in the students’ writing.
PENGUATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA MELALUI PELATIHAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
Muhammad Chairil Imran;
Jusmaniar N;
Sulviana Sulviana;
Rizka Indahyanti;
Muthmainnah Mursidin;
Sitti Nurjannah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v3i3.8030
Menyadari pengenalan Learning Management System sebagai sebuah kebutuhan bagi mahasiswa maka dosen wajib untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang Learning Management System sehingga mampu meningkatkan mutu lulusan sekaligus memperkuat literasi digital mahasiswa. Learning Management System bisa dikatakan baru untuk mahasiswa, pelatihan yang didapatkan juga masih minim sehingga tim peneliti berinisiatif untuk mengadakan pelatihan Learning Management System untuk meningkatkan kecakapan mahasiswa dalam pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu pemaparan materi dan praktik Learning Management System serta Focus Group Discussion. Hasil pelatihan menunjukkan selama pelatihan Learning Management System, mahasiswa merasa terbantu dengan pelatihan ini, respon positif sesudah pelatihan juga tampak dari hasil Focus Group Discussion, mereka antusias karena dibekali dengan pelatihan yang berguna dalam pembelajaran dan berharap pelatihan serupa tetap diadakan.
Politeness Phenomena in A Symmetrical Social Relation of The Participants of Heritage Language Cultures of West Sulawesi
Muthmainnah Mursidin;
Ida Ilmiah Mursidin;
Rizka Indahyanti
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (506.711 KB)
|
DOI: 10.33487/edumaspul.v6i2.5387
ABSTRACT The research is aimed at verifying this basic assumption by studying the politeness phenomena of the heritage language culture of West Sulawesi, Indonesia. The research is descriptive quantitative in nature utilizing a newly prospective model of politeness theoretical framework developed by the author called social relation symmetricity model. Data were collected from 3 respondents of the heritage language culture of West Sulawesi, Indonesia; Mandarese mostly through questionnaires. The study found that in a symmetrical social relation of the participants, the data analysis obviously denoted a regular distinctive pattern of politeness governed by ages. When talking for instance to older interlocutors (friends, strangers, employees, and relatives), the participants prefer using a more deferent variety and as such applying ‘negative politeness strategy’ (Brown & Levinson, 1987). In contrast, when talking to interlocutors of the same ages (friends and relatives), the participants tend to employ a more casual variety and as such applying ‘positive politeness strategy’ (ibid, 1987). Such a crucial role of ages was also denoted in an asymmetrical relation of the participants. Hence, the study concludes that ages have been the most significant social variables of power governing the participants’ politeness strategies of the heritage language cultures of West Sulawesi ethnic groups under study.