Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : INFORMASI

MANAGING INTERCULTURAL INTERACTION AND PREJUDICE OF THE INDONESIAN COMMUNITY: AS AN EFFORT TO PREVENT AND MANAGE SARA CONFLICT Ferry Adhi Dharma
Informasi Vol 48, No 2 (2018): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.21 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v48i2.22961

Abstract

Interaction and conflict have a very close relationship. Besides, can cause conflicts, interactions can also be used to prevent and manage conflict. There are intrigue and prejudice in dynamic social interaction. Therefore, it takes control of that assessment to others, to be honest, and rational. Individually, prejudice can be controlled through one-way and two-way communication within the family. In groups, prejudice control can be done through the establishment of institutions to communicate more transactional. Social institutions can impose sanctions on anyone proven to produce and disseminate prejudices. Moreover, social institutions can also produce and deploy a symbol of harmony through myth or a true story. Interkasi dan konflik memiliki hubungan yang sangat erat. Disamping dapat menyebabkan konflik, interaksi juga dapat digunakan untuk mencegah dan menangani konflik. Ada intrik dan prasangka dalam interaksi sosial yang dinamis.  Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian agar penilaian terhadap orang lain menjadi jujur dan rasional. Secara individu, prasangka dapat dikendalikan melalui komunikasi satu dan dua arah dalam keluarga. Secara kelompok, pengendalian prasangka dapat dilakukan melalui pembentukan institusi yang dalam berkomunikasi lebih transaksional. Institusi sosial dapat memberi sanksi pada siapapun yang terbukti memproduksi dan menyebarkan prasangka. Selain itu, institusi sosial juga dapat memproduksi dan menyebarkan simbol kerukunan melalui mitos atau kisah nyata.
KRITIK TERHADAP TEORI SPIRAL OF SILENCE: KOMUNIKASI MASYARAKAT MADURA DALAM KONFLIK SUNNI-SYI'AH DI SAMPANG Dharma, Ferry Adhi
Informasi Vol. 46 No. 1 (2016): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.586 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v46i1.9645

Abstract

The sunni-shiite conflict that occurred in Sampang, Madura has yet to be resolved.Therefore, this study aims to determine the process to fight the opinion that a conflictoccurred between the two. The research was conducted in the Karanggayam village,Omben and Blu'uran village, Karang Penang, Sampang, Madura and mansions PuspaAgro Sidoarjo with the phenomenological method. That is, the phenomenon understudy will be illustrated by personal experience of informants through interviews. Todetermine the validity of the data, then the triangulation on the data obtained. Resultsare the conflicts caused by differences of opinion between the two groups regarding themoral values of Islam. As migrant groups, Shiites openly against the public opinionwhich is believed by the local community (Sunni). The above measures, social isolationand threats carried out by the Sunnis that Shi'ites leave Shi'ism and move to the Sunnis.Nevertheless, Shiites remained adamant and against the social isolation. The actiontaken by the Shi'ite group contradicts with the assumption of spiral of silence theory,the theory which explains that there is a person's tendency to adhere to public opinionfor fear of being ostracized. Konflik Sunni-Syi'ah yang terjadi di Sampang, Madura sampai saat ini belum dapatdiselesaikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosespertarungan pendapat yang terjadi hingga menimbulkan konflik diantara keduanya.Adapun penelitian ini dilakukan di desa Karanggayam, Omben, dan desa Blu'uran,Karang Penang, Sampang, Madura dan rumah susun Puspa Agro Sidoarjo denganmetode fenomenologi. Artinya, fenomena yang diteliti akan digambarkan denganpengalaman pribadi informan melalui wawancara mendalam. Untuk mengetahuikeabsahan data, maka dilakukan triangulasi sumber pada data yang didapat. Hasil yangditemukan adalah konflik tersebut terjadi akibat adanya perbedaan pendapat diantarakedua kelompok mengenai nilai-nilai ajaran Islam. Sebagai kelompok pendatang, Syi'ahsecara terang-terangan melawan pendapat umum yang diyakini oleh masyarakat sekitar(Sunni). Atas Tindakan tersebut, berbagai ancaman dan isolasi sosial dilakukan olehkelompok Sunni agar kelompok Syi'ah meninggalkan ajaran Syi'ah dan berpindah keSunni. Kendati demikian, Syi'ah tetap bersikukuh dan melawan isolasi sosial tersebut.Tindakan yang diambil oleh kelompok Syi'ah bertentangan dengan asumsi teori spiralkeheningan, dimana teori tersebut menjelaskan bahwa ada kecenderungan seseoranguntuk patuh terhadap pendapat umum karena takut dikucilkan.