Claim Missing Document
Check
Articles

Effect of the Glycerol Addition on the Physical Characteristics of Biodegradable Plastic Made from Oil Palm Empty Fruit Bunch Hamzah, Farida Hanum; Sitompul, Fitra Fatthoni; Ayu, Dewi Fortuna; Pramana, Angga
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2021.010.03.5

Abstract

AbstractPlastic is a packaging material used as a container to protect and store food as well as non-food products essential for the community, specifically in Indonesia. This study aims to examine the effect of glycerol addition as a plasticizer on the physical characteristics of biodegradable plastic made from oil palm empty fruit bunches (OPEFBs). It was conducted through an experiment using a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments and 3 replications. The treatments include P1, P2, P3, P4, and P5 with 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, and 3% glycerol, respectively, in the formulation of biodegradable plastic. The results showed that the addition of glycerol had significant effects on water resistance, vapor transmission rate, tensile strength, and elongation, but had no significant effect on the biodegradability of plastic. Furthermore, the addition of glycerol as a plasticizer improved the elongation of biodegradable plastic made from OPEFB, but did not improve the characteristics of water resistance, vapor transmission rate, and tensile strength. The P1 treatment produced the best result as it generated a water resistance of 2.226%, vapor transmission rate of 16.306 g/m2/hour, tensile strength of 2.430 MPa, and elongation of 18.950%. In addition, the biodegradable plastic was able to decompose in two weeks.Keywords: biodegradable plastic, glycerol, oil palm empty fruit bunch AbstrakPlastik merupakan bahan kemasan yang digunakan sebagai wadah untuk melindungi dan menyimpan produk pangan dan non-pangan yang penting bagi masyarakat, khususnya di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penambahan gliserol sebagai plasticizer terhadap karakteristik fisik plastik biodegradable berbahan tandan kosong kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah P1, P2, P3, dan P4 dengan penambahan gliserol berturut-turut sebanyak 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% dalam formulasi plastik biodegradable. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan gliserol berpengaruh nyata terhadap ketahanan air, laju transmisi uap air, kekuatan tarik, dan perpanjangan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap uji biodegradabilitas plastik biodegradable. Penambahan gliserol sebagai plasticizer meningkatkan elongasi plastik biodegradable dari tandan kosong kelapa sawit, namun tidak dapat meningkatkan karakteristik ketahanan air, laju transmisi uap air, dan kekuatan tarik. Perlakuan P1 adalah yang terbaik karena menghasilkan daya tahan air sebesar 2,226%, laju transmisi uap air sebesar 16,306 g/m2/jam, kuat tarik sebesar 2,430 MPa, dan elongasi sebesar 18,95%. Plastik biodegradable juga mampu terurai dalam waktu dua minggu.Kata kunci: gliserol, plastik biodegradable, tandan kosong kelapa sawit 
Physicochemical Characteristics and Anti-Bacterial Ability of Liquid Soap with the Addition of Pandan Wangi Extract Hamzah, Farida Hanum; Putra, Diswanto; Zalfiatri, Yelmira; Pramana, Angga
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.industria.2023.012.01.3

Abstract

AbstractPandan wangi leaves have bioactive properties that can inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria so they can prevent skin infections. The ability of pandan wangi leaf extract to inhibit microbial growth can be applied to liquid soap. This research was conducted to determine the characteristics of liquid soap with the addition of pandan wangi leaf extract. This study used a completely randomized design with five treatments and three replications. The treatment in this study was a variation of adding pandan wangi leaf extract to the liquid. soap formulation, which were 1.5; 2.0; 2.5; 3.0; and 3.5 grams. The data obtained was analyzed statistically using analysis of variance (ANOVA). The results of variance showed that the addition of pandan wangi leaf extract had a significant effect on foam stability, acidity (pH), anti-bacterial activity test, and sensory test. The liquid soap treatment chosen in this study was the addition of 3.5 grams of pandan wangi extract with a foam stability value of 81.52%, specific gravity of 1.0596 g/ml, viscosity of 271.7 mPas, acidity of 9.02, amount of free alkali 0%, has an anti-bacterial inhibition zone against Escherichia coli 11.22 mm and Escherichia coli 12.22 mm, does not irritate, and is preferred by hedonic panelists with a description of pandan wangi aroma.Keywords: anti-bacterial, liquid bath soap, pandan wangi leaf extract AbstrakDaun pandan memiliki sifat bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli sehingga dapat mencegah infeksi kulit. Kemampuan ekstrak daun pandan wangi dalam menghambat pertumbuhan mikroba dapat diaplikasikan pada sabun cair. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristis sabun cair dengan penambahan ekstrak daun pandan wangi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah variasi penambahan ekstrak daun pandan wangi dalam cairan. formulasi sabun, yaitu 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; dan 3,5 gram. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan analysis of variance (ANOVA). Hasil varians menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun pandan wangi berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa, keasaman (pH), uji aktivitas antibakteri, dan uji sensorik. Perlakuan sabun cair yang dipilih dalam penelitian ini adalah perlakuan penambahan 3,5 gram ekstrak pandan wangi dengan nilai stabilitas busa 81,52%, berat jenis 1,0596 g/ml, viskositas 271,7 mPas, keasaman 9,02, jumlah alkali bebas 0%, memiliki anti- zona hambat bakteri terhadap Escherichia coli 11,22 mm dan Escherichia coli 12,22 mm, tidak mengiritasi, dan disukai panelis hedonis dengan deskripsi aroma pandan wangi.Kata kunci: anti bakteri, ekstrak daun pandan wangi, sabun mandi cair
ANALISIS SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI GULA MERAH AREN DI NAGARI TALANG MAUR KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT Ayu Lestari P, Putri; Hamzah, Farida Hanum; Dewi, Yossie Kharisma; Johan, Vonny Setiaries
Jurnal Sagu Vol 22, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/sagu.22.2.p.57-65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran yang paling efisien pada agroindustri gula merah aren di Nagari Talang Maur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.  Deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis saluran pemasaran. Deskriptif kuantitatif digunakan dalam menghitung margin pemasaran, bagian petani, dan efisiensi pemasaran.  Saluran pemasaran agroindustri gula merah aren di Nagari Talang Maur terdapat dua saluran pemasaran, saluran I meliputi petani (produsen) – pedagang pengecer – konsumen dan saluran II petani (produsen) – pedagang pengumpul – pedagang pengecer – konsumen.  Saluran I memiliki nilai margin pemasaran sebesar Rp 4.000/kg dengan persentase margin 15,6%, nilai farmer’s share sebesar 84,3% dan efisiensi pemasaran sebesar 5,27% sedangkan saluran pemasaran II memiliki nilai margin pemasaran sebesar Rp  8000/kg dengan persentase margin 30,5%, farmer‘s share 71,4% dan efisiensi pemasaran 10,01%.  Maka dapat dikatakan bahwa saluran pemasaran I adalah saluran yang paling efisien karena memiliki margin pemasaran yang rendah, farmer’s share yang tertinggi dan efisiensi pemasaran yang rendah. Kata Kunci: gula merah aren, saluran pemasaran.
LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS BIOETANOL BERBAHAN BAKU BUAH MANGROVE API-API Farida Hanum Hamzah; Dewi Fortuna Ayu; Yossie Kharisma Dewi; Imelda Yunita; Vikky Vorensi
Jurnal Agroindustri Vol. 14 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.14.2.180-189

Abstract

Populasi dunia yang terus bertambah pesat, ketersediaan bahan bakar fosil semakin menurun, sehingga diperlukan alternatif energi lainnya yang berasal dari energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan bioetanol. Bioetanol dapat berasal dari tumbuhan, yang mengandung gula seperti pati atau selulosa. Pati yang terkandung pada bahan akan dikonversi menjadi gula dan selanjutnya diubah menjadi bioetanol. Buah mangrove api-api berpotensi sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol. Kandungan karbohidrat yang terdapat di buah mangrove api-api ini bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan lama fermentasi terbaik terhadap kualitas bioetanol buah mangrove api-api. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan lama fermentasi (4, 5, 6, 7, dan 8 hari) dan tiga kali pengulangan. Parameter yang diuji meliputi kadar bioetanol, rendemen bioetanol, derajat keasaman bioetanol, dan uji warna bioetanol. Data dianalisis secara statistik menggunakan analysis of variance (ANOVA) dilanjutkan dengan Duncan’s  Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa lama fermentasi pada pembuatan bioetanol berpengaruh signifikan terhadap kadar bioetanol, rendemen bioetanol dan derajat keasaman bioetanol, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap uji warna bioetanol. Perlakuan P4 (7 hari lama fermentasi) dipilih sebagai perlakuan terbaik, dengan kadar bioetanol 12,24%, rendemen bioetanol 28,89%, tingkat keasaman 5,46, dan indeks warna L* 32,32%, a* 3,17, b* 2,10.