Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PARAMETER YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PENGEBORAN, PELEDAKAN, DAN SISTEM SHOVEL-DUMP TRUCK PADA TAMBANG ANDESIT A. E. Purwandanu; M.T. Toha; Bochori .
Jurnal Pertambangan Vol 4 No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Sumber Gunung Maju Bravo 10 merupakan perusahaan penambangan andesit yang terletak di Desa Ukirsari, Serang, Banten. Ketidaktercapaian target pengeboran per hari, terdapat beberapa hambatan menyebabkan kurang optimalnya kinerja pengeboran, dan sistem shovel-dump truck, serta fragmentasi boulder masih melebihi persentase yang ditentukan yaitu ukuran boulder >60 cm dengan persentase 30%, melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja pengeboran, peledakan serta sistem shovel-dump truck. Analisis dilakukan dengan pengambilan data cycle time (alat bor, excavator, dump truck), fragmentasi peledakan, dan jarak angkut dari fleet menuju hopper. Analisis terhadap kinerja pengeboran didapatkan material ambruk saat pengeboran, reparasi saat kegiatan pengeboran, dan penggunaan alat bor yang belum maksimal dengan efektivitas penggunaan alat bor rata-rata 57%. Analisis terhadap kinerja peledakan didapatkan bahwa geometri peledakan memiliki pengaruh terhadap distribusi fragmentasi. Distribusi fragmentasi dapat dikatakan baik dengan menghasilkan boulder (>60 cm) sebesar 7,57%. Analisis terhadap kinerja sistem shovel-dump truck didapatkan rata-rata produktivitas excavator sebesar 44,91 BCM/jam, produktivitas dump truck sebesar 13,21 BCM/jam, dengan faktor kesepadanan 0,7 serta efektivitas penggunaan excavator dan dump truck berkisar 70%. Besarnya cycle time excavator dikarenakan menunggu dump truck, dan pemilihan bahan galian saat pemuatan. Pada efisiensi penggunaan alat gali muat masih terdapatnya kehilangan waktu (loss time) seperti keterlambatan operasi, istirahat dan berhenti kerja lebih cepat, perawatan front, dan refueling. Besarnya cycle time alat angkut dipengaruhi menunggu giliran pemuatan, jarak angkut, dan kebutuhan operator dengan melakukan perawatan dump truck ke bengkel.
DESAIN TEKNIS PELEDAKAN BATU KAPUR UNTUK MEREDUKSI EFEK GETARAN TANAH Bochori .; A. Suherman; D. Purbasari
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v5i1.60

Abstract

Kegiatan peledakan di PT Semen Baturaja (Persero), Tbk., menggunakan bahan peledak Dabex dan penyalaan dengan non electric detonator (nonel). Permasalahan muncul karena lokasi peledakan relatif dekat dari lokasi pemukiman sehingga sering kali ada keluhan dari masyarakat terhadap getaran peledakan. Oleh karena itu, dampak getaran tanah merupakan salah satu fokus perhatian dari operasi penambangan pada perusahaan ini. Penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk meminimalisir dampak getaran tanah agar dapat memenuhi baku tingkat getaran berdasarkan SNI 7571 : 2010. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan data peledakan dan tingkat getarannya. Kemudian dilakukan analisis scaled distance untuk mengetahui jumlah bahan peledak per delay yang menghasilkan tingkat getaran yang masih memenuhi baku tingkat getaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bahan peledak maksimum 19 kg per delay dan untuk jarak 100 m masih menghasilkan tingkat getaran yang memenuhi baku tingkat getaran (3 mm/s). Jumlah bahan peledak yang cukup aman tiap lubang ledak adalah sekitar 12 – 15 kg. Usulan perbaikan geometri peledakan dalam penelitian ini adalah pengurangan geometri peledakan dari semula burden 3 meter dan spasi 5 meter menjadi masing-masing 3 meter dan 4 meter dengan tetap mempertahankan berat bahan peledak per lubang 12 – 15 kg/lubang. Perbaikan ini diharapkan dapat mempertahankan tingkat getaran yang memenuhi baku tingkat getaran sekaligus memperbaiki kualitas hasil peledakan karena jumlah lubang ledak yang meledak bersamaan tetap sedangkan jarak antar lubang ledak semakin dekat.
KAJIAN TEKNIS PEMBORAN DAN PELEDAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GRANIT DI PT TRIMEGAH PERKASA UTAMA Juventa juventa; M. T. Toha; Bochori .
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v5i3.670

Abstract

PT Trimegah Perkasa Utama merupakan kontraktor penambangan batu granit dengan sistem tambang terbuka metode quarry, yang menggunakan peledakan untuk memberaikan batuan. Produksi sampai dengan November tahun X, hanya mencapai 83,44 % dari target, sedangkan untuk tahun berikutnya target produksi adalah 3.640.000 ton, yang mengalami peningkatan dari target produksi tahun X sebesar 3.340.000 ton. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rencana peledakan dan jumlah lubang bor produksi agar target dapat dipenuhi. Kajian produktivitas alat bor, pola pemboran, kecepatan pemboran dan volume ekuivalen akan dikombinasikan dengan geometri peledakan untuk analisis hasil peledakan menggunakan persamaan Kuznetsov dan Roslin-Ramler. Berdasarkan hasil penelitian, untuk mencapai target produksi tersebut, diperlukan 750 lubang ledak per bulan dan modifikasi geometri peledakan dari burden awal 3 m menjadi 3,5 m, spasi awal 3,9 m menjadi 5,25 m, tinggi jenjang awal 14,032 m menjadi 15 m, dan kedalaman lubang ledak awal 15,034 m menjadi 16 m serta peningkatan jumlah bahan peledak menjadi 250 kg (naik 46% dari bahan peledak yang dipakai sebelumnya).
PREDIKSI PEMBENTUKAN MATERIAL LUMPUR DI PIT TAL BARAT PT BUKIT ASAM H. Waristian; M. T. Toha; Bochori .
Jurnal Pertambangan Vol 6 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v6i1.1202

Abstract

Lumpur pada main sump akan mengganggu efisiensi kerja pompa untuk mengeluarkan air dari sump utama. Tingginya tingkat erosi material tanah yang terbawa hujan mengakibatkan main sump dipenuhi oleh lumpur dan aktivitas penirisan tambang terhenti. Terhentinya aktivitas tersebut akan menyebabkan gangguan terhadap produksi material sehingga akan berpengaruh pada kemajuan tambang dan potensi bahaya longsoran lereng di samping terganggunya aktivitas penirisan tambang. Untuk meminimalisir dampak tersebut diperlukan studi dalam mengetahui potensi jumlah pembentukan material lumpur pada setiap sisi Pit TAL Barat PTBA. Metode USLE merupakan salah satu metode untuk memprediksi laju sedimentasi sehingga volume lumpur yang terbentuk pada main sump dapat diprediksi. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai faktor erosivitas hujan sebesar 2.826,7 kJ/Ha. Erodibilitas tanah sebesar 0,16 dan 0,47 yang didominasi tanah podzolik merah dan alluvial. Nilai faktor panjang dan kemiringan lereng berada pada rentang 1,4-3,1. Faktor tutupan dan konversi lahan pertambangan sebesar 1. Berdasarkan hasil kajian tersebut didapatkan prediksi jumlah material lumpur (sediment yield) yang terbentuk sebesar 538.225 BCM/Tahun dengan nilai SDR sebesar 0,29 hingga 0,31.
MODIFIKASI PERALATAN PEMBAKARAN BATUBARA PERINGKAT RENDAH UNTUK KARAKTERISASI EMISI GAS METANA M. Yusuf; Bochori .; A. Al Hadi
Jurnal Pertambangan Vol 7 No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v7i3.1818

Abstract

Potensi batubara Provinsi Sumatera Selatan hampir 80% didominasi oleh batubara peringkat rendah berupa lignit dan sub-bituminus. Pemanfaatan batubara peringkat rendah harus mempertimbangkan lingkungan terutama polusi udara oleh gas rumah kaca yang terdiri dari gas CO2 dan CH4 yang sangat berpengaruh terhadap pemanasan global. Gas CH4 merupakan gas yang sangat potensial penyebab terjadinya pemanasan global karena dampaknya 80 kali lebih kuat dari gas CO2. Penelitian ini bertujuan mengembangkan peralatan sederhana pembakaran batubara peringkat rendah dengan cara memodifikasi model yang sudah ada untuk menganalisis emisi gas CH4 skala laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelititan ini meliputi modifikasi model coal fixed-bed combustion, proses pembakaran, pengambilan data, pengujian statistik, analisis data emisi gas CH4 yang berkaitan dengan temperatur dan waktu pembakaran untuk batubara sub-bituminus dengan perbedaan nilai kalori BA-59 dan BA-63. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peralatan pembakaran batubara yang dirancang dan dibangun dengan memodifikasi model coal fixed-bed combustion dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik emisi gas CH4; pembentukan emisi gas CH4 akan lebih tinggi pada batubara BA-59 dibandingkan dengan batubara BA-63 masing-masing sebesar 4,8 ppm dan 1,3 ppm; temperatur pembakaran pada batubara kalori lebih rendah akan lebih rendah dibandingkan pada batubara kalori lebih tinggi masing-masing 31oC dan 40oC; dan waktu inkubasi pembentukan emisi gas CH4 terjadi lebih cepat pada batubara kalori lebih rendah masing-masing 7 menit dan 10 menit sedangkan lama pembakaran batubara batubara kalori yang lebih rendah akan lebih lama dibandingkan batubara kalori yang lebih tinggi masing-masing 72 menit dan 53 menit.
PENGEMBANGAN KAPASITAS PENDUDUK DALAM PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK: DEVELOPMENT OF POPULATION CAPACITY IN UTILIZING COW MANAGE INTO ORGANIC FERTILIZER Pebrianto, Rosihan; Asyik, Makmur; Bochori, Bochori; Purbasari, Diana
Jurnal Agriovet Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v6i1.998

Abstract

Desa Langkan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Desa yang memiliki potensi kotoran sapi yang begitu besar karena kelompok tani desa ini mendapatkan hibah sapi dari Pemerintah Pusat. Kandangnyapun merupakan bantuan dari Pemerintah. Selama ini kotoran sapi tidak digunakan oleh penduduk setempat, melainkan hanya dibuang begitu saja. Lingkungan yang berbau menjadi pemandangan yang biasa. Melalui pendekatan pengetahuan, penduduk setempat didampingi untuk meningkatkan kapasitas mereka. Maka dilakukanlah kegiatan pengabdian ini dengan memadukan antara teori dan praktek langsung. Bahan pupuk organik seperti kotoran sapi, EM4, gula merah, dolomit atau kapur, dan air merupakan bahan utama pembuatan pupuk organik ini. Setelah dilakukan penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik. Hasilnya penduduk memiliki kemampuan dan memahami setiap proses pembuatan pupuk organik. Setelah 7 hari kegiatan ini berlangsung dan penduduk sudah menikmati hasil pupuk organik yang dibuat saat kegiatan ini. Lingkungan yang sebelumnya kotor sudah ada perbaikan. Kotoran sapi yang selama ini menumpuk sudah mulai dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan bernilai jual. Kedepan, mengingat potensi kotoran sapi yang begitu besar di desa Langkan ini, nanti juga akan dikembangkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi energi biogas
PERENCANAAN SEKUEN PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MENINGKATKAN TARGET PRODUKSI MENJADI 3.000.000 METRIC TON DI PIT 4 PT DIZAMATRA POWERINDO Bakti, M. T.; ., Bochori; Waristian, H.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i1.1664

Abstract

Tahun 2022 target produksi PT Dizamatra Powerindo sebesar 2.500.000 ton dan berencana untuk meningkatkan target produksi sebesar 3.000.000 ton. Sehingga perlu direncanakan dan dilakukan pendesainan ulang dari bukaan pit, kapasitas disposal, dan jumlah kebutuhan alat agar menunjang ketercapaian produksi pada tahun 2023. Perencanaan sekuen penambangan pit dan disposal ini dirancang dengan bantuan software Minescape 5.7, pit yang didesain mengikuti output desain pit kuartal dari software Spry 1.5. kemudian desain digambar ulang agar dapat diterapkan pada keadaan aktual. Setelah didapatkan rancangan sekuen yang sesuai, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan alat gali muat dan angkut. Pit desain tahun 2023 seluas 77,15 Ha memiliki tonase batubara 3.125.465 ton dan volume overburden 9.277.944 BCM dengan SR 2,96. Kuartal 1 produksi batubara sebanyak 689.675,51 ton, overburden sebesar 2.026.033,09 BCM dan nilai SR 2,94. Kebutuhan peralatan sebanyak 8 unit loader dan 61 unit hauler. Produksi batubara kuartal 2 sebanyak 850.233,25 ton, overburden sebesar 2.487.303,11 BCM dengan SR 2,93. Kebutuhan peralatan sebanyak 8 unit loader dan 68 unit hauler. Kuartal 3 produksi batubara direncakan sebesar 889.868,39 ton, overburden sebanyak 2.535.818,71 BCM dengan SR 2,85. Kebutuhan peralatan sebanyak 8 unit loader dan 73 unit hauler. Kuartal 4 produksi batubara sebesar 695.687,85 ton, overburden sebanyak 2.228.789,10 BCM dengan SR 3,20. Kebutuhan peralatan sebanyak 8 unit loader dan 64 unit hauler. Disposal desain pada tahun 2023 memiliki kapasitas overburden sejumlah 9.307.000 BCM.
RANCANGAN PENAMBANGAN DENGAN PENANGANAN MATERIAL OPD ABC TIMUR DI PIT MIDDLE PT BANJARSARI PRIBUMI Marbun, T.; ., Bochori; Puspita, M.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i1.1697

Abstract

PT Banjarsari Pribumi merencanakan target produksi satu juta ton batubara dari pit middle pada tahun 2023, sehingga diperlukan suatu perencanaan penambangan yang dapat menunjang pencapaian produksi. Penelitian bertujuan untuk merencanakan penambangan yang mencakup desain pit dan disposal, sequence penambangan bulanan dengan penanganan matrial OPD ABC timur dan analisis keperluan alat gali muat dan angkut. Perancangan pit penambangan, disposal dan sequence bulanan dibuat menggunakan bantuan software minescape 5.7 dengan cara dilakukan penentuan blok penambangan dengan uji coba secara berulang serta batasan nilai stripping ratio 6,2 dan target produksi bulanan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil rancangan pit diperoleh perhitungan volume 1.014.675 ton batubara dan 5.821.600 BCM overburden dengan stripping ratio 5,74. Rancangan pit dibuat dengan memperhitungkan pengambilan kembali material OPD ABC timur yang berada di pit middle dan rancangan sekuen penambangan dijadwalkan bulanan yang dapat memenuhi pencapaian produksi batubara sebanyak satu juta ton. Arah penambangan dimulai dari side wall timur melanjutkan penambangan sebelumnya menuju side wall barat dengan luas bukaan 39,18 Ha. Rancangan penimbunan disposal dibuat secara inpit dump pada area IPD ABC seluas 44,30 Ha yang dapat menampung overburden sebesar 7,99 juta BCM.
SELECTION OF CREATIVE ECONOMIC MSMEs FOR MINING COMMUNITIES IN LAHAT REGENCY USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Puspita, M.; ., Bochori; Ibrahim, M. M.; Purba, D. A.; Almentirado, M. D.; Cahyaningsih, B.
Jurnal Pertambangan Vol 8 No 4 (2024): November 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v8i4.2909

Abstract

The sustainability of the mining industry is highly dependent on the availability of natural reserves of minerals. The conversion of land that was originally intended as a forest or garden into a mining area has caused people around the mine to change professions. However, professions or businesses that arise as a result of mining activities can only last as long as the mine is still operating. Then a big question mark arises regarding the sustainability of the community's economy after mining. With limited resources, MSMEs (micro, small and medium enterprises) based on the creative economy are one of the businesses that can be applied to empower post-mining communities. This study aims to determine the ranking of alternative creative economy MSMEs that can be developed in communities around the mine in Lahat Regency. The method used is the analytical hierarchy process (AHP). This study was conducted by determining the criteria for creative economy MSME businesses and alternatives and then continued with collecting primary data for paired comparisons using a questionnaire. Furthermore, data processing was carried out to determine alternative rankings and consistency ratio testing. The results of the study showed that the highest ranking of alternative creative economy MSMEs was the snack food culinary subsector, followed by the woven craft subsector, the textile craft subsector, and the traditional beverage culinary subsector in sequence.
PENGEMBANGAN KAPASITAS PENDUDUK DALAM PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK: DEVELOPMENT OF POPULATION CAPACITY IN UTILIZING COW MANAGE INTO ORGANIC FERTILIZER Rosihan Pebrianto; Makmur Asyik; Bochori Bochori; Diana Purbasari
Jurnal Agriovet Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v6i1.998

Abstract

Desa Langkan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Desa yang memiliki potensi kotoran sapi yang begitu besar karena kelompok tani desa ini mendapatkan hibah sapi dari Pemerintah Pusat. Kandangnyapun merupakan bantuan dari Pemerintah. Selama ini kotoran sapi tidak digunakan oleh penduduk setempat, melainkan hanya dibuang begitu saja. Lingkungan yang berbau menjadi pemandangan yang biasa. Melalui pendekatan pengetahuan, penduduk setempat didampingi untuk meningkatkan kapasitas mereka. Maka dilakukanlah kegiatan pengabdian ini dengan memadukan antara teori dan praktek langsung. Bahan pupuk organik seperti kotoran sapi, EM4, gula merah, dolomit atau kapur, dan air merupakan bahan utama pembuatan pupuk organik ini. Setelah dilakukan penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik. Hasilnya penduduk memiliki kemampuan dan memahami setiap proses pembuatan pupuk organik. Setelah 7 hari kegiatan ini berlangsung dan penduduk sudah menikmati hasil pupuk organik yang dibuat saat kegiatan ini. Lingkungan yang sebelumnya kotor sudah ada perbaikan. Kotoran sapi yang selama ini menumpuk sudah mulai dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan bernilai jual. Kedepan, mengingat potensi kotoran sapi yang begitu besar di desa Langkan ini, nanti juga akan dikembangkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi energi biogas