p-Index From 2020 - 2025
7.411
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Jurnal Imajinasi Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora EGALITA Diglossia PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik Prosodi: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Journal of Contemporary Indonesian Art Lakon : Jurnal Kajian Sastra dan Budaya Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial budaya Jurnal Penelitian Humaniora Jurnal Media Gizi Indonesia (MGI) EDULITE: Journal of English Education, Literature and Culture Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial MUDRA Jurnal Seni Budaya Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan dan Kesastraan JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Jurnal Artefak Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton International Journal of Cultural and Art Studies (IJCAS) Metahumaniora English Language Teaching Educational Journal Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Anaphora: Journal of Language. Literary and Cultural Studies Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Academia Open Chronologia Jurnal Kajian Seni Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (JIHHP) Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Sphatika: Jurnal Teologi ELite Journal: International Journal of Education, Language and Literature (JSM) Jurnal Seni Musik Proceeding of International Conference on Social Science and Humanity
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial

Antara santet, sacrifice, dan djiwo: Hakikat eksistensi kejawen black metal Petrik Mahisa Akhtabi; Edi Dwi Riyanto
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 6 No. 1 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v6i1.20315

Abstract

Sebagai sebuah kebudayaan, Kejawen Black Metal adalah satu bentuk subkultur hibrid yang tercipta atas inkorporasi kebudayan Jawa yang ada di Indonesia dan subkultur Black Metal yang berkembang di Eropa. Sebagai sebuah bentuk musik, Kejawen Black Metal adalah satu subgenre dari Black Metal yang pada praktiknya memasukkan unsur-unsur ke-Jawaan, yaitu konsep mistik yang berkembang dan eksistensinya dipercaya nyata dalam kebudayaan masyarakat Jawa. Melihat hibriditas dari eksistensinya, subkultur tidak serta merta mengambil dan meniru segala konsep yang ada pada kebudayaan akarnya. Maka dari itu, penelitian ini ditujukan untuk menemukan dan menjelaskan apa sebenarnya esensi dan tendensi dari Kejawen Black Metal sebagai sebuah subkultur hibrid. Secara semiotik, Kejawen Black Metal dilihat sebagai sebuah simbol yang bermakna sebagaimana mestinya, namun berdiri sendiri membentuk nilai yang berbeda menurut konteksnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan data yang digali lewat dokumentasi yang berhasil dilakukan oleh pihak lain. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa secara esensi, Kejawen Black Metal tetap merupakan perlawanan kepada sesuatu yang berbeda dengan subkultur akarnya. Selain itu, dalam konteks tendensi, Kejawen Black Metal menyimbolkan kebebasan yang ditujukan untuk mengingatkan kembali tentang kebudayaan Jawa namun dengan cara dan konsep yang berbeda dalam pembawaannya.   As a culture, Kejawen Black Metal is a form of hybrid subculture made of Javanese culture of Indonesia and the Black Metal subculture that grows in Europe. As a music, Kejawen Black Metal is Black Metal subgenre that its practices incorporates Javanese mystical concepts whose existence is believed to be true in Javanese culture. Seeing the hybridity of its existence, this subculture does not necessarily take and copy all concepts exist in its root culture. Therefore, this study aims to find and explain what actually Kejawen Black Metal’s essence and tendency is as a hybrid subculture. Through Roland Barthes' semiotics, Kejawen Black Metal is seen as a symbol whose meaning stands as it should be, but also standing independently to form different values based on particular context. The study uses a descriptive-qualitative method with extracted data based on indirect documentation that has been successfully carried out by other parties. The result, it is clear that in essence, Kejawen Black Metal remains a struggle but against something different from its root subculture. Therefore, in the context of tendency, Kejawen Black Metal symbolizes freedom that intends to remind people about the Javanese culture but in different ways and concepts in their nature.
Strategi Pengembangan dan Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan dalam Upaya Peningkatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Pada KCBN Trowulan Basundoro, Purnawan; Fatihah, Lauhil; Riyanto, Edi Dwi
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.36511

Abstract

Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Trowulan merupakan salah satu kawasan konservasi Cagar Budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia sebagai lokasi bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu destinasi wisata budaya berbasis Cagar Budaya. Pemanfaatan Cagar Budaya sebagai objek pariwisata seharusnya menjadi aset untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam jangka panjang, namun faktanya pariwisata berbasis Cagar Budaya masih sangat dirasa belum cukup optimal. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah pelaku Objek Pemajuan Kebudayaan, stakeholder terkait, ahli budaya KCBN Trowulan, dan komunitas budaya kawasan tersebut. Hasil temuan dari penelitian ini adalah bahwa strategi yang perlu digunakan dalam upaya peningkatan pembangunan pariwisata berkelanjutan di KCBN Trowulan perlu menggunakan strategi pemajuan kebudayaan, yaitu melalui pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan yang ada di kawasan tersebut melalui upaya pengembangan dan pemanfaatan. Luaran penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam merumuskan strategi dan program pembangunan pariwisata berkelanjutan yang ada di KCBN Trowulan.    Trowulan National Cultural Heritage Area is one of the Cultural Heritage conservation areas protected by the Government of Indonesia as the location of the former Majapahit Royal Capital which is utilized by the community as one of the Cultural Heritage-based cultural tourism destinations. The utilization of Cultural Heritage as a tourism object should be an asset to empower local communities in the long term, but the fact is that Cultural Heritage-based tourism is still not optimal enough. This research method uses qualitative research methods with data collection in the form of literature studies, field observations, and in-depth interviews. The informants in this research are actors of the Cultural Advancement Object, related stakeholders, cultural experts of the Trowulan National Cultural Heritage Area, and the cultural community of the area. The findings of this research are that the strategy that needs to be used in an effort to increase sustainable tourism development in the Trowulan National Cultural Heritage Area needs to use a cultural promotion strategy, namely through the preservation of Cultural Advancement Objects in the area through development and utilization efforts. The output of this research can be used as a reference in formulating sustainable tourism development strategies and programs in the Trowulan National Cultural Heritage Area.