Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Implementasi Pemanfaatan Metode Index Card Match Untuk Mengukur Kemampuan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Cahyono, Budi
Indonesian Journal of Learning and Instructional Innovation Vol 1 No 02 (2023): Indonesian Journal of Learning and Instructional Innovation: December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijolii.v1i02.1030

Abstract

Melalui pendidikan seseorang mampu memahami dan menciptakan teknologi baru dengan maksud dan tujuan untuk mempermudah dalam mengerjakan pekerjaan serta memudahkan dalam memecahkan permasalahan. Ilmu-ilmu yang dipelajari di dalam dunia pendidikan sangatlah bermacam-macam mulai dari ilmu alam, ilmu pasti, ilmu sosial, ilmu ekonomi dan ilmu budaya. Semuanya merupakan ilmu-ilmu yang dipelajari oleh masing-masing individu yang sifatnya tergantung dari kemauan individu tersebut dalam mempelajarinya. Salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar adalah metode pembelajara dengan menggunakan metode indek card match lebih menjamin keberhasilan dalam pembelajaran yang dilakukan di sekolah secara optimal, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkannya. Belajar merupakan bagian dari hidup setiap manusia. Dengan belajar manusia dapat meningkatkan kemampuan baik, dalam keterampilan, pengetahuan, nilai dan sikap yang nantinya bermanfaat untuk diri sendiri maupun dalam kehidupan bermasyarakat, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang disadari dan timbul akibat praktek pengalaman latihan bukan kebetulan. pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku, dari tidak adanya kegiatan sampai adanya kegiatan atau aktivitas dalam belajar. Dengan perkataan terjadi komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan pendidik. Metode ini juga dapat memberikan semangat belajar di kelas kepada siswa. Hasil belajar pada SDN Mulur 03 Sukoharjo masih tergolong rendah, hal ini diperlihatkan dengan 13 siswa tuntas atau 52% dan 12 siswa belum tuntas atau 48%. Pada pembelajaran perbaikan siklus pertama aktivitas siswa hanya sebesar 58,9 dan dikatakan cukup, kemudian pada siklus kedua sebesar 88,16. Nilai belajar siswa setelah diterapkan penelitian dengan metode indek card match ini memproleh hasil yang baik, dimana pada siklus pertama memperoleh nilai  60,71 dan pada pembelajaran Siklus II memperoleh nilai 82,14. Hasil tersebut dapat dijadikan bukti bahwa dengan melakukan pembelajaran menggunakan metode indek card match memiliki hasil yang baik untuk siswa di sekolah.
Implementasi Media Manipulatif Untuk Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran Matematika: Budi Tri Cahyono, Subianto Karoso, Sugito, Rachmie Sari Baso Cahyono, Budi; Karoso, Subianto; Sugito; Baso, Rachmie Sari
Indonesian Journal of Learning and Instructional Innovation Vol 2 No 01 (2024): Indonesian Journal of Learning and Instructional Innovation: June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/ijolii.v2i01.1303

Abstract

Penelitian ini bertujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi obyektif media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yaitu deskripsi hasil yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Media memegang peranan penting dalam proses pembelajaran di kelas khusus pada mata pelajaran matematika yang membutuhkan pemahaman konsep abstrak ke konkret, sehingga guru dapat menggunakan media untuk membantu menyampaikan materi untuk meningkatkan keterlibatan dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata guru dalam mengajar mata pelajaran matematika yang awalnya hanya menggunakan alat bantu sederhana yaitu buku pelajaran dan papan tulis sebagai alat peraga di kelas, kemudian menggunakan alat peraga manipulatif pada saat mentransfer materi kepada siswa agar siswa memahami konsep matematika dengan cara melihat secara langsung pada objek yang dapat mereka sentuh, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa, serta aktif dan berminat dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media manipulatif dapat meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran matematika, sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini, guru dapat mengembangkan media pembelajaran di kelas dengan menggunakan media manipulatif yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan menggunakan alat dan bahan.
Analysis of Numeracy Literacy Skills in Terms of Self-Efficacy on Flat Shape Material for MTs Students Ma'rifatullah, Fahris Ahmad; Madinina, Nur; Tsani, Dyan Falasifa; Cahyono, Budi
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 10, No 2 (2025): Volume 10 Number 2, September 2025
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v10i2.7363

Abstract

Based on interviews with the mathematics teacher at MTs Negeri 1 Demak, it was found that students have difficulty translating word problems into mathematical form. This indicates that they have not yet achieved the first indicator of numeracy literacy. The teacher also observed that students’ self-efficacy affects their participation in learning, although it does not always align with their understanding of the material. This study aims to describe the numeracy literacy skills of eighth-grade students at MTs Negeri 1 Demak based on their level of self-efficacy, particularly on the topic of plane geometry. The research employed a descriptive qualitative method with six purposively selected subjects out of 32 students, representing high and moderate self-efficacy categories. Data were collected through numeracy literacy tests in the form of word problems, self-efficacy questionnaires, and in-depth interviews. The data were analyzed through the stages of data reduction, data display, and conclusion drawing, with method triangulation to ensure data validity. The results show that students with high self-efficacy tend to have better numeracy literacy skills, especially in formulating situations into mathematical models, using appropriate procedures, and evaluating results in context. However, there were also students with high self-efficacy who had low numeracy literacy skills, indicating that confidence does not always correspond to mastery of concepts and procedures. Conversely, students with moderate self-efficacy but high numeracy skills performed well cognitively, although they still showed hesitation in answering questions. These findings highlight the importance of integrating self-efficacy development with conceptual reinforcement in mathematics learning. Stable self-efficacy can encourage students to be more confident, but it must be accompanied by adequate conceptual understanding and contextual practice to improve overall numeracy literacy quality.Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Ditinjau dari Self-Efficacy Pada Materi Bangun Datar Siswa MTsABSTRAKBerdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika MTs Negeri 1 Demak, ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam bentuk matematika. Di mana hal tersebut menenjukkan bahwa siswa belum memenuhi indikator pertama dari literasi numerasi. Guru juga menemukan bahwa self-efficacy siswa memengaruhi partisipasi dalam pembelajaran, meski tidak selalu sejalan dengan pemahaman materi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi numerasi siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Demak berdasarkan tingkat self-efficacy, khususnya pada materi bangun datar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan enam subjek penelitian yang dipilih secara purposive dari 32 siswa berdasarkan kategori self-efficacy tinggi dan sedang. Pengumpulan data dilakukan melalui tes literasi numerasi berbentuk soal cerita, angket self-efficacy, dan wawancara mendalam. Data dianalisis melalui tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan, dengan triangulasi metode untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan self-efficacy tinggi cenderung memiliki kemampuan literasi numerasi yang lebih baik, terutama dalam merumuskan situasi ke dalam bentuk matematika, menggunakan prosedur yang tepat, serta mengevaluasi hasil secara kontekstual. Namun, terdapat pula siswa dengan self-efficacy tinggi yang memiliki kemampuan literasi numerasi rendah, yang menunjukkan bahwa keyakinan diri tidak selalu sejalan dengan penguasaan konsep dan prosedur. Sebaliknya, siswa dengan self-efficacy sedang tetapi kemampuan numerasi tinggi menunjukkan performa baik secara kognitif namun masih diliputi keraguan dalam menjawab soal. Temuan ini menekankan pentingnya integrasi antara pembinaan self-efficacy dan penguatan konsep dalam proses pembelajaran matematika. Self-efficacy yang stabil dapat mendorong siswa lebih percaya diri, tetapi harus dibarengi dengan pemahaman konseptual dan latihan kontekstual yang memadai untuk meningkatkan kualitas literasi numerasi secara menyeluruh.Kata Kunci :Literasi numerasi; self-efficacy; bangun datar 
Pengembangan Modul Matematika Berbasis Proyek Materi Bangun Ruang Berpendekatan STEAM Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif : Development of a Project-Based Mathematics Module on Spatial Structures Using a STEAM Approach to Improve Creative Thinking Skills Baidho, Fatihatul; Maslihah, Siti; Cahyono, Budi
Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 14 No. 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmpmipa.v14i2.47048

Abstract

Penelitian R&D yang mengacu pada desain ADDIE ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan terhadap suatu panduan instruksi atau petunjuk proyek siap pakai, ide, tips dan contoh yang mendukung proses pembelajaran matematika berbasis proyek. Sejalan dengan itu, terdapat pula permasalahan terkait kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang masih rendah. Petunjuk proyek tersebut direpresentasikan dalam bentuk bahan ajar berupa modul yang dirancang secara sistematis. Modul yang dikembangkan diantaranya memuat kumpulan tugas berbasis proyek berpendekatan STEAM (Sains, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang mana mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu dan memuat soal-soal yang open ended. Hasil rata-rata uji kevalidan modul oleh 3 validator ahli sebesar 3,64 yang berarti “sangat valid”. Hasil uji kepraktisan melalui angket respon oleh 10 peserta didik memperoleh skor 3,58 dan oleh 1 fasilitator (guru) memperoleh skor 3,95. Kedua skor menunjukkan modul “sangat praktis”. Pengujian keefektifan modul mengunakan model postest only control design dilakukan dengan subjek implementasi 24 peserta didik kelas IX-D SMP N 1 Randudongkal sebagai kelas eksperimen (mendapat perlakuan). Data dianalisis melalui uji normalitas mengguakan uji Shapiro Wilk, uji homogenitas menggunakan uji Levene’s Test dan uji hipotesis menggunakan Uji Mann-Whitney. Hasil analisis nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol menggunakan uji Mann-Whitney U menunjukkan nilai Zhitung = -4,5157 ≤ Ztabel = 1,96. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif antara kedua kelas dimana rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol, dengan kata lain modul “efektif” untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Association between Maternal Mental Health after Early Marriage and Adolescent Mental Disorders in Indonesia Cahyono, Budi; Kartiningrum, Eka Diah; Alamudi, Mohammad Yusuf
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 4 (2025): Oktober, In proggress
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i4.49360

Abstract

Background: Early marriage remains a persistent social phenomenon with profound implications for maternal mental health and the psychological development of children. This study aims to examine the association between maternal mental health following early marriage and the occurrence of mental disorders among adolescents in Malang Regency, Indonesia.Methods: A quantitative cross-sectional design was employed with a total of 205 respondents selected using a quota-based multistage sampling technique. Data were collected through standardized questionnaires measuring maternal mental health and adolescent mental disorders using the Symptom Checklist-90 (SCL-90). Statistical analyses included ordinal logistic regression and Chi-Square tests (Pearson and Likelihood Ratio) to assess associations and predictive effects.Results: Findings demonstrated a significant association between maternal mental health after early marriage and the prevalence of mental disorders among adolescents. Ordinal logistic regression revealed that maternal mental health status significantly influenced adolescent mental health outcomes. The model showed good fit (Goodness-of-Fit Pearson = 10.164, p = 0.602; Deviance = 11.249, p = 0.508) with a moderate to strong effect size (Nagelkerke Pseudo R = 0.521). Parameter estimates indicated a positive direction of influence: higher levels of maternal mental health problems were associated with a greater likelihood of adolescent mental disorders.Conclusion: Maternal mental health following early marriage has a substantial impact on adolescent psychological well-being. The study highlights the urgent need for comprehensive public health policies to prevent early marriage and to provide accessible mental health support services for mothers and adolescents in Indonesia.
Development of E-Comic Mathematics with Nuance of Religious Values and Critical Thinking of Geometry Material in Junior High School Cahyono, Budi; Setyawati, Rina Dwi; Rohman, Muhammad Aunur
International Journal of Social Learning (IJSL) Vol. 5 No. 3 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher in cooperation with Indonesian Social Studies Association (APRIPSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijsl.v5i3.418

Abstract

The low interest of Junior High School (SMP/MTs) students in reading textbooks results in many students having difficulty learning geometry material, and impacts students' low critical thinking skills. This study attempts to develop interactive learning media as e-comic media based on religious values, critical thinking, and contextual problems that are valid, practical, and effective. The development method uses the stages of defining, designing, developing, and disseminating (4D Method). The study subjects were material experts, media experts, teachers, and students at MTs Askhabul-Kahfi Semarang. The instruments in this study used expert validation questionnaires, practicality questionnaires, and critical thinking ability test questions. Data processing used the Independent Samples t-test statistical test with SPSS. The study results stated that e-comics are suitable for use because they are stated to be very valid, practical, and effective in increasing the average value of critical thinking skills.