Claim Missing Document
Check
Articles

Video Steganografi Menggunakan Metode Enhanced Least Significant Bit (elsb) Pada Frame Yang Dipilih Berdasarkan Deteksi Energi Mel-frequency Cepstral Coefficient (mfcc) Rizky Setyaningrum; Bambang Hidayat; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyisipan informasi ke dalam file digital adalah hal yang penting, karena persebaran informasi sangat mudah dilakukan. Steganografi merupakan salah satu teknik penyembungian pesan, sehingga hanya pengirim dan penerima yang mengetahui informasi rahasia dalam file tersebut. Dalam tugas akhir ini dilakukan simulasi sistem steganografi pada video dengan menggunakan metode Enhanced Least Significant Bit (ELSB) yang merupakan modifikasi dari metode LSB. Penyisipan dilakukan pada citra dengan pemilihan frame menggunakan energi Mel-Frequency Cepstral Coefficient (MFCC) yaitu mengekstraksi ciri sinyal suara berdasarkan karakter respon frekuensi suara. Hasil yang diperoleh dari pengujian beberapa ukuran citra pesan dan ukuran cover video, serta melakukan pemilihan di beberapa nilai threshold, didapatkan nilai-nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) yang baik, yaitu masih diatas 40dB. Nilai Mean Square Error (MSE) terbesar yaitu 3,8. Hasil Mean Opinion Score (MOS) yang didapatkan dalam rentang baik. Pada saat sistem diberikan noise Gaussian baik pada gambar maupun pada audio, sistem cukup mampu untuk bertahan. Pada serangan sebesar 15dB pada gambar, BER yang didapatkan <3%. Kata kunci : Steganografi, video, citra, ELSB, MFCC
Kompresi Citra Remote Sensing Menggunakan Dual Tree Complex Wavelet Transform Pada Jpeg2000 Zarka Lazuardi Putera; Bambang Hidayat; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tugas akhir ini, dibandingkan metode kompresi yang berbasis DTCWT (Dual Tree Complex Wavelet Transform) dengan JPEG2000 untuk mengkompresi citra remote sensing. Pada standar JPEG2000 proses core encoding yang terjadi menggunakan metode DWT (Discrete Wavelet Transform), sedangkan di sisi lain terdapat metode DTCWT yang memiliki performa kompresi yang lebih baik. Berdasarkan fakta tersebut, dalam penelitian ini dibandingkan hasil citra kompresi antara JPEG2000, yang menggunakan DTCWT-SPIHT, dengan JPEG 2000 sesuai standar yang ada, yaitu menggunakan DWT. Hasil yang didapatkan dari tugas akhir ini adalah perbandingan kualitas kompresi antara kompresi JPEG 2000 dengan DTCWT, terhadap standar kompresi JPEG 2000. Nilai PSNR untuk kompresi DTCWT adalah 29.08 dB dan waktu komputasi 58.17 detik dengan kategori penilaian MOS Baik. Sedangkan untuk kompresi JPEG 2000 didapatkan nilai PSNR 35.86 dB dan waktu komputasi 0.33 detik dengan kategori nilai MOS Baik. Kata kunci: DTCWT, core encoding, JPEG2000,SPIHT
IImplementasi Metode Hidden Markov Model Untuk Deteksi Tulisan Tangan Eka Yuwitaning; Bambang Hidayat; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya informasi dan data digital dalam era komputerisasi saat ini sehingga proses digitalisasi informasi senantiasa menjadi topik penelitian yang menarik untuk diaplikasikan pada berbagai bidang. Penerapan teknologi pengenalan citra pada tulisan tangan akan sangat bermanfaat misalnya untuk membaca tulisan tangan pada suatu data penting yang sudah lama disimpan, seperti jurnal kerja atau dokumen-dokumen penting di perkantoran. Pentingnya teknologi ini untuk mempermudah proses pencarian dan penyimpanan data agar lebih efektif. Proses awal pada sistem adalah pre-processing data uji dan latih, kemudian dilakukan ekstraksi ciri dengan metode MDF (Modified Direction Feature). MDF adalah kombinasi dari metode Direction Feature (DF) dan Transition Feature (TF), yaitu mengambil dan menghitung nilai ciri berdasarkan goresan (stroke) karakter dari berbagai arah sehingga ciri karakter bersifat unik. Setelah ciri karakter didapat, maka diklasifikasi dengan Hidden Markov Model (HMM), yang merupakan perluasan dari rantai Markov di mana state-nya tidak dapat diamati secara langsung (tersembunyi), tetapi hanya dapat mengamati variabel-variabel yang terpengaruh oleh state. Hasil rata-rata akurasi terbaik pengenalan karakter pada penelitian ini adalah tingkat akurasi sekitar 74,72% dengan rata-rata waktu komputasi pengujian sistem adalah 2,23 detik. Kata kunci: HMM, detection, state, OCR dan MDF
Analisis Dan Simulasi Pengiriman Data Dengan Metode Enkripsi Elliptic Curve Cryptography (ecc) Pada Sistem Transmisi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (ofdm) Rheza Rivaldi Hi Hukum; Rina Pudji Astuti; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, kebutuhan akan keamanan informasi pada data menjadi semakin besar. Pada jaringan Wi-Fi, telah terdapat suatu metode enkripsi Wifi Protected Access 2 (WPA2), yang mengimplementasikan AES pada enkripsinya. Selain dari masalah keamanan, kendala yang banyak dihadapi pada sistem komunikasi mobile saat ini adalah bagaimana mengatasi propagasi yang bersifat multipath. Pada tugas akhir ini ditawarkan penggunaan algoritma ECC untuk pengamanan data. Pada simulasi ini juga digunakan skema transmisi OFDM untuk mengatasi kanal yang bersifat frequencyselective fading. Parameter yang diuji adalah Bit Error Rate (BER), dan hasil ciphertext dan plaintext pada sisi pengirim dan penerima untuk nilai Eb/No berkisar antara 0-20 dB. Simulasi performansi memberikan hasil correlation sebesar 0.018, nilai entropy sebesar 7.9877, sensitif terhadap perubahan kunci, dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencari nilai kunci menggunakan teknik Brute Force Attack. Data yang diterima setelah proses dekripsi memiliki 6 buah karakter yang berubah dari data asli pada nilai Eb/No 8 dB, dan memiliki 1 buah karakter yang berubah pada nilai Eb/No 20 dB. Nilai BER sistem yang memakai metode enkripsi ECC sedikit lebih besar dari sistem yang tidak memakai metode enkripsi ECC. Nilai BER sistem yang memakai modulator QPSK lebih kecil dari sistem yang memakai modulator 16-QAM.Kata Kunci : kriptografi, ECC, OFDM
Optimasi Resource Allocation Menggunakan Algoritma Particle Swarm Optimization (pso) Pada Sistem Long Term Evolution (lte) Arah Uplink Anhar Muthaqien; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam kebutuhan manusia seperti komunikasi wireless broadband akan mengalami suatu perkembangan, maka kebutuhan manusia seperti teknologi juga ikut berkembang. Namun dengan fakta kendala yang ada seperti sistem komunikasi wireless pada masalah permintaan dalam peningkatan kapasitas, efficiency resource, penigkatan QoS (Quality of Service), dan optimasi energy efficiency. Dengan berbagai masalah tersebut, yaitu mampu memodelkan sistem pengalokasian resource block guna memberikan usulan mengenai teknik alokasi sumber daya pada multi-user SC-FDMA arah uplink.Dengan menggunakan metode alokasi sumber daya permasalah user memiliki fairness index untuk mendapatkan performansi skema komunikasi SC-FDMA dapat ditingkatkan dengan parameter berupa suatu pemanfaatan throughput jaringan yang baik.Pada Tugas Akhir ini algoritma yang digunakan ialah algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) untuk pengalokasian daya kepada user dengan membandingkan teknik alokasi daya Waterfilling dengan skema Equal Power Allocation untuk meningkatkan performansi.Dari hasil simulasi yang didapat, skema yang menggunakan teknik waterfilling memiliki fairness index sistem yang lebih baik dibandingkan dengan skema equal power allocation, tetapi memiliki average user throughput dan efisiensi spektral yang lebih rendah. Di parameter fairness index sistem, memiliki nilai perbaikan rata-rata sebesar 0,155 bps. Parameter keluaran average user throughput dan efisiensi spektral mendapatkan nilai yang maksimum pada skema EPA tanpa menggunakan teknik alokasi daya waterfilling, dengan nilai ratarata average user throughput sebesar 8,78 Mbps dan efisiensi spektral 3,415 bps pada semua skenario yang diujikan. Kata kunci : LTE, SC-FDMA, Waterfilling, PSO, Equal Power Allocation, PRB. Abstract In the human needs such as communication, wireless broadband will experience development, then the needs of human beings such as technology are also growing. But with the fact that there are some obstacles in regards of wireless communication systems on demand issues in capacity building, resource efficiency, improvement of QoS (Quality of Service), and energy efficiency optimization. With the various problems, it is able to model resource allocation block system to provide suggestions on resource allocation techniques on multi-user SC-FDMA uplink direction. By using resource allocation method problem user have fairness index to get performance SC-FDMA communication scheme can be improved with parameter in the form of a good network throughput utilization. In this final paper, the used algorithm is Particle Swarm Optimization algorithm to allocate resource to user with comparing Waterfilling resource allocation technique with the scheme of Equal Power Allocation to increase performance. Based on the results, the scheme which uses waterfilling technique has better fairness index system than equal power allocation, but it has average user throughput and lower spectral efficiency. In the fairness parameter of the system, it has an average improvement value of 0,155 bps. The average user output throughput and spectral efficiency parameters get maximum value on the EPA scheme without using the waterfilling power allocation technique, with average user throughput average of 8.78 Mbps and spectral efficiency of 3,415 bps in all test scenarios. Keywords: LTE, SC-FDMA, Waterfilling, PSO, Equal Power Allocation, PRB.
Deteksi Kualitas Pemasangan Ubin Berbasis Ekstraksi Ciri Zcr (zero Crossing Rate) Dan Lpc(linier Predictive Coding) Dengan Klasifikasi K-nearest Neighbor Fransiskus Firdyan Laia; Ratri Dwi Atmaja; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi dibidang pengolahan sinyal digital telah berkembang dengan sangatlah pesat, salah satu pengembangannya adalah dalam pengolahan sinyal suara dan tak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia tak bisa lepas dari kemajuan teknologi setiap harinya. Tanpa disadari pula banyak alat maupun sofware komputer berperan penting dalam membantu manusia melakukan aktivitas. Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi dalam bidang pengolahan sinyal suara. Pada penelitian sebelumnya pernah dirancang deteksi kualitas ubin menggunakan metode Average Energy. Sehingga pada penelitian penulis akan membuat deteksi kualitas ubin dengan metode Linier Predictive Coding dan Zero Crossing Rate. Pada tugas akhir ini, diperlukan suatu metode ekstraksi ciri suara dan metode klasifikasinya. Penelitian dilakukan dengan menjatuhkan bola golf diatas keramik dan bunyi yg dihasilkan direkam menggunakan handphone dengan bantuan aplikasi voice recorder. Penelitian ini menggunakan ekstraksi ciri yaitu Linier Predictive Coding (LPC) dan Zero Crossing Rate (ZCR) dengan metode klasifikasinya yaitu K-Nearest Neighbor (KNN) yang kemudian akan membandingkan nilai uji ekstraksi ciri yang ditangkap oleh handphone dengan suara latih yg telah tersimpan. Setelah dilakukan pengujian dengan skenario berbeda dalam sistem yg dirancang maka dapat dinentukan apakah ubin keramik yang telah terpasang tersebut harus diganti atau masih layak digunakan, setelah dilakukan ekstraksi ciri Linier Predictive Coding (LPC) diperoleh akurasi 95% pada ketinggian 40 cm dengan k=3 dan orde LPC=16,sedangkan pada Zero Crossing Rate (ZCR) diperoleh akurasi 91,66% pada ketinggian 10 cm dengan k=5 Kata kunci : pengolahan sinyal suara, Linier Predictive Coding, KNN, ZCR Abstract At the present time the development of the technological advancesin the field of digital signal processing has been growing rapidly, technology that is being developed at this time is technology in the field of signal processing and that is undeniable that humans growing together with the development of technology in every single time. Without realizing it anyway, a lot of tools and computer software that the unconscious plays an important role in helping human activity. In the previous research, quality detection of tile has been designed using Average Energy method. So in this research the authors will make quality detection of tile using Linier Predictive Coding and Zero Crossing Rate methods. In this final project, feature extraction methods and classification method are needed. the research conducted by dropping a golf ball to hit the ceramic tile that has been installed and recorded the sound that is generated using the microphone on the phone with the voice recorder application. This study will use the voice feature extraction methods called Linear Predictive Coding (LPC) and Zero Crossing Rate (ZCR) with the classification method, K-Nearest Neighbor (KNN) and then compares the value of feature extraction tests that captured by phone with a trainer sound which has been saved. After testing with different scenarios on the designed system, it can be determine whether the ceramic tiles that have been installed must be replaced or still fit for use. After do the Linear Predictive Coding (LPC) feature extraction author got 95% accuracy at 40 cm altitude with k = 3 and LPC order = 16, while the Zero Crossing Rate (ZCR) obtained an accuracy of 91.66% at 10 cm altitude with k=5. Keywords : audio signal processing, Linier Predictive Coding, KNN, ZCR
Analisis Perbandingan Channel Estimation Sistem Dvb-t2 Dengan Metode Aace Dan Mmse Yoga Julio Parisa; Achmad Ali Muayyadi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem DVB-T2 (Next Generation Terrestrial Digital Video Broadcasting) menggunakan sistem OFDM dalam mengirimkan Informasi. Sistem OFDM memang bisa digunakan untuk mengirim data dengan High Data Rate sesuai dengan standar DVB-T2, tetapi sistem OFDM tersebut sangat rentan jika terjadi Frekuensi Shifting akibat pergerakan dari receiver terhadap transmitter. Untuk menghindari terjadinya cacat sinyal pada Receiver, maka perlu dilakukan Channel Estimation agar mengurangi dampak dari Frekuensi Shifting tersebut. Pada Jurnal kali ini akan dibandingkan Channel Estimation Adaptive average Channel Estimation (AACE) dan Channel Estimation Minimum Mean Square Error (MMSE), pada kondisi receiver melakukan pergerakan dengan kecepatan 3km/jam , 30 km/jam , 100km/jam. Dari hasil yang didapatkan Channel Estimation AACE mempunyai kinerja yang lebih dari pada MMSE pada saat kondisi kecepatan receiver yang tinggi. Kata kunci : DVB-T2 , OFDM , AACE , MMSE Abstract DVB-T2 (Next Generation Digital Video Broadcasting) system uses OFDM to transmit information system. OFDM can indeed be used to send data to the High Data Rate in accordance with the DVB-T2 standard, but the OFDM system is very vulnerable in case of Frequency Shifting due to the movement of the receiver to the transmitter. To avoid the occurance of defects in the signal receiver, it is necessary to Channel Estimation in order to reduce the impact of the Frequency Shifting. In this Journal we present comperative Channel estimation Adaptive Average Channel Estimation AACE and Minimum Mean Square Error MMSE, and receiver speed variation condition 3km/h , 30 km/h , 100km/h. At the result we can see that Channel Estimation AACE have better performance than Channel Estiamtion Minimum Mean Square Error MMSE, if in high speed receiver condition Keywords: DVB-T2 , OFDM , AACE , MMSE
Analisis Reduksi Papr Dengan Teknik Clipping Dan Pulse Shaping Menggunakan Filter Rrc Pada Sc-fdma Jefry Armando Yunas; Arfianto Fahmi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan komunikasi saat ini membutuhkan datarate serta efisiensi bandwidth yang tinggi. Orthogonal Frequency Division Multiplexing Access (OFDMA) merupakan suatu teknik multicarrier yang memiliki efisiensi yang tinggi dalam pemakaian frekuensi, kuat dalam menghadapi frequency selective fading, dan tidak sensitif terhadap sinyal delay sehingga telah banyak diterapkan pada teknologi komunikasi broadband, seperti Mobile Wimax. Namun demikian, OFDMA juga mempunyai kelemahan yakni memiliki nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang tinggi. Tingginya nilai PAPR menyebabkan power amplifier membutuhkan daerah linier yang lebar sehingga akan mengurangi efisiensi penguat daya dalam sistem. The low peak-to average power ratio (PAPR) sistem telah memotivasi LTE untuk mengadopsi single carrier frequency division multiple access (SC-FDMA) sebagai uplink dalam skema multiple accessnya untuk mendapatkan nilai PAPR yang rendah. Pada penelitian sebelumnya, Renu Rani dkk melakukan reduksi PAPR dengan kombinasi clipping dan pulse shaping dan reduksi PAPR yang didapatkan sebesar 4,9dB. Teknik yang diajukan pada tugas akhir ini adalah kombinasi dari clipping dan pulse shapping menggunakan filter Root Raised Cosine (RRC) dengan memperhatikan jumlah subcarrier dan roll of factor yang digunakan. Prinsip utama teknik clipping adalah pemotongan sinyal sebelum sinyal memasuki amplifier dengan cara membatasi amplitudo sinyal-sinyal masukan clipping dengan suatu nilai (threshold) yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan pulse shaping filter merupakan proses pengkonvolusian dengan koefisien filter sesuai dengan roll of factor filter yang digunakan. Reduksi PAPR yang didapatkan menggunakan subcarrier 1024 dan rolloff 0,6 sebesar 3,4dB. Sistem SC- FDMA dengan teknik clipping dan pulse shaping memiliki performansi PAPR dengan perbaikan PAPR terbaik adalah dengan menggunakan jumlah subcarrier 256 dan rolloff 0,1, hal ini terlihat dari simulasi yang diujikan menggunakan submapping IFDMA dan RRC, dengan perbaikan sebesar 0,142dB. Namun EbNo untuk mencapai BER 10-4 meningkat sebesar 2,8 dB. Kata kunci : LTE, SC-FDMA, OFDMA, RRC, clipping, pulse shaping filter, subcarrier mapping
Implementasi Data Encryption Standard (des) Pada Image Watermarking Citra Menggunakan Algoritma Discrete Cosine Transform (dct) Rizqi Muhammad; Jangkung Raharjo; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pencurian dan penyalahgunaan data, merupakan hal yang sangat wajar seiring berkembangnya teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi informatika hari ini, dapat memudahkan manusia dalam penyalinan, penyebaran dan pengarsipan data multimedia. Perkembangan jaringan komunikasi digital, dapat memudahkan data-data digital diakses dan tersebar luas oleh khalayak melalui jaringan internet. Banyaknya pengguna internet yang melakukan pertukaran data dengan pengguna lainnya, dapat memungkinkan pertukaran data dilakukan secara ilegal. Untuk melindungi keamanan dan kerahasiaan pemilik data beserta datanya, maka diperlukan suatu teknik untuk menjamin keamanan hal tersebut. Watermarking merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk menyembunyikan pesan atau menandai pesan. Dengan penggunaan teknik pada berbagai jenis data media digital, diharapkan dapat mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta atas hasil karya seni dan intelektual. Dalam tugas akhir ini, penulis merancang sistem watermarking dengan tujuan menyisipkan pesan informasi berbentuk citra (.jpeg) pada gambar (.jpeg). Dengan mengkombinasikan algoritma Discrete Cosine Transform (DCT) dan Data Encryption Standar (DES), dimana plaintext merupakan secret image. Pada proses sistem yang dirancang berjalan akan dicari nilai PSNR dan MSE pada saat embedding serta nilai BER pada saat extraction dan decryption. Hasil penelitian tugas akhir ini adalah sebuah sistem yang dapat menyisipkan sebuah pesan informasi berbentuk citra (secret image) ke dalam sebuah gambar (host image). Pada hasil uji avalanche effect DES, data nilai yang diperoleh membuktikan bahwa DES dapat mengubah isi pesan sebanyak 50% jika key masukan diubah 1-bit. Hasil PSNR yang didapat memiliki nilai >>30dB, membuat pesan yang disisipkan kasat mata terhadap penglihatan manusia. Uji coba terbaik dilakukan saat secret image berukuran 32x32 pixel, dimana nilai rata-rata BER <<0.03. Kata kunci: Watermarking, Kriptografi, Discrete Cosine Transform, Data-Encryption Standar Abstract Data theft and misuse are very common as technology develops. By utilizing informatics technology today, it can facilitate humans in copying, distributing and archiving multimedia data. The development of digital communication networks, can facilitate digital data accessed and widely distributed by the public through the internet network. Many internet users who exchange data with other users, can allow data exchange to be done illegally. To protect the security and confidentiality of data owners and their data, a technique is needed to guarantee the security of this. Watermarking is a technique that can be used to hide messages or mark messages. By using techniques in various types of digital media data, it is expected to prevent copyright infringement on works of art and intellectuals. In this thesis, the author designed a watermarking system with the aim of inserting an information message in the form of an image (.jpeg) in an image (.jpeg). By combining the Discrete Cosine Transform (DCT) algorithm and the Standard Data-Encryption (DES), where the plaintext is a secret image. In the system process that is designed to run will look for the value of PSNR and MSE when embed-ding and the value of BER when extraction and decryption. The result of this final project research is a system that can insert an information message in the form of an image (secret image) into an image (host image). In the DES avalanche effect test results, the data values obtained show that DES can change the message content by as much as 50% if the input key is changed to 1-bit. PSNR results obtained have a value of> 30dB, making the message inserted invisible to human vision. The best test is done when the secret image is 32x32 pixels, where the average value of BER << 0.03. Key words: Watermarking, Cryptography, Discrete Cosine Transform, Data-Encryption Standar
Implementasi Dan Analisis Sistem Keamanan Ip Security (ipsec) Di Dalam Multi Protocol Label Switching-virtual Private Network (mpls-vpn) Pada Layanan Berbasis Ip Multimedia Subsystem (ims) Reza Arlan; Rendy Munadi; Nur Andini
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan kemanan jaringan selalu dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. IP Security (IPsec) merupakan metode enkripsi untuk melindungi kerahasiaan, dan keutuhan data pengguna layanan di jaringan public. Multi Protocol Label Switching – Virtual Private Network (MPLSVPN) yang banyak digunakan belum sepenuhnya aman, hal ini dikarenakan MPLS-VPN hanya membentuk saluran yang terpisah dari saluran lainnya pada jaringan internet sedangkan data yang dilewati belum terenkripsi. IPSec pada MPLS-VPN merupakan solusi yang sangat tepat untuk meningkatkan kemanan pada layanan berbasis IP Multimedia Subsystem (IMS) Dari hasil pengujian upaya network scanning dari luar core ke dalam core MPLS-VPN tidak berhasil, hal ini karena propagasi paket di dalam core menggunakan metode virtual routing and forwarding (vrf) dan ditambahkannya route distinguisher (rd) pada MPLS-VPN. Dari upaya sniffing trafik voice dan chat di dalam core MPLS-VPN didapatkan bahwa paket-paket dapat di-capture dan dibuka isinya, namun dengan IPSec tunnel komunikasi client tidak dapat dibuka karena sudah dienkripsi oleh protokol ESP. Penyisipan paket MPLS dapat dilakukan menggunakan tools loki dari, namun dengan adanya IPSec tunnel penyisipan paket tidak dapat dilakukan. Sistem keamanan MPLS-VPN dan IPSec Tunnel tidak menjamin dari serangan Denial of Service (DoS), dari pengujian didapat packet loss mencapai kisaran 30 persen yang artinya masih dibawah standar ITU-T G.104 yang memiliki ambang batas maksimal 20 persen. Kata kunci: Keamanan jaringan, IP Security, MPLS-VPN, IP Multimedia Subsystem