Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni

WUJUD MISKOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PERTUNJUKAN TEATER Ba A Ka Ba A AHMAD RIDWAN FADJRI; SAADUDDIN SAADUDDIN
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 2 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1106.56 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i2.1702

Abstract

ABSTRAK Proses berbagi informasi tentang sebuah kabar secara interpersonal mempunyai suatu kelemahan sehingga terjadi miskomunikasi.  Adapun miskomunikasi interpersonal dapat menimbulkan berbagai dampak disintegrasi. Miskomunikasi interpersonal dapat melakukan berbagai rekayasa fakta dan data sehingga dapat berdampak dalam lintas budaya, dan batas wilayah Negara akibat pengaruh teknologi. Fenomena miskomunikasi interpersonal sebagai ide mewujud  dalam karya teater berjudul Ba A Ka Ba A. Baa? Kaba’a? merupakan bentuk frasa berkonotasi negatif yang bernuansa pesimis,  yang digunakan memperlihatkan kepasarahan menghadapi situasi sulit. Namun Baa? Kaba’a? juga merupakan bentuk frasa yang berkonotasi positif bernuansa optimis. Tergambar dalam keseharian masyarakat di Minangkabau digunakan untuk memperlihatkan rasa semangat dan harapan tinggi. Menggunakan gaya teater kejam (cruelty theater) Artaud, tubuh aktor dan komposisi panggung menjadi medium kolaborasi menggarap tema Baa? Kaba’a? sebagai objek formal penciptaan. Pada temuan di penciptaan, dampak miskomunikasi interpersonal dapat hadir dengan format yang berbeda di atas panggung.ABSTRACTThe process of interpersonally sharing information about a piece of news has a weakness, so miscommunication occurs. Interpersonal miscommunication can cause various effects of disintegration. Interpersonal miscommunication can carry out multiple engineering facts and data to impact cultures and national boundaries due to the influence of technology. The phenomenon of interpersonal miscommunication as an idea manifests itself in a theatrical work entitled Ba A Ka Ba A. Baa? Kaba'a? is a form of phrase with a negative connotation and a pessimistic nuance, which shows the marketability of facing difficult situations. But Baa? Kaba'a? is also a positive definition and an optimistic nuance. It is depicted in the daily life of people in Minangkabau, and it is used to show a sense of enthusiasm and high hopes. Using Artaud's Cruelty Theatre, the actors' bodies and stage compositions serve as a medium for collaboration on the theme of Baa? Kaba'a? as a formal object of creation. On the findings at design, the impact of interpersonal miscommunication can present in different formats on stage.
RE-READING THE HISTORY OF BODY IN MENITI JEJAK TUBUH BY SHERLI NOVALINDA Roza Muliati; Wahida Wahyuni; Saaduddin Saaduddin
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 24, No 1 (2022): Edisi Januari-Juni 2022
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.158 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v24i1.1350

Abstract

This paper explains how the body narrates its own history in a dance work Meniti Jejak Tubuh by Sherli Novalinda. The reading of the history of the body aims to explain how does the choreographer rereads the body in creating a new and different bodily practices. This paper is a result of an artistic research by using an embodiment approach and aesthetics of experience perspective. Data was collected through interviews and textual analysis methods. The results of the analysis reveal that Sherli Novalinda in her dance work Meniti Jejak Tubuh presents a rereading of her body history through an experimental creation process. The choreographer narrated the history of her body as a women inheritated Kerinci culture by borrowing another body in an experimentative process, cross-culture and gender, in order to create a new body narrative, the body in between.Keywords: Body History; Dance; Sherli Novalinda MEMBACA ULANG SEJARAH TUBUH DALAM PENCIPTAAN TARI MENITI JEJAK TUBUH KARYA SHERLI NOVALINDAAbstrakTulisan ini menjelaskan bagaimana tubuh menarasikan sejarahnya sendiri dalam tari Meniti Jejak Tubuh karya Sherli Novalinda. Pembacaan terhadap sejarah tubuh dalam karya tari ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana koreografer membaca kembali tubuhnya dalam menciptakan praktik ketubuhan yang baru dan berbeda. Tulisan ini merupakan hasil dari sebuah riset artistik dengan menggunakan pendekatan ketubuhan (embodiment) dan perspektif estetika pengalaman (aesthetics of experience). Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara dan analisis tekstual. Hasil analisis menunjukkan bahwa Sherli Novalinda dalam karya Meniti Jejak Tubuh menghadirkan pembacaan terhadap sejarah tubuhnya melalui proses penciptaan yang eksperimentatif. Koreografer menarasikan sejarah tubuhnya sebagai perempuan yang mewarisi budaya Kerinci dengan meminjam tubuh orang lain dalam proses eksperimentasi yang lintas budaya dan gender hingga menciptakan sebuah narasi tubuh yang baru, tubuh in-between. Kata kunci: Sejarah Tubuh; Dance; Sherli Novalinda 
PERTUNJUKAN TEATER EKSPERIMENTAL HUHH HAHH HIHH: SEBUAH KOLABORASI TEATER TARI Saaduddin Saaduddin; Sherli Novalinda
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 19, No 1 (2017): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1738.501 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v19i1.128

Abstract

Pertunjukan teater berjudul   Huhh..Hahh..Hihh. berangkat dari dua rumusan penting, yakni: (1) Bagaimana mewujudkan pertunjukan Huhh..Hahh..Hihh. melalui kerja kolaborasi teater dan tari?; dan (2) Bagaimana pengkarya mampu memberikan penekanan bentuk eksperimental dengan mengangkat issu zat aditif dalam keseharian kita sebagai sumber penciptaan pertunjukan? Karya ini digarap dengan menghadirkan unsur  teaterikal, tari dan performance art sebagai spektakel di atas panggung. Aspek visual pertunjukan dibangun dengan bentuk pemanggungan yang simbolis
ANALISIS BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA PERTUNJUKAN TEATER TANAH IBU SUTRADARA SYUHENDRI Saaduddin Saaduddin
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 1 (2016): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1482.125 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v18i1.83

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan secara deskriptif struktur dari lakon teater Tanah Ibu, sutradara Syuhendri dari Sumatera Barat yang berguna untuk menemukan fungsi dan makna pertunjukan. Penjelasan deskriptif meliputi: pertama, yang berkaitan dengan struktur yang meliputi aspek ruang, waktu, suasana, dan alur. Kedua, fungsi dan makna dari pertunjukan teater Tanah Ibu. Berdasarkan hasil analisis terhadap data ditarik kesimpulan, bahwa fungsi dan makna teater Tanah Ibu memiliki suatu relasi terhadap kebudayaan Minangkabau yang merupakan bentuk dialektika terhadap budaya merantau.
Fungsi Sandiwara Amal Di Masyarakat Desa Pulau Belimbing, Kec Bangkinang Barat, Kab Kampar Provinsi Riau Hasan Hasan; Saaduddin Saaduddin
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 17, No 1 (2015): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.867 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v17i1.25

Abstract

Sandiwara Amal merupakan bentuk pertunjukan teater yang hidup di tengah masyarakat Desa Pulau Belimbing, Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sebagai teater Rakyat yang hadir pasca kemerdekaan Republik   Indonesia,   kesenian   ini  terus  dipertunjukkan   sebagai   bagian  dari kehidupan  masyarakat   Desa  tersebut.  Sebagai  media  pertemuan   masyarakat pasca  perayaan  Idul  Fitri  maupun  dalam  kegiatan  sosial,  kesenian  ini  diteliti untuk menemukan fungsi dari pertunjukan tersebut. Penelitian ini penulis telaah dalam kontek fungsi sosial, merujuk pada pemikiran Talcot Parsons yang dilihat dari proses sosial dikehidupan  masayarakat  sebagai  bentuk makna,  simbol  dan informasi. Menggunakan data kualitatif, penelitian ini dianalisis secara deskriptif.
RECOMBINATION OF MINANGKABAU TRADITIONAL ARTS IN ALAM TAKAMBANG JADI BATU BY KOMUNITAS SENI NAN TUMPAH IKHSAN SATRIA IRIANTO; SAADUDDIN SAADUDDIN; SUSANDRO SUSANDRO; NOLLY MEDYA PUTRA
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 22, No 1 (2020): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.566 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v22i1.1039

Abstract

This study aims to find out how the exploration of Minangkabau traditional art carried out by the Nan Tumpah Art Community (KSNT) in the Alam Takambang Jadi Batu by Mahatma Muhammad. KSNT is an art group from Padangpariaman which has a tendency to utilize Minangkabau traditional art as its artistic material. In efforts to explore the Minangkabau traditional art in the work of Alam Takambang Jadi Batu, the research method used is a qualitative method with an interpretive descriptive approach. Based on the results of the study it can be concluded, KSNT utilizes and processes Minangkabau traditional arts, such as Randai, Indang and Tupai Janjang. The conclusion obtained from this research is that KSNT utilizes traditional art as an effort to revitalize traditional arts for modern aesthetic needs. KSNT calls this traditional art exploration process a "recombination of traditional art"  
NEW MEDIA LANGKAH PELESTARIAN KESENIAN TRADISIONAL SALUANG DENDANG OLEH KELOMPOK SENI CIMPAGO TALANG RIKARNO, RIKI; SAADUDDIN, SAADUDDIN
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.124 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1619

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat cepat pada era globalisasi ini. Perkembangan ini dipastikan menyentuh, bahkan melahirkan orientasi baru pada semua bidang kehidupan manusia termasuk pertunjukan kesenian saluang dendang. Salah satu grub Baguruau Saluang Dendang yang ada di Kabupaten Solok adalah Cimpago Talang. Grub kesenian Cimpago Talang dengan konsidi Covid 19, pemerintah telah menerapkan pembatasan social. Untuk itu media penayangan melaui aplikasi-aplikasi media social menjadi pilihan melakukan pertunjukan saluang dendang. Salah satu media yang mereka pakai adalah Live Streaming melalui aplikasi Facebook dan Youtube, sehingga pagelaran Bagurau Saluang Dendang tetap berjalan dengan konsep komunikasi dua arah dengan penonton.