Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Literasi Media Untuk Kemandirian Informasi Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Cijulang Azwar Azwar; Uljanatunnisa Uljanatunnisa; Siti Maryam; Supratman Supratman
Jurnal Studi Jurnalistik Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Studi Jurnalistik
Publisher : Fidikom UIN Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jsj.v1i2.14584

Abstract

Pada era teknologi dan informasi saat ini, sebuah lembaga pendidikan tidak bisa tidak memanfaatkan media untuk kepentingan internal ataupun eksternal lembaga. Dengan dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathlaul Anwar Cijulang, Desa Bojongkoneng, Kec. Gunung Kencana, Provinsi Banten memanfaatkan berbagai media untuk pelaksanaan pengelolaan sekolah tersebut. Kedua sekolah dengan satu managemen tersebut memiliki website dan media sosial sebagai media komunikasi. Namun sayangnya kedua media tersebut belum berjalan dengan maksimal.Oleh sebab itu, perlu adanya pengenalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk tercapainya kemandirian Informasi di sekolah tersebut. Pelatihan yang dilaksanakan oleh tim dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jakarta telah berhasil membuka pemahaman guru dan tenaga kependidikan MI dan MTs Mathlaul Anwar Cijulang terkait pemenfaatan media yang baik dan benar. Selain itu guru dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut juga sudah dibekali dengan keterampilan jurnalistik, yang bisa mereka manfaatkan untuk mengelola media internal MI dan MTs tersebut.
ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PEMECAHAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN NEWMAN Sinta Silvia; Supratman Supratman; Sri Tirto Madawistama
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1748

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita pemecahan masalah materi sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan Newman.  Metode  penelitian yang  digunakan  adalah  eksplorasi.  Penelitian  ini mendeskripsikan kesalahan  peserta  didik  dan  penyebab  terjadinya kesalahan  tersebut.  Subjek  penelitian  sebanyak  3 orang  dipilih  secara  purposive berdasarkan pertimbangan hasil tes peserta didik yang melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal cerita pemecahan masalah materi sistem persamaan linear dua variabel.  Pengumpulan data yang  digunakan berupa soal cerita pemecahan masalah dan  wawancara  dengan  teknik  think aloud.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa peserta didik melakukan kesalahan pada tahap memahami masalah,  penyebabnya yaitu kurangnya kemampuan dalam memahami masalah yang pertama kali ditemui, mengabaikan menuliskan unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Peserta didik melakukan kesalahan pada tahap transformasi,  penyebabnya yaitu kurangnya pemahaman mengenai model matematika, tidak terbiasa membuat model matematika dari kalimat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, tidak teliti dalam membuat persamaan, bingung untuk membuat pemisalan ke dalam bentuk variabel, kurang memahami soal, kurang belajar dan kurang menangkap informasi dari guru. Peserta didik melakukan kesalahan pada tahap keterampilan proses, penyebabnya yaitu tidak tahu langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan, tidak mampu menggunakan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat, kurangnya pemahaman mengenai materi, kurang berlatih menyelesaikan soal cerita. Peserta didik melakukan kesalahan pada tahap penarikan kesimpulan, penyebabnya yaitu tergesagesa ingin mengumpulkan jawaban, kurang teliti, tidak menemukan hasil akhir, dan kurang menangkap informasi dari guru, kesimpulan akhir tidak tepat karena melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya, dan tidak mampu menunjukan jawaban akhir dari penyelesaian soal. Kata Kunci: Kesalahan Peserta didik, Pemecahan Masalah, Analisis Newman
PROSES BERPIKIR SPASIAL PESERTA DIDIK DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Nina Siti Kurniati; Supratman Supratman; Sri Tirto Madawistama
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i1.1820

Abstract

Geometri merupakan materi yang dipelajari pada setiap jengjang, tetapi dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam proses penyelesaiannya, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis terhadap proses berpikir spasial peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan baru ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode eksploratif, yaitu peserta didik diberikan kesempatan secara bergantian untuk menyelesaikan masalah sampai ditemukannya subjek penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dimulai dari pemberian soal berpikir spasial yang telah divalidasi dan dinyatakan layak untuk digunakan, angket gaya belajar yang peneliti adopsi dan melaksanakan wawancara. Peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya merupakan subjek penelitian yang dipilih menggunakan eksplorasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses berpikir spasial peserta didik dengan gaya belajar visual (S6) konstruksi pengetahuannya didominasi oleh proses asimilasi karena kepekaanya terhadap gambar dan warna yang memudahkannya melakukan visualisasi, baik dengan cara mengkonstruksi atau membayangkan bentuk dari suatu objek geometri yang dipandang dari sudut pandang tertentu, tetapi pada tahap akhir penyelesaiannya ia melakukan kesalahan perhitungan.
PROSES BERPIKIR DIVERGEN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN MYER BRIGGS Yudi Hamdan Dardiri; Supratman Supratman; Nani Ratnaningsih
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1661

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir divergen peserta didik dalam memecahkan masalah matematik ditinjau dari tipe kepribadian Myer Briggs. Jenis penelitian ini termasuk kualitatif dengan metode eksplorasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode think aloud saat peserta didik mengerjakan soal test berpikir divergen. Subjek penelitian sebanyak 13 orang diambil dari peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Talaga tahun ajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak delapan peserta didik dapat melengkapi ukuran bangun yang terdapat pada soal nomor satu (aspek elaboration), lima peserta didik dapat membuat dua pertanyaan dengan jawaban tepat dari masalah yang disajikan (aspek flexibility), delapan peserta didik dapat membuat dua pertanyaan matematis dari permasalahan beserta jawabannya (aspek fluency), dan empat peserta didik dapat menghitung luas bangun yang tidak diarsir untuk permasalahan nomor dua dengan caranya sendiri (aspek originality).
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DITINJAU DARI KEMATANGAN BERPIKIR MATEMATIS Dodi Fermansyah; Aripin Aripin; Supratman Supratman
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1656

Abstract

Kematangan berpikir matematis adalah suatu proses yang terus tumbuh dan berkembang dari setiap pribadi seseorang. Kematangan berpikir matematis ini dapat dilihat dari kemampuan logika matematika yang kuat, tahu bagaimana membaca, menganalisis, dan mempelajari argumen yang tepat, serta tahu bagaimana menyusun dan menulis argumen yang tepat. Dan kemampuan inilah sebenarnya yang menjadi indikator sejauh mana tingkat kematangan dalam berpikir matematis yang dimiliki seseorang. Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana sebenarnya kematangan berpikir matematika seorang siswa hubungannya dengan kemampuan dalam melakukan pemecahan masalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII di salah satu SMK di Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki 7 paket keahlian. Dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dimana pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan hasil belajar pada semester sebelumnya dan pertimbangan dari guru yang mengajar di kelas bersangkutan.Hasil yang didapat menunjukkan kematangan berpikir matematis siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa menyelesaikan suatu masalah serta siswa yang memiliki kematangan berpikir matematis yang baik memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik pula.
PROSES BERPIKIR PESERTA DIDIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL BERDASARKAN LEVEL BERPIKIR VAN HIELE Eka Nur Zakiyah Rinaldi; Supratman Supratman; Redi Hermanto
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v1i1.625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses berpikir menurut level berpikir Van Hiele dan (2) kemampuan spasial berdasarkan level berpikir Van Hiele. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis think aloud method. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri dibantu dengan tes level berpikir Van Hiele dan tes kemampuan spasial. Sumber data terdiri dari: (1) tempat yaitu SMAN 1 Tasikmalaya, (2) pelaku yaitu 5 orang peserta didik kelas X yang diperoleh dengan purposive sampling, dan (3) aktivitas yaitu segala kegiatan pada saat pengerjaan instrumen tes dan berlangsungnya wawancara. Teknikanalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) deskripsi proses berpikir menurut level berpikir Van Hiele yaitu: (a) peserta didik level 0 cenderung mengenal bentuk-bentuk geometri dari karakteristik visual yang tampak, (b) peserta didik level 1 menggunakan sifat dari bangun geometri untuk mendefinisikan secara lisan suatu bangun geometri walupun tidak lengkap, (c) peserta didik level 2 mengetahui dan memahami hubungan antar beberapa bangun geometri dengan benar, (d) peserta didik level 3 mengetahui beberapa hukum matematika seperti teorema walaupun belum paham mengapa sesuatu dijadikanteorema, dan (2) kemampuan spasial berdasarkan level berpikir Van Hiele yaitu: (a) peserta didik level 0 memiliki rotasi dan visualisasi spasial yang belum optimal, (b) peserta didik level 1 memiliki persepsi, rotasi, dan visualisasi spasial, (c) peserta didik level 2 memiliki persepsi dan rotasi spasial, dan (d) peserta didik level 3 memiliki persepsi dan rotasi spasial.
PARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DI DESA KAHAYYA KABUPATEN BULUKUMBA Andi Atira Ilfa; Supratman Supratman; Muhammad Alif K.S
Jurnal Belantara Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.419 KB) | DOI: 10.29303/jbl.v4i1.600

Abstract

This study aims to analyze the level of youth participation in community forest (HKm) management, analyze the driving forces and restraining forces of youth participation in community forest management and formulate strategies for increasing youth participation in community forest management. The data obtained were identified and reviewed in the form of a frequency table of Arnstein's degree of involvement, then analyzed descriptively by the Forces Field Analysis and Focus Group Discussion methods. The results showed the level of youth participation was at the degree of non-participation, with a percentage of 71.43%. The factors that encourage youth participation consist of the group facilitator, group meetings, work plan documents, assistance from various parties, the formation of the Social Forestry Business Group (KUPS), and the desire of youth to participate. The factors that inhibit youth participation consist of: lack of youth knowledge in managing community forest, not yet implementing work boundary arrangement activities, youth are not involved in the process of making work plans, and community forest implementation is still carried out individually, the farming experience is still lacking, lack of group capital makes the price of raw materials unstable. An appropriate strategy for increasing youth participation in the management of community forest consists of Conducting meetings involving facilitator, farmer groups and youth to discuss the implementation of management activities (planning, implementation & evaluation) of the community forest-conduct socialization and meetings regarding the contents of the community forest documents that have been made. Make internal group rules regarding product sales prices. Enhance the role of KUPS and conduct training for KUPS administrators to increase their capacity. Youth participate in various types of training conducted by government and non-government organizations (NGOs).
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PETA KONSEP Supratman Supratman
Khazanah Pendidikan Vol III No 1 September 2010
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jkp.v3i1.635

Abstract

This research was aimed at finding out the ability to solve mathematics problem through conceptual map learning. The other objective is to know both the constraint and support of this type of learning. The stages include instrumnet development, giving treatment, and administering the test. The analysis of this reasearch was done to give interpretation the ability to solve mathematics problem for both mathematics and wholistic problem solving. The significance test used was that of parametric statistics, namely t-test used to process the result of problem solving test. The finding was that the student’s ability of solving mathematics problem through the useof conceptual map learning improved significantly than that of conventional learning for both aspect of mathematics and wholistic problem solving. Key words: Conceptual map-learning, the ability to solve mathematics problem
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN DI BRSUD SUKOHARJO Yuni Wulan Utami; Supratman Supratman
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 2, No. 2, 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v2i2.3795

Abstract

Nurses must consent with spiritual aspect in caring of patient beside biology, psychology, social, and cultural aspect, because spiritual aspect have relationship with health and wellness of patient. An aim of this research was analyzing the relationship know ledge attitude to fulfill the patients’s spiritual need. This research was quantitative research and non experimental with descriptive correlation. Research analysis was using product moment correlation. This research is held at November, 7th 2005 until December, 3rd 2005 with 98 respondent. Know ledge variable was measured by the questionnaire use Guttmann scale, while attitude variable was measured by the questionnaire use Likert scale. Result of this research show that most of respondents have adequate know ledge grade and attitude. Good know ledge (37,76%), middle (62,24%) and less (0%). While good attitude (23,47%), middle (76,53%) and less (0%). Result of correlation was r test =0,527 with p value 0,05, so it shows that there is significant relationship between nurses know ledge and attitude to fulfill the patients spiritual need in BRSUD Sukoharjo.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Hana Rosiana Ulfah; Supratman Supratman
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol 4, No 1, 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v4i1.3809

Abstract

Learning necessity on college students encourages their motivation from the inside, whereas the stimulus by lecturers encourages their motivation from the outside. In college students’ opinion, some nursing lecturers have not matched what they expect yet because they are less interesting and monotonous on giving the learning material, indiscipline or not on-time. Then most of the college students stated that those things also affected the learning motivation, because the college students became lazy to listen as well as study. Whereas the college students’ perception about good-figure of lecturer according to them was the ones who were kind, smile easily, good-looking, not weighing against them, on-time, easy to get a good mark from, not selfish, giving time outside the class to consult with, friendly and close in the learning process either inside or outside the class, able to give the learning material clearly and easy to understand as well as able to stimulate the college students’ learning motivation. The purpose of this research is to understand the relationship between college students’ perception towards nursing lecturers and learning motivation in nursing department of Muhammadiyah University of Surakarta. This research was analytic research with correlative approach. The population of this research was all active college students of Nursing Department of Muhammadiyah University of Surakarta year 2007-2010 whose total was 921 college students with 90 college students as sample. The used sample extraction technique in this research was proportionate stratified random sampling. Bivariate test using spearman rank showed that there was no significant relationship between college students’ perception towards lecturers and college students’ learning motivation (p = 0.454).