Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Kurang Energi Kronis (KEK) Ibu Hamil Dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sumiaty Sri Restu
Husada Mahakam Vol 4 No 3 (2016): November 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.565 KB)

Abstract

Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami kurang energi kronis (KEK) cenderung melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Jumlah ibu hamil yang mengalami KEK di wilayah kerja Puskesmas Kamonji pada tahun 2015 sejumlah 290 ibu hamil dan kelahiran BBLR sebanyak 58 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara KEK pada Ibu Hamil dengan BBLR. Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik deskriptif dengan rancangan Kohort Retrospectif. Populasi penelitian adalah semua ibu yang melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Kamonji tahun 2015. Pengambilan sampel menggunakan Tehnik Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 290 ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase ibu hamil yang mengalami KEK 69 ibu (23,8%) dan BBLR sebanyak 58 bayi (20%). Terdapat hubungan yang bermakna antara KEK pada ibu hamil dengan BBLR dengan nilai p=0,000. KEK merupakan Faktor Risiko terhadap kejadian BBLR dengan nilai RR= 4,215 (RR > 1). Kesimpulan bahwa ada hubungan antara KEK pada ibu hamil dengan BBLR. Ibu hamil dengan KEK memiliki risiko 4 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR. maka disarankan agar meningkatkan deteksi terhadap ibu hamil dengan melakukan pengukuran LILA secara Rutin pada ibu hamil serta melakukan penanganan segera dan optimal pada ibu hamil dengan KEK.
Anemia Kehamilan dan Jarak Persalinan dengan Kejadian Perdarahan Postpartum di RSUD Undata Palu Propinsi Sulawesi Tengah Sumiaty Sumiaty; Udin Udin; Aminuddin Aminuddin
Husada Mahakam Vol 4 No 5 (2017): November 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.663 KB) | DOI: 10.35963/hmjk.v4i5.104

Abstract

ABSTRAK Perdarahan post partum akibat anemia dan jarak persalinan yang terlalu dekat jumlahnya semakin bertambah. Jarak persalinan yang terlalu dekat dapat meningkatkan resiko pada kehamilan seperti anemia dan sebagai penyulit saat persalinan karena kondisi rahim ibu belum pulih sempurna Hal ini dapat terlihat dari data RSUD Undata tahun 2016 kasus dengan perdarahan pada ibu post partum terdapat 67 kasus (13%). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan anemia kehamilan dan jarak persalinan dengan kejadian perdarahan post partum. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan case control. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah semua ibu postpartum yang tercatat dalam Rekam Medik Rumah Sakit Undata Palu periode tahun 2016 yaitu sebanyak 67 orang (kasus) dan 67 orang (kontrol), jadi total sampel sebanyak 134 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu yang mengalami perdarahan postpartum lebih berisiko terjadi pada ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan dan jarak persalinan < 2 tahun. Hasil analisis bivariat diperoleh ada hubungan antara anemia dalam kehamilan (nilai p: 0,000) dan jarak persalinan (nilai p: 0,000) dengan kejadian perdarah postpartum. Ibu yang anemia memiliki risiko 28 kali untuk mengalami perdarahan postpartum (OR= 28,571) sedangkan ibu yang jarak persalinan < 2 tahun memiliki risiko 19 kali untuk mengalami perdarahan postpartum (OR=19,3). Kesimpulan ada hubungan antara anemia dalam kehamilan dan jarak persalinan dengan kejadian perdarahan post partum. Diharapkan agar petugas kesehatan dapat aktif dalam pengawasan ibu selama hamil, keluarga aktif dalam menjaga kesehatan ibu selama hamil dan ibu dapat mengatur jarak persalinannya. Kata Kunci: Anemia kehamilan, Jarak Persalinan, Perdarahan Post Partum
PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN BERBASIS TANAMAN OBAT Sumiaty Sumiaty; Hastuti Usman; Febty Kuswanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.5594

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Samabahari, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan serta pengembangan desa pariwisata dengan cara memberdayakan masyarakat untuk Pengembangan Pariwisata Kesehatan berbasis tanaman obat. Metode yang digunakan untuk mendukung keberhasilan program yaitu: dengan pendekatan berbasis komunitas yaitu strategi pemecahan masalah langsung ke sasaran. Pada metode ini peserta mempraktikkan tentang hal yang mereka dapatkan pada pelatihan tentang Penanaman dan Pengembangan Pariwisata Kesehatan berbasis tanaman obat serta pemanfaatan bahan lokal dengan bimbingan tim PPDM. Hasil kegiatan PPDM ini adalah terbentuknya Desa Pariwisata Kesehatan berbasis tanaman obat dan kemandirian Masyarakat dalam meningkatkan taraf perekonomian dengan memanfaatkan bahan lokal seperti Ikan. Abstract: This Community Service activity in Samabahari Village, Bolano District, Parigi Moutong Regency aims to achieve independence, improve the economy and community welfare, environmental conservation and development of tourism villages by empowering the community to develop medicinal plant-based Health Tourism. The methods used to support the success of the program are: with a community-based approach where problem-solving strategies go straight to the point, in this method participants practice what they get in training on the Planting and Development of Health Tourism based on medicinal plants and the use of local materials with the guidance of the PPDM team. The results of this PPDM activity are the formation of a medicinal plant-based Health Tourism Village and community independence in improving the level of the economy by utilizing local ingredients such as fish.
EDUKASI TERAPI PIJAT UNTUK MENJAGA SISTEM IMUN BAYI 6-12 BULAN DI MASA ADAPTASI KENORMALAN BARU Asrawaty Asrawaty; Sumiaty Sumiaty; Hasfany Asike
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.418 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i1.6360

Abstract

Abstrak: Selama masa pandemi, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 pada bayi dan balita. Salah satu pelayanan kesehatan yang dilakukan adalah pijat bayi dengan menggunakan gerakan-gerakan tertentu yang memiliki banyak manfaat. Kenyataannya, tidak banyak kader posyandu di kecamatan Layana yang terlatih melakukan pijat dengan teknik yang benar. Pijat bayi bisa dilakukan oleh orang tua tetapi kebanyakan orang tua takut untuk memijat bayinya sendiri. Tujuan pengabdian ini agar orang tua dan kader posyandu dapat memijat bayi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Kegiatan tersebut dilakukan melalui metode penyuluhan berupa tanya jawab dan pelatihan pijat bayi. Di awal kegiatan peserta diberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal peserta tentang pijat bayi, dilanjutkan dengan ceramah dan tanya jawab kemudian pelatihan. Diakhir kegiatan diberikan posttest untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta. Proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan sukses. Peserta sangat aktif, dalam memberikan pertanyaan dan terlihat dari hasil pretest berada pada kisaran 51-65% atau kategori sedang. Hasil Postest mengalami peningkatan pada kisaran 75-90% atau kategori tinggi. Kegiatan edukasi ini dinilai efektif untuk melakukan terapi pijat sesuai standar operasional prosedur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.Abstract: During the pandemic, various efforts were made to prevent the spread of COVID-19 in infants and toddlers. One of the health services provided is baby massage using certain movements that have many benefits. In fact, not many posyandu cadres in Layana sub-district are trained to do massage with the correct technique. Baby massage can be done by parents but most parents are afraid to massage their baby themselves. The purpose of this service is so that parents and posyandu cadres can massage babies to overcome various health problems and improve organ function. The activity was carried out through counseling methods in the form of questions and answers and baby massage training. At the beginning of the activity the participants were given a pretest to determine the participants' initial knowledge about baby massage, followed by lectures and questions and answers then training. At the end of the activity, a posttest was given to determine the increase in participants' knowledge. The process of implementing community service has been carried out successfully. Participants were very active, in asking questions and as seen from the results of the pretest the was in the range of 51-65% or the moderate category. Posttest results have increased in the range of 75-90% or high category. This educational activity is considered effective for performing massage therapy according to standard operating procedures to increase endurance.
Jarak Persalinan Berhubungan dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Undata Palu Tahun 2017-2018 Artika Dewie; Sumiaty Sumiaty; Rahmawati Tangahu
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 2 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.16.2.111-118

Abstract

Hampir 75% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi saat kehamilan dan persalinan seperti perdarahan dan infeksi setelah melahirkan, eclampsia dan preeklampsia, serta persalinan dan aborsi yang tidak aman. Komplikasi yang berkembang saat kehamilan dan persalinan sebagian besar dapat dicegah atau diobati. Perdarahan hebat setelah melahirkan dapat membunuh wanita sehat dalam beberapa jam jika dia tidak dirawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Undata Palu. Pengambilan data penelitian ini dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik RSUD Undata yang merupakan salah satu RS rujukan di Kota Palu Periode tahun 2017 – 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin multipara di RSUD Undata Palu periode tahun 2017 - 2018. Dengan menggunakan desain kasus kontrol, Besar sampel terdiri dari 37 sampel kasus dan 37 sampel kontrol. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai p-nya adalah <0,001 yang artinya terdapat hubungan antara jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Undata Palu. Dapat disarankan kepada petugas kesehatan dapat memberikan informasi yang tepat mengenai jarak persalinan yang tepat serta melakukan kegiatan edukasi guna pencegahan terjadinya perdarahan postpartum.
PENGARUH FAKTOR IBU DAN POLA MENYUSUI TERHADAP STUNTING BADUTA 6-23 BULAN Sumiaty Sumiaty
Jurnal Ilmiah Bidan (JIB) Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan pembangunan Nasional tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Kekurangan gizi dapat merusak kualitas sumber daya manusia, salah satunya adalah stunting. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan prevalensi stunting tahun 2013 adalah 37,2%, terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Total stunting di Sulawesi Tengah tahun 2013 sebesar 41% dan di Kota Palu sebesar 21,42%. Faktor risiko Stunting meliputi faktor rumah tangga dan keluarga, makanan pendamping ASI dan praktek pemberian ASI yang tidak memadai, serta infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor ibu dan pola menyusui terhadap stunting pada BADUTA 6-23 bulan di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palu selama 3 bulan mulai bulan Agustus sampai dengan Nopember 2015. Desain penelitian Kohort Retrospective, jumlah sampel sebanyak 65 Rumah Tangga dengan teknik pengambilan sampel “purposive sampling”. Alat ukur yang digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk standarisasi instrumen. Data dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat. Hasil analisis multivariat (OR ; 95% CI) menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap stunting dalam penelitian ini adalah tidak melakukan antenatal care dengan OR=4,57 (3,05-6,85), tinggi badan ibu <150 cm dengan OR=3,57 (2,47-5,16), tidak inisiasi menyusu dini dengan OR=3,04 (2,71-3,40) dan Jarak Kelahiran <3 tahun OR=2,81 (1,78-4,42). Kesimpulan bahwa faktor risiko stunting adalah tinggi badan ibu, jarak kelahiran, tidak inisiasi menyusu dini dan tidak melakukan Antenatal Care.
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19 Kerjasama Poltekkes Kemenkes Palu dengan Komisi IX DPR RI di Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara Fahmi Hafid; Nasrul Nasrul; Aminuddin Aminuddin; Amsal Amsal; Andi Bungawati; Saharudin Saharudin; Hasanudin Hasanudin; Lisnawati Lisnawati; Zainul Zainul; Junaidi Junaidi; Gusman Gusman; Masudin Masudin; Putu Candriasih; Nurjaya Nurjaya; Elvyrah Faisal; Sumiaty Sumiaty; Muliani Muliani; Anna Veronica Pont; Hanum Sasmita; Irsanty Collein; Taqwin Taqwin; Kadar Ramadhan
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.052 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.1143

Abstract

The Healthy Community Movement (Germas) is a systematic and planned action that is carried out jointly by all components of the nation with awareness, willingness and ability to behave in a healthy manner to improve the quality of life. The purpose of community service is the socialization of healthy community movement in the era of adaptation to new habits of Covid-19 in collaboration with the Poltekkes Kemenkes Palu with Commission IX of the Indonesian House of Representatives in Amurang, South Minahasa, North Sulawesi. The Participatory Action Research activity method is in the form of socialization and education based on theory and practice related to proper and proper hand washing, proper and proper use of masks, distribution of masks, hand sanitizers and soap and COVID-19 vaccination. The Healthy Community Movement socialization presented resource person Felly Estelita Runtuwene, SE Chair of Commission IX DPR RI in Amurang, South Minahasa Regency, North Sulawesi, Monday, October 23, 2021. The participants were 200 people from the South Minahasa community, North Sulawesi Province. After the socialization activity, participants understood Germas better during the Covid-19 period. Implementation of healthy community movement socialization in the Era of Adaptation to New Covid-19 Habits The collaboration between the Poltekkes Kemenkes Palu in Palu and Commission IX of the Indonesian House of Representatives in Amurang, Minahasa, South, North Sulawesi, went well and public health achievements increased.   ABSTRAK Germas merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuan Pengabdian masyarakat adalah sosialisasi Germas di era adaptasi kebiasaan baru Covid-19 kerjasama Poltekkes Kemenkes Palu dengan Komisi IX DPR RI di Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara. Metode kegiatan Participatory Action Research berupa sosialisasi dan edukasi berbasis teori dan praktik terkait cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara memakai masker yang baik dan benar, pembagian masker, hand sanitizer dan sabun serta vaksinasi covid-19. Sosialisasi Germas menghadirkan narasumber Felly Estelita Runtuwene, SE Ketua Komisi IX DPR RI di Amurang Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara pada Senin 23 Oktober 2021. Peserta sebanyak 200 orang berasal dari masyarakat Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Setelah kegiatan sosialisasi, peserta semakin memahami Germas di masa Covid-19. Pelaksanaan Sosialisasi Germas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Covid-19 Kerjasama Poltekkes Kemenkes Palu dengan Komisi IX DPR RI di Amurang Minahasa Selatan Sulawesi Utara berjalan dengan baik dan capaian kesehatan masyarakat meningkat.  
Pelatihan Pemanfaatan Terapi Komplementer sebagai upaya Penanganan Dismenorhoe pada Remaja Putri Sumiaty Sumiaty; Putri Mulia Sakti; Hasnawati Hasnawati
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Juli - September
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.224 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i3.1256

Abstract

Most women who have menstruated often experience menstrual pain (dysmenorrhea). As many as 12.5% ​​of teenage girls in Denpasar have been absent from school activities due to their dysmenorrhea. Other studies have shown that untreated dysmenorrhea will cause problems such as absenteeism from school, decreased academic achievement, adolescents tend to withdraw from relationships, and restrictions on daily activities. The purpose of this service activity is to increase the knowledge, understanding, and skills of young women regarding the use of complementary therapies as an effort to treat dysmenorrhea. Methods of conducting counseling about dysmenorrhea and its handling as well as training in the use of complementary therapies (warm water compresses, ginger water decoction, and exercise). The results of this activity were, of 30 teenagers around 96% experienced an increase in knowledge, understanding, and skills in overcoming dysmenorrhea non-pharmacologically (complementary therapy). The complementary therapy that was chosen the most by adolescents was warm water compresses (42%) then ginger water decoction (32%) and the rest chose exercise (22%). Suggestions for the Puskesmas It is better to provide counseling and training related to adolescent problems because one of the characteristics of adolescents is high curiosity so to avoid wrong information it must be facilitated with the right source of information. ABSTRAK  Sebagian besar wanita yang telah menstruasi sering mengalami nyeri haid (dismenorhoe), Sebanyak 12,5% remaja putri di Denpasar pernah absen dari kegiatan sekolahnya akibat dismenore yang dialami. Penelitian lain menunjukkan bahwa dismenorhoe yang tidak di obati akan menimbulkan masalah seperti ketidakhadiran remaja di sekolah, penurunan prestasi akademik, remaja cenderung menarik diri dari pergaulan dan adanya pembatasan aktivitas sehari – hari. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan para remaja putri terkait pemanfaatan terapi komplementer sebagai upaya penanganan dismenore. Metode pelaksaan penyuluhan tentang dismenorhoe dan penanganannya serta pelatihan pemanfaatan terapi komplementer (kompres air hangat, rebusan air jahe dan senam). Hasil dari kegiatan ini, dari 30 remaja sekitar 96% mengalami peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam mengatasi dismenorhoe secara non farmakologi (terapi komplementer). Adapun terapi komplementer yang paling banyak dipilih oleh remaja adalah kompres air hangat (42%) kemudian rebusan air jahe (32%) dan selebihnya memilih senam (22%). Saran bagi pihak Puskesmas Sebaiknya memberikan penyuluhan dan pelatihan yang terkait dengan permasalah remaja karena salah satu karakteristik remaja adalah rasa ingin tahu yang tinggi sehingga untuk menghindari informasi yang keliru harus difasilitasi dengan sumber informasi yang benar.
Edukasi Mitigasi Kesehatan Reproduksi pada Masyarakat Desa Sibalaya Utara dan Sibalaya Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah: Education on Reproductive Health Mitigation in the Community of North and South Sibalaya Villages, Sigi Regency, Central Sulawesi Sumiaty Sumiaty; Siti Hadijah Batjo; Taqwin Taqwin; Widya Pani; Niluh Nita Silfia; Hastuti Usman; Kadar Ramadhan; Dwi Erma Kusumawati; Wery Aslinda; Metrys Ndama; I Wayan Supetran; Mohamad Fadli Dg. Patompo; Baharuddin Condeng; Junaidi Junaidi; Fajrillah Kolomboy; Zainul Zainul; Djunaedil Syukur Sulaeman; Novarianti Novarianti; Saharudin Saharudin; Ni Made Ridla Nilasanti
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Januari-Maret
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.225 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v4i1.1654

Abstract

The preparation of individual equipment in reproductive health mitigation during disasters is not known by the community. The people of Sibalaya Village have never received education on reproductive health mitigation kits during disasters. The purpose of community service is to prepare the community in reproductive health mitigation during disasters in Sibalaya Village, Tanambulawa Sub-district, Sigi, Central Sulawesi. The service method is health education and demonstration on reproductive health mitigation kits. The service was carried out in North and South Sibalaya Villages, Sigi Regency, Central Sulawesi, from October 19 to October 24, 2022. The target audience are pregnant women, mothers with toddlers, adolescent girls, and couples of reproductive age, with a total of 38 participants. The education media used a PowerPoint presentation with an LCD projector. Evaluation was conducted through pre and post-tests using a questionnaire. The service results showed that 100% of participants knew about the risk groups during disasters, >70% knew about the color of the kit, 92.11% knew about the contents of the kit, and 97.37% knew about the availability of transportation during referrals. The post-test was conducted by asking participants directly, and those who answered correctly were given a reproductive health mitigation kit as a prize. Two participants were able to demonstrate the use of the mitigation kit. The conclusion of the service is that there is an increase in knowledge, and participants can demonstrate the use of reproductive health mitigation kits. It is recommended to form a village reproductive health mitigation team and provide training.
Pengetahuan dan Minat berhubungan dengan Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Program Vaksinasi Covid-19 Sumiaty Sumiaty; Hastuti Usman; Christina Entoh; Ni Ketut Hendriani; Sarliana Sarliana; Yuli Admasari
Jurnal Bidan Cerdas Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jbc.v5i1.1666

Abstract

Introduction: Pregnant women infected with Covid-19 are at risk of experiencing miscarriage and preterm birth. From a total of 232 pregnant women, 8 individuals (3.4%) have been vaccinated against Covid-19 at Kinovaro Primary Health Center. Objective: To identify factors associated with the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program. Method: This study employed an analytical research design with a Cross-Sectional approach. The population consisted of all pregnant women in the working area of Kinovaro Primary Health Center. The sample size was 43 respondents, selected using consecutive sampling technique. The research instrument was a questionnaire, and data analysis included univariate and bivariate analyses using the chi-square test. Results: There is a significant association between knowledge and interest with the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program (p value 0.000). There is no association between residential distance and the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program (p value 0.56). Conclusion: There are two factors (knowledge and interest) that are associated with the participation of pregnant women in the Covid-19 vaccination program, and one factor (distance) that is not associated. Recommendations: Healthcare professionals are encouraged to enhance their efforts in providing effective education to individuals and families, especially pregnant women, to maintain a positive mindset and seek information about health, particularly regarding Covid-19 vaccination.
Co-Authors Ade Irma Yulianti Gunawan Adel Vita Masya Dupa Adhyanti Adinda Adinda Aminuddin Amsal Andi Bungawati Anna Veronica Pont Ansar Ansar Ansar Asrawaty Asrawaty Azizah Saleh Azwar Azwar Candriasih, Putu Christina Entoh Christine Christine Condeng, Baharuddin Dedi Mahyudin Syam Dewie, Artika Dian Kurniasari Dian Mega Listiawati Diana N. Sinurat Djunaedil Syukur Sulaeman Dwi Erma Kusumawati Dwi Yogyo Suswinarto Eka S. Riyanto Ekasari Dewi Pertiwi Erlina Erlina Evie, Sova Fahmi Hafid Faisal, Elvyrah Fajrillah Kolomboy Febti Kuswanti Gusman Hamsiah Hamsiah Hamsiah Hamsiah Hanum Sasmita Hardin Hardin Hasanudin Hasanudin Hasdrini Hasdrini Hasfany Asike Hasnawati Hasnawati Hasni Hasni Hastuti Usman I Wayan Supetran I Wayan Supetran Irawati Tampuyak Irsanty Collein Junaidi Junaidi Kadar Ramadhan Kartini Lasman Lili Suryani Lili Suryani Linda Linda Lisnawati Mardiani Mangun Masda Masda Masudin Masudin Masudin Masudin Mohamad Fadli Dg. Patompo Mooammar Safari Muhammad Yani Muliani Nasrul Ndama, Metrys Ni Ketut Hendriani Ni Made Ridla Nilasanti Niluh Nita Silfia Novarianti Novarianti Nur Annisa Nurfatimah Nurfatimah Nurindah Nurindah Nurjaya Nurmiaty Nurmiaty Putri Mulia Sakti Rahmawati Tangahu Raoda Raoda Rina Tampake Ros Arianty Rugayah Said Saharudin Saharudin Salman Salman Sarina Sariman Sarliana Sarliana Selvi Alfrida Mangundap Silfia, Niluh Nita Siska Farlina Siti Hadijah Batjo Sitti Aminah Sri Musriniawati Hasan Sri Restu Tempali Sri Sutiwi Sri Yanti Kusika Suastira Sudarman H Melangka, Yulianus Sukmawati Sukmawati Sumarni Sumarni T. Iskandar Faisal Taqwin Taqwin Tjitrowati Djaafar Tondong, Henrietta Imelda Udin Udin Unun Fadliah Wery Aslinda Wery Aslinda Widya Pani Wijianto Yasmin H Yuli Admasari Yuli Vebrianti Yulianus Sudarman H Melangka Yuni Sartika Yuyuk Eva Fitriyanti Zainul