Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Age Limit for Marriage in Brunei Darussalam in Maslahah and Legal Politics Perspectives Liky Faizal; Abd Qohar
Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum dan Hukum Islam
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jm.v6i1.1334

Abstract

Brunei Darussalam which embraces Islamic law reform must be carried out in line with what is the goal of Islamic law itself, which is to fulfill the demands of the instincts of human life, and must be based on maslahah which is in line with the principles of maqoshid al-shari'ah and in accordance with the objectives law in the legal system. The formulation of the problem in this article was related to the age limit of marriage in Brunei Darussalam in the perspective of law and politics. The purpose of this research was to understand the legal and political review of the legal determination of the age limit of marriage in Brunei Darussalam. The research type was library research, by collecting data obtained from library research sourced from several books, theses, journals and articles related to the title to be discussed. This research used a juridical, normative, philosophical, and historical approach that served as the answer and solution to the problems that exist in the community and state. The results of this research were that the application of the concept of maslahah to the minimum age limit for marriages in Brunei Darusslam had not been carried out optimally because the country had local wisdom that was still considered in accordance with the context of their respective countries. In the political perspective of legal regulations the minimum age of marriage in Brunei Darussalam still needed to be improved in its justice, legal certainty, and legal usefulness.
STATUS HUKUM NIKAH MUT’AH DALAM PERSPEKTIF MAHMUD SALTUT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PEMBAHARUAN HUKUM KELUARGA DI INDONESIA Liky Faizal; Abd. Qohar
Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol 9, No 01 (2021): Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/am.v9i01.1331

Abstract

Studi ini mengkaji pemikiran Mahmud Syaltut mengenai keabsahan hukum nikah mut’ah serta kontribusinya terhadap pembaharuan hukum keluarga di Indonesia. Rumusan pada makalah ini adalah bagaimana hukum nikah mut’ah dalam perspektif Mahmud Syaltut dan kontribusinya terhadap pembaharuan hukum keluarga di Indonesia?. Adapun tujuan penulisannya adalah untuk mengetahui hukum nikah mut’ah dalam perspektif Mahmud Syaltut dan kontribusinya terhadap pembaharuan hukum keluarga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode kualitatif, penelitian pustaka (library research), teori sad-dzariah, pendekatan filosofis untuk memudahkan penulis untuk pengumpulan dan pengolahannya. Analisis data menggunakan teori dan pendekatan tersebut secara bertahap dan berlapis menggunakan grounded research, yakni peneliti menganalis fenomena nikah Mut’ah  yang terjadi dengan teori kritik nikah Mut’ah Mahmud Syaltut. Hasil penelitian, Mahmud Syaltut memberikan pandangan mengenai perkawianan, mensyaratkan adanya niat untuk hidup menetap bersama selamanya, sehingga Mahmud Syaltut memberikan pemahaman bahwa nikah mut’ah dipandang haram, karena tidak mencukupi syarat yang disebutkannya.  Keharaman nikah Mut’ah yang dirumuskan oleh Mahmud syaltut sejalan dengan tujuan perkawinan yang termaktub dalam Kompilasi Hukum Islam Bab II Pasal 2 yang menegaskan bahwa perkawinan itu bukanlah bersifat sementara tetapi untuk selamanya yang tujuan akhirnya adalah membentuk keluarga sakînah, mawaddah dan rahmah. Akan tetapi isi Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974 yang berbunyi “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya”, itu seolah memberikan penafsiran akan sahnya nikah mut’ah, padahal konsep perkawinan mut’ah bertentangan dengan KHI dan tujuan perkawinan sebagaimana yang dijelaskan oleh Mahmud Syaltut. Sehingga diperlukan adanya perbaikan didalam undang-undang perkawinan, agar “perkawinan harus dicatatkan” tertuang di dalam rukun perkawinan pada perumusan Undang-Undang Perkawinan.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH (ASWAJA) MELALUI KITAB JAUHARATUT TAUHID DI PONDOK PESANTREN AL-FATTAH CANDIRENGGO SINGOSARI MALANG Abdul Qohar
Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan Vol 3, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Turatsuna : Jurnal Keislaman dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.702 KB)

Abstract

AbstrakPondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang sifatnya tradisional untuk tafaqquh fiddin (memperdalam ilmu agama Islam) dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup (way of life). Tantangan berat setiap pesantren adalah bagaimana cara pembelajaran aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang efektif agar aqidah para santri menjadi kokoh. Pembelajaran kitab klasik dalam disiplin ilmu aqidah Ahlu Sunah wal Jama’ah itu banyak sekali. Diantara kitab-kitab tersebut adalah kitab Jauharatut Tauhid.Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran kitab Jauharatut Tauhid di pesantren al-Fattah Candirenggo Singosari Malang, efektivitas pembelajaran yang mencakup efektivitas selama proses pembelajaran dan efektivitas sebagai metode pembelajaran yang menghasilkan tujuan yang menjadi harapan, yaitu dapat mengerti dan mengamalkan materi ajar secara baik.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif kualitatif. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis.Kesimpulan yang diperoleh peneliti adalah konten akidah  Aswaja dalam  kitab Jauharatut Tauhid  adalah konsep hukum ilmu ushuluddin (pokok-pokok agama). Metode dalam pembelajarannya adalah bandongan dan sorogan. Sedangkan tingkat efektivitasnya sudah baik dan mengalami peningkatan kualitas secara signifikan. Hasil pembelajaran kitab Jauharatut Tauhid di Pondok Pesantren ini kusus aspek kognitif termasuk dalam kategori belum baik dengan indikator nilai  muhafadhah (hafalan) kurang baik, nilai menterjemah nadham kurang baik dan nilai menjabarkan setiap nadham juga kurang baik. Kata Kunci: efektifitas pembelajaran, ahlus sunnah wal jama’ah.  AbstractIslamic boarding school is one of the traditional Indonesian Islamic educational institutions for tafaqquh fiddin (studying the knowledge of Islam) and practicing it as a way of life. The big challenge for every Islamic boarding school is how to teach the Ahlus Sunnah wal Jama'ah creed effectively so that the aqidah of the students becomes solid. The yellow book learning in the discipline of Ahlu Sunah wal Jama'ah aqidah is a lot. Among these books is the book Jauharatut Tauhid.This study aims to determine the effectiveness of learning the book of Jauharatut Tauhid at Pesantren al-Fattah Candirenggo Singosari Malang, the effectiveness of learning which includes effectiveness during the learning process and effectiveness as a teaching method that produces the expected goals, namely being able to understand teaching materials well.The method used in this study is a qualitative descriptive method. While the data collection using interviews, observation, and documentation, then analyzed.The conclusion obtained by the researcher is that the content of Aswaja's faith in the book Jauharatut Tauhid is the legal concept of ushuluddin science (religious principles). The method of learning is bandongan and sorogan. While the level of effectiveness is good and has significantly improved quality. The results of learning the book of Jauharatut Tauhid at this Islamic Boarding School, especially the cognitive aspect, are included in the not good category with indicators of poor muhafadhah (memorization) value, the value of translating nadham is not good and the value of describing each nadham is also not good. Keywords: effectiveness of learning, Ahlus Sunnah wal Jama'ah. 
PENGGUNAAN VARIETAS PADI GENJAH DAN KOMITMEN KEMITRAAN DALAM MENDUKUNG SISTEM PERBENIHAN TERPADU Ike Rachmawati; Inti Amaliah; Abdul Qohar
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi adalah tanaman pangan makanan pokok di Indonesia. Berbagai program kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas padi telah dilakukan. Salah satunya dengan penggunaan varietas unggul baru genjah dan menumbuhkembangkan petani penangkar benih padi. Pada Musim Tanam 2021/2022 dilaksanakan Kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) di wilayah Kab Serang dan Kota Serang. P3BTP merupakan kegiatan penumbuhkembangkan penangkar benih padi dengan menanam varietas genjah dengan pola kemitraan pemasaran benih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan petani penangkar benih padi sebelum dan sesudah menggunakan varietas genjah dan komitmen kemitraan di kegiatan P3BTP. Penelitian dilakukan di Kabupaten Serang dan Kota Serang sebagai pelaksana program P3BTP. Penelitian ini menggunakan data realisasi Sertifikasi dan Produksi Benih Padi dan Palawija pada UPTD–Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (PSBTPHP) Dinas Pertanian Provinsi Banten Tahun 2021 dan 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis uji-t dua sampel bebas (independent t-test). Hasil perhitungan data parameter penelitian (produksi, produktivitas, pendapatan) menunjukkan nilai signifikansi (Sig) sebesar < α 0,05. Nilai signifikansi produksi sebesar 0,011; nilai signifikansi produktivitas sebesar 0,012 dan nilai signifikansi pendapatan sebesar 0,010. Dengan kata lain, terdapat peningkatan hasil produksi, produktivitas dan pendapatan penangkar benih padi sesudah menggunakan VUB Genjah yaitu varietas Cakrabuana Agritan dan Padjadaran Agritan dengan pola kemitraan pemasaran pada kegiatan P3BTP.
Implementasi Pemenuhan Hak Pasca Mediasi di Pengadilan Agama Kota Salatiga M. Yusuf Khummaini; Abdul Qohar; Khasan Alimuddin
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 23, No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v23i3.3619

Abstract

One of the advantages of resolving disputes tharough the mediation process in court is that the likelihood of implementing the agreement is higher, so that the relationship between the disputing parties in the future is still possible to maintain well. However, this does not rule out the possibility that one of the parties does not implement the agreed peace outcome, so that the right of one of the other parties are not fulfilled and cause another dispute. This study aims to examine the fulfillment of post-mediation right at the Salatiga City Religion Court. This Reseach was conducted using qualitative method. Data was obtained from field study, and using depth iterview technique. The approach used is empirical-juridical.The implementation of post-mediation rights fulfillment at the Salatiga City Religion Court has been well implemented, especially in cases that are entirely succesfull and are revoked or get a stipulation from the court as a deed of peace. However, in cases that are only partially successfull in the mediation process, it gas not been well implemented.