Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Gambaran Faktor Risiko Kejadian Abortus Spontan pada Ibu Hamil di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2017-2018 Sari, Yollin Noviana; Herfanda, Esitra; Putri, Intan Mutiara
Jurnal Sehat Mandiri Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 17, No.1 Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v17i1.427

Abstract

Abortion is the release of fetus in the uterus before 20 weeks or less than 5 months of pregnancy and the fetus weights less than 500 gram. In addition, the fetus still cannot live outside the uterus. The risky factors of abortion are mother’s age, parity, previous abortion history, education, occupation, and the distance of pregnancy with the previous pregnancy. The study is to investigate the frequency distribution of risk factors of spontaneous abortion of pregnant women at Panembahan Senopati Regional Public Hospital of Panembahan Senopati Bantul in 2017 – 2018. The study was analytic in type. The population of the study was 60 pregnant women. The samples of the study were 54 pregnant women. The samples were taken using total population. The analysis method was univariat analysis to reveal frequency distribution. The study revealed that 54 people experienced spontaneous abortion and 40 people (74.1%) experienced imminens abortion and 14 people (25.9%) experienced incompletes abortion. The risk factors of spontaneous abortion based on univariat analysis were non-risky age, safe parity 91, 2, and 3), non - spontaneous abortion history, non- anemic condition, educational level of senior high school, working status, and more than 2 years of pregnancy distance. It is suggested that health officers perform midwifery care on pregnant women experiencing spontaneous abortion.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MENGONSUMSI TABLET FE DI MTS NEGERI 2 SLEMAN Zidny, Amalia; Rohmah, Fayakun Nur; Herfanda, Esitra
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43301

Abstract

Prevalensi anemia pada remaja sebesar 32% yang berarti 3-4 dari 10 remaja mengalami anemia. Upaya pemerintah dalam pencegahan anemia dengan mencanangkan program pemberian tablet Fe setiap minggu pada remaja putri. Pengetahuan remaja putri terkait anemia akan membentuk perilaku dalam mengonsumsi tablet Fe. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di MTs N 2 Sleman kepada 12 remaja putri, sebanyak 75% sudah patuh dalam mengonsumsi tablet Fe, tetapi masih ada 25% remaja putri yang masih belum patuh dalam mengonsumsi tablet Fe. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe pada remaja putri di MTs N 2 Sleman. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu remaja putri kelas VII di MTs N 2 Sleman sebanyak 81 siswi, dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini analisis univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi variabel independen dan dependen, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Dari hasil penelitian mayoritas remaja putri memiliki pengetahuan cukup (53,1%) akan tetapi tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe (58%). Hasil uji chi-square dengan indikator tingkat pengetahuan dengan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe diperoleh nilai significancy 0,275 atau > 0,05 dapat disimpulkan bahwa Tidak Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe Pada Remaja Putri di MTs N 2 Sleman.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Laila R Meradji; Esitra Herfanda
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komplikasi ibu dan janin yang banyak dijumpai adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan muda yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan, tetapi yang tersering adalah abortus. Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dimana usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian abortus di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain case control. variabel dalam penelitian ini adalah umur ibu, pendidikan, pekerjaan, riwayat abortus sebelumnya, riwayat penyakit, anemia dan paritas dengan kejadian Abortus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yaitu 118 responden. Data yang diperoleh dengan mengambil data sekunder dari rekam medik RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mulai dari tahun 2022-2023. Hasil uji statistik menggunakan chi-square diperoleh terdapat hubungan antara umur (p-value= 0,000), pendidikan (p-value= 0,369), pekerjaan( p-value=0,022), riwayat abortus (p-value= 0,000),anemia (p-value= 0,295), paritas (p-value= 0,000),riwayat penyakit (p-value= 0,369 dengan kejadian Abortus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pihak Rumah Sakit dapat menyediakan akses lebih luas untuk layanan konsultasi dan pemeriksaan dini bagi pasien dengan riwayat penyakit.
POSYANDU BALITA DI MASA PANDEMI COVID-19 Evi Wahyuntari; Esitra Herfanda
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v2i1.367

Abstract

Latar belakang: Pandemi Covid-19 berdanpak terhadap seluruh aspek termasuk dalam pelayanan posyandu yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan posyandu perlu melakukan inovasi untuk penyesuaian baru. Tujuan: pelatihan inovasi pelayanan posyandu di masa pandemic seperti pelaksanana posyandu tatap muka, konsultasi melalui media sosial. Permasalahan: yang dihadapi mitra adalah berdasarkan identifikasi jumlah balita di Posyandu Jinten 5 b sebanyak 20 balita dimana selama masa pandemi tidak dapat melakukan pemeriksaan tumbuh dan kembang sehingga tidak diketahui tumbuh kembang balita. Metode : diberikan penyuluhan terkait covid-19 dan pelaksanaan posyandu masa pandemic, pemanfaatan media sosial dan dan pelayanan kesehatan. Hasil:. Terdapat 5 kader yang megikuti sosialisasi, WAG sebagai media informasi dan pelaksanaan pelayanan posyandu telah dilakukan sesuai dengan protocol kesehatnd an door to door selama PKKM Darurat Jawa-Bali. Simpulan: Pelayanan Posyandu memegang peran penting dalam pemantauan tumbuh kembang balita sehinga inovasi media sosial selama masa panndemi sangat membantu dalam hal penyampaian informasi kesehatan ibu dan anak.
Efektivitas Pemberian Edukasi Kesehatan Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Di Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Gamping Puspitasari, Arum Dea; Esitra Herfanda; Evi Wahyuntari
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.446

Abstract

Kurangnya edukasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja berdampak pada rendahnya pengetahuan tentang cara menjaga kebersihan organ reproduksi, yanh dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Remaja membutuhkan pemahaman yang tepat untuk menjaga personal hygiene, terutama saat pubertas. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian edukasi kesehatan reproduksi terhadap tingkat pengetahuan remaja kelas VII di SMP Muhammadiyah 2 Gamping. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan desain pretest-posstest one geoup dengan populasi kelas VII berjumlah 102 siswa yang diambil menggunakan teknik total sampling. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan menggunakan media Power Point. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner sebelum dan sesudah edukasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil dalam penelitian ini setelah dilakukan uji statistic menggunakan Wilcoxon pada pengetahuan laki-laki dan perempuan menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 atau <0,05 yang dapat diartikan bahwa ada pengaruh efektivitas pemberian edukasi kesehatan reproduksi terhadap tingkat pengetahuan remaja di kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Gamping.
Hubungan Berat Badan Lahir dan Panjang Badan Lahir Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggulan Kulon Progo Ayu Anggraini; Luluk Rosida; Esitra Herfanda
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.500

Abstract

Latar belakang : Stunting adalah keadaan di mana ukuran atau tinggi anak-anak tidak selaras dengan norma umurnya. Hal ini mencerminkan adanya gangguan dalam pertumbuhan fisik anak (Pertiwi et al., 2025). Salah satu faktor risiko terjadinya stuntingadalah berat badan lahir rendah, yaitu berat bayi ≤ 2.500 gram saat lahir, serta panjang badan lahir, yaitu panjang bayi ≤ 47 cm. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Berat Badan Lahir dan Panjang Badan Lahir terhadap kejadian Stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Nanggulan Kulon Progo. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan case control, melibatkan populasi 887 balita. Sampel terdiri dari 45 kasus dan 45 kontrol, Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui buku KIA/KMS dan Rekam medis. Hasil : Dari 90 sampel, 45 Balita (50%) mengalami stunting, sedangkan 45 (50%) tidak stunting. Jumlah balita berat badan lahir 17 (18,9%) dan panjang badan lahir 34 (37,8%). Analisis statistik menggunakan Chi-square menunjukkan p-value 0.000, yang menunjukan adanya hubungan signifikan antara berat badan lahir, panjang badan lahir, dan kejadian stunting. Kesimpulan : Terdapat hubungan berat badan lahir dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting di Puskesmas Nanggulan Kulon Progo.
Pengaruh Pemberian Video Dukasi Sadari Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Dalam Melakukan Praktik Sadari Intan Wahyu Anggraini; Esitra Herfanda; Elika Puspitasari
Indonesian Health Issue Vol. 4 No. 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v4i2.126

Abstract

One type of cancer that most often affects women and is the cause of death worldwide is breast cancer. According to data from GLOBOCAN (2020) new cases of cancer in Indonesia reached 68,858 cases (16.6%) ofatotalof 396,914 newcasesin Indonesia. Lackof knowledge isoneof the factors for women to do early detection of breast cancer. Efforts to increase knowledge of adolescent girls are one of them through SADARI counseling. Breast self-examination (SADARI) aims to determine the presence or absence of lumps in a woman's breast. The purpose of this study was to determine the effect of providing educational video SADARI through video media on the level of knowledge of adolescent girls at SMAN 1 Pengasih Kulon Progo. This study used a pre-experiment method and used a one group pretest- postest approach. The population was 131 female students with 63young women in class XI used as samples selected using stratified random sampling technique. Data obtained through the distribution of questionnaires to respondents were then processed using the Wilcoxon test. This study has the results of the majority there is an increase in knowledge before being given intervention through SADARI video media with a majority of 29 respondents (46.03%) and after being given intervention as many as 37 respondents (58.73%). The results of the Wilcoxon test obtained a significant value of 0.000(p <0.05) which means Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that there is an effect of providing health education using SADARI video media on the level of knowledge of adolescent girls at SMAN 1 Pengasih Kulon Progo. Suggestion: It is expected that the school is able to collaborate with the nearest health service to provide counselingon breastself-examination (SADARI) to all female students at SMA N 1 Pengasih Kulon Progo.