Articles
Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kebahagiaan Di Tempat Kerja, Bagaimana Dampaknya Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) ?
Syamsul Huda Pratama;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Herlina Siwi Widiana
Psycho Idea Vol 20, No 1 (2022): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (279.994 KB)
|
DOI: 10.30595/psychoidea.v20i1.12089
Organization citizenship behavior (OCB) merupakan isu penting dalam organisasi untuk mencapai efektifitas dan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keseimbangan kehidupan-kerja dan kebahagiaan di tempat kerja terhadap OCB. Seratus tiga puluh orang guru dari beberapa SMK Muhammadiyah di Yogyakarta berpartisipasi dalam studi ini Teknik sampling yang digunakan adalah teknik proportional sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah skala OCB, skala keseimbangan kehidupan-kerja, dan skala kebahagiaan di tempat kerja. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan, (1) keseimbangan kehidupan-kerja dan kebahagiaan di tempat kerja secara signifikan memengaruhi OCB, (2) keseimbangan kehidupan-kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB, (3) kebahagiaan di tempat kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB. Kebahagiaan di tempat kerja memiliki sumbangan efektif sebesar 17,09% terhadap OCB, lebih besar daripada keseimbangan kehidupan-kerja sehingga diharapkan sekolah dapat memperhatikan kebahagiaan di tempat kerja untuk meningkatkan OCB guru.
Kinerja Kontekstual dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Rion Nofrianda;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Herlina Siwi Widiana
Psycho Idea Vol 18, No 1 (2020): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (38.118 KB)
|
DOI: 10.30595/psychoidea.v18i1.6121
Penelitian ini bertujuan untuk menguji komitmen afektif sebagai moderator pada pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja kontekstual. Sebanyak 100 orang karyawan gerai makanan berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kepuasan kerja, budaya organisasi, komitmen afektif dan kinerja kontekstual. Analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif tidak mampu memoderasi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kontekstual, namun komitmen afektif secara signifikan mampu memoderisasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja kontekstual. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan perilaku kinerja kontekstual karyawan, organisasi dapat mendorong karyawan untuk menginternalisasikan budaya organisasi, memiliki kepuasan kerja yang tinggi dan membuat karyawan memiliki komitmen afektif terhadap organisasinya.
Hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dengan Kesiapan Berubah pada Guru dan Karyawan
Letty Efliyulia;
Erita Yuliasestu Diah Sari;
Fatwa Tentama
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15548/alqalb.v13i2.4305
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepmimpinan transformasional dengan kesiapan berubah. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan karyawan yang berjumlah 49 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan alat pengumpulan data berupa skala. Tekhnik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment dengan bantuan SPSS 23.00 For Windows. Hasil analisis product moment didapatkan hasil ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kesiapan berubah dengan nilai korelasi sebesar 0,558 dengan p = 0,000 (<0,05). Artinya, semakin tinggi kepemimpinan transformasional maka akan semakin tinggi pula kesiapan berubah guru dan karyawan, sebaliknya semakin rendah kepemimpinan transformasional maka semakin rendah pula kesiapan berubah guru dan karyawan.
Kinerja Kontekstual Guru : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Afektif Dan Keterikatan Kerja
Januariya Laili;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Ciptasari Prabawanti
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 7, No 2 (2022): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ipteks.v7i2.6813
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional, komitmen afektif dan keterikatan kerja terhadap kinerja kontekstual guru sekolah vokasi. Terdapat kondisi positif dan negatif terkait dengan kinerja guru SMK Muhammadiyah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kepemimpinan transformasional, skala komitmen afektif, skala keterikatan kerja dan skala kinerja kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan transformasional, komitmen afektif dan keterikatan kerja terhadap kinerja kontekstual. Uji parsial menunjukkan pengaruh positif dan signifikan variabel kepemimpinan transformasional, keterikatan kerja terhadap kinerja kontektual. Penelitian ini juga menemukan tidak adanya pengaruh antara variabel komitmen afektif terhadap variabel kinerja kontekstual.
JOB DEMANDS AND WORK ENGAGEMENT: THE MEDIATING ROLE OF WORKPLACE WELL-BEING
Ratih Devi Aryanti;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Herlina Siwi Widiana
Jurnal Ipteks Terapan (Research Of Applied Science And Education ) Vol. 14 No. 4 (2020): Jurnal Ipteks Terapan ( Research of Applied Science and Education )
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (539.116 KB)
|
DOI: 10.22216/jit.v14i4.20
High work engagement can be supported by employees feeling happy and prosperous in the organization. Workplace well-being is important to have so that employees can exert their best performance to face all the demands in the work environment. Many studies have shown those job characteristics that are like job demands impact workers' well-being. This study aimed to determine whether there is an effect of job demands on work engagement with workplace well-being as a mediation. This study was conducted on 62 employees of X Publishers with a QRCP measuring instrument (21 items) to measure job demands, a workplace well-being scale (12 items) to measure workplace well-being, and a UWES measuring device (18 items) to measure work engagement. The data obtained were analyzed using the PROCESS by Hayes processed with SPSS for MacOS. The results indicated that job demands did not affect work engagement (p = 0.500). Workplace well-being was also proven not to mediate between job demands and work engagement (p = 0.508). Whereas workplace well-being has a very significant effect on work engagement (p = 0.000). Therefore workplace well-being is important to enhance work engagement of the employees
Gratitude dalam Konteks Organisasi
Muhammad Rafli Tarawih Abdul Salam;
Aulia Aulia;
Erita Yuliasesti Diah Sari
Jurnal Diversita Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31289/diversita.v6i1.3425
Gratitude memiliki peran dalam menjadikan lingkungan kerja sehat sehingga mampu meningkatkan motivasi serta mengarah pada kinerja karyawan menjadi lebih produktif. Meskipun pada dasarnya para ahli memiliki anggapan yang berbeda mengenani konsep gratitude namun keseluruhannya memberikan pemaknaan yang sama mengenai bagaimana gratitude mampu memberikan kontribusi di semua aspek positif di kehidupan manusia terutama di linkungan kerja. Metode tinjauan literatur digunakan untuk mengumpulkan materi yang relevan tentang topik ini untuk mengkaji lebih jauh mengenai gratitude dalam upaya memperluas pengetahuan dan menekankan efek positif dari gratitude dalam konteks organisasi. Kajian literatur ini menemukan bahwa bahwa gratitude memiliki relevansi dengan bidang organisasi. Gratitude menjadi lebih dari sekedar diperlukan di lingkungan kerja yang selalu berubah dinamika konfliknya, tujuannya adalah membuat karyawan tetap termotivasi, tertarik, dan loyal kepada organisasi. Gratitude dalam konteks organisasi berhubungan dengan perasaan membangun, menghargai, membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan bahagia, memengaruhi dan memperkuat hubungan antara manajemen dan rekan kerja. Graitude juga mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaiknya, dan berdampak pada kemungkinan peningkatan keberhasilan individu dan organisasi.
Pengaruh persepsi dukungan organisasi dan kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior (ocb) dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediator
Azhar Azhar;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Choirul Anam
AKUNTABEL Vol 16, No 1 (2019): April
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (392.338 KB)
|
DOI: 10.30872/jakt.v16i1.5371
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi dan kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior, untuk mengetahui pengaruh persepsi dukungan organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi, untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap OCB dan mengetahui peran komitmen organisasi sebagai variabel mediator dalam pengaruh persepsi dukungan organisasi dan kepuasan kerja terhadap OCB. Penelitian dilakukan pada karyawan salah satu hotel di dengan jumlah responden 125 karyawan. Responden penelitian ditentukan meggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala model summated rating 4 poin untuk mengukur 20 indikator. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil pengujian mendapatkan persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB, persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB serta komitmen organisasi dinilai secara signifikan memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan kepuasan kerja terhadap OCB. Keterbatasan yang dimiliki penelitian ini yaitu peneliti hanya mengukur respon subjek secara umum dan belum melihat secara spesifik pada masing-masing departemen.
JOB DEMANDS AND WORK ENGAGEMENT: THE MEDIATING ROLE OF WORKPLACE WELL-BEING
Ratih Devi Aryanti;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Herlina Siwi Widiana
Jurnal Ipteks Terapan (Research Of Applied Science And Education ) Vol. 14 No. 4 (2020): Jurnal Ipteks Terapan ( Research of Applied Science and Education )
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (539.116 KB)
|
DOI: 10.22216/jit.v14i4.20
High work engagement can be supported by employees feeling happy and prosperous in the organization. Workplace well-being is important to have so that employees can exert their best performance to face all the demands in the work environment. Many studies have shown those job characteristics that are like job demands impact workers' well-being. This study aimed to determine whether there is an effect of job demands on work engagement with workplace well-being as a mediation. This study was conducted on 62 employees of X Publishers with a QRCP measuring instrument (21 items) to measure job demands, a workplace well-being scale (12 items) to measure workplace well-being, and a UWES measuring device (18 items) to measure work engagement. The data obtained were analyzed using the PROCESS by Hayes processed with SPSS for MacOS. The results indicated that job demands did not affect work engagement (p = 0.500). Workplace well-being was also proven not to mediate between job demands and work engagement (p = 0.508). Whereas workplace well-being has a very significant effect on work engagement (p = 0.000). Therefore workplace well-being is important to enhance work engagement of the employees
THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL CLIMATE ON EMPLOYEE ENGAGEMENT
Jhon Mart Ramadan;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Fatwa Tentama
Jurnal Ipteks Terapan Vol. 15 No. 1 (2021): Jurnal Ipteks Terapan ( Research of Applied Science and Education )
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (540.733 KB)
|
DOI: 10.22216/jit.v15i1.161
Abstract This study aims to determine the effect of transformational leadership and organizational climate on employee engagement. The participants were active employees of 57 men and 49 women between age 22-42 years old representing each department. The instrument used is the employee engagement scale, transformational leadership scale, and organizational climate scale. The data analysis technique used is multiple regression analysis with SPSS 21.0 for windows. This study indicates that transformational leadership and organizational climate simultaneously and significantly affect employee engagement (p = 0.000; p < 0,01). Furthermore, transformational leadership has a positive influence on employee engagement (p = 0.005; p < 0,01) and organizational climate has a positive influence on employee engagement (p = 0.016; p < 0,05). This study shows that transformational leadership and organizational climate play a role in shaping employee engagement among employees. Employees have a greater chance of achieving engagement when they provide positive support, thus creating a conducive work environment. Keywords: employee engagement, transformational leadership, organizational climate
THRIVING DALAM SETING ORGANISASI: SEBUAH STUDI LITERATUR
Reskhy Deden Sulhija;
Erita Yuliasesti Diah Sari;
Herlina Siwi Widiana
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59027/alisyraq.v6i1.267
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aspek-aspek positif di tempat kerja seperti perilaku inovatif, kinerja individu, dan pengembangan diri hubungannya dengan thriving at work. Thriving at work adalah kondisi dimana seorang individu memiliki vitalitas dan kemauan untuk belajar di tempat kerja. Penulis menggunakan metode studi literatur untuk menggali hasil penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan topik yang diangkat. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa thriving at work efektif untuk memberikan pengaruh bagi pengembangan diri individu di tempat kerja.