Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE) PADA DEPARTEMEN PRODUKSI PT. BORSYA CIPTA COMMUNICA Hudaningsih, Nurul
Jurnal TAMBORA Vol 3 No 2 (2019): EDISI 7
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.603 KB) | DOI: 10.36761/jt.v3i2.278

Abstract

PT. Borsya Cipta Communica (PT.BCC) belum menerapkan pengukuran beban kerja pada setiap posisi.Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian antara beban kerja dan jumlah pekerja. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan pengukuran beban kerja sebagai dasar perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang optimal. Analisis beban kerja sangat penting untuk menghitung tepatnya berapa banyak karyawan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua tugas di bagian atau departemen pada perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi uraian aktivitas pekerjaan setiap pekerja, menganalisis beban kerja bagi setiap karyawan dan jumlah kebutuhan karyawan bagian produksi yakni dengan menggunakan metode FTE (Full Time Equivalent).Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai FTE pada posisi leader departemen produksi bagian Packing, operator packing bagian pemberian tepu, operator packing bagian pengepakan menggunakan plastik wrap, dan operator packing bagian pengepakan menggunakan kardus berturut-turut memiliki nilai sebesar 50 %, 252 %, 39 % dan 22 %. Dengan nilai FTE tersebut dapat diketahui bahwa jumlah karyawan optimal di posisi leader departemen produksi bagian Packing adalah 1 orang, operator packing bagian pemberian tepu adalah 3 orang, operator packing bagian pengepakan menggunakan plastik wrap adalah 1 orang, dan operator packing bagian pengepakan menggunakan kardus adalah 1 orang.
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL PADA STAF UNIT PELAKSANA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NASA TLX (STUDI KASUS: UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA) Hudaningsih, Nurul
Jurnal TAMBORA Vol 3 No 3 (2019): EDISI 8
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.844 KB) | DOI: 10.36761/jt.v3i3.401

Abstract

Aktivitas fisik dan mental merupakan poin utama yang menjadi penyebab terjadinya beban kerja yang umumnya dialami oleh staf. Oleh karena itu, beban kerja dapat dikatakan sebagai suatu hubungan antara kemampuan pekerja dengan besarnya tekanan yang dialami dalam melakukan suatu pekerjaan. Umumnya beban kerja yang sering dialami oleh staf Unit Pelayanan Teknis (UPT) adalah beban kerja mental yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan kerja (Universitas), toleransi dalam bekerja dan besarnya tekanan yang dialami dalam pekerjaan tersebut.  Lingkup yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu Universitas Teknologi Sumbawa yang memiliki 10 UPT (UPT Perpustakaan, UPT Pusat Bahasa, UPT Penerimaan Mahasiswa Baru, UPT International Office, UPT Beasiswa, UPT Kerjasama, UPT Teknologi Informasi, UPT Humas dan Protokoler, UPT Ruang Publik Kreatif dan UPT Pengelolaan Hutan Pendidikan dan Penelitian) yang dimana setiap UPT memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Pengukuran beban kerja mental dalam penelitian ini menggunakan metode NASA TLX (The National Aeronautics and Space Administration Task Load Index) dengan cara pemberian ratting dan pemberian bobot berupa pengisiaan kuisioner oleh staf di masing-masing UPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UPT yang memiliki beban kerja mental paling rendah yaitu UPT Perpustakaan (54,5), beban kerja mental sedang yaitu UPT Pusat Bahasa (77,4) , beban kerja mental paling tinggi yaitu UPT Beasiswa (86,4).
PEMETAAN DAN ANALISIS KOMPETENSI INTI PADA VALUE CHAIN KRE ALANG SEBAGAI PRODUK KHAS SUMBAWA Hudaningsih, Nurul
Jurnal TAMBORA Vol 3 No 3 (2019): EDISI 8
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.532 KB) | DOI: 10.36761/jt.v3i3.404

Abstract

Kre Alang merupakan kain khas Sumbawa yang menjadi identitas bagi masyarakat Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Perkembangan saat ini, Kre Alang tidak hanya dimiliki oleh penduduk Sumbawa. Pada saat ini, produksi 1 lembar Kre Alang memerlukan waktu di atas 1 bulan. Sedangkan harga jual satu lembar Kre Alang di atas 1,5 juta rupiah. Waktu pengerjaan dan harga jual yang cukup tinggi ini menjadi tantangan bagi UKM Kre Alang untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Daya saing produk didapatkan melalui pengupayaan strategi yang tepat. Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki UKM Kre Alang perlu dilakukan suatu perumusan strategi pengembangan yang dapat mengeliminir berbagai kendala yang dihadapi. Pendekatan strategi yang akan dipakai adalah analisis value chain, dimana dalam analisis value chain dapat digunakan sebagai alat analisis stratejik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, dimana perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah (value added) maupun penurunan biaya sehingga dapat membuat usaha lebih kompetitif. Analisis value chain dilakukan dengan 4 tahapan utama yaitu pengumpulan data primer dan sekunder berhubungan dengan pelaku setiap rantai nilai, aktivitas yang dilakukan oleh pelaku pada setiap rantai nilai nilai tambah dan nilai akhir setiap rantai nilai. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil berupa mapping value chain terdiri pelaku utama adalah supplier, pengrajin Kre alang, wholeseller dan retailer. Berdasarkan analisis value chain, kompetensi inti yang dapat menjadi dasar bagi keunggulan bersaing pengrajin Kre alang di Sumbawa adalah kemampuan para pengrajin dalam proses tenun yang tidak mudah untuk ditiru oleh penenun lain.  
Pemberdayaan Pemuda melalui Pelatihan Penggunaan Media Sosial Untuk Peningkatan Pemasaran Produk Desa Semamung, Kabupaten Sumbawa Nurul Hudaningsih; Miftahul Miftahul; Ryan Suarantalla
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.405 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v3i2.7125

Abstract

Kebijakan pemerintah one village one product menjadi tantangan bagi masyarakat desa. Keberlanjutan produk tidak hanya dari keberadaanya namun ditentukan juga dari seberapa berjalan kemasifan pemasaran produk. Pemasaran dan kemasan merupakan hal yang penting dalam upaya menarik minat calon konsumen. Media sosial online saat ini menjadi media yang digunakan untuk melakukan promosi. Dengan adanya perkembangan IPTEK yang pesat, aktivitas komunikasi yang sifatnya konvensial perlahan-lahan menuju ke aktivitas komunikasi yang bersifat digital. Social Responsibility Community (SRC) Desa Semamung merupakan organisasi kepemudaan yang terletak di Desa Semamung. SRC memiliki potensi besar untuk dapat membantu pemasaran produk desa. Namun terdapat kekurangan pengetahuan dan keterampilan para pemuda Desa Semamung dalam pemasaran online. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini merupakan upaya mensinergiskan potensi anak muda di SRC Desa Semamung terhadap media sosial untuk pemasaran produk lokal Desa Semamung. Program dilakukan dengan pelatihan desain kemasan menggunakan Software Corel Draw, pelatihan promosi menggunakan media sosial (Facebook dan Instagram) yang efektif serta pendampingan. Kesimpulan program ini adalah upaya mensinergikan potensi pemuda dan kebutuhan pemasaran produk desa sangat efektif. Selanjutnya mitra (SRC Desa Semamung) tertarik untuk terus mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang didapat melalui program untuk keberlanjutan pemasaran produk Desa Semamung. Kata Kunci : Pemberdayaan Pemuda Desa, Pemasaran, Produk Desa
Analisa Pengukuran Beban Kerja dengan Metode Stopwatch Time Study dan FTE di UD. Prasetya Rangga Nurul Hudaningsih; Ismi Mashabai; Riki Prayoga
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.292 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v8i1.697

Abstract

Industry actors are more competitive in the sophisticated industrial world. They must be able to manage their management system properly, thus it would be able to compete with other industries in the competitive world. Problems that occur in the home industry UD. Prasetya Rangga is a mismatch between the workload and the number of workers that resulting inefficiency of work as well as the increase of workload. This study aims to measure normal time as a reference for calculating workload as a basis for calculating the amount of worker while creating a production flow. Method of this study used FTE (Full Time Equivalent) to evaluate workforce requirements. The results of this study revealed that the workload received at the printing and drafting department was 35% while the drafting department was 146%, and the workload at the packing department was 39%. Based on the calculation of the FTE method, the optimal workforce requirements at UD. Prasetya Rangga of the production department, the court, and the printing number of proposed workers was 1 person whereas the actual number is 2 people. Then, there were 2 people that were proposed in the drafting department while the actual number was 1 person and there was 1 person that were proposed in the packing department while the actual number was 2 people.
PERBANDINGAN PERAMALAN PENJUALAN PRODUK AKNIL PT.SUNTHI SEPURIMENGGUANAKAN METODE SINGLE MOVING AVERAGE DAN SINGLE EXPONENTIAL SMOOTING Nurul Hudaningsih; Silvia Firda Utami; Wari Ammar Abdul Jabbar
Jurnal Informatika Teknologi dan Sains Vol 2 No 1 (2020): EDISI 3
Publisher : Program Studi Informatika Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.996 KB) | DOI: 10.51401/jinteks.v2i1.554

Abstract

Forecasting in the company is forecasting product sales to consumers. By knowing product sales can assist the company to provide materials to be produced and determine the production process itself. PT. Sunthi Sepuri is a pharmaceutical company. PT. Sunthi Sepuri often experiences marketing forecasting errors. This causes uncertainty in the amount of production so that it can cause employee productivity to decrease due to the increasing amount of production at any time. In this study demand forecasting will be held at PT. Sunthi Sepuri. This research apply the Single Moving Average and Single Exponential Smoothing methods, with the sample to be used is Aknil product, this product is a pain-relieving drug. Use the two methods to compare the most accurate forecasting methods and close to the actual value. The research methods start from gathering historical data, determining forecasting methods, forecasting calculations, determining the best method, and withdrawing conclusions. Based on the test results that the method that can be used to analyze data that has a small error rate is the Single Moving Average method. Forecasting results for July 2019 with the Single Exponential Smoothing method using ?: 0.8 are 408,488 caplets. As for July 2019, the Single Moving Average method is 466
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) TERHADAP PRODUKSI PIRING ROTAN ORONG TELU-SUMBAWA Nurul Hudaningsih
JURNAL INDUSTRI DAN TEKNOLOGI SAMAWA Vol 1 No 2 (2020): JITSA
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Sistem

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.405 KB) | DOI: 10.36761/jitsa.v1i2.816

Abstract

Some of the people in Orong Telu District have livelihoods in agriculture,plantations etc., one of which is the rattan raw material supply industry. One small industryrattan processing is a rattan industrial center such as the one in Orong Telu District. CenterThis rattan industry is the largest in Sumbawa Regency. Rattan processing hereproduced by the cutting system and the traditional system. Rattan production in Orong Telu Districtit has been marketed outside the district of Sumbawa with an average production capacity10-15 tonnes per week. This study aims to see the development of rattan processing inRattan Industry Center in Orong Telu District, analyzes the value chain of the industryyellow rattan in Orong Telu District, and determine the strategy for strengthening the rattan industry.
ANALISIS POSTUR KERJA PADA SAAT MENGGANTI OLI MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) DI BENGKEL BAROKAH MANDIRI Nurul Hudaningsih; Didi Rahman; Iwan Ahmad Jumari; Fazriansyah
JURNAL INDUSTRI DAN TEKNOLOGI SAMAWA Vol 2 No 1 (2021): JITSA
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Sistem

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.689 KB) | DOI: 10.36761/jitsa.v2i1.1018

Abstract

This research provides benefits to the Mandiri Barokah Workshop to produce good quality workers in terms of ergonomics. Ergonomics is the study of human relations with all the facilities found in the workplace with the aim of getting the maximum quality of work results. Ergonomics is synonymous with a harmonious relationship between humans, work facilities (tools or machines) and the work environment. This harmonious relationship causes humans to pay attention to good work posture in order to prevent all the worst that can happen, such as injury and exposure to disease. In addition to being beneficial for workers and the surrounding environment, work posture regulation is also beneficial in increasing productivity, such as increasing the level of concentration and accuracy in work. The methods used in this study are the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) and the Rapid Entire Body Assessment (REBA). The RULA method evaluates posture, strength and muscle activity that causes injury due to repetitive activities to detect risky work postures and make improvements as soon as possible. . Meanwhile the REBA method can be used to quickly assess the work position or posture of an operator's neck, back, wrists and feet. REBA did not take a long time to complete and perform a general score on the list of activities indicating the need to reduce the risk caused by the operator's work posture. Through these two methods, it will be observed that different work attitudes will produce different strengths. When working, posture should be done scientifically so that it can minimize musculoskeletal growth.
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK PEKERJA HELPER DENGAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN BIOMEKANIKA DI PELINDO III CABANG BADAS KABUPATEN SUMBAWA BESAR Nurul Hudaningsih; Dika Satria Mahardika
JURNAL INDUSTRI DAN TEKNOLOGI SAMAWA Vol 2 No 2 (2021): JITSA
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Sistem

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.459 KB)

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja saat ini penting untuk dijalankan bagi setiap perusahaan agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan produktif di lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan bagi para pekerja. Prioritas utama dalam melakukan aktivitas pekerjaan adalah keselamatan pekerja. Setelah ada jaminan keselamatan pekerja, maka selanjutnya syarat kesehatan pekerja harus dipenuhi. Pemenuhan kesehatan yang prima ini bertujuan agar pekerja dapat produktif dan tidak mengalami gangguan kesehatan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengalisa beban kerja fisik pekerja helper yang menggunakan Nordic Body Map (NBM) dan Biomekanika sebagai metodenya. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitian yaitu dilihat pada potensi beban kerja fisik pekerja helper di area kerja memiliki tingkat beban kerja yang tinggi sehingga dapat menyebabkan resiko cedera pada pekerja helper. Dikarenakan kedua nilai Lifting Index ? 1 dan keluhan dalam pengisisan kuisioner NBM, termasuk dalam tingkatan resiko yang tinggi. Kemudian pada Tingkat keparahan cedera pada otot-otot para pekerja helper yang paling tinggi terjadi pada otot bagian bahu dikarenakan rata-rata penilaian kuisioner berada pada rentang nilai “Tinggi”. Dimana nilai untuk pekerja helper 1 memiliki nilai 88 dan helper 2 memiliki nilai 90. Dimana pemilihan poin (SS) Sangat Sakit lebih dominan dibandingkan dengan pemilihan poin lainnya pada kuisioner NBM.
Analisis Potensi Bahaya Pada Pekerjaan Drainase Pada Proyek Pengendalian Banjir Di PT. Brantas Abipraya (Persero) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) Ikhsan Wasir Riski; Iksan Adiasa; Nurul Hudaningsih; Eki Ruskartina
JURNAL INDUSTRI DAN TEKNOLOGI SAMAWA Vol 3 No 2 (2022): JITSA
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Sistem

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.223 KB) | DOI: 10.36761/jitsa.v3i2.1966

Abstract

Brantas Abipraya (Persero) merupakan perusahaan yang mengerjakan Proyek Pengendalian Banjir dalam pengerjaan drainase yang terletak di kawasan Mandalika, Lombok Barat. Berdasarkan observasi di lapangan, ditemukan pada proses pemasangan L-Gutter berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang diakibatkan pekerja tidak menggunakan APD. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan kerja pada Proyek Pengendalian Banjir di PT. Brantas Abipraya (Persero). Metode yang digunakan adalah Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA). Berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian potensi bahaya yang telah dilakukan, terdapat enam potensi bahaya pada Proyek Pengendalian Banjir. Usulan perbaikan berdasarkan hirarki pengendalian K3 berupa pengendalian teknik, pengendalian administrasi, dan APD, yaitu memperbaiki jalan yang rusak, melakukan rekayasa jalan, membuat penahan tanah/gorong-gorong penahan tanah dan melakukan pengurasan air dan pembersihan lumpur yang menggenangi jalan, memasang rambu-rambu proyek yang bertuliskan jalan berlubang dan berlumpur, menandakan ekskavator sedang melakukan pemasangan L-Gutter, menandakan area longsor, dan menandakan area licin dan tergenang air. Selanjutnya, agar selalu menggunakan APD berupa helm safety, sarung tangan safety, kacamata safety, pelindung telinga, sepatu safety dan masker serta agar segera dilakukan teguran jika tidak menggunakannya. Penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja di Proyek Pengendalian Banjir PT. Brantas Abipraya (Persero) sehingga pekerja terhindar dari risiko kecelakaan kerja.