Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISIS RESPON GERAK FLOATING CRANE BARGE UNTUK DECOMMISSIONING STRUKTUR LEPAS PANTAI Nurman Firdaus Firdaus; Eko Budi Djatmiko; Rudi Walujo Prastianto; Muhammad Fajariansyah Ismail
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v15i1.4893

Abstract

Penerapan floating crane barge memiliki potensi besar untuk operasi pengangkatan struktur dalam mendukung decommissioning anjungan lepas pantai pasca operasi. Respon gerak floating crane barge dalam perairan bergelombang selama operasi pengangkatan struktur di laut menjadi faktor penting dalam menunjang operasional yang aman. Pada penelitian ini, respon gerak dinamis floating crane barge terhadap gelombang dilakukan dengan simulasi eksperimen di laboratorium maneuvering ocean basin. Model uji barge yang dilengkapi dengan struktur crane boom sederhana dibuat dengan perbandingan skala 1:28. Respon gerak model uji dievaluasi dengan kondisi gelombang reguler dan gelombang irreguler. Karakteristik gerak amplitudo dijasikan dalam grafik RAO yang mana hasilnya menunjukkan kesesuaian antara gelombang reguler dan irreguler. Respon gerak terhadap gelombang acak mengalami peningkatan secara signifikan terjadi dari kondisi gelombang Hs = 0.50 m, Tp = 4.00 s ke kondisi gelombang Hs = 1.00 m, Tp = 5.50 s untuk heave sebesar 2.8 kali, untuk roll sebesar 2.5 kali dan untuk pitch sebesar 1.5 kali.
Kajian Pengelolaan Kawasan Mangrove Pesisir Selatan Kabupaten Bangkalan Berdasarkan UU No 1 Tahun 2014 Daniel Mohammad Rosyid; Sujantoko Sujantoko; Haryo Dwito Armono; Eko Budi Djatmiko; Wisnu Wardhana; Rudi Walujo Prastianto; Yeyes Mulyadi; Nani Kurniati; Maulinna Kusumo Wardhani
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.925 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.26

Abstract

Implementasi UU No 1 tahun 2014 dan UU No 23 tahun 2014 terlihat dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Timur. Namun demikian, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Bangkalan dapat memanfaatkan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Penerapan Perpres No 80 tahun 2019 dapat menjadi pendorong terbangunnya kawasan wisata di pesisir Kecamatan Modung melalui pemanfaatan sumberdaya alamnya. Pesisir Selatan Kabupaten Bangkalan berupaya membangun desa pesisir dengan zona-zona wisata. Perencanaan pengelolaan kawasan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan dalam revisi RTRW tahun 2020 ini diharapkan dapat dilakukan kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi sebagai bentuk implementasi UU No 1 tahun 2014 dan UU No 23 tahun 2014 dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan terintegrasi.
Peningkatan Keselamatan Kapal Niaga dengan Sistem Pemuatan Berbasis Komputer Murdjito; Sujantoko; Setyo Nugroho; Eko Budi Djatmiko; Mahmud Mustain; Wisnu Wardhana; Wahyudi; Eka Wahyu Ardi
Sewagati Vol 7 No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6433.005 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v7i3.495

Abstract

Peningkatan kualitas keamanan dan keselamatan pelayaran Kementerian Perhubungan telah mencanangkan zero accident dengan mengeluarkan standar yang terkait dengan teknologi kapal, kelengkapan peralatan keselamatan di kapal, dan sertifikasi awak kapal. Untuk menjamin keselamatan pelayaran, maka kapal harus dinyatakan laik laut jika ingin belayar. Walaupun demikian tingkat kecelakaan kapal di laut masih tinggi. Dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran untuk mengatasi tingginya angka kecelakaan fatal maka diperlukan sarana pendidikan kepelautan yang memadai. Peningkatan mutu pendidikan formal dan sosialisasi tentang keselamatan pelayaran perlu disosialisasikan lebih luas dan lebih baik. Kecelakaan kapal sering disebabkan oleh tidak dilakukannya penataan muatan yang sistematis dan tidak dilakukannya perhitungan stabilitas secara akurat. Dengan alat perencanaan muatan berbasis komputer, maka perhitungan stabilitas kapal yang akurat dan otomatis dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran arti pemuatan dan stabilitas kapal pada operasi muat kapal. Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini adalah membuat prototipe materi pelatihan dan pendidikan keselamatan kapal secara sistematis dan terstruktur dengan perangkat lunak yakni iStow. Urgensi peningkatan keselamatan kapal sangat tinggi, mengingat kecelakan kapal sering kali bersifat fatal. Sehingga dapat mengganggu kehidupan sosial dan kegiatan perekonomian. Pemanfaatan teknologi tinggi akan dapat berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan pelayaran dan kesejahteraan awak kapal.
Fatigue Life Analysis of FSO Anchor Chain with Corrosion Effect Dewinta Putri Cahyaningtyas; Nur Syahroni; Rudi Walujo Prastianto; Eko Budi Djatmiko; Murdjito Murdjito; Hafizh Muhammad Naufal Shidqi
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16942

Abstract

In this study, the authors analyze the fatigue life of the anchor chain used to secure the Gamkonora FSO to the seabed. The objective is to determine the operational lifespan of the anchor chain by considering its fatigue life. The research begins with an analysis of the movement of the Gamkonora FSO under environmental loads in both free-floating and moored conditions to determine the tension in each anchor chain. Next, the anchor chain tension is calculated for various corrosion levels, namely 0%, 5%, 10% and 15%. Subsequently, the tension range and damage ratio values are determined using the T-N curve method based on Palmgren Miner’s failure law, with failure estimation carried out using the rainflow counting method. The numerical modeling results reveal that the largest translational motion behavior of the FSO occurs during heave motion, reaching 1.409 m/m, while the largest rotational motion is observed during roll motion, with a value of 3.463 deg/m when the FSO is fully loaded. The maximum tension recorded in the anchor chain is 1,695.14 kN at heading 90 under 0% corrosion conditions, with a safety factor of 4.53. Furthermore, the cumulative damage value from the T-N curve is obtained, with the largest value recorded as 0.0702. Based on the cumulative damage, the fatigue life of the anchor chain is estimated to be 14.25 years during its operational lifespan.
Design, Construction And Operational Plans Of An Electric Paddle Wheel For A Laminated Bamboo Slats River Cruise Boat Heri Supomo; Eko Budi Djatmiko; Setyo Nugroho; Wikaranosa Scotiandharu Supomo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 20, No 2 (2023): June
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v20i2.50503

Abstract

River cruise tourism in Indonesia has a moderately high potential as there are so many rivers in Indonesia that offer beautiful natural and urban views. However, majority of river cruiser boats still use outboard engines, both two-stroke and four-stroke combustion engines. The working system of the outboard engine is to carry out the combustion process of the fuel oil. This combustion process usually has a loud sound, leading to noise pollutants that can harm the environment and make passengers uncomfortable. Burning fossil fuels also causes the residual compounds that increases environmental pollution, especially carbon emissions. In this paper, an analysis will be carried out on the operational costs of a river cruise ship with electric paddle wheel propulsion. With a boat design with an LOA size of 5.4 m, breadth of 1.4 m, height of 0.8 m, draft of 0.3 m, and CB of 0.68, the paddle wheel diameter is 70 cm, blade width of 30cm, and 6 blades. The motor used to drive the paddle wheel has a power of 672.69 watts, with a battery capacity of 100 Ah. According to operational planning, benefits will be obtained, including zero carbon emissions, no noise and operational benefits can be up to 90% greater when compared to the out-board engine drive.