Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

KEMAMPUAN TANAMAN GENJER (LIMNOCHARIS FLAVA) DALAM MENURUNKAN KADAR LOGAM BERAT TIMBAL PADA AIR LIMBAH ARTIFISIAL Roci Lidiana; Dedy Suprayogi; Sulistiya Nengse
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 1 (2022): MARET 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i1.13034

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman genjer dalam menurunkan kadar logam Pb pada air limbah. Penelitian ini dilaksanakan secara ekperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan menggunakan dua faktor variasi, yaitu jumlah tanaman (5, 10, dan 15 tanaman) dan waktu paparan (3, 5, dan 7 hari). Jenis reaktor fitoremediasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu reaktor batch. Hasil penelitian menunjukan tanaman genjer mampu menurunkan logam Pb. Penurunan logam Pb yang paling efisien terjadi pada variasi 5 tanaman dengan lama paparan 7 hari yakni sebesar 0,06 ppm (99,6%). Namun, hasil penurunan tersebut belum memenuhi baku mutu air kelas 1 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 yaitu sebesar 0,03 ppm. Berdasarkan analisis statistik Kruskal-Wallis yang dilakukan, didapatkan P-value>0,05, atau tidak ada perbedaan nyata pada penggunaan variasi jumlah tanaman dan waktu paparan dalam menurunkan logam Pb.  Kata Kunci: Air Limbah, Fitoremediasi, Logam Berat Timbal, Tanaman Genjer.This study aims to determine the capability of yellow velvetleaf to reduce the Pb levels in wastewater. The research is accomplished by doing an experiment that uses a Completely Randomized Design (CRD)with two variation factor, the number of plants (5, 10, and 15 plants) and exposure time (3, 5, and 7 days). The type of phytoremediation reactor used in this study is a batch reactor. The result showed that yellow velvetleaf were able to reduce Pb. The most efficient reduction of Pb levels occurs in the variation of 5 plants with exposure time for 7 days which is equal to 0,06 ppm (99,6%). However, the results of this reduction have not met the class 1 water quality standard of Peraturan Pemerintah Nomer 22 Tahun 2021, which is 0.03 ppm. Based on the Kruskal-Wallis statistical analysis, it was found that the P value> 0.05, or there was no significant difference in the use of variations in the number of plants and exposure time in reducing Pb. Keywords: Lead Heavy Metal, Phytoremediation, Wastewater, Yellow Velvetleaf.
Pemetaan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dasar Serta Risiko Penyakit Pada Pondok Pesantren Di Kota Surabaya Widya Nilandita; Khuliyah Candraning Diyanah; Dedy Suprayogi
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 7 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v7i2.1452

Abstract

Sanitation is the most important health-related aspect of public health and the environment. Aspects of environmental health in sanitation include community clean water facilities, waste management, waste management, and management of sanitation facilities. Islamic boarding schools are one of the institutions that have problems in sanitation, cases are often found related to students who are infected with several diseases. This study aims to map the sanitation conditions and the risk of disease in Islamic boarding schools in the city of Surabaya. This study uses the observation method for data collection, then analyzed by quantitative description. The sanitation conditions of Islamic boarding schools in Surabaya City from the aspect of clean water are in a good category 55.2%, 41.4% very good, and 3.4% less. Based on the waste aspect, the category result sufficient, less, good, and very good is 52%,  24%, 17%, and 7%, respectively. Furthermore, based on aspects of toilet and bathroom hygiene, the majority was very good, 82.8%, sufficient category was 13.8%, and the good category was 3.4%; and based on wastewater aspects, 100% Islamic boarding school was a very good category. In conclusion, the sanitation conditions of Islamic boarding schools in Surabaya City based on the waste aspect are sufficient; however, based on clean water, the hygiene aspects of toilets and bathrooms, and the aspect of wastewater are very good.
Hubungan Kelembapan dan Pencahayaan dengan Kejadian Kusta Irul Hidayati; Funsu Andiarna; Dedy Suprayogi
Jurnal Teknologi Kesehatan (Journal of Health Technology) Vol. 16 No. 1 (2020): Juni
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.325 KB) | DOI: 10.29238/jtk.v16i1.424

Abstract

Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang dapat menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit kusta menimbulkan dampak yang sangat kompleks, selain dari segi medis juga meluas pada masalah sosial, ekonomi dan budaya. Dampak penyakit tersebut dapat menyebabkan keresahan baik penderita maupun keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kelembapan dan pencahayaan dengan kejadian kusta. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sampang Tahun 2018 dengan jumlah sampel 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji fisher exact didapatkan ada hubungan antara kelembapan (p=0,000) dan pencahayaan (p=0,006) dengan kejadian kusta.
Penilaian Kualitas Air Menggunakan Indeks Makroinvertebrata FBI Dan Biotilik Di Sungai Buntung, Sidoarjo Safira Anastasia; Ida Munfarida; Dedy Suprayogi
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i3.4541

Abstract

Sungai memiliki keanekaragaman ekosistem di dalamnya yang berupa flora dan fauna, dengan komunitas struktur yang sangat kompleks. Sungai Buntung merupakan salah satu sungai yang mengalir di Sidoarjo. Limbah pada staiun 1 berasal dari industry dan jugaberagam jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat sehari-hari yang tinggal di bantara sungai maupun limbah pertanian yang menyerap dari dalam tanah yang menyebabkan turunnya kualitas air sungai. Organisme yang umum digunakan untuk mengetahui tercemar atau tidaknya air sungai tersebut yakni makroinvertebrata. Makroinvertebrata merupakan hewan serangga air yang dominan di badan air tawar. Perbedaan taksa dari makroinvertebrata dapat dijadikan sebagai indikator yang menentukan kualitas perairan. Tujuan dari penelitian di sungai bunting ini mengetahui perbedaan kualitas air menggunakan metode family biotic index (FBI) dan Biotilik di Sungai Buntung. Jumlah kualitas air menggunakan FBI yaitu stasiun I sejumlah 6,72, untuk stasiun II sejumlah 6,21 dan untuk stasiun III sejumlah 5,79. Jumlah kualitas air menggunakan Biotilik yaitu untuk stasiun I sejumlah 1,25, untuk stasiun II sejumlah 1,25 untuk stasiun III sejumlah 1,5.
Analisis Toksisitas Akut LC50-96 Jam Limbah Laundri Terhadap Ikan Mujair (Oreochromis sp.) Nur Azizah Kartikasari; Dedy Suprayogi; Amrullah Amrullah
Jurnal Serambi Engineering Vol 7, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v7i4.5104

Abstract

Laundry waste is one of the wastes that is wasted when it is disposed of continuously and continuously. This results in the destruction of aquatic ecosystems, especially fish. This study aims to determine the value of LC50-96 hours of laundry waste on tilapia fish (Oreochromis sp.). This study begins by knowing the parameters of BOD, COD, TSS, NH3, and detergent at the stage of Range Finding Test and Acute Toxicity Test. In addition, pH, temperature, and DO parameters were also tested every day. After that, acclimatization was carried out for 7 days without feeding the fish. Then continued with the range Finding test stage for 96 hours with variations of 0% (control), 5%, 10%, 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%. The range obtained in the range Finding test stage is 20%. So that the variations in the acute toxicity test stageused include 6%, 9%, 12%, 15%, and 18%. After observing fish mortality approaching 50%, then these results were analyzed using Microsoft Excel. The LC50 value obtained in this test is 60002,5.
PERBEDAAN LAJU ALIR DAN VOLUME ADSORBEN KULIT PISANG KEPOK TEHADAP PENURUNAN LOGAM TIMBAL DALAM REAKTOR KONTINYU Khoiriyatun Nisak; RR Diah Nugraheni Setyowati; Dedy Suprayogi
Jurnal Reka Lingkungan Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekalingkungan.v10i3.232-241

Abstract

Meningkatnya kegiatan industri dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan lingkungan seperti terjadinya pencemaran akibat adanya logam berat pada air. Salah satu metode untuk menurunkan kadar logam berat pada air yakni dengan adsorpsi. Proses adsorpsi dapat dilakukan menggunakan adsorben sebagai zat penyerap dengan memanfaatkan limbah organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya konsentrasi logam timbal yang terserap dalam proses adsorpsi menggunakan adsorben limbah kulit pisang kepok dalam reaktor kontinyu dan menganalisa pengaruh variasi yang digunakan pada proses adsorpsi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan variasi laju alir (2,4, dan 6 ml/mnt) dan variasi volume adsorben (15, 20, dan 25 cm). Data hasil adsorpsi akan diolah menggunakan SPSS untuk dilakukan uji statistika menggunakan two way anova. Prasyarat data untuk uji two way anova adalah data harus berdistribusi secara normal dan bersifat homogen. Hasil dari penelitian  menunjukkan bahwa proses adsorpsi menggunakan adsorben limbah kulit pisang kepok dapat menyerap timbal sebesar 7,118 mg/l yakni dari kadar awal sebesar 7,401 mg/l menjadi 0,282 mg/l dengan tingkat efisiensi sebesar 94,5% dan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variasi laju alir pada proses adsorpsi.
Distribution and Abundance of Microplastics in Underground Rivers in the South Malang Karst Area: First Evidence in Indonesia Dedy Suprayogi; Teguh Taruna Utama; Moch Irfan Hadi; Tri Sunan Agung; Ziadatur Rizqiyah
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 16 No. 2 (2024): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v16i2.2024.101-109

Abstract

Introduction: The presence of microplastics in the environment increases the diversity of types of pollutants in waters, including clean water sources on the surface and underground. Karst areas have unique hydrological characteristics, with cracks and fissures between the rocks that can be potential routes for the transport and accumulation of microplastics in underground river flows. In this study, we want to know the distribution and abundance of microplastics in underground rivers in the karst area of South Malang, Indonesia. Methods: Samples were collected purposively from underground river of Lowo, Banyu and Sengik. Microplastics were prepared using a diluted solvent of 30% H2SO4 and 30% H2O2. The sediment sample was dried and then filtered twice using 300-mesh size nylon filters until microplastic particles accumulated. Results and Discussion: Microplastics were detected in all water samples, with an average abundance ranging from 1.8 to 2.3 particles per liter. Fibers were the dominant microplastic type, followed by fragments and films, while the color distribution includes blue, white, red, yellow, black, green, pink, and brown. Conclusion: Microplastic contamination has been found in underground river flows in the karst area of South Malang, Indonesia. Karst soil, traditionally viewed as a natural filter, is not impervious to plastic pollution. This suggests significantly higher surface contamination than previously assumed. Therefore, reducing surface pollution is essential to safeguard the precious quality of underground aquifers and protect public health above.
Phylogenetic Analysis and Mutation of Sars-Cov-2 in Bats in Karst Malang City, Indonesia Soedjajadi Keman; Moch Irfan Hadi; Dedy Suprayogi; Yudied Agung Mirasa
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 16 No. 2 (2024): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v16i2.2024.173-180

Abstract

Introduction: A group of people in China were hospitalized with an initial diagnosis of pneumonia of unknown cause. The patients were linked to a wholesale wet seafood and animal market in Wuhan, Hubei Province, China. The disease has spread to other provinces in China, Thailand, Japan, and South Korea in less than a month. SARS-CoV-2 was found to originate from bats. Therefore, this research aims to analyze SARS-CoV-2 mutation in bats in Malang Karst, Indonesia. Methods: Other bat body parts used as research samples include the brain, liver, kidneys, intestines, pancreas, fetus, blood, lungs, and ectoparasites. The samples were taken separately and placed in a container containing 10% PBF. For further analysis, we used RNA Extraction, Real-Time PCR, Sequencing, and CoV Gisaid mutation analysis software to analyze the sequencing data. Then, EMBL software will be used to analyze the phylogenetically. Results and Discussion: There was 1 sample that showed a positive result for Covid-19, namely the intestine of the Cynoptera brachyotis species. There were differences between SARS-CoV-2 in bats in Malang Karst in Indonesia compared to SARS-CoV from 2000 to 2019. The spike protein's receptor binding domain (RBD) is the most variable part of the coronavirus genome. Conclusion: From the research results, one positive sample was obtained using Real-Time PCR, and based on mutation analysis, mutations were found in SARS-CoV-2 against the SARS-CoV virus from 2000-2019. Further research is needed, especially regarding SARS-CoV-2 as a vaccine.
Analisis Kualitas Fisika-Kimia Air Sungai Goa Bawah Tanah Kawasan Karst Malang Selatan, Jawa Timur Suprayogi, Dedy; Utama, Teguh Taruna
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.75147

Abstract

Kelangkaan air sering terjadi pada kawasan karst karena daerah ini terdiri dari batuan-batuan berongga yang tidak dapat menampung air. Malang selatan merupakan daerah kawasan karst yang memiliki banyak sungai bawah tanah dimana sungai merupakan salah satu sumber utama penyedia air di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Akan tetapi, kualitas air perlu diperhatikan agar layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kualitas air sungai bawah tanah goa lowo, goa banyu dan goa sengik yang meliputi parameter fisik-kimia berupa PH, suhu, TSS, TDS, DO, BOD, dan COD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan membandingkan hasil pengukuran dengan peraturan pemerintah no 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sampel diambil secara duplo kemudian dihomogenkan untuk menjaga validitas. Titik pengambilan sampel berada pada zona luar mulut goa dan zona dalam dengan total sampel sebanyak 6 titik. Pengukuran sampel dilakukan dilokasi dan laboratorium lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan kualitas fisika-kimia pada sungai Goa Lowo, Goa Banyu, dan Goa Sengik telah memenuhi baku mutu lingkungan hidup dengan nilai rata-rata TDS, TSS, BOD, COD dan DO berturut-turut adalah 275,6, 0,5, 0,86, 8,03, dan 9,15 . Kesimpulan yang didapatkan adalah bahwa ketiga sungai bawah tanah tersebut telah memenuhi baku mutu lingkungan hidup dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat.
Perbedaan Efisiensi Massa Tanaman Azolla Microphylla Terhadap Penurunan Logam Berat Cr6+ dengan Sistem Batch Fariha, Nila; Suprayogi, Dedy; Amrullah, Amrullah
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 6, No 1 (2023): September
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v6i1.10989

Abstract

Azolla merupakan tanaman air yang biasa hidup di sawah, sungai, kolam-kolam maupun tempat tergenang lainnya, salahsatu spesies dari tanaman Azolla yaitu Azolla microphylla yang memiliki manfaat dapat menyerap logam berat termasuk Cr6+. Krom Heksavalen ini dapat menjadi sumber pencemar jika kadar nya melebihi baku mutu pada perairan. Proses penyerapan logam Cr6+ dilakukan dengan cara fitoremediasi menggunakan sistem batch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efisiensi massa tanaman Azolla microphylla dalam menurunkan kadar Cr6+. Penelitian dilakukan di laboratorium UIN Sunan Ampel Gunung Anyar, Surabaya, dilakukan selama 15 hari pada bulan Mei 2023 dengan metode deskriptif eksperimental laboratorium. Limbah yang digunakan adalah limbah artifisial dengan konsentrasi Cr6+ sebesar 9,91 mg/l. Variasi massa tanaman Azolla microphylla yang digunakan 100 gram pada reaktor X1, 200 gram pada reaktor X2, 300 gram pada reaktor X3, dengan variasi waktu paparan 0,2,4,6, dan 8 hari. Hasil penelitian sdengan massa tanaman 200 gram merupakan efisiensi penurunan tertinggi pada hari ke-6 sebesar 87,29% dengan hasil penurunan sampai konsentrasi 1,26 mg/l. Perbedaan efisiensi massa tanaman di uji statistik non parametrik kruskal wallis dengan hasil 0,705 yaitu Asymp.sig > 0,05 dan disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nyata variasi berat basah tanaman dalam menurunkan kadar Cr6+.