Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI PANTI WERDHA GRIYA ASIH LAWANG DAN DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Ade Firman; Tanto Hariyanto; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.104 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.442

Abstract

Kecemasan pada lansia memiliki gejala-gejala yang sama dengan gejalagejalayang dialami oleh setiap orang, hanya saja objek yang menyebabkankecemasan itu yang berbeda dan lansia sering mengalami kecemasan dengan masalah-masalah yang ringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara tingkat kecemasan lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang dan di Kelurahan Tlogomas Malang. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian correlation dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang yang berjumlah 26 orang, dan lansia di Kelurahan Tlogomas Malang yang berjumlah 26 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik uji t (t-test). Hasil penelitian sebagian besar tingkat kecemasan lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang masuk kategori tidak cemas sebanyak 16 orang (62%), dan sebagian besar tingkat kecemasan lansia di Kelurahan Tlogomas Malang masuk kategori tidak cemas sebanyak 17 orang (65%). Hasil analisis Uji T-Test di peroleh nilai Sig (2- tailed) 0,146 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan antara tingkat kecemasan lansia di Panti Werdha Griya Asih Lawang dan di Kelurahan Tlogomas Malang. Saran yang dapat direkomendasikan adalah hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur atau pertimbangan pemberian asuhan keperawatan kepada lansia sebagai health motivator (motivasi) dan health educator (pendidik). Kata kunci: Kecemasan, lansia
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KONSELING PERAWAT DI KLINIK VCT (VOLUNTERY COUNSELING TESTING) ROSELA RUMAH SAKIT MILITER MALANG Titin Indah Hartini; Tanto Hariyanto; Wahidyanti Rahayu H.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 2 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i2.929

Abstract

Konseling merupakan suatu rangkaian pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungannya.Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada ODHA serta membantu mengembangkan dirinya secara positif salah satunya melalui pelayanan bimbingan konseling yang diberikan oleh konselor yang profesional. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan konseling perawat di klinik VCT Rosela Rumah Sakit Militer Malang.Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental dengan metode pendekatan one group pre – posttest design. Populasi seluruh pasien HIV/AIDS 20-60 tahun yang berobat di klinik VCT Rosela RS Militer Malang berjumlah 54 orang. Besar sampel sebanyak 21 responden dengan teknik pengambilan Quota sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner skala HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety). Sedangkan alat yang digunakan untuk melakukan konseling atau penyuluhan dengan menggunakan media ceramah dan media visual: leaflet, SAP dan lembar balik tim PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit). Analisa data menggunakan uji statistik Paired t-tesdengan derajat kemaknaan 0,05. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan konseling HIV/AIDSdidapatkan 14 responden 66,7% responden berkecemasan berat dan sesudah diberikan konseling HIV/AIDS berkecemasan ringan 7 responden (33,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan Sig. (2-tailed)= 0,000< α 0,05 artinya terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan konseling HIV/AIDS. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti konseling pada keluarganya dan pendidikan kesehatan dengan media visual. ABSTRACT Counseling is a series of personality meetings with individuals aimed at providing help them to adapt more effectively to themselves and their environment. Effort that can be done to overcome the problems that occur in people living with HIV and help to develop themselves positively through counseling services provided by professional counselors. The purpose of research to knowing the difference of anxiety level of HIV / AIDS patient before and after giving counseling nurse at VCT clinic Rosela Hospital Military Malang. This research use pre experimental design with one group pre-post test design approach. The population is all patients of HIV / AIDS 20-60 years old who treated at the clinic VCT Rosella RS Militer amounted to 54 people. The sample size was 21 respondents with Quota sampling technique. The research instrument used to measure the Difference of Anxiety Level, using HRS-A scale questionnaire technique (Hamilton Rating Scale for Anxiety). While the tool used to conduct counseling or counseling using media lectures and visual media: leaflets, SAP and feedback sheet PKRS team (Hospital Health Counseling). Data analysis using Paired t-test statistic with degree of significance 0,05. Based on the result of the research before being given HIV / AIDS counseling, 14 respondents 66,7% of respondents were worried about weight and after being given HIV / AIDS counseling lightly 7 respondents (33,3%). The result of bivariate analysis shows Sig. (2-tailed) = 0,000
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) TERHADAP KADAR UREUM PADA TIKUS (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR DM TIPE 2 Yohanes Meo; Tanto Hariyanto; Novita Dewi
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.072 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.511

Abstract

DM tipe 2 adalah penyakit metabolik dengan karekteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM tipe 2 dapat menyebabkan gamgguan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan kadar ureum dalam darah. Umbi porang (A. muelleri Blume) mengandung serat larut glukomanan cukup tinggi (15–64% basis kering). Glukomanan memiliki kelebihan antara lain untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan sistem imun, menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, serta membantu menurunkan berat badan. Dosis porang yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 mg, 200 mg dan 400 mg. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) terhadap kadar ureum pada tikus (Rattus novergicus) strain Wistar DM tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan menggunakan pola post test only control group design. Sampel benar-benar dipilih secara random dengan jumlah 25 ekor tikus putih dan diberi perlakuan serta ada kelompok pengontrolnya. Data kemudian dianalisis dengan uji Independent T-test. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian diet tepung porang terhadap kadar ureum yang signifikan dengan p-value (0.830) > α (0.05). Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dosis 300 mg digunakan dan tikus ditempatkan dalam satu ekor perkandang. Kata Kunci : Diabetes militus Tipe 2, Porang, Ureum.
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA DI YAYASAN SLB BAKTI LUHUR MALANG Melkior Silvanus Yopi Balik; Tanto Hariyanto; Neni Maemunah
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 1 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.013 KB) | DOI: 10.33366/nn.v3i1.800

Abstract

Komunikasi yang dilakukan oleh perawat professional haruslah komunikasi yang memiliki teknik‚ terencana dan memiliki tujuan yang spesifik. Komunikasi yang seperti ini disebut komunikasi terapeutik. Keberhasilan komunikasi terapeutik antara perawat dan keluarga sangat menentukan hasil tindakan yang di harapkan, yaitu adanya kepuasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan keluarga siswa di SLB Bakti Luhur Malang.Desain penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang berada di LSB Bakhti Luhur Malang sebanyak 30 orangdan sampel penelitian menggunakan total sampling yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis yang digunakananalisa pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkanbahwa komunikasi terapeutik perawat hampir setengahnya dikategorikan sangat baik yaitu sebanyak 14 orang (46,7%),kepuasan keluarga sebagian besar dikategorikan sangat puas yaitu sebanyak 18 orang (60,0%), dan hasil analisisdidapatkan nilai signifikansi = 0,000 (p-value ≤ 0,05) yang berarti data dinyatakan sangat signifikan yaitu terdapathubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan keluarga di SLB Bakti Luhur Malang. Petugas kesehatan khususnya perawat diharapkan untuk selalu memperhatikan komunikasi dengan pasien, terutama komunikasi terapeutik fase orientasi, fase kerja, fase terminasi, karena ketiga fase ini selalu berhubungan dengan pasien sehingga dapat memberikan dampak persepsi bagi pasien berupa kepuasan.
HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER DIPOLIKLINIK RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Sujati Sujati; Tanto Hariyanto; Wahidyanti Rahayu H.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.892 KB) | DOI: 10.33366/nn.v1i1.415

Abstract

Asupan Nutrisi dapat diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak dan protein yang merupakan sumber energy yang dibutuhkan untuk metabolisme dasar dan aktifitas sehari-hari kelebihan asupan energi tersebut merupakan awal dari obesitas. Sedangkan sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, berkadar garam tinggi dan mengandung rendah serat merupakan konsekuensi dasar timbulnya penyakit vaskuler dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan asupan nutrisi dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional. Populasinya adalah pasien yang berobat di poli rawat jalan Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Sebanyak 20 respoden dengan teknik pengambilan sampel simple purposive sampling.Analisa data yang digunakan adalah t pearson dengan taraf signifikan α= 0,05. Pengambilan dan penggalian informasi diperoleh melalui lembar foodrecall 3 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan sebaran tidak linier,sedangkan hasil uji t-pearson yang diperoleh menunjukkan koefisien korelasi 0,003 dengan p value 0,525 (>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan nutrisi energi dengan tekanan darah pada pasien di RSPW Malang.Penelitian selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan acuan mengenai asupan nutrisi dengan Angka Kecukupan Gizi dan Indeks Massa tubuh dan melakukan analisa lebih lanjut terkait asupan nutrisi makro dan mikro. Kata kunci : Asupan Nutrisi, Tekanan Darah, Hipertensi Primer
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) DI PUSKESMAS KAWANGU KECAMATAN PANDAWAI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pendrita Melkianus Kabonju Hita; Tanto Hariyanto; Lasri Lasri
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.377 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.647

Abstract

Indonesia memiliki jumlah perokok aktif dengan prevalensi 67% laki-laki dan 2,7% wanita dan data TBC Indonesia menurut depkes RI tahun 2010 sebanyak 294.731 kasusTBC. Kebiasaan merokok merusak mekanisme pertahanan paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara konsumsi rokok dengan kejadian penyakit tuberculosis (TBC). Desain penelitian mengunakan desain cross sectional dengan pendekatan kohort retrospektif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 69 pasien di Puskesmas Kawangu Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur Provinsi NTT dan sampel penelitian menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji spearman rank. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebanyak 30 responden (43,5%) mengalami konsumsi rokok sedang dan sebanyak 40 responden (58,0%) mengalami penyakit TBC positif, sedangkan hasil spearman rank didapatkan nilai p-value = 0,000 < α (0,05) atau H1 diterima, artinya “ada hubungan antara konsumsi rokok dengan kejadian penyakit tuberculosis (TBC) di Puskesmas Kawangu Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur 2015”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan penderita TBC dapat mengurangi perilaku merokok yang berlebihan.
EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN OTOT PROGRESIF TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Mira Pratiwi; Tanto Hariyanto; Vita Maryah Ardiyani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3, No 3 (2018): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/nn.v3i3.1308

Abstract

Hipertensi adalahsuatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat untuk sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkanya,sehingga terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penerapan terapi relaksasi nafas dalam dan terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Pagersari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 60 penderita hipertensi dengan penentuan sampel penelitian menggunakan purposive sampling sehingga sampel yang digunakan sebanyak 30 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Metode analisa data yang di gunakan yaitu uji paired t test dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian membuktikan sebelum diberikan terapi nafas dalam seluruh (100%) responden memiliki hipertensi tahap 2, namun setelah melakukan terapi nafas dalam separuh (50%) responden mengalami hipertensi tahap 1. Sedangkan sebelum diberikan terapi otot progresif seluruh (100%) responden mengalami hipertensi tahap 2, namun setelah melakukan terapi otot progresif kurang dari separuh (40%) responden mengalami hipertensi tahap 1. Hasil uji paired t test membuktikan terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dengan sesudah diberikan relaksasi nafas dalam dan terapi relaksasi otot progresif terhadap hipertensi dengan p value relaksasi nafas dalam = (0,000) < (0,050) dan p value relaksasi otot progresif = (0,000) < (0,050). Penderita hipertensi perlu melakukan salah satu kegiatan yang mudah seperti relaksasi nafas dalam atau terapi relaksasi otot progresif secara teraturdalam situasi yang tenang atau sebelum tidur untuk penyembuhan hipertensi. ABSTRACT Hypertension is a disorder of the blood vessels that results in the supply of oxygen and nutrients, which are carried by the blood, is hampered to the body's tissues that need it, resulting in an abnormal increase in blood pressure in the arteries continuously for more than one period. The aim of research to determine the effectiveness of the application of deep breathing relaxation therapy and progressive muscle relaxation therapy on blood pressure in patients with hypertension in the village of Malang Regency Pagersari Ngantang.The study design using a quasi-experimental design using the approach of non-randomized control group pretest posttest design. The population in this study were 60 patients with hypertension with the determination of the sample using purposive sampling so that the sample used as many as 30 people. Data collection techniques used were questionnaires. Data analysis method used is test paired t test using SPSS.The research proves before therapy is given to breath in more than half (60%) of respondents have hypertension stage 2, but after the breath therapy in the half (50%) of respondents have hypertension stage 1. While before therapy is given progressive muscle more than half (60% ) of respondents have hypertension stage 2, but after doing progressive muscle therapy less than half (40%) of respondents have hypertension stage 1. the test results paired t test to prove there is a difference in blood pressure before the given relaxation after deep breathing and progressive muscle relaxation therapy against hypertension with deep breathing relaxation p value = (0.000)
HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA ANTENATAL DENGAN PERCEPATAN SEKRESI KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM DI RSIA MW MALANG Whaisna Switaningtyas; Tanto Hariyanto; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.229 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan payudara antenatal dengan percepatan sekresi kolostrum pada ibu post partum di RSIA MW. Perawatan payudara masa antenatal sangat diperlukan dalam masa persiapan sebelum menyusui. Perawatan payudara bermanfaat dalam menjaga kebersihan payudara, merangsang kelenjar puting susu yang ada dalam payudara sejak dini, serta mempersiapkan mental ibu dalam menyususi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian korelasi, dengan jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah perawatan payudara masa antenatal, sedangkan variabel dependen adalah percepatan sekresi kolostrum. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum di RSIA MW berjumlah 30 orang yang melakukan ANC dan diberikan penjelasan tentang perawatan payudara di RSIA MW maupun di fasilitas kesehatan lain. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa checklist kegiatan perawatan payudara, sedangkan untuk mengetahui percepatan pengeluaran kolostrum digunakan teknik observasi waktu sejak bayi lahir hingga ASI keluar pertama kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perhitungan seluruh responden didapatkan nilai koefisien Korelasi Spearman rank sebesar -0,861. Nilai |-0,861| > 0,362 yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara skor perawatan payudara dan sekresi kolostrum dan hubungan yang terjadi adalah hubungan berkebalikan, artinya ada hubungan antara perawatan payudara masa antenatal dengan percepatan sekresi kolostrum pada ibu post partum di RSIA MW. Disarankan agar ibu hamil yang mempunyai keinginan memberikan ASI eksklusif sejak dini tanpa ada pemberian susu formula agar memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi sebelum proses persalinan, diantaranya adalah perawatan payudara antenatal.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANJUT USIA DALAM MELAKSANAKAN SENAM LANJUT USIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Fedelia Susanti Rebu; Tanto Hariyanto; Vita Maryah Ardiyani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.176 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i1.157

Abstract

Senam Lanjut usia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Efektifitas pelaksanaan senam lanjut usia ditentukanoleh bagaimana lanjut usia berpartisipasi didalamnya dan bagaimana keluarga memberikan dukungan kepadalanjut usia berupa sikap kepedulian, perhatian, serta bantuan baik secara informasional, instrumental, maupun emosional. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lanjut usia melaksanakan senam lanjut usia di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Metode penelitian ini berupa penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 27 responden dengan jumlah populasi lanjut usia yang berada di Kelurahan Tlogomas dengan teknik purposive sampling. Dukungan keluarga dari 27 responden tergolong baik, tetapi ada juga yang memberikan dukungan keluarga cukup dan dukungan keluarga kurang kepada lanjut usia dalam melaksanakan senam lanjut usia. Analisis pearson product moment antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lanjut usia melaksanakan senam lanjut usia didapatkan pada derajat kemaknaan menunjukan bahwa nilai p = 0,482 dan nilai korelasi sebesar 0,144 atau 14,4 %. Hipotesis H0 ditolak, artinya tidak ada hubungan erat antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lanjut usia dalam melaksanakan senam lanjut usia. Dukungan keluarga yang diberikan sudah sangat baik, tetapi kurangnya kemauan dan kemampuan dari lanjut usia tersebut yang membuat lanjut usia tidak teratur dalam mengikuti senam lanjut usia. Proses penyadaran masyarakat akan pentingnya senam lanjut usia merupakan hal penting dilakukan oleh pihak-pihak terkait (dinas kesehatan melalui pemerintah desa atau kecamatan). Kata Kunci :Dukungan keluarga, Kepatuhan dan Senam Lanjut Usia
HUBUNGAN ANTARA LAMA MELIHAT TAYANGAN TELEVISI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK BANI AHMAD TLOGO INDAH KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Naomi Sakti Daindo; Tanto Hariyanto; Ragil Catur Adi W.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.638 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.662

Abstract

Penelitian pada film anak-anak yang dilakukan oleh Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) bekerja sama dengan Balitbang tahun 2003 menunjukkan bahwa adegan antisosial (52%) lebih banyak dari pada adegan prososial (48%). Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan motorik halus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lama melihat tayangan televisi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia pra sekolah di TK Bani Ahmad Tlogo Indah Kecamatan Lowokwaru Malang. Desain penelitian adalah penelitian observasional. Sampel sebanyak 20 orang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji sperman rank. Hasil penelitian membuktikan bahwa lama melihat tayangan televisi pada anak usia pra sekolah sebagian besar sangat lama melihat tayangan televisi dan perkembangan motorik halus pada anak usia pra sekolah sebagian besar mengalami perkembangan motorik halus baik. Hasil uji sperman rank didapatkan nilai p-value = 0,045 < α (0,05) yang berarti ada hubungan antara lama melihat tayangan televisi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia pra sekolah di TK Bani Ahmad Tlogo Indah Kecamatan Lowokwaru Malang. Orang tua perlu mengawasi anak saat melihat tayangan televisi sehingga tidak terjadi dampak negatif dari melihat tayangan televisi yang berlebihan bagi anak.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Firman Ahda Suhanda Aini Nurul Amalia, Salma Andi Amrullah Andri Budianto Angelika Christin Role Ani Sutriningsih Anjelina Marta Lupa Arahaf Abdi Ardi Panggayuh Ardiwanto Umbu Tanda Ardiyani, Vita Maryah Ari Suryandi Arizqu Irfan Ardiansah Atik Kurniawati, Atik Aurelia Mau Keo Budi Susatia Damaris Arista Lende Dedi Sumadi Diana Diana Doddy Rakhmadi edy suyanto Ekowati Retnaningtyas Elaspriani Elaspriani Elaspriani Kunto Elisabeth Tea Endang Sri Dewi Hastuti Suryandari Erlisa Candrawati Evi Susanti Fasty Aklima Fauzi Riki Hidayat Fedelia Susanti Rebu Felisiana Felisiana Filsa Destiara Fitria Hayati Glorianita A.R De Araujo Hamka Hamka Hari Sukanto Adi Helmi Herawati, Helmi Hirdayanti Finisia Holyness Nurdin Singadimedja Hupitoyo Hupitoyo Hupitoyo, Hupitoyo I Gusti Agung Komang Diafari Djuni Hartawan Iga Kurnia Rohmah Inra Inra Iwan Muliawan Joko Santoso Joko Suwito Lasri Lasri Lisa Wulandari M. Miftahuz Zubaidi Maemunah, Neni Maria Diah Ciptaning Maria Helmiana Muda Marta Ina Kaka Meity Sarah Melkior Silvanus Yopi Balik Miftahur Rahman Mikhayandi John Lede Mira Pratiwi Misda Misda Moh. Fachrizal Rosyid Mudayatiningsih, Sri Mujito Mujito, Mujito Naomi Sakti Daindo Ni Luh Putu Eka Sudiwati Ni Luh Putu Eka Sudiwati Ni Luh Putu Sudiwati Nia Lukita Ariani Nia Lukita Ariani Novita Dewi Nuraisyah Siregar Padoli Padoli Pendrita Melkianus Kabonju Hita Pery Pery Priyo Sasmito Ragil Catur Adi W. Rinda Rinda Rita Mahareni F. Rizhal Hamdani Rudi Febrianto Rudimin Rudimin Selia Wilhelmina Sendra, Eny Setyarini, Arika Indah Sisilia Ndore Sisilia Niman Siti Zubaidah Sri Rahayu Sujati Sujati Sulasmini Sulasmini Sulasmini Sulasmini Sulasmini Sulasmini Swaidatul Masluhiya AF Tatang Irawan Urli Titin Indah Hartini Tri Johan Agus Yuswanto Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas Wahyu Dini Metrikayanto Wahyuningsri . Wahyuningsri ., Wahyuningsri Whaisna Switaningtyas Widiani, Esti Wisundari Wisundari Yanti Rosdiana Yeremias Utun yohana yohana Yohanes Daud Djawa Yohanes Suni Yosefina Dede Moruk Yovita Lai Hane Yudhawati, Sherlyana Kartika Yuliani Yuliani Zakariya Zakariya Zaky Soewandi Ahmad