Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Pendidikan Geografi (Berkala)

ANALISIS DAERAH RAWAN LONGSOR UNTUK PENATAAN PENGGUNAAN LAHAN Syamsul Bachri
Jurnal Pendidikan Geografi Vol 16, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.434 KB) | DOI: 10.17977/pg.v16i1.5542

Abstract

Abstrak: Longsor merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia terutama pada wilayah-wilayah yang mempunyai curah hujan tinggi dan kondisi lereng yang kurang stabil. Pemetaan daerah rawan terhadap bencana merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam pengelolaan suatu wilayah di daerah bencana. Pembuatan peta zone rawan longsor dalam penelitian ini merupakan langkah awal dalam rangka penataan penggunaan lahan di Kecamatan Kaligesing. Kombinasi Sistem Informasi Geografi (SIG) dan Analisis Hierarki Proses (AHP) merupakan teknik yang digunakan dalam pemetaan. Faktor-faktor seperti bentuklahan, tekstur tanah, batuan, relief/lereng, dan penggunaan lahan menjadi faktor pertimbangan dalam penentuan daerah rawan longsor. Hasil dari pemetaan divalidasi dengan distribusi kejadian longsor di daerah penelitian Penataan penggunaan lahan diperoleh dari hasil analisis kombinasi peta daerah rawan longsor dan kemampuan lahan. Hasil penelitian menunjukan lebih dari 40% wilayah Kecamatan Kaligesing merupakan daerah rawan longsordengan kategori sedang, 30.05% merupakan daerah rawan dengan kategori sangat rawan dan hanya 20.78 % dengan kategori kurang rawan. Kemampuan lahan di Kecamatan Kaligesing bervariasi antara kelas II- VIII. Daerah kerawanan tinggi dengan kelas kemampuan lahan Vw, VIIe dan VIIIghanya dapat dipergunakan untuk wilayah hutan, penggembalaan, tempat rekreasi dan tempat hidup satwa liar. Daerah tingkat kerawanan sedang dengan kelas kemampuan III l dan IVw dapat digunakan untuk perkebunan dan pertanian dengan konservasi lahan yang intensif. Daerah kerawanan rendah dengan kelas kemampuan lahan IIw dan IVw dapat digunakan untuk wilyah pertanian dan permukiman dengan syarat-syarat tertentu.Kata kunci : Longsor, SIG, AHP, kemampuan lahan, tata guna lahan, Kaligesing