Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Jaringan Granulasi Pada Luka Diabetes Melitus Nengke Puspita Sari; Maritta Sari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus most often causes complications, namely the presence of injuries to the feet due to pathological changes in the limbs. Wounds are a malfunction and normal anatomical structure, whereas wound healing is a complex dynamic process that results in improved function and anatomical continuity. This study aims to determine the effect of topical application of Kaliandra honey with tissue granulation on diabetes mellitus wounds. The analytical survey research method uses a quasi-experimental approach. Tissue granulation assessment was carried out before and after calliandra honey therapy. The results showed that there was a significant difference between the amount and color of the tissue before and after calliandra honey therapy. Calliandra honey therapy is effective in the growth of granulation tissue in diabetes mellitus wounds.Keywords : tissue, calliandra honey, diabetes, granulation
Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Pengurangan Jaringan Nekrotik pada Luka Diabetes Melitus Nengke Puspita Sari; Maritta Sari
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 4, No 2: September 2020
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.397 KB) | DOI: 10.31101/jhes.1056

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian topikal madu Kaliandra dengan penyembuhan jaringan nekrotik pada ulkus diabetikum. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan quasi eksperimental. Penilaian penyembuhan jaringan nekrotik dilakukan sebelum dan setelah dilakukan terapi madu kaliandra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara jumlah dan jenis jaringan nekrotik sebelum dan setelah dilakukan terapi. Terapi madu kaliandra efektif dalam penyembuhan jaringan nekrotik pada ulkus diabetikum.
Perawatan Kaki (Foot Care) pada perfusi perifer tidak efektif Diabetes Melitus Maritta Sari; Nengke Puspita Sari
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI)
Publisher : Universitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan pasien diabetes melitus dengan, dengan perfusi perifer tidak efektif menggunakan penerapan perawatan kaki ( foot care). Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan intervensi keperawatan berupa edukasi diet dan kepatuhan manajemen terapi, kontrol gula darah membaik, pemahaman klien dan keluarga semakin meningkat, hari perawatan tidak memanjang. Simpulan, cara yang tepat yang dapat dilakukan oleh perawat dalam mencegah kekambuhan pasien diabetes adalah dengan melakukan edukasi sedini mungkin cara pengaturan nutrisi melalui pola makan dengan pengontrolan diet yang benar, serta edukasi kepatuhan manajemen terapi secara benar
Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Jumlah Eksudat Pada Luka Diabetes Melitus Nengke Puspita Sari; Maritta Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v3i1.73

Abstract

Diabetes Melitus paling sering menyebabkan teradinya komplikasi yaitu adanya luka pada kaki dikarenakan teradinya perubahan patologis pada anggota gerak. Luka adalah suatu kerusakan fungsi dan struktur anatomi normal, sedangkan penyembuhan luka merupakan proses dinamik kompleks yang menghasilkan perbaikan fungsi dan kontinuitas anatomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Pemberian Topikal Madu Kaliandra dengan jumlah Eksudat pada luka Diabetes Melitus dengan metode penelitian survey analitik menggunakan pendekatan kuasi eksperimen. Penilaian jumlah Eksudat sebelum dan setelah dilakukan terapi madu kaliandra. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah eksudat sebelum dan setelah dilakukan terapi madu kaliandra. Terapi madu kaliandra efektif dalam pengurangan jumlah eksudat pada luka diabetes melitus.
Pengaruh Pemberian Topikal Madu Kaliandra Terhadap Kedalaman Pada Luka Diabetes Melitus Maritta Sari; Nengke Puspita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus menurut American Diabetes Association (ADA) adalah kelompok penyakitmetabolik yang ditandai dengan tingginya Kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yangterjadi karena gangguan sekresi insulin. Komplikasi yang paling sering terjadi pada pasienDiabetes Mellitus adalah terjadinya perubahan patologis pada anggota gerak, yaitu timbulnyaluka pada kaki derajat ulkus diabetikum berdasarkan klasifikasi wagner ditentukan sesuaidengan luas dan kedalaman luka. Ulkus diabetikum derajat I menunjukan ulkus superfisialdan terlokalisasi terbatas hanya pada kulit. Ulkus diabetikum derajat II yaitu terdapat ulkusdalam dan disertai selulitis tanpa abses atau kelainan pada tulang. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui efektifitas Pemberian Topikal Madu Kaliandra dengan kedalaman padaluka Diabetes Melitus dengan metode penelitian survey analitik menggunakan pendekatankuasi eksperimen. Penilaian jumlah kedalaman sebelum dan setelah dilakukan terapi madukaliandra. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedalamanluka sebelum dan sesudah dilakukan terapi madu kaliandra. Terapi madu kaliandra efektifmengurangi seluruh lapisan kulit, nekrosis subkutan tidak mencapai fasia, tertutupnyajaringan granulasi dan keadaan luka tepi lebih jelas pada luka diabetes melitus.
Buerger Allen Exercise dan Otot Progresif Pada Perfusi Perifer Tidak Efektif Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Nengke Puspita Sari; Novi Lasmadasari; Maritta sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v5i2.357

Abstract

Peripheral Arterial Disease (PAD) merupakan penyempitan pembuluh darah arteri perifer yang disebabkan karena aterosklerosis akibat komplikasi dari Diabetes Mellitus (DM). Akibatnya terjadi penurunan aliran darah ke ekstremitas yang bila tidak ditangani akan menyebabkan klaudisio intermiten, luka gangrene hingga berisiko amputasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Buerger Allen exercise (BAE) dibandingkan dengan Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) dan Gula Darah Sewaktu(GDS) pada pasien DM tipe 2. Jenis penelitian ini adalah Quassy Eksperimen prepost test and between two groups. Total sampel 14 penderita diabetes melitus di Rumah Sakit yang diperoleh secara random dengan blok permutasi. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan yaitu BAE dan Otot Progresif. Perlakuan diberikan selama 5 hari berturut-turut dengan pelaksanaan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore selama 15-20 menit. Alat yang digunakan untuk mengukur nilai ABIadalah Vascular Dopler.
Implementation of Brisk Walking Exercise on Lowering Blood Pressure and Chronic Pain in Hypertension Patients: Implementasi Brisk Walking Exercise Terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Nyeri Kronis Pasien Hipertensi Maritta Sari; Nengke Puspita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v5i2.364

Abstract

Hypertension is a condition of blood pressure above normal values. Hypertension can be caused by narrowing of the arteries (vasoconstriction) or stiffness of the arteries. Such conditions will increase systemic resistance followed by an increase in blood pressure. This study shows that the positive effect of brisk walking exercise on several cardiovascular diseases is quite a lot. However, there have not been many investigations or reviews that have concluded that it is related to the effectiveness of the model, intensity, duration and frequency of brisk walking in reducing blood pressure in patients with hypertension. The purpose of this study was to review available published data, so that it can be used as scientific evidence to identify the effect of brisk walking exercise on reducing blood pressure in hypertensive patients in terms of model, intensity, duration and frequency. The research methodology used is descriptive research using a design to explore the problem of nursing care at risk of ineffective cerebral perfusion with complementary brisk walking exercise in hypertensive patients using a nursing care approach which includes assessment, nursing diagnosis, nursing intervention, nursing implementation and nursing evaluation. Researchers conducted on 20 patients and compared the response to the results of each action given to 20 respondents then carried out an analysis based on theory and previous research. The results showed that there was a decrease in blood pressure and pain scale in hypertensive patients after the brisk walking exercise was carried out, in respondents the blood pressure decreased from 150/100 mmHg to 130/80 mmHg and the pain scale decreased from a scale of 5 to a scale of 3. Conclusion of Implementation brisk walking which is done with certain procedures can help lower blood pressure in a significant range. Patients with normal conditions and hypertension have different abilities in physical activity, this is a consideration to determine the speed, distance, duration and intensity of brisk walking. Keywords : Hypertension, Brisk Walking Exercise
Efektivitas Hipnoterapi Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Kanker Payudara Maritta Sari; Nengke Puspita Sari
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v6i1.388

Abstract

Abstrak Kanker payudara merupakan penyakit yang menyebabkan sel-sel dalam tubuh mengalami perubahan dan penyebaran diluar kendali akhirnya membentuk massa di dalam jaringan payudara (American Cancer Society, 2019). Kanker payudara dapat menyebar keluar payudara melewati pembuluh darah melewati kelenjar getah bening. Pada penderita kanker payudara akan timbul rasa nyeri apabila sel kanker sudah membesar, sudah timbul luka, atau bila sudah muncul metastase ke tulang. Nyeri pada kanker merupakan satu fenomena yang subjektif, yang merupakan gabungan antara fisik dan non fisik. Dampak jika nyeri yang tidak ditangani dan terjadi terus menerus maka dapat menyebabkan perkembangan dan status mal adaptif yang menganggu aktifitas sehari - hari. Hipnoterapi adalah metode pengobatan yang diberikan saat subjek dalam keadaan rileks. Cara kerja hipnoterapi terhadap penurunan nyeri pada pasien kanker, hipnoterapi menghalangi sinyal rasa sakit untuk mencapai bagian otak yang mengalami rasa sakit, sesuai dengan perubahan aktivitas otak, hipnoterapi memiliki dampak signifikan pada penekanan rasa sakit karena mengurangi aktivitas di bagian otak yang terkait dengan persepsi rasa sakit dan meningkatkan aktivitas di area lain. Metodologi penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan one group pre-test post-test design, penelitian dilakukan pada 10 pasien kanker payudara. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan rata-rata skala nyeri setelah dilakukan hipnoterapi yaitu dari 7,6 Pada analisis bivariate menggunakan Wilcoxon Test didapatkan p value = 0,0002 yang berarti ada pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan skala nyeri pada pasien kanker payudara.  
Monitoring Program Percepatan Penurunan Stunting: Intervensi Gizi Spesifik terhadap Pengetahuan dan Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Gizi Bayi dan Balita Novi Lasmadasari; Nengke Puspitasari; Iin Nilawati; Herlinda Herlinda
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v6i1.404

Abstract

Program Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam upaya mencegah stunting adalah intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan yang dijalankan melalui pelayanan primer di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan program pencegahan stunting dari intervensi gizi spesifik gerakan 1000 HPK dengan melihat perubahan pengetahuan, sikap dan prakti ibu dalam pemenuhan gizi bayi dan balitanya. Penelitian dilakukan pada ibu yang memiliki bayi dan balita di kelurahan Kandang Mas wilayah kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu. Metode penelitian kualitatif melalui wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa pengetahuan ibu sangat mempengaruhi perilaku pemenuhan nutrisi pada bayi balita yang membutuhkan nutrisi yang sesuai untuk perkembangan anak. Perlunya pendampingan bagi orang tua terutama ibu untuk meningkatkan pemahaman hingga praktik pentingnya nutrisi bagi bayi balita. Pentingnya keterlibatan semua pihak dan koordinasi yang melibatkan unsur masyarakat secara berkelanjutan.
KESESUAIAN PENYIMPANAN VAKSIN COVID-19 DI INSTALASI FARMASI DI SALAH SATU DINAS KESEHATAN BENGKULU Sari, Maritta; Sari, Nengke Puspita; Iskandar, Siska
Jurnal Pengabdian Vol. 3 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Bengkulu Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jp.v3i1.370

Abstract

Stroke is the second cause of death and the third cause of disability in the world after heart disease and cancer in both developed and developing countries. The burden caused by stroke is mainly due to disability (public health problem) which also creates a highcost burden for both sufferers, families, society and the state. The impact of stroke in general is very diverse, such as impaired physical mobility, impaired verbal communication and even swallowing disorders, depending on the part of the brain that is damaged. If a stroke occurs in a part of the brain that plays an important role, such as the brain stem which regulates breathing, it can have serious impacts, one of which is swallowing disorders. Lesions that occur in the brain will result in impaired cognitive function such as impaired concentration and attention, which can interfere with the swallowing process, which can result in aspiration due to the entry of food and drink into the respiratory tract. Actions that can be taken to overcome swallowing difficulties in stroke patients are by performing Shaker Exercises. Shaker Exercise is a rehabilitation to strengthen weak muscles and overcome difficulty swallowing in the suprahyoid muscles of the neck. The community service method used is socialization and isometric and isotonic exercises carried out at the Harapan and Doa Hospital, Bengkulu City. After carrying out community service activities with mild stroke patients, it can reduce the problem of dysphagia in patients who suffer from stroke. It is hoped that the Shaker Exercise action will be applied as a nursing intervention while the patient is being treated in hospital.