Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Melakukan Hand Hygiene di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk Safitri Wulandari; Ervi Suminar
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v3i2.4622

Abstract

Mencuci tangan termasuk salah satu cara yang paling efektif untuk memutus kejadian infeksi nosokomial. Ketaataan dalam melaksanakan kebersihan tangan dalam lima momen mencuci tangan dengan air (handwash) atau dengan (handscrub) adalah perilaku kepatuhan Hand hygiene. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan kebersihan tangan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk. Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 42 responden yaitu Perawat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk, pada bulan Desember 2021. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Regresi Linear Logistik dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan pendidikan dengan kepatuhan Hand hygiene, dengan tingkat signifikan 0,137. Tidak ada hubungan antara lamanya bekerja dengan kepatuhan Hand hygiene dengan tingkat signifikan 0,999. Tidak ada hubungan antara motivasi dengan tingkat kepatuhan hand hygiene dengan tingkat signifikan 0,705. Tidak ada hubungan motivasi dengan kepatuhan hand hygiene dengan tingkat signifikan 0,493 dengan tingkat signifikan (< 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan pendidikan, masa kerja, motivasi dan ketersediaan fasilitas terhadap kepatuhan Hand hygiene.
Self-Stigma as The Trigger of Depression Factor in Multidrug - Resistant Tuberculosis (MDR-TB) Patients at a Public Hospital in Gresik Widya Lita Fitrianur; Wiwik Widiyawati; Ervi Suminar
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 7, No 1 (2022): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.78 KB) | DOI: 10.24990/injec.v7i1.495

Abstract

Introduction: Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR-TB) is a chronic infectious disease that can affect the patient's physical appearance so that it has an impact on the patient's psychosocial condition, including the emergence of anxiety and depression. Anxiety and depression in MDR-TB patients have an impact on the patient's rejection of the diagnosis and they choose to stop the treatment process. The incidence of anxiety and depression in MDR-TB patients is influenced by several factors, one of which is self-stigma. The purpose of this study was to determine the impact of the factor of self-stigma on the incidence of depression in MDR-TB patients.Method: The study design used a cross-sectional approach with a sample of 71 MDR-TB patients undergoing treatment. The study used a questionnaire that was filled out directly by the patient during the treatment process. The sampling technique used purposive sampling by setting inclusion criteria. The bivariate statistical test used in the study was chi-square.Results: The results of the self-stigma study obtained a p-value = 0.000 <0.05 with an OR value of 54.643, meaning that there was a significant relationship between self-stigma and depression in MDR-TB patients.Conclusions: MDR-TB patients with high self-stigma have a higher chance of experiencing depression than patients with low self-stigma. Suggestions in this study are that it is hoped that the family, health workers, community, and government can help reduce the stigma against patients with MDR-TB. Promotive efforts by providing support and education to the community can help to eliminate the stigma so that the incidence of depression in MDR-TB patients can be minimized.
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PERUBAHAN DAYA INGAT (FUNGSI KOGNITIF) PADA LANSIA Ervi Suminar; Levi Tina Sari
Jurnal Ners Indonesia Vol 13 No 2 (2023): MARET 2023
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jni.13.2.178-186

Abstract

Senam otak yang mempunyai gerakan sederhana yang dapat meningkatkan stimulasi nutrisi ke otak. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh senam otak terhadap perubahan daya ingat pada lansia di Panti Werdha Hargo Dadali Surabaya. Metode penelitian adalah quasy eksperiment dengan pendekatan nonequivalent with control group design. Sampel penelitian adalah lansia sebanyak 18 orang dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan paired sample t-test, untuk mengetahui perbedaan fungsi kognitif pada kelompok kontrol dan perlakuan menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian terdapat perbedaan mean antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebesar 3,6 point, terdapat perbedaan fungsi kognitif antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ρvalue=0.000 ˂ α=0.05. Gerakan senam otak mempunyai manfaat dalam melancarkan aliran oksigen ke otak sehingga dapat meningkatkan koordinasi dan konsentrasi. Direkomendasikan sebagai alternatif penatalaksanaan non farmakologi pada lansia dengan penurunan fungsi kognitif
The Correlation Between Age and Body Mass Index and The Incidence of Osteoarthritis in The Elderly at Outpatient Unit of PKU Muhammadiyah Sekapuk Hospital Nofita Syafaatin; Diah Jerita Eka Sari; Ervi Suminar; Widiharti Widiharti
Indonesian Vocational Research Journal Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.92 KB) | DOI: 10.30587/ivrj.v2i1.5100

Abstract

Aging is often considered as a factor in the occurrence of osteoarthritis because of weakness increased around the joints, cartilage calcification, joint flexibility and chondrocyte function decreased. Osteoarthritis can also be caused by obesity or overweight that occurs in a person with excessive or abnormal amount fat which can be detrimental to health. The aim of this study is to analyze the correlation between age also BMI and the incidence of knee osteoarthritis disease in the elderly at the outpatient unit of PKU Muhammadiyah Sekapuk Hospital.The design was used cross sectional approach, sampling using random sampling method and the number of samples as many as 31 respondents. The analysis used the Chi Square Test with a significant value of < 0.05. The results showed that p-value was 0.025 in the correlation between age and the incidence of osteoarthritis also p-value was 0.023 in the correlation between BMI and the incidence of osteoarthritis which means that there was correlation between age and body mass index and the incidence of osteoarthritis in the elderly at outpatient unit of PKU Muhammadiyah Sekapuk Hospital.
THE USE OF SOAKING WARM WATER FOR BLOOD PRESSURE REDUCTION IN ELDERLY HYPERTENSIVE PATIENTS Andita Nugroho, Fiza Paluphi; Widiharti, Widiharti; Suminar, Ervi; Fitrianur, Widya Lita
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 8, No 2 (2023): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24990/injec.v8i2.601

Abstract

Introduction: According to a survey conducted by the Indonesian Gerontology Doctor Association in 2022, 37.8% of the elderly population in Indonesia have a history of hypertension. In addition to medication therapy, hypertension can be controlled through non-pharmacological therapy, including to soak the feet in warm water. The purpose of this study is to investigate the use of soaking the feet in warm water to reduce blood pressure in elderly hypertensive patients in Jatikalang, Prambon District.Method: This pre-experimental study uses a one-group of pre-test post-test strategy. The population for this study consists of 46 elderly hypertensive patients. The technique of sampling is purposive, resulting in a sample size of 42 elderly patients. The instruments used are a questionnaire and an observation sheet. Data analysis was by the Wilcoxon test.Results: The systolic blood pressure before soaking the feet in warm water was 140.98 mmHg, and the diastolicof  blood pressure was 83.29 mmHg. The results of the analytical test yielded 0.000 (a p-value) for systolic blood pressure, and 0.000 for blood pressure of diastolic.Conclusions: Soaking the feet in warm water has an effect on reducing blood pressure of elderly hypertensive patients. It is hoped that this therapy can be used as an additional treatment for hypertension patients, allowing the community to perform it at home for 15 minutes daily, to lower blood pressure at a low cost.Keywords: Soaking Feet in Warm Water, Blood Pressure, Elderly
Penyuluhan Kesehatan Mental Remaja di SMK Islamic Qon Gresik Suminar, Ervi; Widiyawati, Wiwik; Fitrianur, Widya Lita
Conscilience: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jc.v1i2.7507

Abstract

Masa remaja merupakan masa perubahan pertumbuhan dari masa kanak kanak menuju ke masa yang lebih dewasa, dan memiliki perubahan fisik dan psikis. Masa remja juga merupakan masa yang unik dan formatif. Perubahan fisik, emosional dan sosial, termasuk kemiskinan, pelecehan, atau kekerasan, dapat membuat remaja rentan terhadap masalah kesehatan mental. Melindungi remaja dari kesulitan,mempromosikan pembelajaran sosio-emosional dan kesejahteraan psikologis,dan memastikan akses ke perawatan kesehatan mental sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka selama masa remaja dan dewasa. Berdasarkan perspektif kesehatan masyarakat, sekolah merupakan tempat yang ideal untuk mengidentifikasi anak-anak dan remaja dengan kemungkinan masalah kesehatan mental karena mereka menawarkan kesempatan untuk menjangkau sejumlah besar remaja. Faktanya,layanan kesehatan mental berbasis sekolah merupakan intervensi yang paling umum diakses untuk anak dan remaja dengan masalah kesehatan mental, menjadikan sekolah sebagai penyedia utama layanan kesehatan mental untuk anak-anak dan remaja. Adanya perhatian dan intervensi terhadap fungsi kesehatan mental siswa di sekolah dapat meningkatkan pembelajaran dan mencegah timbulnya hasil negatif yang terkait dengan masalah kesehatan mental yang tidak diobati.
Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) Pada Lansia Zahroh, Chainunatuz; Suminar, Ervi; Widiharti, Widiharti; Fitrianur, Widyalita
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v5i1.8453

Abstract

Lanjut usia adalah orang dengan usia berada di tahap akhir kehidupan. Proses penuaan pada orang lanjut usia menyebabkan banyak perubahan pada organ tubuh lansia, seperti penurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif pada lansia penyebab utama ketidakmampuan lansia melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) di Panti Jompo Lestari Menganti. Pendekatan pada penelitian adalah “cross sectional”. Populasi sebanyak 40 lansia dan sampel sebanyak 40 lansia dengan teknik total sampling. Variabel independen fungsi kognitif dan variabel dependen tingkat kemandirian Activity Of Daily Living (ADL). Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) dan Indeks Barthel. Uji statistik menggunakan Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan hampir setengah lansia memiliki fungsi kognitif dengan kategori global buruk sebanyak 19 orang (47,5%) dan hampir seluruhnya memiliki tingkat kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) kategori ketergantungan ringan sebanyak 35 orang (87,5%). Nilai p-value 0,683> 0,05. Tidak terdapat hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian Activity Of Daily Living (ADL) pada lansia di Panti Jompo Lestari Menganti Gresik diharapkan bagi panti untuk selalu meningkatkan kesehatan lansia teruatama pada fungsi kognitif.
Pengaruh Self Help Group (SHG) Terhadap Koping Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Keperawatan Fitrianur, Widya Lita; Suminar, Ervi; Sari, Monica Kopda; Firdaus, Ali Rayhani Al
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v4i2.6985

Abstract

Pada masa perkembangan remaja, banyak permasalahan yang dihadapi sehingga interaksi teman sebaya sangat penting untuk menghindari gangguan mental. Masalah kesehatan mental pada remaja adalah stres, kecemasan, gangguan mental emosional dan risiko terjadinya depresi. Self Help Group (SHG) menjadi salah satu alternatif terapi yang terbentuk dari kelompok yang dibangun oleh individu teman sebaya dalam rangka memenuhi kepentingan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan koping mahasiswa baru program studi ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Gresik lewat terapi Self Help Group. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian adalah pretest-posttest design. Kelompok akan dilakukan pretest terlebih dahulu tentang koping kemudian dilakukan terapi kelompok “Self Help Group”. Setelah itu dilakukan posttest untuk melihat peningkatan koping mahasiswa. Sampel pada penelitian ini sebanyak 40 mahasiswa yang dibagi menjadi 4 kelompok kecil. Hasil Penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh Self Help Group terhadap Koping Mahasiswa Baru Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gresik. Terapi SHG ini diharapkan dapat membantu meningkatkan Koping Mahasiswa agar terhindar dari masalah kesehatan mental emosional yang rentan terjadi pada usia remaja akhir.
Efektivitas Teknik Distraksi Audiovisual Terhadap Derajat Kecemasan Hospitalisasi Pada Anak Prasekolah Lestari, Daniar Hani; Suminar, Ervi
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v5i1.6461

Abstract

Hospitalisasi dapat menimbulkan perubahan pada anak seperti anak takut dengan lingkungan baru, hilang kontrol terhadap dirinya sendiri, anak lebih sering menangis, manja dan agresif, mengalami depresi dan regresi atau kemunduran perkembangan. Bagi anak, sakit, rawat inap, dan pengobatan merupakan pengalaman tidak menyenangkan, menakutkan, mengganggu, dan menimbulkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan teknik distraksi audiovisual pada anak prasekolah di ruang anak RS Muhammadiyah Gresik. Desain penelitian ini menggunakan penelitian pra eksperimental design one group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah rata-rata pasien anak prasekolah per bulan yang di rawat di ruang anak RS Muhammadiyah Gresik sejumlah 50 anak, sampelnya berjumlah 45 anak dengan teknik accidental sampling. Varibel bebas yaitu teknik distraksi audiovisual serta varible terikat yaitu kecemasan hospitalisasi. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner SCAS pre school for parent. Teknik analisis data menggunakan uji statistic Wilcoxon test. Hasil penelitian ini didapatkan dari 45 responden, sebelum pemberian teknik distraksi audiovisual sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan berat sejumlah 25 (56%) anak dan cemas sedang sejumlah 15 (33%) anak, sesudah pemberian teknik distraksi audivisual sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan sejumlah 30 (67%) anak dan cemas sedang sejumlah 5 (11%) anak. Uji statistic Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai p=0,00 jauh lebih rendah dari standart signifikan 0,05 (p<α). Kesimpulannya adalah ada perbedaan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi sebelum dan sesudah diberikan teknik distraksi audiovisual pada anak prasekolah di ruang anak RS Muhamamdiyah Gresik.
Perbedaan Kadar Gula Darah Pada Penderita DM Sebelum Dan Setelah Intervensi Latihan Fisik Senam Diabetes Di Wilayah Kerja Puskesmas Duduksampeyan Meilani, Deby Ayu; Widiharti, Widiharti; Sari, Diah Jerita Eka; Suminar, Ervi
Indonesian Journal of Professional Nursing Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijpn.v4i2.6788

Abstract

Menurut proyeksi yang dibuat oleh Federasi Diabetes Internasional, 537 juta orang di seluruh dunia diperkirakan menderita diabetes melitus pada tahun 2021, yang akan mengakibatkan lebih dari 6,7 juta kematian akibat kondisi tersebut. Dengan 19,47 juta orang menderita diabetes melitus, Indonesia berada pada posisi kelima. Berdasarkan temuan Riskesdas tahun 2018, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat keenam. Senam diabetes merupakan salah satu metode pengobatan diabetes melitus non farmakologi selain terapi medikamentosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana olahraga mempengaruhi kadar gula darah penderita diabetes. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif pra-eksperimental dengan single group pretest dan posttest. Ada tiga puluh enam partisipan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah purposive sampling, dan sampelnya terdiri dari 33 orang. Alat yang digunakan adalah lembar observasi kadar gula darah, SOP senam diabetes, dan glukometer. Uji statistik Wilcoxon digunakan untuk analisis data. Sebagian besar (54,5%) pasien memiliki kadar gula darah yang dikategorikan diabetes (>200 mg/dL) sebelum melakukan olahraga diabetes, sedangkan hampir setengahnya (36,4%) memiliki kadar gula darah normal (<140 mg/dL) setelah latihan diabetes. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon ditemukan nilai p sebesar 0,000. Penderita diabetes melitus yang melakukan olahraga mempunyai kadar gula darah yang lebih rendah di wilayah kerja Puskesmas Duduksampeyan.