Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

BAHASA SMS DARI SEGI GRAFOLOGIS, SINTAKSIS, DAN PSIKOLINGUISTIK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Morelent, Yetty
AT-TALIM Vol 20, No 3 (2013)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.665 KB) | DOI: 10.15548/jt.v20i3.45

Abstract

 The high frequency use of phone- cell and short message service has produced various forms of new words.  These words create such variation of language that needs to be interpreted.  This is so because the results of abbreviations tend to go beyond grafology, syntax, and may produce psycholinguistic impacts.  The fact that the creativity of the language users are very expressive and subjective it frequently breaks the linguistic aspects.  These inappropriate words which is caused by irregular abbreviation seems so serious that writing  instruction of Indonesian at school must be reconsidered.  The phenomenon suggests that one can easily find students’ writing which are not understood, there have been so many illogical sentences, and ineffective language.  Therefore, school teachers have to work hard to rearrange students’ activity so that their writing skills may achieve the appropriate level based on the patterns of effective sentences.Copyright © 2013 by Al-Talim All right reservedDOI: 10.15548/jt.v20i3.45
Gaya Bahasa Personifikasi pada Novel “Badai Yang Terhempas” Karya Bambang Irawan Rizaldi, Dedi; Morelent, Yetty; Naini, Ineng
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.179 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna, jenis, dan fungsi gaya bahasa pada novel “Badai yang Terhempas” karya Bambang Irawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan objek penelitian ini adalah gaya bahasa pada novel “Badai yang Terhempas” karya Bambang Irawan. Hasil penelitian ini menemukan banyak gaya bahasa personifikasi, hal ini terbukti ditemukannya 24 data yang tergolong gaya bahasa personifikasi. Adapun fungsi gaya bahasa yang ditemukan pada novel tersebut, yaitu; 6 data sebagai alat untuk meyakinkan pembaca, 16 data sebagai alat untuk meciptakan perasaan tertentu, dan 2 data sebagai alat untuk memperkuat gagasan. Berdasarkan fungsi gaya bahasa yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa personifikasi banyak berfungsi sebagai alat untuk meciptakan perasaan tertentu kepada pembaca.
PERGESERAN DAN PEMERTAHANAN BAHASA KERINCI DIALEK SIULAK DI KECAMATAN SIULAK MUKAI KABUPATEN KERINCI Karmizi, Yoga; Syofiani, Syofiani; Morelent, Yetty
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/aksara.v8i1.734

Abstract

The aim of research on the shift and maintenance of the Siulak dialect of the Kerinci language in Siulak Mukai District, Kerinci Regency, is to describe the form of shift and maintenance of the Siulak dialect of the Kerinci language. This research is motivated by the frequent use of Indonesian and other regional languages in greetings. The type of research used is qualitative research with descriptive methods. The data source is speech expressed by the people of Siulak Mukai subdistrict. Data acquisition techniques were carried out using observation and interview techniques. The data analysis technique consists of two activities that take place simultaneously, namely data reduction and data presentation. The results of the research show that there has been a shift in the Kerinci language to the Siulak dialect in Siulak Mukai District due to social factors and current developments.
Gaya Bahasa Personifikasi pada Novel “Badai Yang Terhempas” Karya Bambang Irawan Rizaldi, Dedi; Morelent, Yetty; Naini, Ineng
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna, jenis, dan fungsi gaya bahasa pada novel “Badai yang Terhempas” karya Bambang Irawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan objek penelitian ini adalah gaya bahasa pada novel “Badai yang Terhempas” karya Bambang Irawan. Hasil penelitian ini menemukan banyak gaya bahasa personifikasi, hal ini terbukti ditemukannya 24 data yang tergolong gaya bahasa personifikasi. Adapun fungsi gaya bahasa yang ditemukan pada novel tersebut, yaitu; 6 data sebagai alat untuk meyakinkan pembaca, 16 data sebagai alat untuk meciptakan perasaan tertentu, dan 2 data sebagai alat untuk memperkuat gagasan. Berdasarkan fungsi gaya bahasa yang ditemukan, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa personifikasi banyak berfungsi sebagai alat untuk meciptakan perasaan tertentu kepada pembaca.
The Response Forms of Students toward the Integration of Minangkabau Local Wisdom Values Fikri, Hasnul; Syofiani, Syofiani; Isnanda , Romi; Morelent, Yetty
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 7 No. 1 (2023): IRJE |Indonesian Research Journal in Education|
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/irje.v7i1.28205

Abstract

This research aimed to describe the integration of kato nan ampek into the learning process for religion, citizenship, and indonesian language courses at one private. This research collected data through the forms of student responses to lecturers’ verbal communication which were collected via online questionnaires. The research subjects were lecturers and students who took these three courses. The questionnaire was analyzed using by using simple statistical techniques. The results showed that the lecturer had integrated kato nan ampek into learning. Students were placed in a position that was close or equal to the lecturer, not at a distance or lower, by addressing greeting Ananda or Saudara. This message of appreciation and closeness reached students. It was also reflected in the RAL [Respondent's Achievement Level] results, which showed that responses were in good qualifications. Based on subjects, the highest average RAL was found in Religion courses, while based on learning activities, the highest RAL was in the opening aspect of learning.
Penggunaan Kata Sapaan Kekeluargaan di Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Karmizi, Yoga; Syofiani, Syofiani; Morelent, Yetty
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 11, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v11i1.21453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk penggunaan kata sapaan kekeluargaan pada anak usia 5-20 tahun; dan (2) faktor-faktor yang melatarbelakagi terjadinya penggunaan kata sapaan kekeluargaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa ujaran atau kata-kata yang diujarkan oleh anak usia 5-20 tahun khususnya dalam kata sapaan kekeluargaan di Kecamatan Siulak Mukai. Jumlah responden yaitu 48 orang, berusia 5-20 tahun. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yaitu: (1) bentuk kata sapaan kekeluargaan yang digunakan oleh anak usia 5-20 tahun di Kecamatan Siulak Mukai, untuk kata sapaan kekeluargaan anak pertama: akak, abang, uni, dan uwo,  kata sapaan anak kedua: abang, uni, dan ngah, kata sapaan anak ketiga: pandak, kata sapaan ayah: papi, abi, papa dan  apak kata sapaan ibu: , mama, mami, ummi,bunda dan amak, kata sapaan kakek: oppa, kakek, grandpa, dan nytan,  kata sapaan nenek: omma, nenek, grandma, dan  tino,  kata sapaan ayah dan ibu dari kakek dan nenek: munyang  kata sapaan saudara laki-laki dari ayah: pak itek  dan pak cik, kata sapaan saudara perempuan dari ayah: onty, tante, latung,, kata sapaan saudara laki-laki dari ibu: oom, paman, dan tuan dan sapaan saudara perempuan dari ibu: mak itek dan tante. (2) faktor yang melatarbelakagi terjadinya penggunaan kata sapaan di Kecamatan Siulak Mukai yaitu faktor tingkat pendidikan, dan kelas sosial masyarakat. Penggunaan kata sapaan kekeluargaan di Kecamatan Siulak Mukai merupakan fenomena yang menarik dalam perkembangan bahasa, dalam hal ini penggunaan kata sapaan kekeluargaan pada anak usia 5-20 tahun. Kajian mengenai penggunaan kata sapaan kekeluargaan pada anak usia 5-20 tahun di Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci, dapat menambah hasil penelitian kualitatif dibidang sosiolinguistik, kajian dialektologi khususnya yang berhubungan dengan penelitian penggunaan kata sapaan.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PADA METODE PjBL UNTUK BELAJAR MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA SMA PADANG Morelent, Yetty; Syofiani; Yulisna, Risa; Nissa, Fhazilla Fathi
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 22 No 2 (2024): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v22i2.7799

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan produk modul berbasis PjBL terhadap materi pembelajaran menulis teks cerpen siswa SMA di Padang. Jenis penelitian pada artikel ini menggunakan model 4D yang memiliki 4 tahap. Hasil dari penelitian ini adalah validitas Modul Berbasis Metode PjBL untuk pembelajaran menulis cerpen sebesar 85,69 (valid). Praktikalitas modul oleh guru 94,11 (sangat praktis). Uji coba pertama menunjukkan tingkat praktisi siswa 90,41 (sangat praktis), sedangkan uji coba kedua menunjukkan tingkat praktisi 92,46 (sangat praktis). Efektivitas modul berasal dari nilai hasil belajar pretes siswa dengan nilai 66,4 (cukup) dan postes dengan rata-rata 78,0 (baik), serta aktivitas dengan ketercapaian 85,6 (baik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul berbasis PjBL memiliki tiga tahap, yaitu pendefinisian dan perancangan juga pengembangan. Selain itu, modul berbasis metode PjBL valid, praktis, dan juga efektif dalam mengajarkan menulis teks cerpen kepada siswa.
Pronomina Bahasa Melayu Dalam Naskah Drama Puteri Lindung Bulan Karya Dasri Al Mubary dan Kawan-Kawan Hidayati, Intan; Morelent, Yetty; Naini, Ineng; Syofiani, Syofiani
Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36057/jips.v8i2.673

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pronomina bahasa Melayu yang terdapat dalam naskah drama Puteri Lindung Bulan karya Dasri Al Mubary dan kawan-kawan. Teori yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Alwi, dkk (2010). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu: teknik dokumentasi, dan teknik hermeneutik (baca, catat, dan simpulkan). Teknik analisis data penelitian ini yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa di dalam naskah drama Puteri Lindung Bulan karya Dasri Al Mubary dan kawan-kawan digunakan Pronomina persona pertama tunggal yaitu [hambə], [bəta], [ananda]. Pronomina persona pertama jamak [kite]. Pronomina persona kedua tunggal [əngkau], [awak], [tuan], [datuk], [əncik], [kandə], [dində], [baginda], [ananda], [ayahandə]. Pronomina persona ketiga tunggal [Nyə], [diə], [bəliau], [əncik], [dində], [ayahandə], [puan]. Pronomina persona ketiga jamak [mərekə]. Pronomina Penunjuk Umum [ni] dan [tu]. Pronomina Penunjuk tempat [kəmari], [sini], dan [sanə]. Pronomina Penanya [siapə], [apə], [bagaimanə], [manə], [məngapə], dan [bərapə].
21st Century Character Values of Elementary School Students Mardius, Ali; Morelent, Yetty; Poro, Suci; Fitria, Mona; Salsabila, Salsabila; Paboja, Yudi
Indonesian Journal of Sport Management Vol. 5 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Sport Management
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/ijsm.v5i1.12828

Abstract

The purpose of this study is to reveal the 21st Century characters possessed by Elementary School students. This study uses survey research and descriptive methods. The research data were obtained by distributing questionnaires to students in grades 5 and 6 from 2 Elementary Schools in Padang City. The collected data were tabulated and analyzed to determine the values ​​of the 21st Century characters possessed by students. The results of this study indicate that the 21st Century characters, namely moral and performance characters possessed by Elementary School students, are in the adequate category. These character values ​​tend to have the same value for each indicator, both performance and morals. The kinar character at the level of persistence in learning and positive attitudes in learning have values ​​in the low category. While in the moral character value, all indicators are in the adequate category. This value shows that there needs to be awareness of how to improve students' character to face the 21st Century. Such as providing character-based learning models in every subject at school.
ANALISIS PERAN TENAGA PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SD NEGERI 01 ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG Astri, Yuyun; Azkiya, Hidayati; Morelent, Yetty; Yulisna, Risa
SCHOLASTICA JOURNAL JURNAL PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PENDIDIKAN DASAR (Kajian Teori dan Hasil Penelitian) Vol. 8 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/scholastica.v8i1.18271

Abstract

This study aims to analyze the role of educators in improving the quality of education at SDN 01 Ulak Karang, Padang City. The theory used refers to Hasbullah (2017), who states that educators must act as mentors, inspirers, and motivators for their students. Educators are expected to possess strong pedagogical, social, professional, and personal competencies to support the achievement of quality education. This study employs a qualitative approach with data collection techniques including interviews, questionnaires, and documentation. The research subjects consist of the school principal and teachers in phases A, B, and C. The results show that educators have performed their roles well in enhancing the quality of education. Based on interviews, 80% of the school principal and teachers stated that educators have played an optimal role, while 20% mentioned that there are still infrastructure limitations. These limitations include the lack of fans in phase B (grade 4) and power supply constraints due to the use of projectors in all classrooms in phase C (grade 5). The questionnaire results indicate that 80% of respondents strongly agree, 20% agree, and none expressed disagreement or uncertainty. The documentation collected supports the interview and questionnaire data, with 80% of the documents showing that educators actively contribute to improving education quality, while 20% highlight challenges related to infrastructure. In conclusion, educators at SDN 01 Ulak Karang have played an active role in enhancing education quality. However, infrastructure challenges remain and require further attention to ensure an optimal learning process.. Keywords : Role of educators, education quality