Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Indonesian Language and Literature Learning Insightful Ecological Intelligence as a Container of Environmental Education Romi Isnanda; Rio Rinaldi
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2021): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 5 Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.050109

Abstract

The article discusses the importance of cultivating a human environment. A sense of caring does not appear to be in a person, but through learning and being used to it in life. Efforts to familiarize themselves with the environment should be exalted early through the education level and supported by the family and community environment. One of the subjects that play an important role in cultivating the character of the environment is Indonesian language and literature. Through the teaching of Indonesian language and literature, the teacher packs an insight into ecological intelligence by referring to Mulyasa theory (2013) that one of the 2013 curriculum developments is environmental issues. Furthermore, Theoretical issues and the practice of ecological-oriented learning practices refer to the theory of Suwandi (2019) and Septiaji and Nisya (2020). Based on a description of the Indonesian language and literature study, optmalization of students ' caring for the environment can be carried out well. Keywords: learning, language and literature, ecological intelligence Abstrak Artikel membahas permasalahan pentingnya menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan bagi manusia. Rasa kepedulian tidak muncul begitu saja dalam diri seseorang, melainkan melalui pembelajaran dan membiasakannya dalam kehidupan. Upaya membiasakan kepedulian terhadap lingkungan harus dimulia sejak dini melalui jenjang pendidikan dan didukung oleh lingkungan keluarga dan masyarakat. Salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam menanamkan karakter peduli terhadap lingkungan adalah bahasa dan sastra Indonesia. Melalui pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, guru mengemas bahan ajar berwawasan kecerdasan ekologis dengan mengacu pada teori Mulyasa (2013) bahwa salah satu pengembangan kurikulum 2013 adalah permasalahan lingkungan hidup. Selanjutnya, permasalah secara teorEtis dan praktik pelaksanaan pembelajaran berwawasan ekologis mengacu pada teori Suwandi (2019) dan Septiaji dan Nisya (2020). Berdasarkan uraian tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berwawasan ekologis, optmalisasi penanaman karakter kepedulian siswa terhadap lingkungan dapat terlaksana dengan baik. Kata kunci: pembelajaran, bahasa dan sastra, kecerdasan ekologis
Pembentukan Karakter dan Implementasi Budaya Perempuan Minang melalui Aturan Sumbang Duo Baleh di Sekolah Menengah Sumatera Barat Yetty Morelent; Romi Isnanda; Gusnetti Gusnetti; Popi Fauziati
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v6i1.1246

Abstract

Minangkabau custom and tradition has a sets of rules for women, so that they can maintain their privileges. One of the rules is called Sumbang Duo Baleh. However, today, the rules tend to be violated. This can be seen in the behavior of female students at school. This study aims to determine students' understanding of Sumbang Duo Baleh as a prohibition on behavior and character building, implementation of the culture of Minang women, and re-encouraging these rules at high school at West Sumatera. The research data was collected by observation, questionnaire and  interview to the teachers, The results of this study are as follows: (1) female students did not understand the rules of Sumbang Duo Balehas a prohibition in behaving. This is due to the generation that many women who have forgotten their identity as Minang women, (2) From the results of interviews with teachers, the character building of female students do not implement and socialize the rules existing in the traditional Tambo. To recultivate the understanding towards Sumbang Duo Baleh culture by socializing and implementing the ins and outs of the rules during learning process and extracurricular activities at school. AbstrakAdat Minangkabau menetapkan suatu aturan kepada perempuan, agar ia bisa menjaga keistimewaannya. Salah satu aturannya adalah sumbang duo baleh. Kenyataannya pada perempuan zaman sekarang, aturan perempuan Minang tersebut, cenderung dilanggar. Hal ini terlihat pada tingkah laku siswa perempuan di sekolah yang telah melanggar aturan budaya Minang yang dituangkan dalam sumbang duo baleh seperti : sumbang duduak, sumbang tagak, sumbang jalan, sumbang kato, sumbang caliak, sumbang makan, sumbang pakai, sumbang karajo, sumbang tanyo, sumbang jawek, sumbang bagaua, sumbang kurenah. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan budaya Minang melalui sumbang duo baleh, dalam rangka pembentukan karakter perempuan Minang di sekolah menengah di Sumatera Barat. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang menghasilkan data deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi, angket melalui google form dan wawancara  dengan beberapa guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :  (1) Ditemukan pelanggaran sumbang duo baleh pada siswa perempuan pada masing-masing tingkatan kelas dalam berperilaku seperti sumbang duduak, sumbang tagak, sumbang bagaua, sumbang kato,  sumbang karajo, sumbang caliak, sumbang makan , sumbang jalan. Hal ini disebabkan generasi perempuan banyak yang telah melupakan jati dirinya sebagai seorang perempuan Minang, (2) Dari hasil wawancara dengan guru, pembentukan karakter siswa perempuan minang tidak mencerminkan budaya perempuan Minang. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyaknya orang tua di rumah yang tidak menyampaikan lagi masalah aturan yang ada dalam tambo adat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk pembentukan karakter dan jati diri perempuan Minang diperlukan implementasi pemahaman sumbang duo baleh, dengan cara mensosialisasikan dan mengimplementasikan seluk beluk sumbang duo baleh pada saat PBM dan ekstrakurikuler.
GAYA BAHASA LOKALITAS MINANGKABAU DALAM NOVEL-NOVEL KARYA WISRAN HADI Rio Rinaldi; Romi Isnanda
Puitika Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/puitika.12.1.75--89.2016

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa lokalitas Minangkabau dalam novel-novel karya Wisran Hadi. Gaya bahasa yang dimaksud adalah retorik dan majas lokalitas Minangkabau. Gaya bahasa retorik (bermakna langsung) terdiri atas penegasan dan pertentangan. Gaya bahasa majas (bermakna tidak langsung) terdiri atas perbandingan dan sindiran. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, atau kalimat yang dapat dirumuskan sebagai gaya bahasa lokalitas Minangkabau. Sumber data penelitian ini adalah novel-novel karya Wisran Hadi yaitu, Tamu, Orang- orang Blanti, dan Negeri Perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : (1) membaca dan memahami gaya bahasa lokalitas Minangkabau dalam novel-novel karya Wisran Hadi yaitu, Tamu, Orang- orang Blanti, dan Negeri Perempuan, (2) mengklasifikasi data yang berhubungan dengan gaya bahasa lokalitas Minangkabau, yaitu retorik penegasan dan pertentangan dan majas perbandingan dan sindiran. Hasil temuan penelitian dalam novel-novel karya Wisran Hadi yaitu, Tamu, Orang-orang Blanti, dan Negeri Perempuan adalah sebagai berikut ini : (1) terdapat gaya bahasa retorik lokalitas Minangkabau, yaitu penegasan (hiperbola, antiklimaks, dan pleonasme) dan pertentangan (paradoks dan antitesis), (2) terdapat majas lokalitas Minangkabau, yaitu perbandingan (metafora, personifikasi, sinekdoke, alusio, dan simile) dan sindiran (ironi, sinisme, dan sarkasme). Dari sejumlah gaya bahasa yang ditemukan, gaya bahasa yang dominan sebagai khas Wisran Hadi adalah majas lokalitas Minangkabau, yaitu majas perbandingan (alusio). Majas perbandingan menjadi ciri khas Wisran Hadi dalam usahanya memberikan corak lokalitas Minangkabau pada karya-karyanya. Hal tersebut berupa gaya bahasa perbandingan yang secara sugestif menggambarkan tentang tempat, orang, dan peristiwa yang bersifat setempat, yaitu Minangkabau. Di samping itu, gaya bahasa lokalitas bertujuan menggambarkan tentang cara pengungkapan, cara merasa, dan lain sebagainya. 
PERAN PENGAJARAN SASTRA DAN BUDAYA DALAM PEMBENTUKAN KARATER SISWA SEKOLAH DASAR Romi Isnanda
Jurnal Gramatika Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.948 KB) | DOI: 10.22202/jg.2015.v1i2.1237

Abstract

Makalah ini membahas permasalahan terkait peran pengajaran sastra dan budaya dalam pembentukan karakter siswa Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami bangsa kita pada saat ini, yaitu terkait dengan menurunnya moral masyarakat, baik di kalangan masyarakat biasa maupun di kalangan pejabat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah penguatan pemahaman generasi terkait pengajaran sastra dan budaya karena kedua komponen tersebut mempunyai muatan kajian antara manusia dengan lingkungan kehidupannya. Hal tersebut tentutny ditanamkan sejak siswa masih duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD). Adapun bentuk langkah-langkah tersebut adalah, (1) mengaplikasikan pengajaran sastra dalam membentuk karakter siswa SD, baik di lingkungan pendidikan formal maupun di lingkungan keluarga, (2) mengaplikasikan pengajaran budaya dalam pendidikan karakter siswa SD, dan (3) optimalisasi peran sastra dan budaya dalam pembentukan karakter anak. Dengan melaksanakan beberapa permasalah tersebut, maka diharapkan terciptanya kehidupan manusia yang bermartabat dan berkarakter, sehingga generasi yang berkarakter dapat membangun NKRI pada kehidupan yang bermartabat.
STRUKTUR DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT Romi Isnanda
Jurnal Gramatika Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.061 KB) | DOI: 10.22202/jg.2015.v1i2.1238

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk  mendeskripsikan struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita rakyat Kabupaten Tanah Datar. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap perekaman sastra lisan cerita rakyatKabupaten Tanah.  Tahap kedua pengumpulan data tentang lingkungan penceritaan. Data tentang lingkungan penceritaan dikumpulkan melalui teknik pencatatan, pengamatan, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, dari 12 cerita rakyat Kabupaten Tanah Datar yang dianalisis, kelima unsur intrinsik tergambar dalam cerita rakyat. Hal tersebut menunjukan bahwa cerita rakyat bagian dari karya sastra yang kehadirannya dapat bermanfaat bagi penikmat sastra karena peristiwa dihantarkan oleh struktur cerita yang jelas. Kedua, untuk nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita Rakyat Kabupaten Tanah Datar meliputi, (1) nilai pendidikan moral, (2) nilai pendidikan budaya, (3) nilai pendidikan religius, (4) nilai pendidikan sejarah, (5) nilai kepahlawanan (semangat perjuangan).
CONTRIBUTION OF ARGUMENTATATIVE PARAGRAPH TOWARD STUDENT'S WRITING SKILL OF INDONESIAN EDUCATION STUDENTS (KONTRIBUSI PARAGRAF ARGUMENTASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA) Hidayati Azkiya; Romi Isnanda
Jurnal Gramatika Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.674 KB) | DOI: 10.22202/jg.2020.v6i2.3184

Abstract

The purpose of this study was to determine the contribution of knowledge paragraphs to the writing skills of argumentation. Because at the moment it looks that the knowledge of Grammar or paragraph less attention in writing. Though good writing was also seen from Grammar or knowledge of the paragraphs is good also. While the argument writing skills, students are still difficulties in providing opinions or opinions and Actual phenomena occurring at present. This research method using a descriptive correlational design. This study population is students of Indonesian Education 20016/2017 BP totaling 30 people. Based on the research that the average knowledge of the paragraph is 32.25. And the contribution of knowledge to the writing skills of argument paragraph by 12%. It can be concluded that the knowledge paragraphs affect student writing skills arguments the Indonesian Education Studies Program University of Bung Hatta, but knowledge of the paragraph is very less seen than the class average.
PERAN PENGAJARAN SASTRA DAN BUDAYA DALAM PEMBENTUKAN KARATER SISWA SEKOLAH DASAR Romi Isnanda
Jurnal Gramatika Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.948 KB) | DOI: 10.22202/jg.2015.v1i2.1237

Abstract

Makalah ini membahas permasalahan terkait peran pengajaran sastra dan budaya dalam pembentukan karakter siswa Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami bangsa kita pada saat ini, yaitu terkait dengan menurunnya moral masyarakat, baik di kalangan masyarakat biasa maupun di kalangan pejabat. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah penguatan pemahaman generasi terkait pengajaran sastra dan budaya karena kedua komponen tersebut mempunyai muatan kajian antara manusia dengan lingkungan kehidupannya. Hal tersebut tentutny ditanamkan sejak siswa masih duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD). Adapun bentuk langkah-langkah tersebut adalah, (1) mengaplikasikan pengajaran sastra dalam membentuk karakter siswa SD, baik di lingkungan pendidikan formal maupun di lingkungan keluarga, (2) mengaplikasikan pengajaran budaya dalam pendidikan karakter siswa SD, dan (3) optimalisasi peran sastra dan budaya dalam pembentukan karakter anak. Dengan melaksanakan beberapa permasalah tersebut, maka diharapkan terciptanya kehidupan manusia yang bermartabat dan berkarakter, sehingga generasi yang berkarakter dapat membangun NKRI pada kehidupan yang bermartabat.
STRUKTUR DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT Romi Isnanda
Jurnal Gramatika Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.061 KB) | DOI: 10.22202/jg.2015.v1i2.1238

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk  mendeskripsikan struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita rakyat Kabupaten Tanah Datar. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap perekaman sastra lisan cerita rakyatKabupaten Tanah.  Tahap kedua pengumpulan data tentang lingkungan penceritaan. Data tentang lingkungan penceritaan dikumpulkan melalui teknik pencatatan, pengamatan, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, dari 12 cerita rakyat Kabupaten Tanah Datar yang dianalisis, kelima unsur intrinsik tergambar dalam cerita rakyat. Hal tersebut menunjukan bahwa cerita rakyat bagian dari karya sastra yang kehadirannya dapat bermanfaat bagi penikmat sastra karena peristiwa dihantarkan oleh struktur cerita yang jelas. Kedua, untuk nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita Rakyat Kabupaten Tanah Datar meliputi, (1) nilai pendidikan moral, (2) nilai pendidikan budaya, (3) nilai pendidikan religius, (4) nilai pendidikan sejarah, (5) nilai kepahlawanan (semangat perjuangan).
CONTRIBUTION OF ARGUMENTATATIVE PARAGRAPH TOWARD STUDENT'S WRITING SKILL OF INDONESIAN EDUCATION STUDENTS (KONTRIBUSI PARAGRAF ARGUMENTASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA) Hidayati Azkiya; Romi Isnanda
Jurnal Gramatika Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/jg.2020.v6i2.3184

Abstract

The purpose of this study was to determine the contribution of knowledge paragraphs to the writing skills of argumentation. Because at the moment it looks that the knowledge of Grammar or paragraph less attention in writing. Though good writing was also seen from Grammar or knowledge of the paragraphs is good also. While the argument writing skills, students are still difficulties in providing opinions or opinions and Actual phenomena occurring at present. This research method using a descriptive correlational design. This study population is students of Indonesian Education 20016/2017 BP totaling 30 people. Based on the research that the average knowledge of the paragraph is 32.25. And the contribution of knowledge to the writing skills of argument paragraph by 12%. It can be concluded that the knowledge paragraphs affect student writing skills arguments the Indonesian Education Studies Program University of Bung Hatta, but knowledge of the paragraph is very less seen than the class average.
The Actualization of Character Values in Sumbang Duo Baleh by Teacher Training and Education Students Syofiani; Hasnul Fikri; Romi Isnanda; Yetty Morelent
Indonesian Research Journal in Education |IRJE| Vol. 6 No. 2 (2022): IRJE |Indonesian Research Journal in Education|
Publisher : Universitas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.591 KB)

Abstract

This research aimed to describe the expression form of character values ​​in Sumbang Duo Baleh by FKIP students at Universitas Bung Hatta. It is quantitative research with a survey approach. The data consist of primary and secondary data. The research subjects are 402 female students of FKIP Universitas Bung Hatta in the academic year 2021/2022 who have a family background and have lived in a social environment with Minangkabau culture for the last three years. The data are collected by distributing a questionnaire through Google Forms that contains an application of Sumbang Duo Baleh in daily life. The results of data analysis show that the application of Sumbang Duo Baleh has not been actualized in the form of character in FKIP Universitas Bung Hatta student’s life. From the twelve points of Sumbang Duo Baleh, it is still in the category of often that shows females from Minangkabau have not applied the twelve Sumbang properly.