Articles
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP MUCIKARI DALAM TINDAK PIDANA PROSTITUSI
Mega Sri Rahayu;
Margo Hadi Pura
JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora Vol 9, No 5 (2022): JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (262.675 KB)
|
DOI: 10.31604/justitia.v9i5.2494-2507
Prostitusi merupakan masalah yang tidak hanya melibatkan pelacurnya saja, tetapi lebih dari itu yaitu merupakan suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti germo, para calo, serta konsumen-konsumen yang sebagian besar pelakunya merupakan laki-laki yang sering luput dari perhatian aparat penegak hukum. Problematika yuridis dapat dilihat dimana pemidanaan hanya dapat dilakukan kepada mucikari atau germo (pimp) sedangkan terhadap pelacur (prostitute) dan pelanggannya (client) sendiri tidak dapat dikenakan pidana. Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif analitis, dimana penelitian hukum normatif ini menggunakan data sekunder sebagai data utama dengan munggunakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan (library reseacrh), serta analisis data menggunakan metode analisis data kualitatif. Analisis data ini dimaksudkan berdasarkan gambaran, fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan. Pengaturan hukum pidana terhadap para pelaku tindak pidana prostitusi diatur didalam beberapa aturan perundang-undangan yaitu Pasal 296 KUHP, Pasal 506 KUHP, Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberatasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, dan Pasal 30 Jo Pasal 4 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang pornografi.
Faktor Hambatan Penyidikan Dalam Kasus Tindak Pidana Cybercrime
Dani Septian Nugroho;
Margo Hadi Pura
VERITAS Vol 8 No 1 (2022): VERITAS
Publisher : Jurnal Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Islam As-Syafi'iyah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34005/veritas.v8i1.932
Investiagtion is a process of a investigate to found evidence, suspect and resolve the criminal case, but in the reality there’s a obstacle during investigation. For example is on decision letter Number 1206/Pid.Sus/2019/PN.Jkt.Brt. The problem in this journal is kinds of causes factor obstacle happen. This research is intended to find out in depth the factors of investigation conspiracy. In this research is using method of juridical-normative approach, namely analyzing Law Number 11 of 2008, PN Jkt Brt Decision, and literature or books as a type of secondary data related to investigation conspiracy. The results showed that one of the factors that caused the investigation carried out by several problem and obstacle, and causes there’s a 4 case on 1 suspect then involved 1 linguist, for other factors will be explained more broadly in the discussion of this journal. Keywords : Factors; Investigation; Cybercrime
Tinjauan Hukum Persaingan Usaha dalam Praktek Persekongkolan Tender (Studi Putusan Nomor:04/KPPU-L/2018)
Rendi Ardiansyah;
Margo Hadi Pura
Wajah Hukum Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Batanghari Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33087/wjh.v5i1.398
The existence of Law Number 5 Year 1999 is expected to prevent monopolistic practices and unfair business competition in a business world that continues to develop with increasingly fierce competition. However, until now there are still many unfair effort practices because increasingly complex competition and demands for profusely profit, one of which is related to tender conspiracy activities carried out in the procurement of goods and services within the government. Between them are the practice of conspiracy to tender for the Decision of the Business Competition Supervisory Commission Number 04/ KPPU-L/2018. In writing this article using a normative juridical research method in which research and observations are carried out in a library by emphasizing the applicable legal principles. The purpose of writing this article is to find out tender conspiracy in view of business competition law, which is essentially prohibited because it will prevent other business actors from competing in offering prices at the auction. In addition, this article discusses the fulfillment of the formulaic elements in the practice of tender conspiracy in the a quo case. Tender conspiracy is specifically regulated in Article 22 of Law Number 5 Year 1999 which is then complemented by the guidelines issuance of Article 22 by KPPU. Whereas in essence the actions of the Reported Parties in the implementation of the a quo tender constituted a tender conspiracy practice because they had complied with all the elements referred to in Article 22 of Law Number 5 Year 1999 resulting in receiving administrative sanctions imposed by KPPU as a form of law enforcement.
PERBUATAN MELAWAN HUKUM OLEH KURATOR YANG MELEPASKAN DAN MEMINDAHKAN HARTA YANG BUKAN HARTA BOEDEL PAILIT DAN UPAYA PENYELESAIANNYA
Abinezier Pebrian Edison;
Margo Hadi Pura
Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan Vol 6, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/qys.v7i2.5404
Abstract: Handling of unlawful acts that commit civil crimes is not balanced with the many parties who also think about and take concrete steps. Likewise, efforts to resolve how to solve it and to find out what sanctions were received by the lurator due to his unlawful act.This study uses a normative juridical research method, which is an approach carried out by studying library materials in the form of literature, theories, written data and documents obtained either scientific material or the like and related laws and regulations.with the problems to be discussed. The specification used in this research is descriptive analyst. Types and sources of data in this research are normative juridical. The data collection technique used is the library method, in the literature research the writer tries to get and read documents related to the problem under studyKeywords: Civil Law Policy, Acts against the Law, Curator Abstrak: Penanganan perbuatan melawan hukum yang melakukan tindak kejahatan perdata tidak diimbangi dengan banyaknya pihak yang turut memikirkan dan melakukan langkah-langkah konkrit. Demikian juga upaya untuk menyelesaikan bagaimana upaya penyelesaiannya serta mengetahui sanksi apa saja yang didapat oleh lurator akibat perbuatan melawan hukumnya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara mempelajari bahan-bahan pustaka yang berupa literatur, teori- teori, data-data tertulis maupun dokumen-dokumen yang diperoleh baik materi ilmiah atau sejenisnya dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analis. Jenis dan sumber data dalam penelitian bersifat yuridis normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kepustakaan, dalam penelitian kepustakaan penulis berusaha mendapatkan dan membaca dokumen yang terkait dengan masalah yang diteliti.Kata Kunci: Kebijakan Hukum Perdata, Perbuatan Melawan Hukum, Kurator
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH SERTA PENATAAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH
Reza Silvia;
Margo Hadi Pura
Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan Vol 6, No 1 (2021): APRIL
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/qys.v6i1.6148
Abstract: This paper aims to determine the implementation of local government and the institutional arrangement of local government. The method in this study uses a normative juridical approach. The normative juridical approach is an approach that is carried out based on the main legal material by examining theories, concepts, legal principles and laws and regulations related to this research. The approach used in this research is to use a statutory approach. The technique of collecting primary legal materials and secondary legal materials uses the techniques of collecting legal materials with literature study. The results of this paper indicate that the implementation of regional government is based on the principle of decentralization and the application of the principle of co-administration. In a decentralized structure, lower-level government independently formulates and implements policies and interventions from higher levels of government. The existence of the delegation of authority to local governments is not something that the central government should be afraid of because the granting of authority will not be separated from coordination and supervision of the central government. In the administration of governmental authority carried out by the government, it must apply general principles of good governance, in this case the general principles of good governance are born from the practice of state and government administration so that it is not a formal product of a state institution such as law. Institutions are institutions that have great abilities in moving the organization, because institutions are formally arranged to produce rational actions in an organization. Institutions are means and tools in carrying out government activities in an increasingly complex society.Keywords: administration, structuring, institutional Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan pemerintah daerah serta penataan kelembagaan pemerintah daerah. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif adaah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan. Teknik pengumpulan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder menggunakan teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi pustaka. Hasil dari tulisan ini menunjukan bahwa penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi dan penerapan asas tugas pembantuan. Dalam suatu struktur desentralisasi, pemerintah tingkat bawah merumusakan dan mengimplementasi kebijakan secara independen dan intervensi dari tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi. Adanya pelimpahan kewenangan kepada pemerintah daerah tidak sebagai sesuatu yang harus ditakuti oleh pemerintah pusat karena pemberian kewenangan tersebut tidak akan terlepas dari koordinasi dan pengawasan pemerintah pusat. Dalam penyelenggaraan kewenangan pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintahan harus menerapkan asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam hal ini asas-asas umum pemerintahan yang baik lahir dari praktek penyelenggaraan negara dan pemerintahan sehingga bukan produk formal suatu lembaga negara seperti undang-undang. Kelembagaan merupakan lembaga yang memiliki kemampuan besar dalam menggerakan organisasi, karena kelembagaan ditata secara formal untuk melahirkan tindakan rasional dalam sebuah organisasi. Kelembagaan merupakan sarana dan alat dalam menjalankan kegiatan pemerintahan di era masyarakat yang semakin kompleks.Kata Kunci: penyelenggaraan, penataan, kelembagaan
PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR BARU KARAWANG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN BERDASARKAN PERDA KABUPATEN KARAWANG NO. 9 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
Aris Santoso;
Margo Hadi Pura
The Juris Vol 5 No 1 (2021): JURNAL ILMU HUKUM : THE JURIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Awang Long
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56301/juris.v5i1.192
Waste Management at Pasar Baru Karawang. Department of Law, Singapore University, Karawang. This research aims to understand the waste management process in Pasar Baru in Karawang, by looking at the Government's efforts to manage waste in Pasar Baru and also the role of the community in managing waste in the area. This type of research is a qualitative approach. the origin of the information used is the main information and inferior information. The main information is the Head of the UPTD Cleanliness Bureau of the Living Area and Cleanliness of the Karawang Regency, the janitor, as well as the tradesmen in the latest Karawang market, on the other hand, the secondary information is the legislation. The instruments used in this research are researchers and questions and answers, and the methods of collecting information include: Monitoring, Questioning and Selection. From the results of research that has been tried, it is stated that 1) The method of waste management in Pasar Baru Karawang does not practice waste selection, the waste is only collected by market traders and cleaning officers then carried by cleaning officers using motorized carts to trucks and containers or directly carried using truck fleet. 2) The government's effort in managing waste around the market is by using the method of transporting dirty every day to avoid dirty hoarding and following the local sub-district cleaning officers to help remove the trash in the Karawang Market. 3) Citizens' participation in waste management at Pasar Baru Karawang is a method of cleaning and accumulating garbage near the area after that put the garbage into a sack so that it makes it easier for officers to transport it and obediently pay fees for sales services and services every day Rp. 5000 / day. Therefore, this research aims to identify, analyze, and find the best solution regarding the problem of existing waste in creating a clean and healthy market environment and creating comfort in commercial activities carried out by the market community, especially in Pasar Baru Karawang.
The Duty And Authority Of Regional Notary Supervisory Board Regarding Reports From The Public On Alleged Violations Of The Code Of Conducts
Margo Hadi Pura;
Maharani Nurdin
Al-Adl : Jurnal Hukum Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31602/al-adl.v14i2.6521
The notary is a public official who is authorized to make an authentic deed and has other authorities as referred to in the laws. This regulation is stated in Article 1 point 1 of Act No. 2/2014 on the Amendments to Act No. 30/2004 on the Notary (hereinafter referred to as the Notary Act). In the provisions of the Notary Act, there were many changes regarding the authority of the Regional Notary Supervisory Board in supervising and fostering Notaries. The task of the Regional Notary Supervisory Board is to supervise Notaries as referred to in the Notary Act and the Minister of Law and Human Rights Regulation No. M.02.PR.08.10 of 2004 on Procedures for Appointing Members, Dismissing Members, Organizational Structure, Work Procedures, and Audit Procedures. The Regional Notary Supervisor Board has the authority to carry out supervision according to Notary Act, In the provisions of Article 1 point 3 of the Minister of Law and Human Rights Regulation No. 15/2020 on Procedures for Examination of the Supervisory Council Against Notaries which stipulates that a report is a complaint from the public as a party who is harmed due to the behavior and/or implementation of the position of a Notary, as well as reports originating from the exercise of the authority of the Supervisory Board.
Perlindungan Hukum Saksi Dan Korban Penganiayaan Oleh Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban
Nadia Ayu Apriani;
Margo Hadi Pura
JUSTICIA SAINS - Jurnal Ilmu Hukum Vol 5, No 2 (2020): JUSTICIA SAINS: Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (218.329 KB)
|
DOI: 10.24967/jcs.v5i2.1287
Saksi adalah orang yang mampu memberikan keterangan dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dimana orang tersebut sendiri yang mendengar,melihat dan mengalami sendiri. Hal ini bertujuan agar keterangan yang diberikan kebenaran nya dapat diterima. Sedangkan yang dimaksud korban adalah seseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana.Perlindungan hukum bagi korban penganiayaan dinilai masih kurang efektif, korban selalu menjadi pihak yang paling dirugikan, selain korban telah menderita kerugian akibat kejahatan yang menimpa dirinya, baik secara materiil, fisik, maupun psikologis, korban juga harus menanggung derita berganda karena tanpa disadari sering diperlakukan hanya sebagai sarana demi terwujudnya sebuah kepastian hukum, misalnya harus kembali mengemukakan, mengingat bahkan mengulangi (merekontruksi) kejahatan yang pernah menimpanya pada saat sedang menjalani proses pemeriksaan, baik ditingkat penyidikan maupun setelah kasusnya diperiksa di pengadilan. Hal ini karena korban tidak termasuk dalam bagian system peradilan pidana Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normative merupakan bagian dari penelitian hukum kepustakaan yakni dengan cara meneliti bahan pustaka. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban bertanggung jawab untuk menangani memberikan perlindungan dan bantuan pada Saksi dan Korban berdasarkan tugas dan kewenangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH SERTA PENATAAN KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH
Reza Silvia;
Margo Hadi Pura
Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan Vol 6, No 1 (2021): APRIL
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/qys.v6i1.6148
Abstract: This paper aims to determine the implementation of local government and the institutional arrangement of local government. The method in this study uses a normative juridical approach. The normative juridical approach is an approach that is carried out based on the main legal material by examining theories, concepts, legal principles and laws and regulations related to this research. The approach used in this research is to use a statutory approach. The technique of collecting primary legal materials and secondary legal materials uses the techniques of collecting legal materials with literature study. The results of this paper indicate that the implementation of regional government is based on the principle of decentralization and the application of the principle of co-administration. In a decentralized structure, lower-level government independently formulates and implements policies and interventions from higher levels of government. The existence of the delegation of authority to local governments is not something that the central government should be afraid of because the granting of authority will not be separated from coordination and supervision of the central government. In the administration of governmental authority carried out by the government, it must apply general principles of good governance, in this case the general principles of good governance are born from the practice of state and government administration so that it is not a formal product of a state institution such as law. Institutions are institutions that have great abilities in moving the organization, because institutions are formally arranged to produce rational actions in an organization. Institutions are means and tools in carrying out government activities in an increasingly complex society.Keywords: administration, structuring, institutional Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan pemerintah daerah serta penataan kelembagaan pemerintah daerah. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif adaah pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan. Teknik pengumpulan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder menggunakan teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi pustaka. Hasil dari tulisan ini menunjukan bahwa penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan asas desentralisasi dan penerapan asas tugas pembantuan. Dalam suatu struktur desentralisasi, pemerintah tingkat bawah merumusakan dan mengimplementasi kebijakan secara independen dan intervensi dari tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi. Adanya pelimpahan kewenangan kepada pemerintah daerah tidak sebagai sesuatu yang harus ditakuti oleh pemerintah pusat karena pemberian kewenangan tersebut tidak akan terlepas dari koordinasi dan pengawasan pemerintah pusat. Dalam penyelenggaraan kewenangan pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintahan harus menerapkan asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam hal ini asas-asas umum pemerintahan yang baik lahir dari praktek penyelenggaraan negara dan pemerintahan sehingga bukan produk formal suatu lembaga negara seperti undang-undang. Kelembagaan merupakan lembaga yang memiliki kemampuan besar dalam menggerakan organisasi, karena kelembagaan ditata secara formal untuk melahirkan tindakan rasional dalam sebuah organisasi. Kelembagaan merupakan sarana dan alat dalam menjalankan kegiatan pemerintahan di era masyarakat yang semakin kompleks.Kata Kunci: penyelenggaraan, penataan, kelembagaan
PERBUATAN MELAWAN HUKUM OLEH KURATOR YANG MELEPASKAN DAN MEMINDAHKAN HARTA YANG BUKAN HARTA BOEDEL PAILIT DAN UPAYA PENYELESAIANNYA
Abinezier Pebrian Edison;
Margo Hadi Pura
Qiyas : Jurnal Hukum Islam dan Peradilan Vol 6, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : IAIN Bengkulu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29300/qys.v7i2.5404
Abstract: Handling of unlawful acts that commit civil crimes is not balanced with the many parties who also think about and take concrete steps. Likewise, efforts to resolve how to solve it and to find out what sanctions were received by the lurator due to his unlawful act.This study uses a normative juridical research method, which is an approach carried out by studying library materials in the form of literature, theories, written data and documents obtained either scientific material or the like and related laws and regulations.with the problems to be discussed. The specification used in this research is descriptive analyst. Types and sources of data in this research are normative juridical. The data collection technique used is the library method, in the literature research the writer tries to get and read documents related to the problem under studyKeywords: Civil Law Policy, Acts against the Law, Curator Abstrak: Penanganan perbuatan melawan hukum yang melakukan tindak kejahatan perdata tidak diimbangi dengan banyaknya pihak yang turut memikirkan dan melakukan langkah-langkah konkrit. Demikian juga upaya untuk menyelesaikan bagaimana upaya penyelesaiannya serta mengetahui sanksi apa saja yang didapat oleh lurator akibat perbuatan melawan hukumnya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan dengan cara mempelajari bahan-bahan pustaka yang berupa literatur, teori- teori, data-data tertulis maupun dokumen-dokumen yang diperoleh baik materi ilmiah atau sejenisnya dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analis. Jenis dan sumber data dalam penelitian bersifat yuridis normatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kepustakaan, dalam penelitian kepustakaan penulis berusaha mendapatkan dan membaca dokumen yang terkait dengan masalah yang diteliti.Kata Kunci: Kebijakan Hukum Perdata, Perbuatan Melawan Hukum, Kurator