Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETRAMPILAN DRIBBLING DAN SHOOTING SISWA USIA 10 -12 TAHUN Rossi Nuril Huda A; Budhi Satyawan; Pomo Warih Adi
Indonesian Journal of Sport Science and Technology (IJST) Vol. 2 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Sport Science and Technology (IJST)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/ijst.v2i1.4836

Abstract

Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan: 1) Kelentukan terhadap dribbling dan shooting. 2) Koordinasi mata kaki terhadap dribbling dan shooting. 3) Power otot tungkai terhadap dribbling dan shooting. 4) Kelentukan, koordinasi mata kaki dan power otot tungkai terhadap dribbling dan shooting siswa usia 10 – 12 tahun PSB BONANSA UNS Solo. Penelitian ini adalah korelasional dengan subyek siswa usia 10 – 12 tahun PSB BONANSA UNS Solo yang berjumlah 55 orang. Sumber data penelitian ini berasal dari siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Tes yang digunakan yaitu: 1) Kelentukan dengan menggunakan tes Sit and Reach. 2) koordinasi mata- tangan dengan menggunakan tes Mitcel Soccer Test. 3) Power otot tungkai menggunakan tes Standing Broad Jump. 4) Menggiring bola dengan menggunakan tes Bobby Charlton Dribbling Test. 5) menembak bola dengan menggunakan tes Shooting. Uji data menggunakan SPSS dan analisis data menggunakan teknik analisis product moment. Hasil menunjukan 1) Tidak ada hubungan antara kelentukan dan dribbling. 2) Ada hubungan antara koordinasi mata kaki dan dribbling. 3) Ada hubungan antara power otot tungkai dan dribbling. 4) Ada hubungan antara kelentetukan, koordinasi mata kaki, power otot tungkai yang secara bersama – sama berpengaruh terhadap dribbling. 5) Tidak ada hubungan antara kelentukan dan shooting. 6) Ada hubungan antara koordinasi mata kaki dan shooting. 7) Ada hubungan antara power otot tungkai dan shooting. 8)Ada hubugan antara kelentetukan, koordinasi mata kaki, power otot tungkai yang secara simultan atau bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap shooting pada siswa usia 10 – 12 tahun PSB Bonansa UNS Solo.
Sosialisasi Pembelajaran PJOK Inklusif pada Guru Sekolah Menengah Pertama Kota Surakarta sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme dalam Mengajar Febriani Fajar Ekawati; Tri Winarti Rahayu; Budhi Satyawan; Ismaryati Ismaryati; Deddy Whinata Kardiyanto; Bambang Wijanarko
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.8736

Abstract

Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI) mempunyai tujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan atau pembelajaran bersama bagi peserta didik penyandang disabilitas dengan peserta didik pada umumnya. Proses pembelajaran inklusif juga harus dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Namun masih banyak guru PJOK khususnya yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PJOK Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Surakarta menghadapi permasalahan-permasalahan dalam proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menyusun perangkat pembelajaran pada guru PJOK dalam kelas inklusif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Juli 2022 bertempat di SMPN 6 Surakarta, dengan jumlah peserta adalah 30 orang. Angket pengetahuan tentang konsep mengajar pada kelas inklusif diberikan pada saat sebelum dan sesudah pemberian materi untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menyusun perangkat pembelajaran. Hasil sosialisasi dan pelatihan kepada guru PJOK menunjukkan peningkatan pengetahuan rata-rata 30% pada setiap butir pertanyaan, selanjutnya; guru mampu menganalisa dan menentukan cara mengajar kelas PJOK inklusif dengan benar yang dituangkan dalam RPP. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru semakin memahami tentang konsep mengajar PJOK inklusif serta mampu untuk merencanakan, melakukan, dan membuat evaluasi dalam mengajar. Keberhasilan ini menjelaskan bahwa profesionalisme mereka juga semakin baik.School with an Inclusive Education System provides educational opportunities or joint learning for students with disabilities and students in general. The inclusive learning process must also be implemented in Physical Education, Sports, and Health (PESH) subjects. However, many PESH teachers at Junior High Schools in Surakarta still face problems in the implementation process. Therefore, this community service aimed to improve teachers' knowledge of inclusive learning and their skills to prepare the PESH inclusive class. The program conducted in SMPN 6 Surakarta on Saturday, 2 July 2022, with the number of participants was 30 people. The inclusive knowledge questionnaire was distributed to the participants before and after the activity. There was an improvement in knowledge among teachers after the socialization of the inclusive learning process in PESH. Furthermore, the teachers could analyze and determine how to teach inclusive classes correctly as outlined in the lesson plan. The average improvement is around 30% in every statement. Teachers can increasingly plan, teach, and evaluate their inclusive classes better than before. As a result, their professionalism is improving. 
Penilaian keseimbangan pada siswa dengan gangguan pendengaran Febriani Fajar Ekawati; Tri Winarti Rahayu; Ismaryati Ismaryati; Budhi Satyawan; Abrean Meli Andani
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 9 No 3 (2023): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/js_unpgri.v9i3.21062

Abstract

Balance is the ability to maintain body position when moving or standing still. Therefore, children must have this ability to move correctly. Children with hearing loss have problems in their vestibular system, consequently disturbing their daily activity concerning balance condition. This study aimed to evaluate the balance of students with hearing impairment in Karanganyar, Central Java. The present survey study used the Balance Test to measure 59 (male = 31, female = 28) hearing-impaired students’ balance. Descriptive statistics analysis was used to calculate the mean of all participants and every gender group. The result revealed that the average balance score of all students was 1,136, the highest score was 4, and the lowest was 1. Concerning gender, females performed slightly better than males on the balance test, with scores of 1,143 and 1,129, respectively. Of the 59 students, more than 90% of females and males were categorized as poor, and more than 3% were classified as moderate and very good. The study suggests that the balance score of hearing-impaired students was low.
INSTRUMEN UNTUK MENGETAHUI PERSEPSI DAN PENGALAMAN DOSEN DALAM PEMBELAJARAN DARING Sri Santoso Sabarini; Baskoro Nugroho Putro; Hanik Liskustyawati; Sunardi Sunardi; Djoko Nugroho; Budhi Satyawan
Gelanggang Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 5, No 2 (2021): VOL 5. NO. 2 DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um040v5i2p161-167

Abstract

Pembelajaran daring menjadi hal yang umum di Indonesia semenjak terjadinya pandemi covid-19. Pendidikan tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan juga harus melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran daring yang ideal perlu didukung dengan kebijakan dan sapras yang memadai. Menarik untuk diketahui persepsi dan pengalaman dosen pada pendidikan tinggi yang melaksanakan pembelajaran daring secara mendadak. Perlu instrumen yang komprehensif untuk mengetahui persepsi dan pengalaman dosen. Indikator yang digunakan dalam instrumen adalah pengalaman dan persepsi terkait metode pembelajaran dan pengalaman dan persepsi terkait pembelajaran daring. Instrumen yang dikembang bersifat terbuka agar mendapatkan data yang luas dan merekam banyak hal terkait dengan persepsi dan pengalaman dosen. Instrumen tersebut juga berguna sebagai bahan evaluasi universitas selaku pembuat kebijakan dan pendukung utama pembelajaran daring.