Claim Missing Document
Check
Articles

Kerjasama Orang Tua dan Sekolah dalam Mewujudkan Harmoni pada Paud Rumah Belajar Senyum di Banjarmasin Yuli Apriati; Cucu Widaty
SOSIETAS Vol 11, No 1 (2021): Sosietas: Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.158 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v11i1.36098

Abstract

Kerjasama antar orang tua dan sekolah sangat penting untuk dilakukan dalam mewujudkan harmoni antara sekolah dengan orang tua siswa. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan program-program yang melibatkan peran orang tua siswa dalam proses pendidikan anak di sekolah Paud Rumah Belajar Senyum Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program kegiatan sekolah yang melibatkan orang tua siswa dalam proses pendidikan anak adalah: 1) parenting education (pendidikan orang tua), 2) komunikasi, 3) volunteer (relawan), 4) pembelajaran di rumah, dan 5) membuat keputusan.
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Subjektif Anak-Anak di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Fun Learning Methods Laila Azkia; Yuli Apriati; Rahmat Nur
Carmin: Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Borneo Research and Educatin Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.418 KB) | DOI: 10.59329/carmin.v1i1.11

Abstract

Metode pembelajaran menyenangkan menjadi harapan tim pengabdi. Oleh karenanya tim pengabdi mendatangi PAUD yang masih ada kegiatan pembelajarannya baik di sekolah maupun di rumah guru, memberi motivasi belajar kepada anak-anak PAUD, memberi bantuan sarana pembelajaran menyenangkan untuk dibawa ke rumah masing-masing seperti buku gambar, buku mewarna, pensil warna, cat air, kuas, kertas origami dan lain-lain. Sehingga harapannya hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif anak-anak di masa pandemi ini.
Strategi Adaptasi Mahasiswa Bekerja (Studi Atas Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP ULM) Aspi Raehan; Yuli Apriati
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 5, No 03 (2023): PADARINGAN : Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/pn.v5i03.8920

Abstract

Students who are supposed to focus on getting an education, have to struggle more because they are working at the same time. This certainly requires a process of adjustment or adaptation of the individual/group in a new environment. This study uses a qualitative method. The data source was selected by purposive sampling, with four informants. Data was collected using observation techniques, interviews and documentation. Analysis of research results using data reduction, data presentation and data verification. The results of the study show that: (1) The way students of the Sociology Education Study Program FKIP ULM work in overcoming obstacles from the environment, both the work environment and the campus environment. There are two ways to overcome obstacles in the work environment, namely coordination of working hours and additional work. There are four ways to overcome obstacles in the campus environment, namely trying to attend lectures, trying to do assignments, eliminating fatigue and doing college assignments after work. (2) Environmental adjustment in the workplace of students of the Sociology Education Study Program FKIP ULM who work using the concept of self-adjustment in work or the term is work adjustment which consists of adjustments to job selection, adjustment to work, stability of work choices and success of environmental adjustment at workplace.
Motivasi Pelaksanaan Ibadah Umrah Di Kelurahan Marabahan Kota Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Risda Shapiya; Yusuf Hidayat; Yuli Apriati
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.252 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5206

Abstract

Ibadah Umrah bukan sebuah keharusan dikerjakan bagi masyarakat Islam, akan tetapi jika memungkinkan untuk mengerjakan maka dianjurkan melaksanakan Ibadah Umrah. Namun banyak ummat yang melaksanakan Umrah secara berulang ulang dengan niat yang beragam. Penelitian ini bertujuan (1) menguraikan alasan dasar yang mendorong seseorang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali pada masyarakat di Keluarahan Marabahan Kota (2) menganalisa nilai Umrah bagi seseorang yang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali pada masyarakat di Kelurahan Marabahan Kota . Dimana sumber data pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan secara purposive sampling dengan sebagai informan Bapak Noorliansyah, Bapak Tazzudin Noor Z., Ibu Mariani, Ibu Risnawati, Ibu Siti Warna, Ibu Supywati. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, teknik observasi, dan dokumentasi.Analisis hasil data pada penelitian dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Alasan dasar yang mendorong seseorang melaksanakan Ibadah Umrah lebih dari satu kali ialah adanya dorongan dari dalam diri sendiri kerinduan beribadah dan menjadi tamu di Tanah suci yang begitu dirasakan, dan munculnya dorongan dari luar seperti dorongan dari keluarga dan lingkungan sekitar (2) Nilai-nilai yang didapat bagi masyarakat yang telah melaksanakan Umrah lebih dari satu kali di Kelurahan Marabahan kota ialah nilai religi, nilai sosial, dan nilai ekonomi.
Tradisi Bapalas Bidan ( Makna Kain Tapung Sasirangan Dalam Konteks Sosial Masyarakat Mandala Murung Mesjid) Baiti Rahmi; Yuli Apriati; Laila Azkia
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 3, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtamps.v3i2.10670

Abstract

Kepercayaan masyarakat terhadap kain tapung sasirangan dalam tradisi bapalas bidan yaitu sebagai ajaran dari nenek moyang sehingga tetap selalu dijaga dan dilakukan terus-menerus sampai keanak cucu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Makna terhadap kain tapung sasirangan dalam tradisi bapalas bidan (2) Konteks sosial masyarakat yang mempercayai kain tapung sasirangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara Snowball Sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dala penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan (1) Ada 4 makna yakni : (a) makna motif kain tapung sasirangan, (b) Makna warna kain tapung sasirangan, (c) Makna benda dan alat yang digunakan (d) dan makna pada ucapan dan perilaku pada saat tradisi. (2) Ada 2 bentuk konteks sosial masyarakat yang mempercayai kain tapung sasirangan yaitu : (a) alasan masyarakat mempercayai yaitu adanya hal yang diluar nalar jika tidak menggunakan kain tapung sasirangan dalam tradisi bapalas bidan maka si bayi sering cerewet, dan sering sakit serta tidak bisa tidur dengan pulas, tidak bisa tidur dan takut melihat ayunan, dan gatal-gatal(b) Hal yang membuat masyarakat mempercayai yaitu jika berasal dari keturunan nenek moyang yang menggunakan kain tapung sasirangan dalam tradisi bapalas bidan. Keturunan dari nenek moyang ini berasal dari garis keturuan suami. Serta pengalaman pribadi dan sosial masyarakat yang dialami masyarakat jika tidak menggunakan kain tapung sasirangan dalam tradisi bapalas bidan yaitu si bayi akan sering sakit, cerewet, tidak bisa tidur, takut melihat ayunan dan bahkan gatal-gatal.
ANALISIS GENDER (Studi Pembagian Peran Domestik Pada Keluarga Petani Di Desa Banua Hanyar Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah) Noorahayu Noorahayu; Yuli Apriati; Laila Azkia
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtamps.v3i1.8297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pembagian peran dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga (2) pembagian peran dalam mengasuh anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data dipilih secara purposive sampling, dengan enam orang informan terdiri dari tiga keluarga. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pembagian peran dalam pekerjaan rumah tangga terbagi menjadi dua yakni ada pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan bersamasama dan pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan masing-masing. Pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan bersama-sama dan masing-masing seperti memasak, mencuci baju dan membersihkan rumah. (2) pembagian peran dalam mengasuh anak. Pembagian peran dalam mengasuh anak juga terbagi menjadi dua yakni, pengasuhan anak yang dikerjakan bersama-sama dan pengasuhan anak yang dikerjakan masing-masing. Pembagian peran dalam mengasuh anak ini berupa mengantar dan menjemput anak sekolah, membantu anak mengerjakan tugas, serta mengajar anak mengaji. Pembagian peran domestik dalam setiap keluarga petani berbeda-beda, hal ini tergantung kebiasaan dan kesepakan yang dibuat antara suami dan istri..
Adaptasi Mahasiswa Asal Papua Di Banjarmasin Lusthon Manuel Warmasen; Yuli Apriati; Cucu Widaty
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtamps.v3i1.8298

Abstract

Adaptasi mahasiswa Papua di Banjarmasin merupakan tahap awal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa Papua agar mereka dapat menyesuaikan diri kedalam lingkungan masyarakat yang berbeda dengan kehidupan mereka di Papua. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa Papua di Banjarmasi (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses adaptasi mahasiswa Papua di Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipilih secara purposive sumpling yaitu mereka (mahasiswa Papua) yang berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Politeknik Negeri Banjarmasin. Hasil Penelitian ini menunjukkan Bahwa: (1) Proses adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa Papua ini terbagi kedalam beberapa proses yaitu; belajar bahasa lokal, berteman dengan orang lokal, mengikuti organisasi. Ketiga proses adaptasi tersebut saling terkait dan menjadi proses mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. (2) Faktor pendukung dan penghambat mahasiswa Papua di Banjarmasin terbagi kedalam beberapa poin yaitu; faktor pendukung internal dan faktor eksternal. Selain itu faktor penghambat juga terbagi kedalam beberapa proses yaitu; faktor Penghambat internal dan faktor penghambat eksternal. Selain itu terdapat juga stereotip yang diterima oleh mahsiswa Papua ini sehingga membuat mereka terkadang menutup dari masyarakat sekitar dan juga teman di kampus
Sosialisasi Program Kampung Keluarga Berencana (KB) Di Desa Selaselilau Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu Istika Seftiah Ningsih; Yusuf Hidayat; Yuli Apriati
Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Vol 2, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.724 KB) | DOI: 10.20527/jtamps.v2i1.5204

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui proses belajar tentang program kampung keluarga berencana (2) mengetahui tanggapan masyarakat setelah terpilih menjadi kampung KB. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data dipilih menggunakan teknik purposive sampling, adapun informan dalam penelitian ini adalah bapak Yanto, ibu Seni, ibu Darti, ibu Yarni, ibu Siti, ibu Ainun, serta ibu Misti yang merupakan staf dari BKKBN Pemprov Kal-Sel. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian menggunakan langkah-langkah seperti reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Proses belajar masyarakat tentang program kampung KB di desa Selaselilau yang pertama, melalui proses pengenalan program kampung KB yakni penyuluhan biasa disebut sosialisasi yang dilakukan secara langsung oleh pihak dinas KB Kabupaten Tanah Bumbu dan petugas penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) desa Selaselilau. Kedua, proses pelatihan yang ditunjukan untuk para pengurus Pokja kampung KB. Para pengurus pokja mengikuti pelatihan mengenai kampung KB, untuk selanjutnya disampaikan lagi kepada masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing. (2) Tanggapan atau respon masyarakat desa Selaselilau terkait program kampung KB, yang pertama respon mengenai keterlibatan dalam kegiatan kampung KB. Yang kedua, respon masyarakat setelah menjadi Kampung KB, tentu membuat masyarakat merasa senang dan berterimakasih. Karena setelah dijadikannya kampung KB, desa Selaselilau tentu mengalami kemajuan atau perubahan.
UPAYA MEMBANGUN MINAT BELAJAR ANAK-ANAK PEMULUNG MELALUI PERMAINAN EDUKATIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI BASIRIH 4 KOTA BANJARMASIN Yuli Apriati; Cucu Widaty
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 11 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i11.4165-4173

Abstract

Sekolah Dasar adalah tempat bagi siswa untuk menuntut ilmu. Seringkali kita temukan siswa kurang bersemangat dalam menuntut ilmu dan kurang memahami terhadap apa yang telah disampaikan oleh gurunya. Terutama bagi mahasiswa yang sambil bekerja sebagai pemulung, sehingga ditemukan banyak siswa yang memilih berhenti sekolah. Pengabdian ini bertujuan untuk membangun minat belajar dengan menggunakan model dan permainan edukatif yang mudah dan menyenangkan serta meningkatkan motivasi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan, khususnya pada kelas bawah, karena materi pembelajaran pada kelas bawah harus berbentuk kongkrit atau nyata. Pelaksanaan pengabdian dengan melakukan praktik langsung mengajar di kelas dua dan kelas tiga, dengan menggunakan model dan permainan edukatif, yaitu permainan monopoli dan nilai tempat bilangan menggunakan media belajar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Siswa-siswa peserta PKM sangat antusias dan dapat memahami pelajaran dengan baik. Nampak dengan mereka selalu mengacungkan tangan dan meminta tambahan jam pelajaran untuk melanjutkan permainan. Anak-anak pemulung termotivasi dan memahami pentingnya belajar dan bersekolah, serta termotivasi tidak putus sekolah dan bersemangat bersekolah serta mempunyai cita-cita di masa depan.
Historical Cultural Maritime Notes and the Integration of Its Values in Shaping the Self-Reliance of Coastal Ecotourism Syahlan Mattiro; Cucu Widaty; Yuli Apriati
Yupa: Historical Studies Journal Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/yupa.vi0.1937

Abstract

Until now, studies of Indonesian history have primarily concentrated on events that transpired on land, even though more than half of the territory of the Republic of Indonesia is composed of the sea. Such a dependency on the sea among many Indonesians indicates that a substantial portion of the past experiences and activities of the Archipelago's inhabitants has eluded the observation and research efforts of our nation's historians. This trend presents significant opportunities for the growth and development of Indonesian tourism. Indonesia, as the largest archipelagic country in the world, boasts rich biodiversity, a vast coastline of more than 81,000 km, and a total of 17,504 islands, among which 10,000 are classified as small islands, some of which remain unnamed and uninhabited. Mandar is one of the tribes in the archipelago that inhabits the coastal area of Kotabaru, South Kalimantan province, where the sea heavily influences its culture. The results of this study describe the potential for coastal tourism developed by the Mandar Community, which includes Pencak Silat, sea pandan handicrafts, and traditional sea alms ceremonies. The potential for tourism development is expected to transform these attractions into an economic catalyst for the local community in the area.