Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JURNAL ILMU PERTANIAN

Pertumbuhan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.) di Tanah Salin dengan Perlakuan Asam Salisilat dan Fungi Mikoriza Arbuskular. Dafni Mawar Tarigan; Febriyana Kusuma Wardana
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 22, No 3 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.815 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v22i3.4689

Abstract

Akar wangi merupakan tanaman obat yang mengandung minyak atsiri di bagian akarnya. Umumnya tanam akar wangi ditanam di lahan yang subur, namun dalam rangka ekstensifikasi maka perlu dilakukan pemanfaatan lahan marginal untuk tanaman yang potensial dikembangkan antara lain tanah salin. Tanah ini mengandung kadar garam tinggi namun dapat dipergunakan untuk budidaya pertanian melalui penambahan bahan-bahan yang mampu memperbaiki potensi lahan antara lain adalah asam salisilat dan fungi mikoriza arbuskula. Maka perlu dilakukan penelitian tanaman akar wangi di tanah salin yang diberi asam salisilat dan fungi mikoriza arbuskular dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor asam salisilat dengan 4 taraf: A0 = Kontrol, A1 = 50 ppm/plot,  A2 = 100 ppm/plot, A3 = 150 ppm/plot dan faktor Fungi mikoriza arbuskular dengan 3 taraf: F0 =  Kontrol, F1 = 15 g/polybag, F2 = 30 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam salisilat berpengaruh nyata dan  tertinggi pada A3 (150 ppm/plot) untuk panjang akar, berat kering akar, jumlah stomata dan tebal kutikula. Fungi Mikoriza Arbuskular juga berpengaruh nyata dan tertinggi pada perlakuan F2 (30 g/polybag) untuk berat kering akar. Sedangkan interaksi kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata untuk semua parameter pengamatan.
Peranan Limbah Biogas Cair Kelapa Sawit dan Limbah Kulit Buah Kakao Pada Kedelai Hitam (Glycine soja) Dafni Mawar Tarigan; Fatmala Harifah
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 21, No 3 (2018)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.429 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v21i3.2451

Abstract

Kedelai hitam salah satu varietas kedelai yang memiliki kelebihan antara lain kandungan antosianin, isoflavon dan mineral Fe. Namun sekarang ini terjadi penurunan produksi dari tahun ke tahun. Sehingga perlu dilakukan penelitian dalam upaya meningkatkan produksi melalui intensifikasi dengan menggunakan pupuk organik yaitu melalui pemberian limbah biogas cair kelapa sawit dan limbah kulit buah kakao terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai hitam (Glycine soja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah biogas cair kelapa sawit dan limbah kulit buah kakao pada kedelai hitam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAK Faktorial, terdiri atas dua faktor yang diteliti: Faktor pertama adalah pemberian limbah biogas cair kelapa sawit (B), yang terdiri dari (B0) Kontrol, (B1) 200 ml/plot + 500 ml air, (B2) 400 ml/plot+500 ml air, (B3)600 ml/plot + 500 ml air. Faktor kedua adalah limbah kulit buah kakao (K), yang terdiri dari(K0)Kontrol, (K1) 250 g/tanaman, (K2) 500 g/tanaman, (K3) 750 g/tanaman dan dilanjutkan dengan uji beda rataan Duncan’s. Pengamatan  yang diukur adalahtinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang, jumlah polong berisi per sampel, jumlah polong hampa per sampel, bobot biji per sampel, bobot biji per plot, bobot 100 biji.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi limbah biogas cair kelapa sawittidak berpengaruh pada semua parameter. Aplikasi limbah kulit buah kakao hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan tertinggi pada dosis 250 g/tanaman (K1). Selanjutnya tidak ada pengaruh interaksi dari pemberian limbah biogas cair kelapa sawit dan limbah kulit buah kakao terhadap semua parameter pengamatan.
Karakter Morfologi dan Hasil Sorgum Manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) yang Diberi Palm Oil Mill Effluent dan KCl di Lahan Konversi Kelapa Sawit. Dafni Mawar Tarigan; Ifanda Ismuhadi
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 24, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v23i2.6913

Abstract

Sorgum merupakan salah satu tanaman yang dapat memberikan banyak manfaat diantaranya dari biji menghasilkan tepung sebagai pengganti gandum, dari batang dapat menghasilkan gula dan hijauan pakan ternak. Berdasarkan rata-rata hasil nasional produktivitas sorgum masih rendah yaitu 2,68 ton ha-1 dengan potensi hasil yang seharusnya mencapai 5-7 ton ha-1, maka perlu dilakukan upaya peningkatan hasil. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui penerapan teknologi budidaya dengan menggunakan pemupukan antara lain pupuk kalium dan pupuk organik Palm Oil Mill Effluent (POME). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang menggunakan POME dengan 4 taraf yaitu P0 = Tanpa Perlakuan (kontrol), P1 = 200 ml + 800 ml air, P2 = 300 ml + 700 ml air, P3 = 400 ml + 600 ml air dan pemberian kalium dengan 4 taraf yaitu K0 = Tanpa Perlakuan (kontrol), K1 = 10 g/plot, K2 = 20 g/plot, K3 = 30 g/plot. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA ? = 5%) yang dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian POME yang berbeda dosis hanya menunjukkan perbedaan yang nyata pada jumlah daun sedangkan pemberian kalium klorida yang berbeda dosis mempengaruhi secara nyata karakter panjang malai, bobot biji per sampel dan bobot biji per plot. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada dosis terbaik perlakuan pupuk kalium klorida yang lebih menunjukkan pengaruh terhadap hasil tanaman sorgum.
GRANT OF UREA FERTILIZER AND FERTILIZER COOP COW IN IMPROVING PLANT GROWTH ALOE VERA (Aloe vera L.) Fatimah Zahara; Darmawati J.S ,; Dafni Mawar Tarigan
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 19, No 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.657 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v19i3.382

Abstract

The aim of this study was to determine the effect of urea fertilizer and cow manure to increase crop growth aloe (Aloe vera L.). This study was conducted in farmer group Advanced Together Hamlet IX Saentis Village, District Percut Sei Tuan, Deli Serdang implemented in the month of January 2015 until April 2015. The parameters measured were plant height (cm), number of leaves (pieces), leaf length (cm), stem diameter (mm), leaf thickness (mm), leaf weight (g) , This study uses a randomized block design factorial with two factors, ie dose of Urea (N0 = 0 g / polybag (control), N1 = 3 g / polybag, N2 = 6 g / polybag, N3 = 9 g / polybag) and Dose Manure Cows (K0 = 0 g / polybag (control), K1 = 150 g / polybag, K2 = 300 g / polybag, K3 = 450 g / polybag) treatment was repeated three times. Data were analyzed using analysis of variance followed by different test Mean according to Duncan (DMRT) at 5%. The results showed that doses of urea effect on plant height, number of leaves, leaf length, stem diameter, leaf thickness, and weight of the leaves. While cow manure on the growth of the aloe vera plant has no effect on all parameters were observed. There is no interaction between the provision of urea fertilizer and cow manure for all parameters observed.Keywords : aloe vera growth, urea, cow manure
APLIKASI PEMBERIAN GOLDEN HARVEST DAN RHIZOBIUM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Asritanarni Munar; Dafni Mawar Tarigan; Ahmad Haris Siregar
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2011)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.913 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v17i1.259

Abstract

AbstractThis study to determine the effect of Golden Harvest fertilizer and Rhizobium on growth and production of soybean (Glycine max L.). Implemented using the design of Plots Divided  factorial with two factors. The results showed that administration of Golden Harvest Fertilizer real influence on plant height parameters (2 and 3 MST MST), the number of branch age (4 and 6 MST MST), the age of flowering, harvest age, number of pods per plant contains, dry weight of 100 seeds and production per plot, but did not differ significantly to the age of 5 MST plant height, number of branches MST ages 2 and 3, the number of root nodules and the number of pods. Provision of Rhizobium give significantly different results at age 3 parameters plant height and number of branches MST MST age 4, but different is not real high on the plant age (2 and 4 MST MST), the number of branch age (2, 3, and 6 MST), age flowering, harvest age, the number of root nodules, the number of pods contain, the number of empty pods, and production per plot. And interactions between Golden Harvest Fertilizer and Rhizobium give significantly different results to the parameters age plant height and number of branches 6 MST MST age 5, but different is not real high on the plant parameter 2 s / d 5 MST, the number of branches of the age of 2, 3, 4 and 6 MST, the age of flowering, harvest age, the number of root nodules, contains a number of pods, number of empty pods, and production per plot.Keywords: Rhozobium, Golden Harvest, growth, soybean production
Analisis Biofertilizer dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Main Nursery pada Tanah Typic Dystrudepts Umbara, Budi; Barus, Wan Arfiani; Tarigan, Dafni Mawar; Perdana, Ibnu Rizki
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i2.21358

Abstract

Pupuk hayati atau Biofertilizer merupakan bahan yang mengandung mikroorganisme bermanfaat bagi tanah dan tanaman yang dapat membantu menyediakan hara bagi tanaman. Sulung Research Station merupakan unit bisnis di bawah PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, cabang usaha dari Gup Citra Borneo Indah. Sulung Research Station (SRS) memulai produksi pupuk hayati generasi pertama (Gen-1) dimana bahan baku utamanya adalah abu boiler dan mengandung mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati yang diproduksi SRS terhadap pertumbuhan vegetatif kelapa sawit. Pupuk hayati SRS telah mengandung konsorsium mikoriza dan mikroba bermanfaat yaitu Trichoderma sp., Sacharomyces sp., Azotobacter sp. Rizobium sp., Pseudomonas sp., dan Bacillus sp. Penelitian ini menggunakan pendekatan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan dan empat kali pengulangan, termasuk satu kontrol sebagai pembanding, Biofertilizer SRS 25g/polybag, Biofertilizer SRS 50 g/polybag, Libero 25 g/polybag, Libero 50 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati menunjukkan keragaan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang lebih baik dibandingkan kontrol. Biofertilizer SRS dosis 50 g/polybag menunjukkan tinggi tanaman terbaik dibandingkan perlakuan lainnya. Kombinasi aplikasi pupuk anorganik dan pupuk organik hayati yang mengandung mikoriza dan mikroba bermanfaat merupakan alternatif upaya dalam peningkatan kesuburan tanah serta serapan hara pada tanaman kelapa sawit.
Penambahan Massa Jamur Semi-kultur untuk Meningkatkan Sensitivitas Deteksi Entomopatogen dengan Metode Quantitative real time Polymerase Chain Reaction Saragih, Syaiful Amri; Barus, Wan Arfiani; Widihastuty, Widihastuty; Tarigan, Dafni Mawar
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i1.17633

Abstract

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mendeteksi jamur entomopatogen di dalam tanah menggunakan metode qPCR. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode qPCR belum mampu mendeteksi jamur di sampel tanah yang disebabkan oleh sedikitnya kemelimpahan jamur pada sampel tanah yang diuji. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini dilakukan penambahan massa jamur target di dalam tanah pada tingkat tertentu melalui metode semi-kultur dengan tujuan untuk meningkatkan sensitivitas qPCR. Pertama, dipilih media selektif yang cocok untuk kultur keempat target jamur entomopatogen (Cordyceps militaris, Beauveria bassiana, Isaria fumosorosea, dan Metarhizium anisopliae). Kedua, dengan menggunakan media yang dikembangkan, hubungan antara unit pembentuk koloni (CFU) dan DNA tanah standar ditentukan. Ketiga, qPCR dilakukan terhadap ekstrak DNA yang diperoleh dari koloni jamur tiap level. Hasil menunjukkan bahwa media kultur tipe 3b menjadi media selektif yang terbaik untuk kultur jamur. Namun, hubungan linier dengan korelasi kuat antara suspensi jamur dengan nilai Ct belum dapat diperoleh sehingga metodologi semi-kultur tidak berhasil meningkatkan sensitivitas deteksi jamur entomopatogen dari sampel tanah menggunakan metode qPCR. Modifikasi ekstraksi DNA untuk meningkatkan kepadatan DNA dalam ekstrak perlu dilakukan untuk keberhasilan deteksi jamur entomopatogen.