Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PEMANFAATAN KULIT SALAK SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK ADSORPSI RHODAMINE B Gultom, Togu Sahat Martua; Muhammad, Muhammad; Ginting, Zainuddin; Mulyawan, Rizka; Azhari, Azhari
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.17534

Abstract

Telah diteliti pemanfaatan limbah kulit salak sebagai adsorben Rhodamine B dengan kajian kesetimbangan adsorpsi dan kinetika adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesetimbangan serta menganalisa model kinetika adsorpsi. Sampel yang digunakan adalah variasi konsentrasi Rhodamine B 10 ppm, 25 ppm, dan 50 ppm. Analisa kinetika adsorpsi diuji dengan menggunakan dua model persamaan laju adsorpsi yaitu persamaan laju orde satu semu dan persamaan laju orde dua semu. Sedangkan untuk persamaan kesetimbangan yang diuji adalah persamaan adsorpsi isoterm Langmuir dan Freundlich. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang menjadi pembeda dari penelitian sebelumnya adalah konsentrasi aktivator dan waktu pengeringan pada adsorben. Hasil kajian menunjukkan bahwa model persamaan Langmuir dan orde dua semu adalah yang paling sesuai diaplikasikan untuk adsorpsi Rhodamine B terhadap karbon aktif dari kulit salak. Dari persamaan langmuir diperoleh konstanta adsorpsi sebesar 10,35808 L/mg dan qmaks sebesar 0,258759 mg/g. Sedangkan untuk persamaan orde dua semu didapatkan nilai qe,exp dan qe,cal yang tidak jauh berbeda. Didapatkan nilai qe,cal sebesar 0,1476 mg/g, 0,2252 mg/g, dan 0,3117 mg/g untuk variasi konsentrasi 10 ppm, 25 ppm, dan 50 ppm. Didapatkan nilai k dengan rentang 1,2252-0,2851 dan nilai R2 dengan rentang 0,9701- 0,9999 untuk variasi konsentrasi 10 ppm, 25 ppm, dan 50 ppm. Karena model isoterm Langmuir mampu menginterpretasikan proses adsorpsi Rhodamine B dengan baik, maka sistem adsorpsi Rhodamine B menggunakan karbon aktif dari molase dari penelitian ini adalah homogen dan monolayer. Kajian kinetika menunjukkan bahwa model persamaan orde dua semu yang paling sesuai diaplikasikan. Dari model orde dua semu, laju proses adsorpsi Rhodamine B dikendalikan oleh adsorpsi kimia.
HIGH SCHOOL TEACHER TRAINING TO IMPROVE THE SCIENTIFIC WRITING PROFESSIONALISM Eri Saputra; Rinaldi Mirsa; Muhammad Muhammad
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2021): Vol 1, No 2, Desember (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v1i2.1175

Abstract

Teachers are not only obliged to transfer knowledge to their students. However, they are required to be more professional and more competent. So one of the means to improve the ability of teachers in professional development is to increase the publication of scientific papers. However, based on observations and interviews with teachers of SMA Negeri 1 Syamtalira Aron, North Aceh Regency, there is still a lack of understanding regarding the publication of scientific writing, as well as the use of applications that can be designed as media in research. For this reason, it is very necessary to provide guidance, assistance for training for teachers as an effort to develop the skills and creativity of teachers in making scientific papers and introduction of applications so that they can be more varied. Activities that will be carried out during PKM for partners are: 1) coaching training in the use of software as a learning medium, scientific writing, and journal citation methods. 2) OJS training. 3) assistance in writing scientific papers. The method used in this service activity is persuasive-educative. The implementation phase in this activity consists of: site survey, planning, implementation, and evaluation. The highest average value in the material being taught where the value is 4.78 with a very good category. Participants were very interested in all the material taught by the presenters. While the lowest average value in responding to the questions given where the value is 4.41 with a very good category.Keywords: Writing, OJS, Learning Media
Preparation and Characterization of Activated Carbon Made from Robusta Coffee Skin (Coffea Canephora) Raudhatul Raihan; Adi Setiawan; Lukman Hakim; Muhammad Muhammad; Muhammad Arif; Hadi Hosseiniamoli
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (December, 2020)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v15i2.17618

Abstract

Indonesia is one of the coffee-producing countries where production tends to increase from year to year. Currently, residuals from coffee-fruit processing such as coffee-skin and husks are thrown away without any use and this biomass residual contains several toxic chemicals such as alkaloids, tannins, and polyphenols. One of potential uses of coffee-industry by-product is to make activated carbon (ACs), which is made through a carbonation process and followed by an activation process. In this study, chemical activation was carried out using chemical activators ZnCl2 and NaOH. The purpose of this study is to prepare and investigate the characteristics of chemically activated coffee skin bio-char focusing on the surface properties and iodine adsorption capacity. Prior to carbon activation, a purpose built pilot-scale reactor was fabricated and tested at temperatures of 400 C and 500 C. The difference in carbonation temperature and variations in activator concentration alter the absorption properties. The results showed that the coffee-skin pyrolyzed at 500 C and activated by 2% NaOH solution exhibits the highest absorption value of 720.2 mg/g. Lower absorption values were observed in any ZnCl2 activator samples. SEM-EDS analysis result suggests significant changes in composition of the ACs before and after activation. Most of impurities are gone during activation and washing. The value of C atoms increases and the pores structure of the activated carbon are expanding showing suitable properties for adsorbent.
EFEKTIVITAS EKSTRAKSI PEWARNA ALAMI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea L.) : TINJAUAN PERPINDAHAN MASSA Hastriad, Tengku; Muhammad, Muhammad; Faisal, Faisal; Kamar, Iqbal; ZA, Nasrul; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.17860

Abstract

Pewarna sintetis, meskipun memberikan warna yang menarik pada berbagai produk konsumen, membawa sejumlah bahaya potensial yang perlu diperhatikan. Di samping itu, proses produksi pewarna sintetis dapat menciptakan limbah kimia berbahaya yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pewarna alami seperti ekstrak Bunga Telang diperlukan untuk menggantikan peran pewarna sintetis. Ekstrak Bunga Telang sebagai pewarna alami memiliki berbagai manfaat seperti memiliki manfaat kesehatan, menjadi indikator alami, dan lebih ramah lingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi pelarut dan kecepatan pengadukan terhadap jumlah ekstrak bunga telang. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi pelarut etanol 30%, 55%, 80 % dan kecepatan pengadukan 100 rpm, 150 rpm, 200 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) tertinggi adalah 10-4 pada kondisi konsentrasi pelarut 55% dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) terendah adalah 6 x 10-5 pada kondisi konsentrasi pelarut 30% dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Semakin cepat proses pengadukan, semakin banyak konsentrasi ekstrak yang dihasilkan. Hal ini berbanding terbalik dengan kecepatan pengadukan yang lambat, di mana konsentrasi ekstrak yang diperoleh cenderung lebih sedikit. Konsenterasi ekstrak tertinggi dihasilkan pada konsenterasi pelarut 55 %.
PENGARUH PENGGUNAAN LARUTAN NaOH DAN CH3COOH TERHADAP KARAKTERISTIK BIOBRIKET DARI AMPAS KOPI DENGAN PROSES HYDROTHERMAL Retwan, M.Alif Alzahy; Ginting, Zainuddin; Muhammad, Muhammad; Bahri, Syamsul; Faisal, Faisal
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.18057

Abstract

Hydrochar adalah padatan berkarbon yang dihasilkan dari konversi biomassa dengan menggunakan metode karbonisasi hidrotermal (HTC). Waktu tinggal dan jenis pelarut yang digunakan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi karakteristik hydrochar yang dihasilkan. Pada penelitian ini hydrochar dibuat dari ampas kopi dengan proses hidrotermal menggunakan alat autoclave pada suhu 130°C  dan tekanan 2 bar. Proses hidrotermal dilakukan dengan pelarut NaOH dan CH3COOH serta variasi konsentrasi yaitu 0,5; 0,75 dan 1 Molar. Waktu tinggal yang digunakan divariasikan antara 60, 75, dan 90 menit. Setelah proses hidrotermal dilanjutkan dengan penyaringan hydrochar padat dan cairannya. Hydrochar kemudian dilakukan pengeringan dalam oven selama 3 jam pada suhu 105°C untuk mengurangi kandungan airnya. Parameter sampel termasuk kadar air, abu, zat mudah menguap, karbon tetap, dan kalor.Penelitian ini telah dilakukan sebelumnya dan yang membedakan penelitian ini dari yang sebelumnya yaitu jenis pelarut yang digunakan serta konsentrasi pelarut. Hasil pengujian untuk kadar air pada larutan NaOH sebesar 5,26-8,13% dan untuk pelarut CH3COOH sebesar 3,22-7,84%, untuk kadar abu pada larutan NaOH sebesar 3,38-5,65% dan untuk pelarut CH3COOH sebesar 2,54-4,83%, untuk kadar zat mudah menguap pada larutan NaOH sebesar 9,67-16,57% dan untuk pelarut CH3COOH sebesar 9,28-15,25%, dan untuk kadar karbon pada larutan NaOH sebesar 72,46-79,28% dan untuk pelarut CH3COOH sebesar 69,74-76,14%.
PERBANDINGAN PEREKAT BIOKOMPOSIT KITOSAN DAN PATI UBI KAYU UNTUK PEMBALUT LUKA PRIMER DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT ASAM SITRAT DAN PEKTIN Tarigan, Jhodi Okta Albiqho; Jalaluddin, Jalaluddin; Dewi, Rozanna; Faisal, Faisal; Muhammad, Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.16453

Abstract

Pembalut luka primer adalah produk seperti lapisan tipis yang berguna untuk pelindung luka. Memiliki sifat biokompotabilitas, rendah toksisitas, aktivitas anti bakteri, dan kestablian kimia yang baik, sehingga mempercepat penyembuhan luka. Dalam penelitian ini, kitosan-pati ubi kayu dan bahan ikat silang asam sitrat dan pektin digunakan untuk membuat pembalut luka primer. Dengan mempertimbangkan perbandingan perekat asam sitrat dan pektin, penelitian yang belum dilakukan bertujuan untuk membuat pembalut luka biokomposit kitosan-pati ubi kayu. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan menggunakan bahan dasar Pati jagung/pati kentang/pati sagu, maka dari itu penelitian ini digunakan pati ubi kayu. Dalam penelitian ini, beberapa pendekatan digunakan, termasuk persiapan bahan baku, pengelolaan biokomposit pembalut luka primer, dan uji daya serap air. Dalam uji daya serap air, biokomposit kitosan-pati ubi kayu dengan ikatan silang asam sitrat mencapai variasi komposisi(50:50:2) sebesar 15% dan biokomposit kitosan-pati ubi kayu dengan ikatan silang pektin mencapai variasi komposisi (50:50:10) sebesar 734,00%. Uji ketebalan menunjukkan bahwa biokomposit kitosan-pati ubi kayu dan bahan ikat silang asam sitrat memiliki hasil terbaik pada variasi komposisi (50:50:10) sebesar 0,3725 mm, sedangkan biokomposit kitosan-pati ubi kayu dan bahan ikat silang pektin memiliki hasil terbaik pada variasi komposisi (50:50:10) sebesar 0,325 mm. Oleh karena itu, gugus fungsi OH dan CO ditemukan dalam uji gugus fungsi (FTIR) pada sampel, merupakan sifat hidrofilik pada pembalut luka. Selain itu, gugus-gugus menunjukkan bahwa pembalut luka mudah terurai dan ramah lingkungan.  
Design and Development of a Hand Movement Controlled Wheelchair with NRF24 Module to Enhance Mobility for Individuals with Disabilities Muhammad Huseini Lubis; Muhammad Muhammad; Fakhruddin Ahmad Nasution; Selamat Meliala; Salahuddin Salahuddin
Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) Vol 13, No 1 (2025): Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/voteteknika.v13i1.133170

Abstract

This study aims to design and develop a hand movement-controlled wheelchair system using NRF24L01 wireless technology to enhance the mobility of individuals with physical disabilities. This research employs a Research and Development (R&D) approach, consisting of design, implementation, and testing phases. The system integrates ADXL345 and MPU6050 accelerometer sensors to detect the user's hand movements, which are then translated into wheelchair control commands via NRF24L01 wireless communication. The test results indicate that the system achieves a response accuracy of over 95%, with an average response time of 0.3–0.5 seconds, and can operate up to 100 meters in an open environment. However, in areas with multiple obstacles, the communication range is reduced to 20–30 meters, and the system occasionally experiences interference from other devices operating on the 2.4 GHz frequency. Additionally, the accelerometer sensors may produce less accurate readings when subjected to excessive vibrations from uneven surfaces. The main contribution of this research is to provide a more intuitive, efficient, and user-friendly wheelchair control alternative compared to conventional methods such as joysticks or voice commands. Future developments could include artificial intelligence (AI) integration to improve movement detection accuracy, as well as additional sensors such as LiDAR for obstacle detection, thereby enhancing the safety and convenience of users.
Co-Authors abdullah, humaira Adi Setiawan Agam Muarif Alashri, Haris Andik Bintoro Apandi S, Arpan Ar Razi Ardyan, Muhammad Armelia Dafrina Asran Asran Asrillah Asrillah Ayike Kusprasetya Azhari Azhari Azwar Yunus Badriana, Badriana Balatif, Ali Nur Muhammad Zaidin Basuki Wasis Bustami Bustami Cut Milya Damayanti Damayanti Dela Andriani Eddy Kurniawan Effendi, Mulia Eri Saputra Faisal Faisal Fakhruddin Ahmad Nasution Farhana, Izzati Fasdarsyah Fasdarsyah Fidyati, Fidyati Giffary, Muhammad Gultom, Togu Sahat Martua Hadi Hosseiniamoli Hafizh Al Kautsar Aidilof Hafli, T Hastriad, Tengku Ishak Ishak Jalaluddin Jalaluddin Kamar, Iqbal Leni Maulinda, Leni Lukman Hakim Luthfi Luthfi M Irsyad K Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Mirsa, Rinaldi Mirza Farhan Misbahul Jannah Mochamad Ari Saptari Muhammad Arif Muhammad Fauzan Muhammad Huseini Lubis Muhammad Nugraha P Muhammad Rumiza Mulyawan, Mulyawan Mulyawan, Rizka Munirul Ula Muthmainnah Muthmainnah Nasrul ZA Nasrul ZA, Nasrul Nia Afriani Nikmat Wanda Nurhabiah Nurhabiah Nurlaila, Rizka Nurul Islami, Nurul Pasaribu, Josua Putra, Reza Rahmad Wahyudi Rahman, M R F Raudhatul Raihan Retwan, M.Alif Alzahy Rinaldi Mirsa Riza Fitri Rizal S.Si., M.IT, Rizal Rizka Mulyawan Rizki Alamsyah Rizky, Audry Azilla Rozanna Dewi Safwandi Safwandi Salahuddin Salahuddin Sanda Mulia Utari Selamat Meliala Sinaga, Selvi Sundari Sulhatun Sulhatun Suryati Suryati Suryati Suryati Susi Yanti Syamsul Bahri T Hafli Tarigan, Jhodi Okta Albiqho Teuku Mudi Hafli Trisna Trisna Zainuddin Ginting Zulfahmi Zulfahmi Zulmiardi, Zulmiardi