Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pelatihan Merangkai Panel RUSPIN Menjadi Struktur Bangunan di Desa Uteunkot Mirsa, Rinaldi; Muhammad, Muhammad; Saputra, Eri; Ardyan, Muhammad; Alashri, Haris
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 4, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) adalah jenis rumah modular yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (PUSLITBANG) Permukiman Kementerian PUPR, adalah salah satu solusi dari permasalahan tingginya biaya produksi dan tidak efisiennya waktu konstruksi yang disertai dengan tidak memenuhinya persyaratan kualitas Teknik bangunan. Bangunan ini dibangun dengan sistem modular, teknologi ini menawarkan rangka bangunan pracetak dengan sistem panel yang di sambung dengan panel lain secara cepat, dengan biaya yang lebih mrah, dan efisien dari sebuah bangunan. Pelatihan pembuatan RUSPIN kepada masyarakat Desa Uteunkot, Kecamatan Muara dua, Kota Lhokseumawe diharapkan bisa menjadi alternatif mata pencaharian masyarakat. Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi yakni sesi paparan materi dan sesi praktek. Pemaparan materi dilaksanakan pada hari pertama melalui FGD (focus group discusion). Pada sesi ini disampaikan spesifikasi teknis komponen, mutu bahan, perakitan RUSPIN. Acara dilanjutkan pelatihan secara langsung di lapangan dengan merangkai panel RUSPIN menjadi struktur bangunan. Pada sesi ini peserta langsung merakit panel RUSPIN antara panel besar dan kecil yang di ikat dengan baut. Peserta juga dapat melihat langsung contoh rumah yang dibangun dengan menerapkan teknologi RUSPIN secara utuh. Kesimpulan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tersebut adalah menciptakan bangunan dengan menggunakan teknologi RUSPIN dengan standar guna untuk mengembangkan dan meningkatan pengetahuan dalam mengembangan usaha kepada masyarakat.
Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat dan Lama perendaman pada Ekstraksi Gelatin dari Tulang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) abdullah, humaira; Jalaluddin, Jalaluddin; Ginting, Zainuddin; Kurniawan, Eddy; Muhammad, Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.15377

Abstract

Pengemulsi, pengental, dan penstabil makanan semuanya memakai gelatin, bahan makanan. Kolagen pada kulit, tulang, dan ikan didenaturasi untuk menghasilkan gelatin, protein berbentuk gel. Agar-agar yang diigunakan dalam peneliitian ini terbuat dari tulang ikan niila. Berdasarkan penelitian, cara ekstraksi gelatin tulang ikan nila yang paling efektif adalah dengan konsentrasi 2% dan lama prendaman 48 jam, diperoleh hasiil sebanyak 4,45 gram. Harkat air 3,07%, harkat abu 1,04 persen, dan harkat protein 51,934%. Namun pada saat dilakukan uji sifat organoleptik, sampel mempunyai bau amis yang tidak memenuhi baku mutu gelatin, meskipun warnanya sebati dengan yang diharapkan pada konsentrasii 1%
PENGARUH AKTIVATOR KONSENTRASI ASAM SULFAT DAN MASSA SERBUK BIJI PEPAYA TERHADAP KUALITAS BIOSORBEN Pasaribu, Josua; Nurlaila, Rizka; Ibrahim, Ishak; Muhammad, Muhammad; Hakim, Lukman
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.18018

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen Pepaya terbesar di dunia dengan menduduki sebagai peringkat 5 dengan total produksi sebesar 1.089.578 Ton. Pepaya memiliki manfaat serbaguna, termasuk bijinya. Pepaya memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah bijinya. Kandungan abu sebanyak 15,8 gram yang terdapat dalam biji pepaya dianggap sebagai komponen paling signifikan dalam hal sifat biosorbennya. Maka dari itu biji pepaya digunakan sebagai adsorben dalam menyerap zat pewarna yang mencemari lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biosorben menggunakan bahan baku alami yang dapat diaktivasi untuk menghasilkan biosorben berkualitas tinggi.. Penelitian ini juga meneliti dampak massa bubuk biji pepaya terhadap biosorben akhir dan pengaruh aktivator konsentrasi asam sulfat terhadap kualitas biosorben akhir, di mana biji pepaya dipisahkan dari daging buah dan dikeringkan selama 24 jam di bawah sinar matahari untuk menghilangkan kadar air. Lalu biji pepaya di furnace dengan suhu pembakaran 500 oC.selama 2 jam. Biji pepaya yang sudah di furnace lalu di ayak menggunakan ayakan 100 mesh. Penelitian ini menggunakan adsorben yang diaktivasi dengan Konsentrasi asam sulfat sebagai aktivator dan massa biji pepaya  bervariasi.. Kapasitas penyerapan maksimum pada adsorpsi terdapat massa 0,5 gram dengan konsentrasi asam sulfat 13% yaitu sebesar 4,9841 mg/g, sedangkan untuk efisiensi adsorpsi maksimum pada adsorpsi pada massa 2 gram dengan konsentrasi asam sulfat 13% yaitu sebesar 99,7189 %.
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI METODE ELEKTROLISIS PV (PHOTOVOLTAIC) DARI AIR LAUT MENGGUNAKAN GRAHPITE DENGAN PENAMBAHAN KATALIS NaOH Sinaga, Selvi Sundari; Hakim, Lukman; Meriatna, Meriatna; Suryati, Suryati; Muhammad, Muhammad; Faisal, Faisal
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 2 No. 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.7990

Abstract

Minyak bumi di Indonesia yang berasal dari bahan bakar fosil diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 9 tahun kedepan. Maka kita perlu energi alternative sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti hidrogen. Salah satu cara untuk menghasilkan hidrogen yaitu dengan metode elektrolisis air laut dan merupakan metode yang paling menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrgoen yang murni. Elektrolisis membutuhkan energi listrik yang besar untuk menguraikan ion-ion maka pada penelitian ini menggunakan (Photovoltaic) PV sebagai sumber energi melalui sinar matahari. Air laut dengan volume 3500 ml, volume katalis NaOH yang ditambahkan 175 ml, dan kondisi operasi (waktu ambien). Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu tegangan (5, 10, 15, 20) volt, waktu (15, 30, 45, 65) menit dan konsentrasi katalis (0,1 ; 0,25 ; 0,5 ; 0,75) M. Hasil flowrate gas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 20 volt pada menit ke 60 menit pada konsentrasi 0,1 M sebesar 12,8 ml/s sedangkan kadar natrium hipoklorit nilai tertinggi terdapat pada 20 volt, waktu ke 60 menit pada konsentrasi 0,75 M. Hasil kajian waktu elektrolisis terhadap penguraian ait laut menjadi gas hidrogen tidak berpengaruh signifikan. Semakin tinggi tegangan yang diberikan maka flowrate dan kadar NaOCl yang dihasilkan semakin besar dan semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka akan semakin rendah gas hidrogen yang dihasilkan namun kadar NaOCl semakin tinggi. Sehingga nilai kadar NaOCl tertinggi pada konsentrasi 0,75 M, waktu 60 menit pada tegangan 20 V sebesar 0,184%.
OPTIMASI ENERGI PADA PRODUKSI SYNGAS DARI R-LNG (REGASIFIED LIQUIFIED NATURAL GAS) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS V.10 Giffary, Muhammad; ZA, Nasrul; Sulhatun, Sulhatun; Hakim, Lukman; Muhammad, Muhammad; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.15013

Abstract

Energi telah menjadi pilar yang sangat diperlukan untuk kemajuan dan perkembangan manusia sepanjang sejarah. Dari peradaban kuno hingga hari ini, kemajuan manusia secara intrinsik terkait dengan evolusi revolusi energi. Pengaruhnya meresap ke dalam setiap aspek eksistensi manusia. Ketika kita memulai era baru aplikasi energi, fokusnya bergeser ke pengembangan dan pemanfaatan sumber daya utama seperti minyak bumi, batu bara, teknologi energi baru, dan gas alam. Salah satu pemanfaatannya adalah memproduksi syngas, sekitar 6 EJ syngas diproduksi secara global setiap tahunnya, yang merupakan hampir 2% energi primer dunia saat ini. Salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi proses dalam produksi syngas  adalah software Aspen HYSYS V.10. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan proses utama combined reforming menggunakan heater, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan heat exchanger. Produksi syngas dengan proses utama combined reforming menggunakan dua reaktor utama yaitu primary reformer dan secondary reformer guna untuk meningkatkan konversi metana menjadi hidrogen. Keluaran dari secondary reformer panasnya mencapai 962oC dan akan masuk ke hight temperature shift converter untuk mengkonversi karbon monoksida menjadi hidrogen pada suhu 366oC. Pada penelitian sebelumnya, temperatur 962oC akan turun menjadi 366oC menggunakan cooler 1, beban kerja dari cooler 1 sangat berat untuk menurukan temperatur 962oC menjadi 366oC. Sehingga, terjadi pemborosan konsumsi energi. Maka, didapatlah peluang untuk mengoptimalkan konsumsi energi yang ada dengan cara memanfaatkan panas keluaran dari secondary reformer yang panasnya sampai 962oC ini cukup tinggi untuk memanaskan MIXED FEED dan PROCESS GAS dengan menggunakan heat exchanger. Hal ini terbukti, dengan total konsumsi energi sebelum memanfaatkan panas keluaran secondary reformer sebesar 556.626.015,66 Kj/jam atau 133,56 Gcal/jam dan setelah memanfaatkan panasnya menjadi 460.267.906,06 atau 110 Gcal/jam. Maka, konsumsi energi dapat dioptimalkan menjadi 110 Gcal/jam.
OPTIMASI TUNING PID TEMPERATURE CONTROL PADA ALAT HEATER 2801E101 DENGAN MENGGUNAKAN HYSYS INTERFACING MATLAB Effendi, Mulia; ZA, Nasrul; Muhammad, Muhammad; Hakim, Lukman; Ginting, Zainuddin; Hasfita, Fikri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 2 No. 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.7929

Abstract

Penelitian Sistem kontrol Proportional, Integral dan Derivative (PID) merupakan kontroller untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut (Feed back). Penukar panas adalah alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Adapun metodologi penelitian ini adalah membuat model steady state Heater, kemudian mengubah model steady state menjadi model dynamic, lalu membuat model kontrol PID, setelah itu melakukan tuning terhadap kontrol PID dan melakukan pengujian terhadap kontrol PID, dengan melakukan gangguan pada set point. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu respon tercepat terhadap gangguan pada termperature serta mendapatkan variable Kc, Ti dan Td terbaik. Hasil dari pengaplikasian sistem kontrol PID maka didapatkan waktu tercepat yaitu 0.83 menit dengan nilai Kc= 1,79, Ti= 1,15 dan Td=0,19. Pada suhu 90oC dengan tekanan 277,7 kPa dengan laju alir 9363 kg/jam. Sedangkan waktu terlama pada hasil pengujian kontrol PID dengan mengubah termperature menjadi 98oC , yaitu 1menit dengan nilai Kc= 1,85, nilai Ti=1,15 dan Td= 0,19.
Pengaruh Variasi Suhu Dan Lama Waktu Pembakaran Terhadap Hasil Sintesis Silika Dari Daun Bambu Menggunakan Metode Sol-Gel Rizky, Audry Azilla; Muhammad, Muhammad; Ginting, Zainuddin; Nurlaila, Rizka; ZA, Nasrul
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 2 No. 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.8104

Abstract

Bambu merupakan tanaman yang banyak hidup di Indonesia, tanaman beruas ini memiliki banyak manfaat salah satunya pada daunnya . Secara kimia, abu daun bambu mempunyai kandungan silika sebesar 77,96% - 88,05% dan sisanya oksida dari beberapa logam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silika dari abu daun bambu dengan mengkaji pengaruh suhu pembakaran (600oC, 700oC dan 800oC ) dan waktu furnace (2, 3, dan 4 jam) terhadap yield silika, kadar air, XRD dan FTIR. Proses pembuatan silika dari daun bambu menggunakan metode Sol-Gel, yang melibatkan ekstraksi silika dengan larutan alkali dan gelasi silika menggunakan larutan asam. Dari hasil penelitian didapatkan nilai yield silika tertinggi adalah 87,02% dengan suhu pembakaran 600oC selama 4 jam. Dan nilai kadar air terendah yaitu 3,9% pada suhu pembakaran 800oC dan selama 4 jam. Berdasarkan karakteristik menggunakan XRD diketahui bahwa silika yang dihasilkan berfase amorf dan hasil uji gugus fungsional menggunakan FTIR terdapat gugus fungsional berupa gugus silanol (Si-OH) dan gugus siloksan (Si-O-Si).  
PEMANFAATAN KULIT SALAK SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK ADSORPSI RHODAMINE B Gultom, Togu Sahat Martua; Muhammad, Muhammad; Ginting, Zainuddin; Mulyawan, Rizka; Azhari, Azhari
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.17534

Abstract

Telah diteliti pemanfaatan limbah kulit salak sebagai adsorben Rhodamine B dengan kajian kesetimbangan adsorpsi dan kinetika adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesetimbangan serta menganalisa model kinetika adsorpsi. Sampel yang digunakan adalah variasi konsentrasi Rhodamine B 10 ppm, 25 ppm, dan 50 ppm. Analisa kinetika adsorpsi diuji dengan menggunakan dua model persamaan laju adsorpsi yaitu persamaan laju orde satu semu dan persamaan laju orde dua semu. Sedangkan untuk persamaan kesetimbangan yang diuji adalah persamaan adsorpsi isoterm Langmuir dan Freundlich. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang menjadi pembeda dari penelitian sebelumnya adalah konsentrasi aktivator dan waktu pengeringan pada adsorben. Hasil kajian menunjukkan bahwa model persamaan Langmuir dan orde dua semu adalah yang paling sesuai diaplikasikan untuk adsorpsi Rhodamine B terhadap karbon aktif dari kulit salak. Dari persamaan langmuir diperoleh konstanta adsorpsi sebesar 10,35808 L/mg dan qmaks sebesar 0,258759 mg/g. Sedangkan untuk persamaan orde dua semu didapatkan nilai qe,exp dan qe,cal yang tidak jauh berbeda. Didapatkan nilai qe,cal sebesar 0,1476 mg/g, 0,2252 mg/g, dan 0,3117 mg/g untuk variasi konsentrasi 10 ppm, 25 ppm, dan 50 ppm. Didapatkan nilai k dengan rentang 1,2252-0,2851 dan nilai R2 dengan rentang 0,9701- 0,9999 untuk variasi konsentrasi 10 ppm, 25 ppm, dan 50 ppm. Karena model isoterm Langmuir mampu menginterpretasikan proses adsorpsi Rhodamine B dengan baik, maka sistem adsorpsi Rhodamine B menggunakan karbon aktif dari molase dari penelitian ini adalah homogen dan monolayer. Kajian kinetika menunjukkan bahwa model persamaan orde dua semu yang paling sesuai diaplikasikan. Dari model orde dua semu, laju proses adsorpsi Rhodamine B dikendalikan oleh adsorpsi kimia.
HIGH SCHOOL TEACHER TRAINING TO IMPROVE THE SCIENTIFIC WRITING PROFESSIONALISM Eri Saputra; Rinaldi Mirsa; Muhammad Muhammad
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2021): Vol 1, No 2, Desember (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v1i2.1175

Abstract

Teachers are not only obliged to transfer knowledge to their students. However, they are required to be more professional and more competent. So one of the means to improve the ability of teachers in professional development is to increase the publication of scientific papers. However, based on observations and interviews with teachers of SMA Negeri 1 Syamtalira Aron, North Aceh Regency, there is still a lack of understanding regarding the publication of scientific writing, as well as the use of applications that can be designed as media in research. For this reason, it is very necessary to provide guidance, assistance for training for teachers as an effort to develop the skills and creativity of teachers in making scientific papers and introduction of applications so that they can be more varied. Activities that will be carried out during PKM for partners are: 1) coaching training in the use of software as a learning medium, scientific writing, and journal citation methods. 2) OJS training. 3) assistance in writing scientific papers. The method used in this service activity is persuasive-educative. The implementation phase in this activity consists of: site survey, planning, implementation, and evaluation. The highest average value in the material being taught where the value is 4.78 with a very good category. Participants were very interested in all the material taught by the presenters. While the lowest average value in responding to the questions given where the value is 4.41 with a very good category.Keywords: Writing, OJS, Learning Media
EFEKTIVITAS EKSTRAKSI PEWARNA ALAMI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea L.) : TINJAUAN PERPINDAHAN MASSA Hastriad, Tengku; Muhammad, Muhammad; Faisal, Faisal; Kamar, Iqbal; ZA, Nasrul; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.17860

Abstract

Pewarna sintetis, meskipun memberikan warna yang menarik pada berbagai produk konsumen, membawa sejumlah bahaya potensial yang perlu diperhatikan. Di samping itu, proses produksi pewarna sintetis dapat menciptakan limbah kimia berbahaya yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pewarna alami seperti ekstrak Bunga Telang diperlukan untuk menggantikan peran pewarna sintetis. Ekstrak Bunga Telang sebagai pewarna alami memiliki berbagai manfaat seperti memiliki manfaat kesehatan, menjadi indikator alami, dan lebih ramah lingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi pelarut dan kecepatan pengadukan terhadap jumlah ekstrak bunga telang. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi pelarut etanol 30%, 55%, 80 % dan kecepatan pengadukan 100 rpm, 150 rpm, 200 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) tertinggi adalah 10-4 pada kondisi konsentrasi pelarut 55% dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) terendah adalah 6 x 10-5 pada kondisi konsentrasi pelarut 30% dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Semakin cepat proses pengadukan, semakin banyak konsentrasi ekstrak yang dihasilkan. Hal ini berbanding terbalik dengan kecepatan pengadukan yang lambat, di mana konsentrasi ekstrak yang diperoleh cenderung lebih sedikit. Konsenterasi ekstrak tertinggi dihasilkan pada konsenterasi pelarut 55 %.