Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Analysis of Temperature Variations, Types of Insulation and Coating on Corrosion Under Insulation on ASTM A53 Pipes Putra, Reza; Muhammad, Muhammad; Hafli, T; Islami, Nurul; Apandi S, Arpan
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Department of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.974 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v2i1.220

Abstract

Corrosion Under Insulation (CUI) can be described as localized corrosion that forms as a result of the penetration of water or moisture through an insulating material. The pipe material used is of the ASTM A53 standard and the fluid used in seawater because almost all industries are located on the coast. This type of coating is carried out on the test pipe using Meiji Epoxy Filler. The test method is carried out by flowing seawater fluid in pipes with water temperature variations of 30°C, 50°C, and 70°C. This pipe varies the type of insulation by using glasswool and Rockwool (ASTM G 189-07). This insulation is conditioned in a wet state by giving 2 ml of seawater drops with a pH value of 4 per 6 hours. The test equipment is divided into 3 series according to temperature variations with 4 test specimens and 2 coating variations respectively. The test time was carried out for 336 hours to obtain the corrosion rate results using the ASTM G31-72 weight loss method. The results showed that the type of Glasswool insulation with specimens coated had the lowest corrosion rate value of 0.00483 mmpy at a temperature of 30°C when compared to the same type of treatment on Rockwool insulation of 0.00724 mmpy or an increase of 2.41 times. This study shows that the type of insulation, temperature variation, and coating greatly affect the rate of corrosion and the type of corrosion that occurs is uniform corrosion.
MENGATASI BEBAN LEBIH TRANSFORMATOR GARDU DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN TRAFO SISIP DI PT PLN (Persero) ULP LANGSA KOTA Muhammad, Muhammad; Meliala, Selamat; Damayanti, Damayanti
Jurnal Energi Elektrik Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Energi Elektrik 2022
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jee.v11i1.7735

Abstract

Transformator distribusi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke pelanggan. Pelayanan terhadap pelanggan akan terganggu sehingga apabila terjadi pemutusan aliran listrik atau pemadaman yang diakibatkan dari kerusakan pada Transformator Distribusi. Transformator distribusi yang mengalami beban yang melabihi 80% dari kapasitas transformator tersebut maka akan berefek pada umur/life time transformator distribusi dan juga dapat mempengaruhi tingkat dan mutu pelayanan pada konsumen serta berpotensi besar terjadi gangguan. Maka dari itu perlu dilakukan suatu tindakan agar persentase pembebanan transformator distribusi tidak melebihi kapasitas trnasformator dengan metode pemasangan Trafo Sisip. Motode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kuantitatif dan juga menggunakan simulasi software ETAP 12.6.0.  Di PT.PLN (Persero) ULP LANGSA KOTA terdapat transformator yang mengalami pembebanan berlebih (overload) yang terjadi pada Gardu Distribusi TC-7 sebesar 84,85% dan dilakukan pemasangan Trafo Sisip, pembebanan pada gardu TC-7 menjadi 49,65%. Dengan ini dapat dibuktikan bahwa pemasangan Trafo Sisip merupakan metode yang cukup baik untuk mengatasi gangguan pembebanan berlebih (Overload) pada Gardu TC-7, sehingga dapat memperpanjang umur trafo / life time transformator, menngkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan dan mengurangi potensi terjadinya gangguan karena transformator pembebanan dibawah 80% dapat bekerja secara baik. Kata Kunci : Transformator, Trafo Sisip, Pembebanan berlebih (overload)
Utilization of Molasses Waste as Activated Carbon for Adsorption of Rhodamine B from Synthetic Waste Balatif, Ali Nur Muhammad Zaidin; Muhammad, Muhammad; Mulyawan, Rizka
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Vol 4, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Institute for Research and Community Service, Universitas Malikussaleh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jreece.v4i1.14673

Abstract

The utilization of molasses waste as Rhodamine B adsorbent has been investigated by studying adsorption isotherm and adsorption kinetics. The sample used is a variation of the concentration of Rhodamine B 10, 25, and 50 mg/L for kinetics adsorption and 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, 200 mg/L, and 250 mg/L for isotherm adsorption. Kinetic analysis adsorption being tested by pseudo-first-order and pseudo-second-order rate equation, as for the equilibrium equation being tested by Langmuir and Freundlich adsorption isotherms. Study shows that Langmuir equation model and pseudo-second-order are the most suitable to be applied. The adsorption constant is obtained of 1.1664 L/g and qmax of 221.8279 mg/g in Langmuir Equation. Whereas for pseudo second order equations obtained values of qe, exp and qe, cal which are slightly different. The qe, cal values obtained were 8.142 mg/g, 23.141 mg/g, and 53.895 mg/g for various concentrations.  K value is obtained with a range of 0.001754-0.000294 and a value of R2 with a range of 0.8249-0.995 for various concentration. Intraparticle diffusion in this study is not the only rate control measure due to the plot linear at each concentration does not cross the origin.
Pelatihan Merangkai Panel RUSPIN Menjadi Struktur Bangunan di Desa Uteunkot Mirsa, Rinaldi; Muhammad, Muhammad; Saputra, Eri; Ardyan, Muhammad; Alashri, Haris
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 4, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) adalah jenis rumah modular yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (PUSLITBANG) Permukiman Kementerian PUPR, adalah salah satu solusi dari permasalahan tingginya biaya produksi dan tidak efisiennya waktu konstruksi yang disertai dengan tidak memenuhinya persyaratan kualitas Teknik bangunan. Bangunan ini dibangun dengan sistem modular, teknologi ini menawarkan rangka bangunan pracetak dengan sistem panel yang di sambung dengan panel lain secara cepat, dengan biaya yang lebih mrah, dan efisien dari sebuah bangunan. Pelatihan pembuatan RUSPIN kepada masyarakat Desa Uteunkot, Kecamatan Muara dua, Kota Lhokseumawe diharapkan bisa menjadi alternatif mata pencaharian masyarakat. Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi yakni sesi paparan materi dan sesi praktek. Pemaparan materi dilaksanakan pada hari pertama melalui FGD (focus group discusion). Pada sesi ini disampaikan spesifikasi teknis komponen, mutu bahan, perakitan RUSPIN. Acara dilanjutkan pelatihan secara langsung di lapangan dengan merangkai panel RUSPIN menjadi struktur bangunan. Pada sesi ini peserta langsung merakit panel RUSPIN antara panel besar dan kecil yang di ikat dengan baut. Peserta juga dapat melihat langsung contoh rumah yang dibangun dengan menerapkan teknologi RUSPIN secara utuh. Kesimpulan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tersebut adalah menciptakan bangunan dengan menggunakan teknologi RUSPIN dengan standar guna untuk mengembangkan dan meningkatan pengetahuan dalam mengembangan usaha kepada masyarakat.
Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat dan Lama perendaman pada Ekstraksi Gelatin dari Tulang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) abdullah, humaira; Jalaluddin, Jalaluddin; Ginting, Zainuddin; Kurniawan, Eddy; Muhammad, Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.15377

Abstract

Pengemulsi, pengental, dan penstabil makanan semuanya memakai gelatin, bahan makanan. Kolagen pada kulit, tulang, dan ikan didenaturasi untuk menghasilkan gelatin, protein berbentuk gel. Agar-agar yang diigunakan dalam peneliitian ini terbuat dari tulang ikan niila. Berdasarkan penelitian, cara ekstraksi gelatin tulang ikan nila yang paling efektif adalah dengan konsentrasi 2% dan lama prendaman 48 jam, diperoleh hasiil sebanyak 4,45 gram. Harkat air 3,07%, harkat abu 1,04 persen, dan harkat protein 51,934%. Namun pada saat dilakukan uji sifat organoleptik, sampel mempunyai bau amis yang tidak memenuhi baku mutu gelatin, meskipun warnanya sebati dengan yang diharapkan pada konsentrasii 1%
PENGARUH AKTIVATOR KONSENTRASI ASAM SULFAT DAN MASSA SERBUK BIJI PEPAYA TERHADAP KUALITAS BIOSORBEN Pasaribu, Josua; Nurlaila, Rizka; Ibrahim, Ishak; Muhammad, Muhammad; Hakim, Lukman
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.18018

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen Pepaya terbesar di dunia dengan menduduki sebagai peringkat 5 dengan total produksi sebesar 1.089.578 Ton. Pepaya memiliki manfaat serbaguna, termasuk bijinya. Pepaya memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah bijinya. Kandungan abu sebanyak 15,8 gram yang terdapat dalam biji pepaya dianggap sebagai komponen paling signifikan dalam hal sifat biosorbennya. Maka dari itu biji pepaya digunakan sebagai adsorben dalam menyerap zat pewarna yang mencemari lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan biosorben menggunakan bahan baku alami yang dapat diaktivasi untuk menghasilkan biosorben berkualitas tinggi.. Penelitian ini juga meneliti dampak massa bubuk biji pepaya terhadap biosorben akhir dan pengaruh aktivator konsentrasi asam sulfat terhadap kualitas biosorben akhir, di mana biji pepaya dipisahkan dari daging buah dan dikeringkan selama 24 jam di bawah sinar matahari untuk menghilangkan kadar air. Lalu biji pepaya di furnace dengan suhu pembakaran 500 oC.selama 2 jam. Biji pepaya yang sudah di furnace lalu di ayak menggunakan ayakan 100 mesh. Penelitian ini menggunakan adsorben yang diaktivasi dengan Konsentrasi asam sulfat sebagai aktivator dan massa biji pepaya  bervariasi.. Kapasitas penyerapan maksimum pada adsorpsi terdapat massa 0,5 gram dengan konsentrasi asam sulfat 13% yaitu sebesar 4,9841 mg/g, sedangkan untuk efisiensi adsorpsi maksimum pada adsorpsi pada massa 2 gram dengan konsentrasi asam sulfat 13% yaitu sebesar 99,7189 %.
PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI METODE ELEKTROLISIS PV (PHOTOVOLTAIC) DARI AIR LAUT MENGGUNAKAN GRAHPITE DENGAN PENAMBAHAN KATALIS NaOH Sinaga, Selvi Sundari; Hakim, Lukman; Meriatna, Meriatna; Suryati, Suryati; Muhammad, Muhammad; Faisal, Faisal
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.7990

Abstract

Minyak bumi di Indonesia yang berasal dari bahan bakar fosil diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 9 tahun kedepan. Maka kita perlu energi alternative sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti hidrogen. Salah satu cara untuk menghasilkan hidrogen yaitu dengan metode elektrolisis air laut dan merupakan metode yang paling menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrgoen yang murni. Elektrolisis membutuhkan energi listrik yang besar untuk menguraikan ion-ion maka pada penelitian ini menggunakan (Photovoltaic) PV sebagai sumber energi melalui sinar matahari. Air laut dengan volume 3500 ml, volume katalis NaOH yang ditambahkan 175 ml, dan kondisi operasi (waktu ambien). Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu tegangan (5, 10, 15, 20) volt, waktu (15, 30, 45, 65) menit dan konsentrasi katalis (0,1 ; 0,25 ; 0,5 ; 0,75) M. Hasil flowrate gas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 20 volt pada menit ke 60 menit pada konsentrasi 0,1 M sebesar 12,8 ml/s sedangkan kadar natrium hipoklorit nilai tertinggi terdapat pada 20 volt, waktu ke 60 menit pada konsentrasi 0,75 M. Hasil kajian waktu elektrolisis terhadap penguraian ait laut menjadi gas hidrogen tidak berpengaruh signifikan. Semakin tinggi tegangan yang diberikan maka flowrate dan kadar NaOCl yang dihasilkan semakin besar dan semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka akan semakin rendah gas hidrogen yang dihasilkan namun kadar NaOCl semakin tinggi. Sehingga nilai kadar NaOCl tertinggi pada konsentrasi 0,75 M, waktu 60 menit pada tegangan 20 V sebesar 0,184%.
OPTIMASI ENERGI PADA PRODUKSI SYNGAS DARI R-LNG (REGASIFIED LIQUIFIED NATURAL GAS) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS V.10 Giffary, Muhammad; ZA, Nasrul; Sulhatun, Sulhatun; Hakim, Lukman; Muhammad, Muhammad; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.15013

Abstract

Energi telah menjadi pilar yang sangat diperlukan untuk kemajuan dan perkembangan manusia sepanjang sejarah. Dari peradaban kuno hingga hari ini, kemajuan manusia secara intrinsik terkait dengan evolusi revolusi energi. Pengaruhnya meresap ke dalam setiap aspek eksistensi manusia. Ketika kita memulai era baru aplikasi energi, fokusnya bergeser ke pengembangan dan pemanfaatan sumber daya utama seperti minyak bumi, batu bara, teknologi energi baru, dan gas alam. Salah satu pemanfaatannya adalah memproduksi syngas, sekitar 6 EJ syngas diproduksi secara global setiap tahunnya, yang merupakan hampir 2% energi primer dunia saat ini. Salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi proses dalam produksi syngas  adalah software Aspen HYSYS V.10. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan proses utama combined reforming menggunakan heater, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan heat exchanger. Produksi syngas dengan proses utama combined reforming menggunakan dua reaktor utama yaitu primary reformer dan secondary reformer guna untuk meningkatkan konversi metana menjadi hidrogen. Keluaran dari secondary reformer panasnya mencapai 962oC dan akan masuk ke hight temperature shift converter untuk mengkonversi karbon monoksida menjadi hidrogen pada suhu 366oC. Pada penelitian sebelumnya, temperatur 962oC akan turun menjadi 366oC menggunakan cooler 1, beban kerja dari cooler 1 sangat berat untuk menurukan temperatur 962oC menjadi 366oC. Sehingga, terjadi pemborosan konsumsi energi. Maka, didapatlah peluang untuk mengoptimalkan konsumsi energi yang ada dengan cara memanfaatkan panas keluaran dari secondary reformer yang panasnya sampai 962oC ini cukup tinggi untuk memanaskan MIXED FEED dan PROCESS GAS dengan menggunakan heat exchanger. Hal ini terbukti, dengan total konsumsi energi sebelum memanfaatkan panas keluaran secondary reformer sebesar 556.626.015,66 Kj/jam atau 133,56 Gcal/jam dan setelah memanfaatkan panasnya menjadi 460.267.906,06 atau 110 Gcal/jam. Maka, konsumsi energi dapat dioptimalkan menjadi 110 Gcal/jam.
OPTIMASI TUNING PID TEMPERATURE CONTROL PADA ALAT HEATER 2801E101 DENGAN MENGGUNAKAN HYSYS INTERFACING MATLAB Effendi, Mulia; ZA, Nasrul; Muhammad, Muhammad; Hakim, Lukman; Ginting, Zainuddin; Hasfita, Fikri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.7929

Abstract

Penelitian Sistem kontrol Proportional, Integral dan Derivative (PID) merupakan kontroller untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut (Feed back). Penukar panas adalah alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Adapun metodologi penelitian ini adalah membuat model steady state Heater, kemudian mengubah model steady state menjadi model dynamic, lalu membuat model kontrol PID, setelah itu melakukan tuning terhadap kontrol PID dan melakukan pengujian terhadap kontrol PID, dengan melakukan gangguan pada set point. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu respon tercepat terhadap gangguan pada termperature serta mendapatkan variable Kc, Ti dan Td terbaik. Hasil dari pengaplikasian sistem kontrol PID maka didapatkan waktu tercepat yaitu 0.83 menit dengan nilai Kc= 1,79, Ti= 1,15 dan Td=0,19. Pada suhu 90oC dengan tekanan 277,7 kPa dengan laju alir 9363 kg/jam. Sedangkan waktu terlama pada hasil pengujian kontrol PID dengan mengubah termperature menjadi 98oC , yaitu 1menit dengan nilai Kc= 1,85, nilai Ti=1,15 dan Td= 0,19.
Pengaruh Variasi Suhu Dan Lama Waktu Pembakaran Terhadap Hasil Sintesis Silika Dari Daun Bambu Menggunakan Metode Sol-Gel Rizky, Audry Azilla; Muhammad, Muhammad; Ginting, Zainuddin; Nurlaila, Rizka; ZA, Nasrul
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 5 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i5.8104

Abstract

Bambu merupakan tanaman yang banyak hidup di Indonesia, tanaman beruas ini memiliki banyak manfaat salah satunya pada daunnya . Secara kimia, abu daun bambu mempunyai kandungan silika sebesar 77,96% - 88,05% dan sisanya oksida dari beberapa logam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silika dari abu daun bambu dengan mengkaji pengaruh suhu pembakaran (600oC, 700oC dan 800oC ) dan waktu furnace (2, 3, dan 4 jam) terhadap yield silika, kadar air, XRD dan FTIR. Proses pembuatan silika dari daun bambu menggunakan metode Sol-Gel, yang melibatkan ekstraksi silika dengan larutan alkali dan gelasi silika menggunakan larutan asam. Dari hasil penelitian didapatkan nilai yield silika tertinggi adalah 87,02% dengan suhu pembakaran 600oC selama 4 jam. Dan nilai kadar air terendah yaitu 3,9% pada suhu pembakaran 800oC dan selama 4 jam. Berdasarkan karakteristik menggunakan XRD diketahui bahwa silika yang dihasilkan berfase amorf dan hasil uji gugus fungsional menggunakan FTIR terdapat gugus fungsional berupa gugus silanol (Si-OH) dan gugus siloksan (Si-O-Si).  
Co-Authors abdullah, humaira Adi Setiawan Agam Muarif Alashri, Haris Andik Bintoro Apandi S, Arpan Ar Razi Ardyan, Muhammad Armelia Dafrina Asran Asran Asrillah Asrillah Ayike Kusprasetya Azhari Azhari Azwar Yunus Badriana, Badriana Balatif, Ali Nur Muhammad Zaidin Basuki Wasis Bustami Bustami Cut Milya Damayanti Damayanti Dela Andriani Eddy Kurniawan Effendi, Mulia Eri Saputra Faisal Faisal Fakhruddin Ahmad Nasution Farhana, Izzati Fasdarsyah Fasdarsyah Fidyati, Fidyati Giffary, Muhammad Gultom, Togu Sahat Martua Hadi Hosseiniamoli Hafizh Al Kautsar Aidilof Hafli, T Hastriad, Tengku Ishak Ishak Jalaluddin Jalaluddin Kamar, Iqbal Leni Maulinda, Leni Lukman Hakim Luthfi Luthfi M Irsyad K Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Mirsa, Rinaldi Mirza Farhan Misbahul Jannah Mochamad Ari Saptari Muhammad Arif Muhammad Fauzan Muhammad Huseini Lubis Muhammad Nugraha P Muhammad Rumiza Mulyawan, Mulyawan Mulyawan, Rizka Munirul Ula Muthmainnah Muthmainnah Nasrul ZA Nasrul ZA, Nasrul Nia Afriani Nikmat Wanda Nurhabiah Nurhabiah Nurlaila, Rizka Nurul Islami, Nurul Pasaribu, Josua Putra, Reza Rahmad Wahyudi Rahman, M R F Raudhatul Raihan Retwan, M.Alif Alzahy Rinaldi Mirsa Riza Fitri Rizal S.Si., M.IT, Rizal Rizka Mulyawan Rizki Alamsyah Rizky, Audry Azilla Rozanna Dewi Safwandi Safwandi Salahuddin Salahuddin Sanda Mulia Utari Selamat Meliala Sinaga, Selvi Sundari Sulhatun Sulhatun Suryati Suryati Suryati Suryati Susi Yanti Syamsul Bahri T Hafli Tarigan, Jhodi Okta Albiqho Teuku Mudi Hafli Trisna Trisna Zainuddin Ginting Zulfahmi Zulfahmi Zulmiardi, Zulmiardi