Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN PROSES PENGERINGAN OPTIMAL PADA PLANT BIOMASSA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN PEMODELAN ASPEN PLUS V.10.10 M Anjes Laudi; Nasrul ZA; Novy Sylvia; Ishak Ibrahim; Rizka Mulyawan; Iqbal Kamar
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.8143

Abstract

Pertumbuhan industri sawit yang tinggi dalam dua decade terakhir menempatkan Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia. Industri sawit selain menghasilkan minyak nabati, juga menghasilkan limbah padat antara lain serat dan cangkang. Sebagian dari limbah padat ini dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar di boiler untuk menghasilkan uap yang dimanfaatkan untuk pemrosesan dan menghasilkan energi listrik. Paper ini melaporkan hasil kajian simulasi pengaruh rasio serat dan cangkang pada berbagai kondisi udara berlebih terhadap emisi gas hasil pembakaran yang dihasilkan. Penelitian ini menjadi penting mengingat pabrik minyak kelapa sawit ditengarai sebagai salah satu penghasil gas rumah kaca (GRK) dan pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 tahun 2010 bertekad mengurangi emisi GRK. Perangkat lunak ASPEN Plus (Versi 10.10) digunakan untuk memvariasikan rasio serat : cangkang berkisar 80:20, 75:25 dan 67:33 dengan udara berlebih 90, %, 120% dan 150% di atas kebutuhan stoikiometri. Bahan bakar dialirkan dengan laju tunak ke dalam proses sebesar 1500 kg/jam. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kualitas emisi terbaik dihasilkan ketika rasio serat dan cangkang 80:20 dengan udara berlebih sebesar 90%. Pada kondisi seperti ini, gas CO2 yang dihasilkan sebesar 1337 kg/jam, CO 2010 kg/jam, dan NO yang dihasilkan sebesar 0,032 kg/jam . Hasil ini menunjukkan bahwa kehadiran serat di dalam bahan bakar memberikan kontribusi negatif terhadap emisi. Kajian lebih mendalam masih diperlukan untuk meminimalisir limbah padat serat ini untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar.
Pembuatan Pupuk Cair Menggunakan Air Kelapa Tua Dan Buah Nanas Busuk Dengan Bioaktifator EM4 Dan TRICO M syarief Hidayatullah; Ishak Ishak; Rizka Mulyawan; Zulnazri Zulnazri; Syamsul Bahri; Iqbal Kamar
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.9739

Abstract

Pupuk merupakan bahan-bahan yang mengandung satu atau lebih zat senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Selain dibutuhkan oleh tanaman pupuk juga bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air kelapa tua yang banyak terdapat di pasar tradisional dan buah nanas busuk yang banyak terdapat pada pedagang buah - buahan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan bioaktifator trico g dan EM 4 dengan variasi volume bioaktifator Pada penelitian ini yang ingin diketahui adalah unsur hara makro yaitu nitrogen, phosfor, kalium serta kandungan pH dari air kelapa dan buah nanas busuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dengan cara memfermentasikan dengan bantuan bioaktivator effective mikroorganisme (EM-4) dan Tricoderma sp dan Gliocladium sp (TRICO G). Pada penelitian ini yang divariasiakan adalah volume bioaktivator effective mikroorganisme (EM-4) dan Tricoderma sp dan Gliocladium sp (TRICO G)  yaitu 10, 15, 20, 25, dan 30 ml yang dicampur secara silang menggunakan waktu  15 hari. Hasil pengukuran pH volume effective mikroorganisme (Em-4) dan Trico G 30 ml pada hari ke 15 yaitu berkisar antara 6,1. Dari kandungan tersebut menunjukkan pH pupuk organik cair sudah memenuhi SNI 19-7030-2019.
Pembuatan Saus Cabai Menggunakan Bahan Pengawet Alami Kitosan Rauzatun Jannah; Suryati Suryati; Masrullita Masrullita; Sulhatun Sulhatun; Ishak Ishak; Raudhatul Ulfa
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.9129

Abstract

Saus merupakan salah satu bahan penyedap dan penambah cita rasa pada makanan yang diolah dari bahan utama maupun bahan pendukung lainnya. Kualitas produk saus dapat dilihat dari pengolahan cabai yang matang berkualitas baik sehingga didapatkan suatu produk yang berbentuk cairang kental seperti pasta, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan saus sambal ini ialah cabai merah yang segar, tomat,bawang putih, gula, air, asam cuka dan bahan pengental seperti tepung maizena. Adapun bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan pendukung dalam pengolahan saus sambal yaitu kitosan dari kulit udang sebagai bahan pengawet alami, buah pepaya sebagai bahan pengental dan wortel yang digunakan sebagai pewarna alami, penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, dalam pembuatan saus sambal ini menggunakan empat variabel yaitu dengan membedakan masing-masing kosentrasi kitosan ; 0,5 %, 1%, 1,5%, dan 2 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengawet  kitosan dalam saus sambal dan ketahan daya simpan suatu produk, maka diperlukan analisa kadar air, analisa derajat keasaman (pH), analisa viskositas, analisa jamur ( angka kapang dan khamir)dan analisa bakteri(angka lempemg total). Kandungan kadar air terendah pada saus cabai menggunakan kosentrasi kitosan 2% yaitu pada minggu ketiga yaitu 20,53%. Nilai pH terbaik yang diperoleh terdapat pada kosentrasi kitosan 2% yaitu 3,11. Kitosan mampu menekan pertumbuhan bakteri serta dapat memperpanjang umur simpan saus sampai dengan 21 hari pada kosentrasi 1,5 % dan 2% yang disimpan pada suhu ruangan.
Sosialisasi Asap Cair sebagai Bahan Koagulasi Getah Karet di Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara Sulhatun Sulhatun; Syamsul Bahri; Ishak Ibrahim; Khalsiah Khalsiah; Taufiq Taufiq; Novi Sylvia
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.809

Abstract

Asap cair (liquid smoke) merupakan hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengolahan getah karet berkualitas ditingkat masyarakat petani karet yang memenuhi standar mutu, dan dapat meningkatkan nilai tambah serta aman untuk digunakan oleh petani karet. Untuk mencapai solusi yang ditawarkan maka langkah-langkah yang dilakukan dimulai tahapan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilakukan kondisi terbaik untuk asap cair dengan getah karet pada perbandingan 1 : 10. Luaran dari kegiatan ini menghasilkan jurnal penggunaan asap cair untuk pengawet getah alam.
PRODUKSI GLUKOSA CAIR MENGGUNAKAN METODE HIDROLISIS ASAM KLORIDA DARI BAHAN DASAR SINGKONG (MANIHOT ESCULENTA) Wiza Ulfa Fibarzi; Rizka Nurlaila; Fitriyani Sirait; Sulhatun Sulhatun; Ishak Ibrahim
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 12, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2023
Publisher : Chemical Engineering Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v12i1.11624

Abstract

Singkong (Manihot esculenta) merupakan sumber bahan makanan ketiga di Indonesia sestelah padi dan jagung. Singkong merupakan salah satu umbi-umbian yang memiliki sumber karbohidrat lokal Indonesia. Singkong sebagai sumber pati selama ini diketahui masyarakat hanya sebagai sumber karbohidrat, sampai munculnya inovasi proses yang dapat memproses singkong menjadi berbagai produk lain salah satunya glukosa cair. Glukosa cair merupakan cairan jernih dan kental yang mengandung D-glukosa, maltose, dan polimer D-glukosa yang diperoleh dari hidrolisis pati. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan menggunakan variasi suhu hidrolisis dibawah 100oC, oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan variasi suhu diatas 100oC untuk mendapatkan kadar glukosa yang terbaik. Pati singkong dapat dibuat menjadi glukosa cair dengan metode hidrolisis asam menggunakan asam klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa tertinggi pada suhu 125oC dan waktu hidrolisis 100 menit yaitu sesbesar 29,3%. Kadar air yang terendah diperoleh pada suhu 125oC dan waktu hidrolisis 100 menit yaitu sebesar 3,62%. Yield yang tertinggi diperoleh pada suhu 105oC dan waktu hidrolisis 80 menit yaitu sebesar 64,20%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan waktu hidrolisis maka produk glukosa cair yang dihasilkan akan semakin bagus.
KAJIAN PROSES OZONASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PENURUNAN KADAR TOTAL SUSPENDED SOLID Lailatul Munouwarah; Lukman Hakim; Ishak Ishak; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.9281

Abstract

Limbah PKS merupakan sumber pencemaaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga limbah ini perlu diolah agar nantinya aman apabila di buang ke lingkungan. Sejauh ini sudah digunakan beberapa metode untuk pengolahan limbah cair PKS dengan menggunakan metode proses kombinasi anaerobik dan aerobik, teknologi pemisahan membran. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang pengolahan limbah cair secara ozonasi yang telah dilakukan, ozon terbukti berhasil menurunkan beban organik dalam limbah dengan waktu yang relatif singkat. Teknologi ozonasi ini berkemungkinan dapat menguraikan bahan-bahan pencemar dalam limbah cair pabrik kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kajian proses ozonasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap penurunan kadar total suspended solid. Tujuan penelitian Untuk mengkaji kemampuan penggunaan proses ozonasi dalam menurunkan kadar TSS terhadap pengaruh waktu ozonasi dan kadar ozon dengan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Proses ozonasi dilakukan selama 20 menit dengan konsistensi ozon 20, 30 dan 40 %. Kemudian diulangi proses ozonasi dengan memvariasikan waktu 30, 40, 50 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar ozon tertinggi dihasilkan pada waktu 20 menit dengan konsistensi ozon 40% dengan kadar ozon yang dihasilkan sebesar 0,590 gr/jam, penurunan kadar TSS terbesar didapat pada waktu 60 menit dengan konsistensi ozon 40 % dimana kadar TSS yang didapat yaitu sebesar 267,4 mg/L, Kenaikkan nilai pH tetinggi terdapat pada konsistensi ozon 30% dengan waktu ke 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 9,3. Sedangakan untuk nilai pH terendah terdapat pada konsistensi ozon 20% dan 40% dengan waktu 20, 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 8,4.Limbah PKS merupakan sumber pencemaaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga limbah ini perlu diolah agar nantinya aman apabila di buang ke lingkungan. Sejauh ini sudah digunakan beberapa metode untuk pengolahan limbah cair PKS dengan menggunakan metode proses kombinasi anaerobik dan aerobik, teknologi pemisahan membran. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang pengolahan limbah cair secara ozonasi yang telah dilakukan, ozon terbukti berhasil menurunkan beban organik dalam limbah dengan waktu yang relatif singkat. Teknologi ozonasi ini berkemungkinan dapat menguraikan bahan-bahan pencemar dalam limbah cair pabrik kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kajian proses ozonasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap penurunan kadar total suspended solid. Tujuan penelitian Untuk mengkaji kemampuan penggunaan proses ozonasi dalam menurunkan kadar TSS terhadap pengaruh waktu ozonasi dan kadar ozon dengan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Proses ozonasi dilakukan selama 20 menit dengan konsistensi ozon 20, 30 dan 40 %. Kemudian diulangi proses ozonasi dengan memvariasikan waktu 30, 40, 50 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar ozon tertinggi dihasilkan pada waktu 20 menit dengan konsistensi ozon 40% dengan kadar ozon yang dihasilkan sebesar 0,590 gr/jam, penurunan kadar TSS terbesar didapat pada waktu 60 menit dengan konsistensi ozon 40 % dimana kadar TSS yang didapat yaitu sebesar 267,4 mg/L, Kenaikkan nilai pH tetinggi terdapat pada konsistensi ozon 30% dengan waktu ke 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 9,3. Sedangakan untuk nilai pH terendah terdapat pada konsistensi ozon 20% dan 40% dengan waktu 20, 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 8,4. Kata Kunci:Limbah Cair PKS, Proses Ozonasi, Total Suspendd Solid, Konsistensi Ozon, pH
ANALISA SUHU DAN WAKTU PEMBAKARAN ABU SEKAM PADI TERHADAP HASIL SILIKA DARI PROSES EKSTRAKSI MENGUNAKAN PELARUT NAOH Anisyah Padang; Rizka Nurlaila; Meriatna Meriatna; Novi Sylvia; Ishak Ibrahim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.9768

Abstract

Sekam padi merupakan limbah pertanian yang paling melimpah dari proses penggilingan padi yang dapat diolah karena memiliki manfaat, salah satunya dengan melakukan pembakaran sekam padi menjadi abu. Secara kimia, abu sekam padi mengandung silika sebesar 87-97%. Tingginya kandungan silika pada abu sekam padi tersebut menjadi acuan peneliti untuk menjadikan limbah sekam padi sebagai sumber silika, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan nilai ekonomis sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silika terbaik dari abu sekam padi dengan mengkaji pengaruh suhu pembakaran (700°C, 750°C dan 800°C) dan waktu pembakaran (3; 3,5; 4 dan 4,5 jam) hasil dari ekkstraksi menngunakan pelarut NaOH 5%, terhadap yield produk, kadar air, kadar abu dan kadar silika menggunakan XRF. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, tetapi dengan menggunakan variasi konsentrasi pelarut NaOH, sedangkan pada penelitian ini menggunakan variasi suhu dan waktu pembakaran abu sekam padi. Proses pembuatan silika dari abu sekam melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan bahan baku, pembentukan larutan Natrium Silikat, tahap pembentukan silika dan tahap analisa. Silika terbaik yang dihasilkan pada penelitian ini terdapat   pada suhu pembakaran 750°C dan waktu pembakaran selama 4 jam menghasilkan yield tertinggi 96,36%. Kadar air yang diperoleh yaitu sebesar 0,8% , besar kadar air yang diperoleh ini memenuhi standar SNI yaitu maksial 15%. Sedangkan kadar abu didapat sebesar 3,76%. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan XRF didapatkan kandungan senyawa SiO2 sebesar 40,3%.
PEMBUATAN MALTODEKSTRIN DARI TEPUNG SAGU (METROXYLON) MENGGUNAKAN ASAM NITRAT (HNO3) Indah Aprilla; Rizka Nurlaila; Nasrul ZA; Sulhatun Sulhatun; Ishak Ibrahim; Sri Rahayu Retnowulan
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 5 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i5.12255

Abstract

Maltodekstrin adalah produk hidrolisis pati yang mengandung unit α-D-glukosa yang sebagian besar dihubungkan oleh ikatan 1,4-glikosidik, dengan DE di bawah 20.  Pembuatan maltodekstrin pada penelitian ini dengan menggunakan pati sagu dimana pati sagu banyak mengandung karbohidrat yang cocok untuk dijadikan bahan baku pembuatan maltodekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan produktivitas tepung sagu menjadi  maltodekstrin dan menganalisa kualitas maltodekstrin dari bahan baku tepung sagu yang sesuai SNI. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah katalis yang digunakan berupa asam nitrat , variasi suhu hidrolisis yaitu  80oC 90oC dan 100 oC serta variasi waktu hidrolisis yaitu 90, 120 dan 150 menit. Pembuatan maltodekstrin dilakukan dengan proses hidrolisis yaitu pertama mensuspensi tepung sagu yang dilarutkan kedalam aquadest lalu ditambahkan CaCl2 100 ppm dan ditambahkan HNO3 , Selanjutnya dipanaskan diatas hot plate dengan variasi suhu dan waktu hidrolisis, maka didapat hasil penelitian dengan kondisi yang terbaik pada suhu hidrolisis 100oC dan waktu hidrolisis 150 menit yaitu rendemen 69,41%, kadar air 1,41%, dan nilai DE 20%. Serta Gugus  fungsi maltodekstrin pada waktu hidrolisis 150 menit dengan suhu 100oC dan terlihat gugus OH pada area bilangan 3371,57 cm-1 dan gugus aldehid (C=O) pada area bilangan gelombang 1736,11 cm-1 telah terbentuk maltodekstrin secara sempurna.
PEMBUATAN DETERJEN CAIR DARI MINYAK KELAPA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Rauzatul Jannah Z; Syamsul Bahri; Muhammad Muhammad; Ishak Ibrahim; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 5 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i5.9986

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari pembuatan deterjen cair dari minyak kelapa virgin coconut oil (VCO). Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dari bahan baku kelapa, diproses tanpa bahan kimia. Deterjen merupakan salah satu produk pembersih yang banyak di manfaatkan pada kegiatan pembersihan untuk laundry, alat-alat rumah tangga, trasportasi, kegiatan komersial dan industry metal. Pembuatan deterjen cair dari minyak kelapa virgin coconut oil (VCO) ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh hubungan minyak dan KoH yang dipakai. penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya tetapi dengan menggunakan minyak goreng mentah dan ekstrak biji mahoni, sedangkan pada penelitian ini menggunakan minyak kelapa virgin coconut oil (VCO)dengan variasi waktu pemansan dan volume KOH.Variable penelitian ini adalah hubungan waktu pemanasan,minyak dan KOH pada proses pembuatan deterjen cair dengan minyak kelapa, sehingga menghasilkan deterjen cair yang memenuhi standar SNI. Nilai pH yang diperoleh sekitar 11-12, sedangkan spesifikasi SNI yaitu 10-12. Sedangkan nilai densitas yang diperoleh sekitar 0,8-1,4, sedangkan SNI yaitu 1,2-1,5. Kata Kunci:Densitas, KOH, Minyak Kelapa, pH
PRODUKSI BIOETANOL DARI NIRA AREN MELALUI PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI Muhammad Akbar Riza; Azhari Azhari; Syamsul Bahri; Ishak Ibrahim; Suryati Suryati
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.9891

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu jenis energi alternatif menyerupai bensin yang  dapat diperoleh dari fermentasi bahan-bahan yang mengandung amilum, sukrosa, glukosa, maupun fruktosa. Penelitian ini sudah dilakukan sebelumnya, perbedaannya adalah penelitian sebelumnya tidak memakai uji gas Chromatography untuk menghasilkan kadar bioetanol yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh waktu fermentasi dan massa ragi roti terhadap yield, densitas, viskositas dan kadar bioetanol. Metode penelitian menggunakan cara fermentasi dan distilasi dengan variasi waktu fermentasi 3, 5 dan 7 hari. Hasil dari penelitian ini didapatkan yield bioetanol tertinggi 7,390, densitas bioetanol tertinggi 0,8413 gr/ml dan viskositas tertinggi adalah 1,11 cP. Semakin lama waktu fermentasi dan massa ragi yang diberikan maka semakin baik produk yang dihasilkan. Nilai densitas dan viskositas dari bioetanol yang didapatkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Agam Muarif Alfathan Anshori Amanda Fitria Rahmadani Nasution Amri Aji Ananda Monarita Anisyah Padang Annisa Ramadina Azhari - Muhammad Syam Azhari Azhari Azhari Muhammad Chairina Chairina Chalisna Wildani Cut Sisin Mehita Dahliana Abdullah Darmadi - Darmadi Eddy Kurniawan Eka Intan Kumala Putri Elviana, Suci Faisal Faisal Fitra Rahmatika Fitriyani Sirait Hasibuan, Khalil Gibran humairah, syarifah siti Ida Riski Indah Aprilla Iqbal Kamar Iqbal Kamar Israwati Israwati Israwati Israwati Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Kamar, Iqbal Khalsiah Khalsiah Lailatul Munouwarah Lukman Hakim Luvia, Indal M Anjes Laudi M syarief Hidayatullah Mahaziva Putri Maghfirah Tambunan Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Mira Aulia Muazzinah Muazzinah Muhammad - Muhammad Muhammad Akbar Riza Muhammad Ilyas Muhammad Muhammad Muhammad Rifaldi Muhammad, Muhammad Nadia Prisca Putri Nadiratun Nabiwa Nani Lidia Nasrul ZA Nilva Mutia Novi Sylvia Nurdina Hayati Nurfarida - Nurfarida Nurlaila, Rizka Nurmalita Nurmalita Nurul Safriani Pasaribu, Josua Purwoko, Agus Rahmat Rizky Raudhatul Ulfa Rauzatul Jannah Z Rauzatun Jannah Retno Atika Putri Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Nurlaila Rosmayuni Rosmayuni Rozanna Dewi Safwan Azlani Saiful Akmal Saiful Akmal Saragih, Tamara Habibi Sri Rahayu Retnowulan Suci Wulandari Sulhatun Sulhatun Suryati Suryati Susi Yanti Syamsul Bahri Syamsul Bahri Syamsul Bahri Taufiq Taufiq Ulfa, Raudhatul Wiza Ulfa Fibarzi Wiza Ulfa Fibarzi Yopi Aji Akbar Zainuddin Ginting Zulfa, Rahmita Zulnazri, Z Zurrahmi, Zurrahmi