Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBUATAN GLUKOSA DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BONGGOL JAGUNG Nurdina Hayati; Masrullita Masrullita; Ishak Ishak; Suryati Suryati; Sulhatun Sulhatun
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 1 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i1.6009

Abstract

Jagung adalah salah satu bahan makanan yang sangat potensial dijadikan produksi berbagai makanan. Hasil panennya melimpah di Indonesia, begitu pula dengan limbah bonggol jagung yang dihasilkan. Bonggl jagung merupakan bahan lignoselulosa yang berpotensi tinggi untuk diolah menjadi berbagai produk. Gula sederhana yang dihasilkan dapat dimanfaatkan antara lain untuk bioetanol, asam karboksila tdan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan glukosa dari limbah bonggol jagung. Hidrolisis asam encer dari bonggol jagung untuk produksi glukosa mengalami hambatan karena adanya lignin. Untuk menghilangkan lignin yang terkandung didalam bonggol jagung digunakan proses delignifikasi basa menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% dengan waktu selama 4 jam. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH yang optimal untuk pengurangan lignin adalah konsentrasi 15% dengan kadar lignin yang diperoleh yaitu sebesar 5%. Bonggol jagung yang telah didelignifikasi selanjutnya dihidrolisis menggunakan larutan H2SO4dengan konsentrasi 0.75%. Waktu yang digunakan bervariasi yaitu 60 menit, 120 menit, 180 menit dan 240 menit dan suhu yang digunakan yaitu 80oC, 90 oC dan 100oC. Setelah dianalisis kandungan glukosanya menggunakan spectrometer didapatkan glukosatertinggi yaitu sebesar 19% pada suhu 100oC dan pada waktu 240 menit. 
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN BIDURI (Calotropis gigantae) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA LUNAK (Mild Steel) DALAM BERBAGAI MEDIUM KOROSIF Alfathan Anshori; Ishak Ishak; Jalaluddin Jalaluddin; Syamsul Bahri; Zulnazri Zulnazri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.5662

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan inhibitor daun biduri (Calotropis gigantea) pada baja karbon rendah (mild steel), untuk menganalisa pengaruh konsentrasi inhibitor dari ekstrak daun biduri terhadap berbagai medium korosif yaitu air laut, HNO3 0,1 N dan CH3COOH 0,1 N dan untuk menganalisa pengaruh berbagai medium korosif terhadap laju korosi baja karbon, untuk menganalisa pengaruh konsentrasi inhibitor dari ekstrak daun biduri terhadap laju korosi. Laju korosi dihitung dengan menggunakan metode kehilangan berat. Konsentrasi inhibitor yang digunakan yaitu 0 ppm (kondisi blanko), 200 ppm, 250 ppm, 300 ppm dan 350 ppm. Lama perendaman dijadikan sebagai variabel tetap yaitu selama 30 hari. Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak daun biduri dapat digunakan sebagai bio-inhibitor korosi pada plat baja lunak (mild steel). Laju korosi terendah yaitu pada medium korosif air laut dengan penambahan konsentrasi inhibitor sebanyak 400 ppm yaitu sebesar 8,374 mpy, sedangkan laju korosi tertinggi yaitu pada medium korosif asam nitrat (HNO3) 0,1 N dengan tanpa adanya penambahan konsentrasi inhibitor yaitu sebesar 31,013 mpy. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan tanin dari ekstrak daun biduri dapat mengurangi laju korosi.
PROSES EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT n-HEKSANA Azhari Azhari; Nilva Mutia; Ishak Ishak
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i1.3073

Abstract

Papaya is the most beneficial fruit for human health. In addition to the fruit that can be consumed, it turns out papaya seeds can also be used. In addition to the seeds used to be planted as well as only being waste, oil can also be obtained from papaya seeds. One method for obtaining papaya seed oil is a method of extracting heat (requires installation in the process), in general the notion of reflux is extraction with a solvent at its boiling temperature point, for a certain time and the amount of solvent adjusted to air temperature. In this research, papaya seed extraction was carried out, percent yield analysis was carried out, and heavy type analysis of papaya seed oil extraction was carried out. The purpose of this study was to study the variation in extraction time of papaya seeds with solvents on the yield of oil produced. This research was carried out by reacting papaya seeds with hexane solvents at 65 ℃. Where the weight of papaya seeds is 50 gr, and the volume of solvents varied by 300 ml, 400 ml, and 500 ml and the reaction time is 120 minutes, 150 minutes, and 180 minutes. The results showed that the largest papaya seed oil was 34.2% at a volume of 500 ml solvent for 180 minutes and a high density of 0.87 gr / ml at a volume of 500 ml solvent for 180 minutes.Keywords: Extraction, hexane, papaya seed oil, reflux
OPTIMASI PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT SINGKONG MENGGUNAKAN AKTIVATOR ZnCl2 Ananda Monarita; Novi Sylvia; Nasrul ZA; Ishak Ibrahim; Rozanna Dewi
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v11i1.7250

Abstract

Karbon aktif adalah suatu bahan yang mengandung unsur karbon 85-95% dan merupakan padatan berpori. Karbon aktif ini merupakan hasil pemanasan bahan yang mengandung karbon pada suhu tinggi tetapi tidak teroksidasi. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah Kulit Singkong dan aktivatornya berupa ZnCl2. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengkaji kondisi operasi pada suhu dan waktu pembakaran diproses karbonisasi, menganalisa kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat, dan daya serap terhadap larutan I2 pada Karbon aktif. Penelitian ini dilakukan menggunakan RSM (Response Surface Methodology). Kulit Singkong yang digunakan sebanyak 500 gram dan aktivatornya ZnCl2 10% dengan suhu karbonisasi 300oC, 350oC dan 400oC, waktu karbonisasi selama 1,5 ; 2 ; dan 2,5 jam dan lamanya waktu aktivasi selama 1 jam
PEMANFAATAN GETAH RUMBIA SEBAGAI PEREKAT PADA PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA Muhammad Muhammad; Ishak Ishak; Nani Lidia
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2017
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v6i1.466

Abstract

Penelitian pembuatan briket dari tempurung kelapa yang menggunakan getah rumbia sebagai perekat telah selesai dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan getah rumbia sebagai bahan perekat dan memanfaatkan limbah tempurung kelapa sebagai bahan baku pembuatan briket, yang selanjutnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pendesaan. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan proses yaitu pengumpulan bahan baku, pengeringan bahan baku, karbonisasi tempurung kelapa, pengecilan ukuran bahan dan pemisahan berdasarkan ukuran (pengayakan). Setelah penyiapan karbon tempurung dilakukan, maka getah rumbia digunakan sebagai perekat dalam pembuatan adonan briket arang tempurung. Proses selanjutnya adalah pencetakan, pengempaan dan pengeringan briket. Penentuan mutu briket yang telah dikeringkan meliputi kadar air, laju pembakaran dan nilai kalor dengan perbandingan arang-perekat adalah  2:1, 4:1 dan 6:1. Kadar air yang diperoleh berkisar antara 6,4-8,4%, laju pembakaran berkisar antara 0,052- 0,07 gr/min, sedangkan nilai kalor yang didapat bervariasi terhadap mesh karbon yang digunakan, yaitu untuk 50 mesh adalah 26651 kal/gram, sedangkan untuk 80 mesh  adalah 29327 kal/.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN BERAT BONGGOL NANAS PADA PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Ishak Ishak; Amri Aji; Israwati Israwati
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2019
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v8i1.1917

Abstract

Kelapa adalah tanaman tropis dan dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan dan minyak kelapa salah satunya adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Kelapa dapat diolah menjadi VCO dengan cara fermentasi dengan menggunakan bonggol nanas dan tanpa menggunakan bonggol nanas. Bonggol nanas dapat  mempercepat proses terbentuknya minyak dari santan kelapa karena menjadi nutrient bagi mikroba bromilin untuk memperbanyak diri sehingga santan kelapa  sebagai substrat berubah menjadi produk minyak. Waktu fermentasi dan berat bonggol nanas menjadi variabel pengujian terhadap banyaknya santan kelapa yang digunakan sangat mempengaruhi rendemen minyak dan kualitas VCO yang di hasilkan. Vaiabel waktu yang diuji selama 24, 30, 36, 42, 48, dan 54 jam. Untuk perlakuan penelitian ini juga divariasikan berat bonggol nanas 30, 35, 40, dan 45 gram. Rendeman VCO terbanyak didapat pada 40 gram bonggol nanas dan  waktu fermentasi 36 jam yaitu, 28,8% dengan kandungan asam lemak bebas (ALB) terbaik dihasikan pada proses pembuatan VCO tanpa bonggol nanas yaitu 0,04% dengan waktu fermentasi 24 jam. Kadar air terbaik dihasilkan pada proses pembuatan VCO tanpa bonggol nanas yaitu 0,01% dengan waktu fermentasi 24 jam. Densitas terbaik dihasilkan pada proses pembuatan VCO tanpa menggunakan bonggol nanas yaitu 0,915 gr/ml dengan waktu fermentasi 48 dan 54 jam. Rendemen VCO terbaik dihasilkan pada proses pembuatan VCO menggunakan 40 gram bonggol nanas yaitu dengan waktu 36 jam.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN BERAT BONGGOL NANAS PADA PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Ishak Ishak; Amri Aji; Israwati Israwati
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v5i1.80

Abstract

Kelapa adalah tanaman tropis dan dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan dan minyak kelapa salah satunya adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Kelapa dapat diolah menjadi VCO dengan cara fermentasi dengan menggunakan bonggol nanas dan tanpa menggunakan bonggol nanas. Bonggol nanas dapat  mempercepat proses terbentuknya minyak dari santan kelapa karena menjadi nutrient bagi mikroba bromilin untuk memperbanyak diri sehingga santan kelapa  sebagai substrat berubah menjadi produk minyak. Waktu fermentasi dan berat bonggol nanas menjadi variabel pengujian terhadap banyaknya santan kelapa yang digunakan sangat mempengaruhi rendemen minyak dan kualitas VCO yang di hasilkan. Vaiabel waktu yang diuji selama 24, 30, 36, 42, 48, dan 54 jam. Untuk perlakuan penelitian ini juga divariasikan berat bonggol nanas 30, 35, 40, dan 45 gram. Rendeman VCO terbanyak didapat pada 40 gram bonggol nanas dan  waktu fermentasi 36 jam yaitu, 28,8% dengan kandungan asam lemak bebas (ALB) terbaik dihasikan pada proses pembuatan VCO tanpa bonggol nanas yaitu 0,04% dengan waktu fermentasi 24 jam. Kadar air terbaik dihasilkan pada proses pembuatan VCO tanpa bonggol nanas yaitu 0,01% dengan waktu fermentasi 24 jam. Densitas terbaik dihasilkan pada proses pembuatan VCO tanpa menggunakan bonggol nanas yaitu 0,915 gr/ml dengan waktu fermentasi 48 dan 54 jam. Rendemen VCO terbaik dihasilkan pada proses pembuatan VCO menggunakan 40 gram bonggol nanas yaitu dengan waktu 36 jam.
Analisa Laju Korosi Baja Karbon ST-37 dalam Larutan Asam Sulfat dengan Penambahan Inhibitor Ekstrak Daun Tembakau Ishak Ibrahim; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting; Fitra Rahmatika
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2019
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v8i2.2680

Abstract

AbstrakStudi penggunaan ekstrak daun tembakau (inhibitor) sebagai penghambat korosi baja karbon dilakukan pada penelitian di laboratorium dengan menggunakan metode perendaman. Media korosif untuk perendaman merupakan larutan asam sulfat telah ditambahkan inhibitor. Inhibitor yang digunakan merupakan esktrak daun tembakau kering. Perendaman dilakukan dalam rentang waktu 3, 6, 9, 12 dan 15 hari dengan menggunakan inhibitor 0, 4, 6 dan ml/l larutan asam sulfat. Penelitian menunjukkan bahwa serangan korosi diperuntukkan baja karbon, maka laju korosi dapat ditentukan dengan metode kehilangan berat. Perkiraan besarnya  laju korosi dari hasil penelitian yang diperoleh pada baja karbon dalam lingkungan asam sulfat dengan penambahan inhibitor ekstrak daun tembakau, ternyata ketahanan korosi dapat meningkat secara signifikan. Peningkatan konsentrasi inhibitor dan lamanya waktu perendaman mengakibatkan terbentukan lapisan tipis (film) protektif di permukaan baja, sehingga menghambat kontak langsung antara baja karbon dengan lingkungan. Laju korosi terendah dan efisiensi inhibisi tertinggi diperoleh pada perendaman 15 hari dengan konsentrasi inhibitor 8 ml/liter larutan masing yaitu  5,7 mpy dan 66,27%.Kata kunci: baja karbon, korosi, inhibitor, efisiensi, laju korosi
Optimasi Proses Pembuatan Biodiesel Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Melalui Proses Ekstraksi Reaktif Retno Atika Putri; Azhari Muhammad; Ishak Ishak
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 6, No 2 (2017): Journal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2017
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v6i2.472

Abstract

Biodiesel merupakan suatu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.Dalam penelitian ini bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan biodiesel biji jarak pagar. Proses pembuatan biodiesel yang digunakan adalah ekstraksi reaktif, yaitu proses ekstraksi dan reaksi transesterifikasi, berjalan secara simultan, dimana metanol memliki fungsi ganda, yaitu sebagai pelarut dan sebagai reaktan. Pelarut yang digunakan pada penelitian ini adalah nheksana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum proses pembuatan biodiesel dari Jatropha curcas L. seed (biji jarak pagar) dengan menggunakan Software Design Expert V.6.0.8 metode Response Surface Methodology (RSM) Box Behnken Design (BBD). Biji jarak pagar sebanyak 200 gr, menggunakan pelarut CH3OH dan katalis KOH sebesar 0,8% w/w dengan perbandingan mol (minyak:alkohol) adalah 1:4, 1:5, 1:6, suhu reaksi 55, 60 dan 65oC dengan waktu reaksi adalah 60 menit, 120 menit dan 180 menit. Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh yield tertinggi sebesar 12,80% pada kondisi 120 menit pada suhu 60C dan perbandingan mol 1:5, sedangkan Design Expert memberikan prediksi untuk memperoleh titik optimal yaitu, pada kondisi suhu 60oC perbandingan mol 1:5,03 dan lama reaksi berlangsung adalah selama 131,92 menit dengan yield biodiesel sebesar 12,88%.Biodiesel merupakan suatu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan biodiesel biji jarak pagar. Proses pembuatan biodiesel yang digunakan adalah ekstraksi reaktif, yaitu proses ekstraksi dan reaksi transesterifikasi, berjalan secara simultan, dimana metanol memliki fungsi ganda, yaitu sebagai pelarut dan sebagai reaktan. Pelarut yang digunakan pada penelitian ini adalah nheksana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum proses pembuatan biodiesel dari Jatropha curcas L. seed (biji jarak pagar) denganmenggunakan Software Design Expert V.6.0.8 metode Response SurfaceMethodology (RSM) Box Behnken Design (BBD). Biji jarak pagar sebanyak 200gr, menggunakan pelarut CH3OH dan katalis KOH sebesar 0,8% w/w denganperbandingan mol (minyak:alkohol) adalah 1:4, 1:5, 1:6, suhu reaksi 55, 60 dan 65oC dengan waktu reaksi adalah 60 menit, 120 menit dan 180 menit.Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh yield tertinggi sebesar 12,80% padakondisi 120 menit pada suhu 60oC dan perbandingan mol 1:5, sedangkan Design Expert memberikan prediksi untuk memperoleh titik optimal yaitu, pada kondisi suhu 60oC perbandingan mol 1:5,03 dan lama reaksi berlangsung adalah selama 131,92 menit dengan yield biodiesel sebesar 12,88%.
EFEKTIFITAS INHIBITOR EKSTRAK TANIN KULIT KAYU AKASIA (ACACIA MANGIUM) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA LUNAK (ST.37) DALAM MEDIA ASAM KLORIDA Jalaluddin Jalaluddin; Ishak Ishak; Rosmayuni Rosmayuni
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2015
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak tanin dari kulit kayu akasia dapat digunakan sebagai inhibitor korosi baja karbon dengan menggunakan metode perendaman. Media korosif untuk perendaman digunakan asam klorida yang telah ditambahkan inhibitor. Inhibitor yang digunakan yaitu inhibitor organik yang diambil dari ekstrak tanin kulit kayu akasia. Perendaman dilakukan dalam interval waktu 5 hari, 10 hari, 15 hari, 20 hari, dan 25 hari dengan konsentrasi inhibitor 5 mg/L, 10 mg/L, 15 mg/L, 20 mg/L, dan 25 mg/L. Hasil pengujian menunjukkan bahwa serangan korosi terjadi secara merata dipermukaan logam, laju korosi dapat ditentukan dengan metode kehilangan berat. Besarnya laju korosi dinyatakan sebagai besarnya kehilangan berat benda uji per satuan luas permukaan per satuan waktu perendaman. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa laju korosi baja dalam lingkungan asam klorida menurun secara signifikan dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak tannin kulit kayu akasia dan waktu perendaman. Penurunan ini akibat pembentukan lapisan pasif dipermukaan baja, sehingga menghambat kontak langsung antara baja dengan lingkungan. Efesiensi inhibisi tertinggi diperoleh pada perendaman 25 hari dalam lingkungan HCl 0,05 N dengan konsentrasi tanin 25 mg/L yaitu 84,7 %.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Adzuha Desmi Agam Muarif Ahmad Roihan Sinaga Ajeng Syahfitri Alfathan Anshori Amanda Fitria Rahmadani Nasution Amri Aji Ananda Monarita Anisyah Padang Annisa Ramadina Azhari - Muhammad Syam Azhari Azhari Azhari Muhammad Azhari Muhammad Syam Chairina Chairina Chalisna Wildani Cut Sisin Mehita Dahliana Abdullah Darmadi - Darmadi Eddy Kurniawan Eka Intan Kumala Putri Elviana, Suci Faisal Faisal Fitra Rahmatika Fitriyani Sirait Handoyo Harahap Hasibuan, Khalil Gibran humairah, syarifah siti Ida Riski Indah Aprilla Iqbal Kamar Iqbal Kamar Israwati Israwati Israwati Israwati Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Kamar, Iqbal Khalsiah Khalsiah Lailatul Munouwarah Lukman Hakim Luvia, Indal M Anjes Laudi M syarief Hidayatullah Mahaziva Putri Maghfirah Tambunan Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Mira Aulia Muazzinah Muazzinah Muhammad - Muhammad Muhammad Akbar Riza Muhammad Ilyas Muhammad Muhammad Muhammad Rifaldi Muhammad, Muhammad Nadia Prisca Putri Nadiratun Nabiwa Nani Lidia Nasrul ZA Nilva Mutia Nova Nadya Novi Sylvia Nurdina Hayati Nurfarida - Nurfarida Nurlaila, Rizka Nurmalita Nurmalita Nurul Safriani Paramita Utari Pasaribu, Josua Purwoko, Agus Rahmat Rizky Raudhatul Ulfa Rauzatul Jannah Z Rauzatun Jannah Retno Atika Putri Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rosmayuni Rosmayuni Rozanna Dewi Safwan Azlani Saiful Akmal Saiful Akmal Saragih, Tamara Habibi Sri Rahayu Retnowulan Suci Wulandari Sulhatun Sulhatun Suryati Suryati Susi Yanti Syamsul Bahri Syamsul Bahri Syamsul Bahri Tassa Aurora Taufiq Taufiq Ulfa, Raudhatul Wiza Ulfa Fibarzi Wiza Ulfa Fibarzi Yopi Aji Akbar Zainuddin Ginting Zulfa, Rahmita Zulmiardi Zulmiardi Zulnazri, Z Zurrahmi, Zurrahmi