Beberapa dampak dari penyimpangan penggunaan lahan kawasan Pesisir antara lain, rusaknya vegetasi Pantai, munculnya genangan air, menurunnya kualitas air, berkurangnya lahan non terbangun, terjadi kepadatan dan ketidakteraturan bangunan karena terbatasnya ruang, tidak ada atau terbatasnya ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan hujan dan pengurang polusi udara, aksesibilitas terbatas pada pemukiman padat penduduk, penyempitan ruang terbuka karena banyak dijadikan pemukiman, serta kurangnya prasarana untukĀ mendapatkan air bersih dan air minum yang layak, tidak adanya drainase yang baik dapat menyebabkan banjir pada saat musim penghujan berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu suatu konsep penataan Kawasan permukiman kumuh ditinjau dari ketersediaan prasarana, sehingga pada prosesnya dapat menyebabkan pertumbuhan dan peralihan penggunaan lahan menjadi lebih terkontrol dan dapat memberikan konsep penanganan kawasan permukiman kumuh yang ramah lingkungan dan dikembangkan sesuai dengan standar penataan kawasan pesisir yang berlaku, Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan terhadap kawasan penelitian. Maka dari itu kawasan permukiman kumuh Kelurahan Letta memiliki karakteristik yaitu; 1) Kualitas bangunan yang kurang baik dengan rentan waktu massa bangunan lebih dari 20 tahun. Dengan satatus kepemilikan berupa hak milik dan hak sewa. 2) Kepadatan bangunan tinggi dengan rata-rata material bangunan batu dan seng serta jaringan drainase yang belum cukup tersedia. 3) Dari segi pelayanan fasilitas sarana dan prasarana masih sangat buruk. Diakibatkan kualitas bangunan serta sistem pelayanan sarana dan prasarana yang masih kurang. Some of the impacts of land use irregularities in the Coastal area include the destruction of coastal vegetation, the emergence of puddles, decreased water quality, reduced non-built land, building density and irregularities due to limited space, no or limited green open space as a rain catchment area and air pollution reduction, limited accessibility in densely populated settlements, narrowing open space because many are used as settlements, and lack of infrastructure to obtain clean water and proper drinking water, The absence of good drainage can cause flooding during the rainy season based on the above, it is necessary to have a concept of structuring the slum area in terms of the availability of infrastructure, so that in the process it can cause growth and land use change to be more controlled and can provide a concept of handling slum areas that are environmentally friendly and developed in accordance with applicable coastal area planning standards, This research uses a qualitative descriptive approach. Based on the identification results that have been carried out on the research area. Therefore, the slum area of Letta Village has characteristics, namely; 1) Poor building quality with a vulnerable building mass of more than 20 years. With ownership status in the form of property rights and lease rights. 2) High building density with an average building material of stone and zinc and a drainage network that is not sufficiently available. 3) In terms of service facilities and infrastructure are still very poor. Due to the quality of the building and the service system of facilities and infrastructure that is still lacking