Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Identifikasi Kemampuan Menginterpretasikan Grafik Hukum Newton Kelas X SMAN 1 Tinambung Nur Aisyah Humairah; Fadhila Alibas; Harianti Harianti
SAINTIFIK Vol 3 No 2 (2017): VOLUME 3 NOMOR 2 JULI 2017
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.728 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v3i2.170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan peserta didik menginterpretasikan data dalam bentuk grafik pada materi Hukum Newton kelas X SMA Negeri 1 Tinambung, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tinambung tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 229 orang. Sampel penelitian berjumlah 136 diambil dari populasi. Metode pengambilan data dengan pemberian teks berupa soal essay. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa kemampuan peserta didik menginterpretasikan data dalam bentuk grafik pada materi hukum newton menunjukkan sebanyak 72,06% tidak mampu, 22,06% cukup mampu dan 5,88% sangat tidak mampu, maka dapat disimpulkan bahwa kamampuan peserta didik masih berada pada kategori tidak mampu.Kata kunci:, Interpetasi Data, GrafikIdentifikasi Kemampuan Menginterpretasikan Grafik Hukum Newton Kelas X SMAN 1 Tinambung
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SIMULASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK mawardi jalil masri; Nur Aisyah Humairah; Dewi Sartika
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 (2018): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.104 KB) | DOI: 10.31605/phy.v1i1.181

Abstract

The research was aimed to investigate (1) The large percentage of misconceptions before applied contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning, (2) The large percentage of misconception after applied contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning, (3) The significant difference before and after application contextual approach with simulation macromedia flash in physics learning. The type of research was used pre-experiment research with one-group-pretest-posttest design. Population in this research was all students of eleventh grade students of SMANegeri 1 Sendana. The sample was taken by purposive sampling technique, as many as 24 students. Data collection techniques was used multiple choice tests certainly of rensponse index (CRI). Data analysis techniques was used descriptive and inferential analysis. The results showed that (1) The percentage of misconceptions of learners before application contextual approach with macromedia flash simulation 60,16% with medium category, (2) The percentage of misconception learners after applied contextual approach with macromedia flash simulation 35,16% with very low category, (3) There was significant between misconception result before and after applcation contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning. Keywords: Contextual approach, Macromedia flash, misconception, multiple choice CRI
STRUKTUR MORFOLOGI DAN KOMPOSISI ATOM DALAM PADUAN Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ Nur Aisyah Humairah; Munawir Munawir
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 (2018): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.66 KB) | DOI: 10.31605/phy.v1i1.229

Abstract

Bahan paduan oksida Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ yang dilakukan dengan menggunakan metode reaksi padatan dengan total lama pemanasan 18 jam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui struktur kristal bahan paduan oksida Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ dengan karakterisasi XRD dan mengetahui morfologi serta perbandingan jumlah atom dengan karakterisasi SEM-EDAX. Bahan paduan oksida yang disintesis adalah Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ dengan menggunakan bahan dasar Nd2O3 99.99%; BaCO3 99.98%; CuO 99.99% dan Fe 99.99%, bahan dasar tersebut dicampur dan digerus selama 3 jam kemudian dikalsinasi selama 6 jam. Hasil kalsinasi digerus ulang selama 3 jam kemudian disintering selama 6 jam dan dilanjutkan dengan annealing selama 6 jam. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan terbentuknya fasa Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ, selanjutnya hasil analisis rietveld dengan menggunakan aplikasi Rietika diperoleh niai Gof 1,497% dan hasil refinement menunjukkan struktur kristal dari fasa Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ adalah ortorombik dengan ukuran kristal dan FWHM yang diperoleh sebesar 6,2 Å dan 0,21 serta diperoleh konstanta kisi fasa Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ yaitu a = 3.9031Å, b = 3.9072Å dan c = 11.6790Å. Hasil SEM-EDAX menunjukkan bahan paduan oksida Nd1(Fe)0,4Ba1,6Cu3O7-δ berbentuk klaster-klaster dan perbandingan jumlah atom setelah sintesis yaitu Nd: Fe:Ba:Cu = 1: 0,22 : 1,51 : 2,88.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS XI Ummu Kalsum; Nur Aisyah Humairah; Arini Arini
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 2 No 1 (2019): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.856 KB) | DOI: 10.31605/phy.v2i1.706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran Mind mapping, (2) perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran mind mapping. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperiment dengan desain one-group-pretest-posttest. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas XI SMA Ngeri 1 Pamboang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, sebanyak 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes uraian (essay). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Berdasarkan analisis deksriptif diperoleh skor rata-rata pretest sebesar 10,6 dan skor rata-rata posttest sebesar 21,7. Hasil analisis inferensial diketahui bahwa thitung = 17,518 > ttabel = 2,093 sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (1) kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum diterapkan model pembelajaran mind mapping berada pada kriteria tidak kreatif dan setelah diterapkan berada pada kriteria kurang kreatif dan (2) terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran mind mapping.
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK Syarifa Alam Al-Hadid; Nur Aisyah Humairah; Dewi Sartika
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 1 No 2 (2019): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.319 KB) | DOI: 10.31605/phy.v1i2.1340

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hasil kemampuan kognitif sebelum diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika, (2) hasil kemampuan kognitif setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika, (3) perbedaan yang signifikan hasil kemampuan kognitif sebelum dan setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperiment desain one- group-pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pamboang. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling purposive, sebanyak 20 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pretest sebesar 4,7 dan skor rata-rata posttest sebesar 10,6. Dengan demikian dapat diketahui bahwa (1) hasil kemampuan kognitif peserta didik sebelum diajar dengan diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting berada pada kategori kurang, (2) hasil kemampuan kognitif peserta didik setelah diajar dengan diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting berada pada kategori kurang (3) terdapat perbedaan signifikan antara hasil kemampuan kognitif sebelum dan setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD METODE SIMULASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK Nurlinda Dahlan; Nur Aisyah Humairah; Dewi Sartika
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 1 No 2 (2019): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.39 KB) | DOI: 10.31605/phy.v1i2.1342

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil belajar kognitif sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) melalui Metode Simulasi, (2) untuk mengetahui hasil belajar kognitif setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) melalui Metode Simulasi serta (3) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Campalagian sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) melalui Metode Simulasi. Jenis penelitian ini adalah Pre-Eksperimen yang menggunakan desain. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA 2 SMAN 1 Campalagian pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, dengan jumlah 29 peserta didik. selanjutnya tes pilihan ganda untuk hasil belajar kognitif fisika, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk penilaian model pembelajaran, hasil belajar fisika dan analisis inferensial untuk hasil belajar kognitif fisika. Dari hasil deskriptif diperoleh skor rata-rata pretest sebesar 10,22 dan skor rata-rata posttest sebesar 15,6. Hasil analisis inferensial melalui uji-t menunjukkan bahwa thitung = 8,675 dan ttabel = 2,048. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima. Dengan demikian dapat diketahui bahwa (1) hasil belajar kognitif fisika peserta didik sebelum diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) melalui metode simulasi berada pada kategori sedang, (2) hasil belajar fisika peserta didik setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) melalui metode simulasi berada pada kategori sangat tinggi dan (3) terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Campalagian sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) melalui metode simulasi.
Pelatihan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdiferensiasi pada Guru Madrasah Ibtidayah Andi Saddia; Nur Aisyah Humairah; Aulia Rahmadhani; Faizal Amir
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 1 (2023): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i1.265

Abstract

Theoretical studies and empirical studies show that Differentiated Learning is effective in supporting the diverse needs of students in learning. However, only a few teachers can develop differentiated learning plans. Teachers in the Madrasah Ibtidaiyah Working Group (KKMI) in Mapilli District, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi still need training and assistance in preparing Lesson Plans (RPP) according to the Differentiated Learning Concept. Therefore, this service activity aims to facilitate teachers at the KKMI in making lesson plans according to the concept of Differentiated Learning. This activity was carried out in the form of workshops and training as well as mentoring in preparing lesson plans, with a total of 21 teachers participating. The methods used are the method of lectures, discussions, questions and answers, and practice. The achievements in implementing this training and mentoring are increasing the knowledge and ability of teachers to prepare lesson plans according to the concept of Differentiated Learning.
PENGARUH PROSES KALSINASI DAN ANNEALING PADA STRUKTUR DAN MORPOLOGI PADUAN OKSIDA NdBaCuO/Fe Nur Aisyah Humairah
Seminar Nasional LP2M UNM 2017
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.616 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pada proses kalsinasi dan annealing Nd1 (Fe) xBa2-XCu3Oy, dengan menggunakan metode reaksi padatan. Karakterisasi bahan untuk menentukan apakah bahan tersebut dibuat menjadi bahan superkonduktor, suhu kalsinasi dan annealing adalah 950 dan 450 masing-masing selama 20 jam. Metode efek Meissner digunakan dan untuk mengetahui fraksi volume bahan superkonduktor Nd1 (Fe) XBa2-XCu3Oy menggunakan hasil XRD sebanyak 67%, ditemukan bahwa sampel N (Fe) BCO yang diambil sampel dalam penelitian ini memiliki kristal berorientasikan struktur kristal Tetragonal, parameter kisi yang diperoleh untuk semua puncak, berkisar antara 11,2828 Å sampai 11,7518 Å. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD sampel N (Fe) BCO menunjukkan bahwa bidang hkl sampel semua puncak berorientasi pada sumbu-c. Kata kunci: NdBaCuO/Fe, kalsinasi dan annealing, Struktur kristal
PERANAN POJOK BACA DALAM MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI SISWA DI SMPN SATAP LENGGO Lutfin, Nursakinah Annisa; Sartika, Dewi; Nur Aisyah Humairah; Rasydah Nur Tuada; Nurlina; Aulia Rahmadhani; Sartika Arifin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 2 No. 4 (2023): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v2i4.828

Abstract

Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari evaluasi yang dilakukan oleh Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2011 mengenai kompetensi literasi siswa menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-42 dari 45 negara. Berdasarkan anjuran pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti luhur kepada peserta didik dengan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Salah satu upaya pada GLS ini adalah dengan penerapan pojok baca di kelas guna menumbuhkan budaya literasi siswa. Penerapan pojok baca untuk menumbuhkan budaya literasi ini dilakukan di SMPN SATAP Lenggo melalui tiga tahapan utama yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Berdasarkan diskusi dengan kepala sekolah dan guru di SMPN Satap Lenggo diketahui bahwa penerapan pojok baca di ruang kelas membuat siswa lebih termotivasi untuk datang ke sekolah dan telah meningkatkan minat membaca siswa. Meningkatnya minat baca siswa ditunjukkan dari antusiasmi tinggi siswa dengan hadirnya pojok baca, frekuensi membaca siswa meningkat, siswa senang saat mambaca, dan kesadaran siswa akan manfaat penting dari membaca. Selain itu, beberapa indikator literasi telah terlaksana dengan penerapan pojok baca di SMPN Satap Lenggo. Hal ini terlihat dari jumlah dan variasi buku bacaan yang telah meningkat lewat pemeliharaan buku yang sebelumnya tidak terawat, frekuensi siswa membaca di pojok baca meningkat, terlaksananya berbagai aktivitas untuk meningkatkan budaya literasi, dukungan sekolah dan masyarakat dalam pembuatan pojok baca, dan digunakannnya hasil karya kreatif siswa untuk menghias ruangan kelas. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan pojok baca telah mampu menumbuhkan budaya literasi di SMPN Satap Lenggo.
Pelatihan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik SMAN 2 Campalagian melalui Kegiatan Pembimbingan Praktikum Fisika Humairah, Nur Aisyah; Sartika, Dewi; Nurlina, Nurlina
JAST : Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): EDISI DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jast.v7i2.5370

Abstract

This community service activity involves training the scientific process skills of students at SMAN 2 Campalagian through physics practicum mentoring. In its execution, the activity employs a method that includes training, counseling, and guidance integrated into the implementation of physics practicum. This method is chosen with the intention of providing opportunities for students at SMAN 2 Campalagian to actively engage in physics practicum. Additionally, participants in this activity will be introduced to a virtual laboratory site, serving as an alternative for virtual implementation of practicums. The activity is carried out in two systematic and continuous stages: (1) Material Delivery; (2) Training and Assistance. After the activity, the results indicate that 22% of participants fall into the high category, 78% fall into the moderate category, and there are no participants in the low category. Based on this data, it can be concluded that there is an improvement in the knowledge and skills of the scientific process among students at SMAN 2 Campalagian.ABSTRAKKegiatan pengabdian ini berupa pelatihan keterampilan proses sains peserta didik di SMAN 2 Campalagian melalui kegiatan pembimbingan praktikum fisika. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini menggunakan metode yang mencakup pelatihan/penyuluhan, pembimbingan, dan pendampingan yang terintegrasi dalam pelaksanaan praktikum fisika. Metode ini dipilih dengan maksud memberikan peluang kepada peserta didik SMAN 2 Campalagian untuk secara aktif terlibat dalam praktikum fisika. Selain itu dalam kegiatan ini juga peserta didik akan diperkenalkan dengan situs laboratorium virtual yang dapat menjadi alternatif pelaksanaan praktikum secara virtual. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap yang sistematis dan berkesinambungan, yakni: (1) Penyampaian Materi; (2) Pelatihan dan Pendampingan. Setelah dilaksanakan kegiatan, diperoleh hasil bahwa  sebanyak 22% peserta didik berada pada kategori tinggi, 78% peserta didik berada pada kategori sedang, dan tidak ada peserta didik untuk kategori rendah. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan proses sains peserta didik SMAN 2 Campalagian.