Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Profil Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP Berdasarkan Gender Menggunakan Model STEM: (Profil Scientific Literacy Ability of Junior High School Students Bades on Gender Using The STEM Models) Syifa Nurazizah Syifa; Suhendar Suhendar; Gina Nuranti
BIODIK Vol. 8 No. 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v8i4.19152

Abstract

21-st century skills in education integrate literacy skills, knowledge, skills, and attitudes. One of them is scientific literacy. The scientific literacy ability of the students in Indonesia from 2000 to 2018, according to PISA (2018), is still below average. It is due to the lack of attention of Indonesian education on literacy skills which are actually necessary for everyday life. This research was conducted in 2022. The purpose was to determine the differences in the results of scientific literacy skills between male and female students in grade 2 of junior high school. This study uses the One Group Posttest Only design with technical data analysis using the posttest results that have been carried out by students, then calculated by looking at the average indicators of each question. The results showed that there were differences in the results of students' scientific literacy abilities between boys and girls. The increase in scientific literacy for female students is 82.2 and is in the very good category, and male students is 71.3 and is in the good category. With these differences, it can be concluded that scientific literacy skills using the STEM model for female students increased better than male students. Key words: Science Literacy, STEM, Gender   ABSTRAK Keterampilan abad ke 21 dalam bidang pendidikan mengintergrasikan kemampuan literasi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Salah satu keterampilan literasi dalam abad ke 21 yaitu kemampuan literasi sains. Kemampuan literasi sains siswa di Indonesia menurut PISA tahun 2018 sejak tahun 2000 sampai 2018 masih dibawah rata-rata. Hal ini disebabkan kurang perhatiannya dunia pendidikan di Indonesia terhadap kemampuan literasi yang mana penting untuk kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan literasi sains antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas 8 SMP. Penelitian ini menggunakan desain One Group Postest Only dengan teknis analisis data menggunakan hasil postest yang telah dilakukan oleh siswa yang kemudian dihitung dengan melihat rata-rata perindikator dari setiap soal. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil kemampuan literasi sains siswa antara laki-laki dan perempuan. Peningkatan literasi sains siswa perempuan sebesar 82,2 dan masuk kedalam kategori sangat baik, dan untuk hasil literasi sains siswa laki-laki sebesar 71,3 dan masuk kedalam kategori baik. Dengan hasil perbedaan tersebut dapat dikatakan kemampuan literasi sains menggunakan model STEM untuk siswa perempuan meningkat lebih baik dibandingkan dengan siswa laki-laki. Kata kunci: Literasi Sains, STEM, Gender
Pengaruh Game Based Learning Berbasis Dimensi Kolaborasi 21CLD Terhadap Kompetensi Kolaborasi Siswa SMA Meyssa Dwi Rigawati; Sistiana Windyariani; Siti Neneng Nurhasanah; Gina Nuranti
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 7 No 2 (2024): Bioedusains: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/bioedusains.v7i2.11750

Abstract

This research aims to see the influence of game-based learning on the 21CLD dimension on high school students' collaboration competence on the concept of movement systems. The study employed a quasi-experimental method, utilizing a Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. The sample for this research was 70 students from SMAN 1 Cikembar class XI. The instruments used were collaboration competency questionnaires, student collaboration activity observation sheets, and student response questionnaires. The research results showed that the N-Gain value of collaboration competence in the experimental class was better than the control class with a value of 0.62 in the medium category and 0.29 in the low category. Judging from the hypothesis test, it is significantly different with a sig (2-tailed) value of <0.001 so that the hypothesis H0 is not accepted while H1 is accepted. The conclusion of this research states that the game-based learning model based on the 21CLD collaboration dimension has an effect on students' collaboration competence. Keywords: Game Based Learning, Collaboration Competencies, 21CLD
Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Tani dalam Diversifikasi Produk TOGA di Desa Waluran Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi Ratnasari, Jujun; Nuranti, Gina; Juhanda, Aa
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15736

Abstract

Desa Waluran memiliki potensi hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai daerah konservasi tanaman obat. Tanaman obat dari hutan ada yang didomestikasi oleh masyarakat berdasarkan kearifan lokal. Namun, masyarakat masih perlu dibina dan didampingi dalam hal pengolahan TOGA supaya dapat menghasilkan produk-produk turunan TOGA yang bernilai ekonomi. Salah satu TOGA yang didomestikasi adalah tanaman obat lokal Karas Tulang (Chloranthus elatior). Tanaman obat tersebut dapat dikembangkan produknya menjadi beberapa olahan. Pengabdian ini bertujuan untuk mendampingi dan memberikan pelatihan masyarakat dalam mengolah tanaman obat keluarga menjadi produk yang lebih mudah dikonsumsi atau dipakai dan memiliki nilai ekonomi. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pelatihan secara langsung melalui metode Participatory Rural Appraisal (PRA). dan pengukuran keberhasilan pemberdayaan masyarakat dilakukan menggunakan angket skala likert. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan, dan merasa pengetahuannya meningkat dan berharap dapat diberikan lagi pelatihan-pelatihan lain yang dapat menambah keterampilan masyarakat. Disimpulkan bahwa kegiatan pemberdayaan dan pendampingan dalam bentuk pelatihan pengolahan dan edukasi TOGA yang ada disekitar masyarakat dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat di Desa Waluran.
PELATIHAN LITERASI NUMERASI TERINTEGRASI NILAI BAGI GURU IPA DAN BIOLOGI DI KOTA DAN KABUPATEN SUKABUMI Windyariani, Sistiana; Suhendar, Suhendar; Triwulandari, Syane; Kusnadi, Kusnadi; Solihat, Rini; Ramdhan, Billyardi; Setiono, Setiono; Juhanda, Aa; Ratnasari, Jujun; Nuranti, Gina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.272-278

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan workshop terkait literasi numerasi terintegrasi nilai dengan peserta Guru-guru Biologi dan IPA di Kota dan Kabupaten Sukabumi sebanyak 97 orang. Adapun metode yang dilaksanakan adalah ceramah bervariasi, demonstrasi, simulasi dan diskusi. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi kegiatan menggunakan formulir yang mengukur mengenai kesesuaian kegiatan pengabdian dengan kebutuhan mitra, kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan, manfaat yang didapatkan oleh peserta, dan beberapa poin lain yang menyatakan respon peserta setelah mengikuti kegiatan pengabdian. Selain itu dilakukan juga respon tindak lanjut dari peserta setelah satu bulan kegiatan dilaksanakan. Adapun respon yang diperoleh dari peserta adalah sebanyak 84,6% peserta menyatakan maksud dan tujuan materi tersampaikan dengan jelas, 84, 6 % peserta menyatakan pemaparan materi diterima dengan baik, 80, 8 % peserta menyatakan materi yang disampaikan menarik, 80,8 % peserta menyampaikan teknik pelatihan tersampaikan dengan jelas dan sistematis, 100 % peserta menyampaikan pelatihan bermanfaat, 84,6 % peserta menyampaikan pelatihan menarik dan mudah dipahami. Pelatihan ini memberikan manfaat bagi guru untuk mengajarkan literasi numerasi kepada siswa pada pembelajaran teori dan praktikum serta evaluasinya. 
Implementation of Lumi-Based ESD Learning to Train Systems Thinking and Digital Literacy in the Context of SDGs 15 Insyira, Syifa Maulani; Suhendar, Suhendar; Adhi Prasetyo; Nuranti, Gina
BIOEDUSCIENCE Vol 9 No 1 (2025): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jbes/15758

Abstract

Background: This research is motivated by students' systems thinking competence and digital literacy, which are still very low. This is due to the delivery of biodiversity material, which is still very conventional, and learning that is still teacher-centred. Therefore, this research will use the application of Lumi-based ESD learning. This research aims to determine the effect of implementing Lumi-based ESD learning to train systems thinking and digital literacy in the context of SDGs 15. Method: The type of research used in this research is Quasi Experiment with a Non-Equivalent Control Group Design research design. The sampling technique uses purposive sampling, namely class X1 as the experimental class and X5 as the control class. The instruments used were systems thinking competency tests, digital literacy questionnaires, attitude scale sheets, and student response questionnaires. Results: The research results stated that the N-Gain Value of systems thinking competency in the experimental class was outstanding, with a value of 0.65 in the medium category compared to the control class, with a value of 0.29 in the low category. Meanwhile, the N-Gain digital literacy value of students in the experimental class, with a value of 0.45 in the medium category, was compared with the control class, with a value of 0.18 in the low category. Judging from the hypothesis test, systems thinking, and digital literacy show significant differences with both values at sig (2-tailed) 0.00. Conclusion: From this research, it can be concluded that applying Lumibased ESD learning affects practicing systems thinking and digital literacy in SDGs 15. The findings in this research are that applying Lumi-based ESD learning is much better for practicing systems thinking competencies than digital literacy. 
Development of Guided Inquiry LKPD Based on Creativity on The Concept of Air Pollution Pratama, Zidan Rachmat; Setiono; Suhendar; Nuranti, Gina
Jurnal Report of Biological Education Vol 6 No 1 (2025): Report of Biological Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37150/y2vkph48

Abstract

Background: This study aims to develop a guided inquiry-based Student Worksheet (LKPD) oriented towards enhancing creativity, to connect the concept of air pollution with real-world phenomena. It also seeks to describe the attractiveness, ease of use, usefulness, and effectiveness of the LKPD in the learning process Methods: The research employed is a development method, commonly referred to as Research and Development (R&D). The study involved material experts and media experts to validate the LKPD, as well as a science teacher and 35 seventh-grade students from SMP Islam Nurul Huda Cicantayan. The instruments used included student response questionnaires, as well as pretest and posttest questions. Results: The validation results from the material expert, which assessed content feasibility and accuracy, showed a score of 71% and were categorized as valid. Meanwhile, validation by the media expert resulted in a score of 66%, also categorized as valid, indicating that the product is suitable for use by students as it aids the learning process. The N-gain score obtained was 0.8, which falls in the high category (g ≥ 0.7), indicating that the LKPD is effective. Additionally, student response questionnaires showed a score of 76%, categorized as interesting/practical. The R&D study proved effective, as shown by the trial results where students became more active and better understood the concept, particularly in the topic of air pollution. Conclusion: Based on the results, the developed Student Worksheet (LKPD) is considered valid and effective for use in the learning process.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik melalui Google Lens Berbantuan Gambar Kesumawati, Okta; Juhanda, Aa; Nuranti, Gina
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 7 No 2 (2025): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/belaindika.v7i2.380

Abstract

Peningkatan hasil belajar kognitif merupakan salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Namun, dalam praktiknya, peserta didik sering mengalami kesulitan terutama dalam memahami konsep-konsep abstrak dan menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik melalui penerapan media Google Lens berbantuan gambar pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis & McTaggart, yang terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, yang dilaksanakan secara berulang dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII B di SMPN 2 Cikidang. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik, yang ditunjukkan dengan peningkatan skor N-gain dari 0,39 pada siklus I menjadi 0,63 pada siklus II. Peningkatan paling signifikan terjadi pada indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi (C3 dan C4), yang selama ini cenderung sulit dicapai. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media Google Lens terbukti efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik terhadap materi, terutama dalam aspek pengamatan dan klasifikasi. Selain itu, peserta didik putri dan kelompok diskusi tertentu menunjukkan peningkatan yang lebih menonjol, yang dapat menjadi dasar pengembangan strategi pembelajaran diferensiasi di masa mendatang.
Pengembangan E-Module Berbasis Learning Cycle 7E Berbantuan Augmented Reality untuk Melatihkan Kecerdasan Visual Spasial Siswa SMA Zulaika, Ananda; Nuranti, Gina; Juhanda, Aa
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 13 No. 3 (2025): September
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v13i3.16929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-module berbasis Learning Cycle 7E berbantuan Augmented Reality untuk melatihkan kecerdasan visual spasial siswa SMA pada materi sistem ekskresi. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model ADDIE. Proses pengembangan mencakup tahap analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan produk, implementasi, dan evaluasi. Hasil validasi menunjukkan bahwa e-module berada pada kategori “sangat valid” dengan skor rata-rata 81,94%. Uji efektivitas menggunakan uji t berpasangan menunjukkan perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest (p < 0,05). Rata-rata skor N-Gain sebesar 0,71 termasuk dalam kategori tinggi. Analisis per indikator menunjukkan peningkatan signifikan pada semua indikator visual spasial, dengan skor N-Gain tertinggi pada indikator Imagination. Selain itu, tanggapan guru dan siswa menunjukkan bahwa e-module tergolong layak digunakan dalam pembelajaran. Dengan demikian, e-module yang dikembangkan efektif untuk melatihkan kecerdasan visual spasial siswa dan dapat dijadikan alternatif media pembelajaran berbasis teknologi yang inovatif.